Anda di halaman 1dari 8

Makalah Energi dan Elektrifikasi

AUDIT ENERGI

(Mengevaluasi Penggunaan Energi Pada Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian)

Oleh:

Kelompok 2

1.Alfira Khaliza Sari Zein 6. Muliadi


(14051060100
7. Nur Azkia
2.Herlina
8. Riska Sukma
3. Kadri Gusriyan
9. Sischa Anisa
4. M. Zikri Pratama
10. Ulfa Triovanta
5. Masyitah

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


DARUSSALAM BANDA ACEH
2016
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada praktikum energi dan elektrifikasi pada pertemuan ini ialah membahas tentang audit
energi. Yang dimana pada audit energi ini ialah pemakaian energi pada setiap luas ruangan.
Dengan menggunakan audit energi ini maka setiap energi yang digunakan maka akan tahu
pemakaian energi yang paling boros dan paling efisien. Pada audit energi perlu iketahui benda
apa-apa saja yang digunakan pada ruangan tertentu yang memiliki energi, misalnya pada lampu,
AC, dan lain-lain.
Pada saat melakukan audit energi maka yang dilakukan ialah melihat berapa watt
pemakaian yan digunakan pada setia jam bulan, tahun per luas ruangan. Audit energi sangat baik
bila dilakukan pada setiap ruangan yang menggunakan energi karena jika dilakukan audit energi
maka kita bisa melihat pemakaian yang menghasilkan pemborosan, dengan diketahui pemakaian
apa yang paling boros maka kita bisa mengurangi pemakaian yang menghasilkan pemboorosan.
Audit energi sudah banyak dilakukan di kota-kota indonesia ini, karena bisa membuat
penghematan energi. Audit energi ini berguna untuk penghematan energi yang digunakan pada
kehidupan sehari-hari. Penghematan energi sangat diperlukan supaya bisa lembih menjaga
lingkungan dalam kehidupan dan dengan dilakukan penghematan energi maka dalam
pembayaran tidak terlalu mahal sehingga bisa lebih hemat. Audit energi sangat berguna pada
kehidupan sehari-hari yang menggunakan benda-benda yang memiliki energi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan Audit Energi ini adalah untuk mengetahui cara
perhitungan penggunaan energy listrik dengan menggunakan audit energi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Penghematan energi jangan dimaknai sebagai mengurangi penggunaan energi secara
sembarangan. Dengan penghematan bukan berarti kita harus menghentikan segala aktifitas
sosial, dan ekonomi. Bukan pula berarti mengurangi kualitas kualitas layanan publik sehingga
masyarakat harus menanggung dampak-dampak yang timbul seperti ketidakamanan sosial,
ketidaknyamanan dalam beraktivitas, dan produktivitas yang menurun. Penghematan energi
adalah penghematan energi secara efisien ( Pranoto, 2009).

Seperti yang kita ketahui sumber energi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber
enrgi yang dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi
yang dapat diperbaharui adalah energi yang dapat berkali-kali atau setelah dipakai dapat
dipulihkan atau tumbuh lagi dalam waktu yang terjangkau. Tanah, air, hutan, tumbuhan, ikan,
dan hewan lainnya adalah sumber energi yang dapat diperbaharui. Sumber enrgi yang tidak dapat
diperbahrui adalah sumber enrgi yang dipakai habis dan membutuhkan ribuan sampai jutaan
tahun untuk memperoleh sumber energi tersebut. Penghematan energi listrik juga sangat perlu
dilakukan, selain harga energi listrik mahal sumber energi juga terbatas ( Naryoko,2006).

Lampu hemat energy adalah lampu yang menghematpenggunaan daya listrik serta
memiliki umur/massa yang cukup lama. Untuk membuktikan lampu hemat energy akan lebih
efisien dari pada lampu pijar biasa, berikut akan dilakukan simulasi untuk membandingkan
kedua jenis lampu tersebut dengan mengambil contoh kasus sebelum rumah tinggal (Susanta,
2008).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan


3.2 Analisa Data

Hasil data Audit di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian

Tabel 1. Data Audit

No Barang Jumlah Daya (Watt) Waktu Jumlah Pemakaian


. Barang (jam) (kWh)
1. Lampu Neon 28 45 10 12,6kWh
2. Kipas Angin 1 19 10 0,19kWh
3. Kulkas Mini 1 50 24 1,2kWh
4.. Dispenser 1 350 1 0,35kWh
5. Gerinda 1 850 0,25 0,2125kWh
6. Mesin Las 2 900 0,16 0,15kWh
7. Speaker 2 100 0,5 0,1kWh
8. Printer 1 11 1 0,011kWh
9. AC 1 1119 10 11,19kWh
Total 26,1525kWh

Perhitungan

Lampu neon = 28*45 watt=1260watt=1.26kW*10jam=12,6kWh

Kipas Angin = 1*19watt=19 watt=0,019kW*10jam=0,19kWh

Kulkas mini = 1*50 watt=50watt=0,05kW*24jam=1,2kWh

Dispenser = 1*350watt=350watt=0,35kW*1jam=0,35kWh

Gerinda = 1*850watt= 0,85kW*15menit/60=0,2125kWh

Mesin las =2*900watt=1,8kW*10menit/60=0,3kWh

Speaker = 2*100watt=200watt=0,2kW*0,5jam=0,1kWh

Printer = 1*11watt=11watt=0,011kW*1jam=0,011kWh

AC = 1= (1 pk=746watt)
1,5pk*746watt=1*1119watt=1119watt=1,119kW*10jam=11,19kWh
Luas Bangunan: 15mx10m=150m2 -12m2=138m2
Dalam satu Bulan (30hari-6hari)
= 26,1525*24 hari
= 627,66 kWh/Bulan
Biaya dalam Satu bulan (harga listrik 1kWh = Rp 1.353)
= 627,66*1353
=Rp 849.223,98

Jumlah energi yang dipakai


IKE = Luas Bangunan

627,66
= 138

= 4,54826kWh/m2/bulan

3.3 Pembahasan

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari laboratorium alat dan mesin pertanian,
biaya dari penggunaan listrik perbulan adalah Rp 849.223,98. Menurut kami biaya tersebut
sudah termasuk standar-sesuai dengan banyaknya alat yang digunakan dalam waktu 10jam/hari
selama 24 hari.

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) laboratorium Alat dan Mesin Pertanian adalah
4,54826kWh/m2/bulan, didapat dari perhitungan menggunakan rumus IKE. Berdasarkan kategori
IKE dan jenis runagannya yaitu menggunakan AC, kriteria penggunaan listrik pada ruangan
tersebut termasuk sangat efisien. Dimana kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Walaupun kriteria penggunaan sudah sangat efisien, tetapi kita harus tetap mengupayakan
agar penggunaan energi dapat digunakan seminimal mungkin agar tidak terjadi pemborosan
energi,, sehingga dapat menghemat biaya pembayaran. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
seperti mengurangi jam-jam pemakaian peralatan atau digunakan seperlunya saja, hanya
menghidupkan lampu apabila, kegiatan praktikum dan penelitian berlangsung. Setelah dianalisis
diketahui bahwa tidak adanya penyimpangan dan kebocoran pada sistem meteran listrik
diruangan tersebut.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian yang telah dillakukan
adalah sebagai berikut:

1. Biaya yang harus dibayarkan dalam waktu 24 hari, sebesar Rp 849.223,98


2. Kriteria IKE pada ruangan Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian adalah sangat efisien,
yaitu 4,54826kWh/m2/bulan
3. Upaya yang dapat dilakukan berdasarkan hasil yang didapat yaitu melakukan
penghematan berkala dalam pemakaian energi listrik, agar tidak terjadinya pemborosan

4.2 Saran

Sebaiknya penggunaan energi diatur oleh laboran agar digunakan seminimal mungkin,
dalam upaya penghematan sehingga tidak terjadi keborosan energi, sehingga energi tersebut
untuk hal lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Naryoko. 2006. Teori dan Aplikasi Fisika. Yudhistira : Jakarta.

Pranoto, A. 2009. Sains dan Teknologi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Susanta, G. 2008. Kiat Hemat Bayar Listrik. Griya Kreasi : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai