Anda di halaman 1dari 12

Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 1

SENJATA BARU DALAM RUANG POLITIK :


Konstruksi Sosial Penggunaan Jejaring Sosial Online dalam
Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012

Adi Suhendra
Jurusan Sosiologi Universitas Darul Ulum

Abstrak. Artikel ini mendeskripsikan penggunaan media sosial sebagai strategi


politik untuk pemenangan kandidat Jokowi-Ahok pada pemilihan gubernur dan
wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Media sosial seperti facebook dan twitter
merupakan medan perang politik pada dunia informasi. Kajian ini mengamati dan
menginterpretasi bagaimana kandidat gubernur dan wakil gubernur menggunakan
media sosial sebagai instrument poilitik, bagaimana untuk mengkonstruksi tim
public yang sukses dengan menggunakan media sosial. Kajian ini dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Kajian ini mendiskusikan
makna dari penggunaan media sosial.

Kata-kata kunci: media sosial, komunikasi politik, konstruksi sosial

Abstract. This article describes online social networking usages as a political


strategy for winning candidates Jokowi-Ahok the Jakarta gubernatorial election
of 2012. Social networks such as Facebook and Twitter are medium of political
warfare in the information world. This study observes and interprets how the
gubernatorial candidate uses social networking as a political instrument, how to
construct a successful team public by using social networking. This study
conducted by qualitative method. This study discusses the meaning of social
networking usage.

Keywords: social media, political communication, social construction

Penggunaan jejaring sosial online seperti gunakan media sosial di Pilkada 2012, dan
Facebook dan Twitter dalam kurun waktu bagaimana tim sukses memaknai jejaring
lima tahun terakhir telah menjadi salah satu sosial sebagai instrument baru sehingga
pemberitaan menarik terkait perannya dalam mampu memenangkan Jokowi-Ahok sebagai
marketing politik dalam setiap pemilihan gubernur dan wakili gubernur DKI Jakarta
umum. Tak hanya ruang publik di dunia 2012. Studi ini menjadi penting karena akibat
nyata, ruang publik dalam dunia maya pun dari semua pemberitaan media dan wacana
menjadi objek perebutan pada Pemilihan yang berkembang di masyarakat kian
Umum Kepala Daerah (Pilkada). Tak ter riuh membicarakan kemenangan pasangan
kecuali pada pemilihan gubernur dan wakil Jokowi-Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta
gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Nyaris tahun 2012 dengan media kampanye tanpa
tidak ada sejengkalpun ruang publik yang spanduk dan baliho.
bebas dari ajang kampanye. Marketing politik menyangkut cara
Studi ini membahas tentang peng- sebuah institusi politik atau partai ketika
gunaan jejaring sosial sebagai instrumen menformulasikan produk politik, menyusun
politik dalam Pilkada DKI Jakarta tahun program publikasi kampanye dan komunikasi
2012. Fokus studi sendiri membahas politik, strategi segmentasi untuk memenuhi
bagaimana konstruksi sosial tim sukses kebutuhan lapisan masyarakat sampai ke
Jokowi-Ahok dalam kampanyenya meng- perhitungan harga sebuah produk politik
2 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

(Firmanzah, 2008: 211). Menurut Weber 2004). Sedangkan penelitian Pilkada DKI
(2007), apa yang dilakukan oleh calon Jakarta terbaru adalah tentang makna visual
gubernur baik menggunakan tim sukses logo kampanye studi analisis semiotika
ataupun konsultan politik, pengguna jejaring terhadap logo calon gubernur dan wakil
sosial Facebook dan Twitter dengan meng- gubernur Pilkada Jakarta 2012 (Yunita dkk,
update status merupakan sebuah tindakan 2012).
sosial. Tindakan sosial merupakan tindakan Berdasarkan uraian tersebut diatas
yang dilakukan individu yang memiliki dapat dirumuskan fokus penelitian yaitu:
makna terhadap diri sendiri, kelompok, Bagaimana pemaknaan tim sukses terhadap
ataupun orang lain. Seperti pada kasus makin adanya kampanye politik di media sosial dan
maraknya para konsultan politik dan tim bagaimana konstruksi sosial Tim Sukses
sukses dalam pencalonan gubernur untuk Jokowi-Ahok terhadap kampanye politik
memanfaatkan apa yang mereka lakukan di menggunakan jejaring sosial online sebagai
Facebook dan Twitter. Dalam hal ini, maka senjata baru dalam Pilkada DKI jakarta
terdapat makna yang tersirat terhadap 2012? Tujuan penelitian ini secara khusus
pembaca, sehingga pembaca melakukan adalah untuk mengetahui pemaknaan tim
respon, meskipun keduanya tidak saling suksus terhadap kampanye politik di media
mengenal ataupun berinteraksi di jejaring sosial dan konstruksi sosial politik yang
sosial Facebook dan Twitter. dilakukan tim sukses Jokowi-Ahok pada
Karena dianggap sangat penting dan pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta tahun
banyak berguna, penelitian-penelitian sosial 2012.
media telah menarik perhatian ilmuwan untuk
mengkajinya. Beberapa penelitian tersebut Metode Penelitian
adalah kajian ilmiah yang pernah dilakukan Penelitian ini menggunakan metode
terkait tema Pilkada di antaranya adalah studi penelitian kualitatif-fenomenologi. Studi ini
yang dilakukan oleh Ujang Komarudin menfokuskan kajiannya pada bagaimana
(2011). Studi ini mengkaji Strategi Partai media sosial diproduksi dan dialami oleh para
Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memenang- anggota suatu komunitas sebagaimana fokus
kan Pemilu Legislatif 2004 dan 2009 di pendekatan fenomenologi. Studi ini di
Provinsi DKI Jakarta. Penelitian lain yang lakukan di komunitas mikro yakni tim sukses
juga membahas tentang Pilkada DKI Jakarta calon gubernur Jokowi-Ahok pada pemilihan
yaitu Penelitian Ediraras (2011), bagaimana kepala daerah DKI Jakarta 2012. Proses
jejaring sosial dapat menciptakan citra yang pengumpulan data dalam studi ini dilakukan
bernilai tambah tinggi oleh tim suksesnya dengan cara mengadakan wawancara men-
dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam (indepth interview) dengan mengguna-
dan komunikasi (TIK) melalui perangkat kan pedoman wawancara (interview guide)
Blackberry dan media Facebook. terhadap tim sukses yakni para relawan dan
Data Lembaga Survei Indonesia gerilyawan sebagai subjek penelitian. Perlu
menyebutkan, kemenangan partai Demokrat disampaikan disini bahwa wawancara men-
pada Pemilu 2009 lalu diduga tidak hanya dalam yang dilakukan sebenarnya bukanlah
diperoleh sebagai apresiasi para pemilih suatu wawancara kaku dalam artian tanya
terhadap program kerja yang ditawarkan jawab, tetapi lebih merupakan dialog dan
partai Demokrat semata, tetapi ditengarai percakapan dalam konteks kehidupan subjek
oleh tim sukses mereka dengan mengikuti penelitian itu sendiri. Proses pengumpulan
strategi tim sukses Obama dalam pe- data tingkat individu, secara rinci, ber-
manfaatan TIK (Fomburn dan Van Ries,
Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 3

langsung melalui beberapa tahap meng- Masyarakat sebagai kenyataan


gunakan teknik snow ball. subjektif menyiratkan bahwa realitas objektif
Dalam melakukan pengamatan di ditafsiri secara subjektif oleh individu.
lapangan, peneliti mendengarkan, mencatat, Dalam proses menafsiri itulah berlangsung
dan merekam percakapan para subjek internalisasi. Pemahaman makna berlangsung
penelitian ketika peneliti bergabung dengan dalam proses ini. Internalisasi adalah proses
kegiatan mereka. Dalam melakukan peng- yang dialami manusia untuk mengambil
amatan ini peneliti bertemu langsung dengan alih dunia yang sedang dihuni sesamanya
subjek yang diteliti. Peneliti membuat catatan (Samuel, 1993: 16). Internalisasi berlangsung
dan rekaman terhadap tim sukses relawan seumur hidup melibatkan sosialisasi, baik
Jokowi-Ahok. Seluruh hasil wawancara primer maupun sekunder. Internalisasi adalah
mendalam (indepth interview) dan hasil proses penerimaan definisi situasi yang
pengamatan berupa percakapan para subjek disampaikan orang lain tentang dunia
penelitian yang direkam menggunakan alat institusional. Dengan diterimanya definisi-
perekam disusun dalam bentuk transkrip. definisi tersebut, individu pun bukan hanya
Data yang diperoleh kemudian dikategorikan mampu mamahami definisi orang lain, tetapi
secara bertahap dengan teknik analisis data, lebih dari itu, turut mengkonstruksi definisi
yaitu kategorisasikan berdasar tema-tema bersama. Dalam proses mengkonstruksi
yang diteliti. Analisis data terutama di inilah, individu berperan aktif sebagai pem-
maksudkan untuk mencari pemahaman men- bentuk, pemelihara, sekaligus perubah
dalam terhadap fenomena yang diteliti masyarakat.
sebagaimana fenomena tersebut dipahami Selanjutnya Soetandyo Wignjosoebroto
oleh subjek penelitian. (1994) menyatakan bahwa realitas dalam
artinya sebagai sesuatu yang menampak
Hasil Penelitian sebenarnya adalah fakta, namun dalam
Pemaknaan tim sukses terhadap maknanya yang tidak hanya sebagai sesuatu
jejaring sosial online dalam Pilkada DKI (being) yang disadari, diketahui, atau bahkan
Jakarta 2012 oleh Tim Sukses dibahas dalam yang dipahami dan diyakini (realized) boleh
bagian ini. Peter L. Berger dan Thomas dan ada di dalam alam pemikiran manusia.
Luckman (1990) memperkenalkan konsep Maka yang namanya realitas itu tak mesti
konstruksionisme melalui tesisnya tentang berhenti pada konsep realitas sebagai realitas
konstruksi atas realitas. Teori konstruksi individual, melainkan realitas yang menjadi
sosial Peter L. Berger menyatakan bahwa bagian dari kesadaran, pengetahuan, dan/atau
realitas kehidupan sehari-hari memiliki keyakinan suatu kelompok sosio-kultural.
dimensi subjektif dan objektif. Manusia Ajang konstestasi politik DKI Jakarta
merupakan instrumen dalam menciptakan tak lepas dari gencarnya promosi di dunia
realitas sosial yang objektif melalui proses maya. Masing - masing calon gubernur
eksternalisasi, sebagaimana ia mem- dan calon wakil gubernur membuat akun
pengaruhinya melalui proses internalisasi Facebook dan Twitter baru, ada yang hanya
(yang mencerminkan realitas subjektif). menggunakan pribadinya, dan ada juga yang
Masyarakat merupakan produk manusia dan menyulap akun pribadinya menjadi akun
manusia merupakan produk masyarakat. Baik kampanye. Tindakan yang dilakukan para
manusia dan masyarakat saling berdialektika calon gubernur baik dari Tim Sukses atau jasa
diantara keduanya. Masyarakat tidak pernah konsultan politik ini tak ubahnya sebagai
sebagai produk akhir, tetapi tetap sebagai sebuah penyampaian pesan atas pemaknaan
proses yang sedang terbentuk. yang dimaknainya. Pemaknaan ini berkaitan
4 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

dengan pemaknaan media jejaring sosial gubernur DKI tersebut. Informasi silih
online seperti Facebook dan Twitter sebagai berganti datang mengupas satu persatu calon
alat untuk instrument promosi politik pada dengan maksud mendongkrak popularitas
pemilihan gubernur di DKI Jakarta 2012. figur. Topik pembahasan meliputi keprbadian
Berikut adalah beberapa pemaknaan tersebut. calon, latar belakang, riwayat kepemimpinan,
prestasi kepemimpinan, hingga keburukan
Makna Marketing Politik dalam semua calon ada dalam pembicaraan
Media Sosial Facebook dan Twitter. Meskipun jejaring
Pemaknaan pertama, perkembangan sosial merupakan informasi yang acak,
media sosial di Indonesia saat ini berjalan namun dalam prosesnya, mulai masuk dalam
sangat pesat. Keberadaan media sosial yang tahap pembicaraan yang mulai terarah untuk
mampu menyajikan informasi yang banyak membentuk pikiran yang jelas dan menyatu
dan beragam membuat pandangan masyarakat hingga akhirnya sampai pada tahap
terhadap suatu peristiwa berubah. Saat yang dapat menyatukan pendapat anggota
informasi yang disajikan tersebut dilakukan kelompok dari tahap-tahap sebelumnya.
secara berulang-ulang, secara tidak langsung Pemaknaan kedua, kampanye meng-
logika masyarakat akan terpengaruh dan gunakan jejaring sosial online dimaknai
nantinya akan mempengaruhi opini yang sebagai kampanye paling demokratis. Pada
dilontarkan. Ketika banyak orang melontar- pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 ini,
kan opini yang sama, maka fenomena telah banyak model kampanye politik
tersebut dapat dijadikan sebagai opini publik. diciptakan. Di antara sekian banyak model
Hannia salah satau informan me- kampanye politik, jejaring sosial adalah yang
nyatakan bahwa jejaring sosial dapat di paling fenomenal. Kampanye politik di
gunakan sebagai cara untuk menggiring opini jejaring sosial berjalan tanpa ada unsur
publik. Beberapa komentar tanggapan dalam pemaksaan, eksploitasi masyarakat, dan
hal ini (perbincangan dalam Facebook dan otoritarian. Bahkan promosi politik di dunia
Twitter) terbaca oleh masyarakat lainnya. maya cenderung kondusif dan demokratis.
Menurut Hania, salah satu peran penting dari
jejaring sosial adalah sebagai alat pembentuk Jejaring sosial seperti Facebook
opini publik. Misalnya saja melalui media dan Twitter dapat di maknai sebagai
sosial Twitter, pengguna dapat berbalas- media promosi paling demokratis.
balasan pesan dan informasi dalam waktu Kita bisa melihat beberapa komentar
panas yang beredar di Twitter. Entah
sepersekian detik. Selain itu dalam Twitter,
bernada pujian, ejekan, saling maki,
informasi dapat saling bertautan, dari teman
saling support, memberi saran dan
satu ke teman lainnya, menyebar dan dibaca kritik, bahkan berpantun ria, semua-
khalayak umum. Kekuatan media sosial inilah nya ada di jejaring sosial. Media
yang membuat Jokowi effect menjadi viral. promosi yang paling demokratis
Menjelang pemilihan umum gubernur (Taufiq).
dan wakil gubernur DKI Jakarta, ruang
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter Keberadaan media jejaring sosial
mulai ramai dengan informasi seputar Indonesia menurut Taufiq sangat berperan
masing-masing calon gubernur. Akun milik positif dalam mengawal sebuah proses per-
para tokoh politik, masyarakat sipil, media, tumbuhan demokrasi di Indonesia. Bahkan,
hingga akun yang abstrak mulai mem- saat ini jejaring sosial Indonesia telah
berikan partisipasinya lewat informasi dan membantu memperkuat peran masyarakat
komentar mengenai kedua pasang calon secara luas dalam mengawal sebuah
Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 5

demokrasi yang sehat. Sebelumnya, kasus simbol demokrasi yang ada di Indonesia saat
sosial serta berbagai permasalahan publik ini.
yang menggeliat di khalayak ramai bukan lagi Pemaknaan ketiga, yaitu media sosial
jadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Rahasia sebagai sarana melakukan revolusi. Menurtut
internal dari entertainment hingga intelejensi Aulia Djantika, salah satu hal yang dilakukan
pemerintahan telah menjadi bahan per- untuk mendapatkan perubahan adalah dengan
bincangan kontroversial publik. Taufiq me- melakukan revolusi. Revolusi ini diharapkan
nambahkan beberapa contoh jejaring sosial mampu membawa DKI Jakarta menjadi lebih
dapat digunakan sebagai media demokratis baik. Bagi Aulia, gerakan di media sosial
masyarakat, misalnya kasus Prita Mulyasari merupakan sebuah bentuk revolusi yang
yang berhasil memenangkan suara di menuntut adanya perubahan. Ia melihat
peradilan melawan kebengisan Rumah Sakit Jakarta sering dikuasai oleh incumbent. Jadi
OMNI Internasional. Kasus lainnya yakni untuk mendobrak itu selain melalui gerakan
peran Facebook dalam Gerakan 1.000.000 di dunia nyata, juga melalui gerakan di dunia
Facebookers Dukung Chandra Hamzah & maya.
Bibit Samad Rianto dalam kasus Cicak vs Fenomena koalisi partai politik dalam
Buaya antara KPK dengan kepolisian. rezim kekuasaan pada dewasa ini, ternyata
Menurut Taufiq, semua itu adalah bentuk telah menimbulkan sinisme di hadapan
demokrasi di jejaring sosial yang kemudian publik, terutama elemen masyarakat kelas
dimanfaatkan oleh tim sukses. menengah ke atas. Mereka merupakan
Hal yang sama juga diungkapkan kelompok masyarakat yang melihat dan akrab
oleh informan lainnya, Aulia Djantika. Aulia dengan media dan informasi. Koalisi politik
mengatakan jika Facebook dan Twitter dapat mereka maknai sebagai sebuah permainan
menjadi kendaraan bagi pemilihan umum politik di antara para politisi dalam mengurus
yang demokratis. Menurutnya, sebagai pilar negara ini. Publik merasa skeptis terhadap
demokrasi, jejaring sosial seperti Twitter dan program pemerintah. Salah satu hal termudah
Facebook menjadi kendaraan agar publik bisa bagi warga DKI Jakarta untuk menumpahkan
dapat berbicara banyak dan menilai serta kekesalanya adalah dengan melakukan
mungkin mendukung calon gubernur yang tidakan revolusi melalui media sosial.
dirasa sama dengan nilai dan idenya. Melalui Fenomena Pilkada DKI Jakarta
media sosial pula ia sebagai masyarakat dapat menjadi tonggak perubahan paradigma ber-
berbicara, mengkritik, mengomentari, bahkan fikir di masyarakat tentang politik. Fenomena
mencemooh calon gubernur yang menurutnya politik Jokowi-Ahok dengan persepsi politik
tak layak, kurang membela rakyat dan kepemimpinan yang dibangunnya (seperti low
cenderung manipulatif. profile, apa adanya, sederhana, merakyat,
Masyarakat Indonesia dapat men- ramah, pemaaf, dan meneduhkan, tak
jalin komunikasi dan mengontrol penguasa meledak-ledak, dekat dan menyatu dengan
melalui media sosial, teruatama apabila sang rakyat, berbasis program yang realistis),
penguasa melakukan tindakan destruktif meskipun hanya didukung oleh 17 persen
dalam membuat kebijakan. Aulia menjelas- dukungan suara parpol, tapi pada akhirnya
kan bahwa Facebook dan Twitter dapat mampu memenangkan pertarungan politik
dijadikan sarana untuk melontarkan kritik dengan Foke-Nara yang didukung 48 persen
terhadap penguasa pada saat terjadi pe- kekuatan Parpol yang ada di DKI Jakarta.
nyimpangan. Jejaring sosial dapat dijadikan Dalam hal ini nampak bahwa koalisi rakyat
sebagai sarana alternatif, sebagai corong dan menginginkan hadirnya perubahan atau
revolusi politik.
6 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

Hal yang sama juga diutarakan nya yang sederhana, Jokowi yang berkawan
konsultan politik di Jakarta, Hannia dengan Ahok sebagai calon wakilnya seakan
Kwardani. Menurutnya dalam era politik saat telah mendapat tongkat ajaib dari publik
ini, masyarakat bisa memanfaatkan Facebook DKI Jakarta.
sebagai sarana revolusi politik, sebagai Media sosial juga dapat digunakan
kontrol sosial, maupun dukungan sosial. sebagai alat spionase (pengintaian, memata-
Baginya, para calon gubernur dan wakil matai) yang merupakan praktik untuk
gubernur menggunakan media sosial online mengumpulkan informasi mengenai sebuah
sebagai media promosi. Selain itu bagi organisasi atau lembaga tanpa mendapatkan
Hannia, media sosial juga merupakan sarana izin dari pemilik yang sah dari informasi
dalam melakukan revolusi. Sebagian besar tersebut. Tindakan ini adalah bagian
konten kampanye yang dilakukan di Twitter dari strategi yang dilancarkan selanjutnya.
dan Facebook bermuatan revolusi atau Sebagai pakar infornasi Andreas meng-
perubahan. Ia mencoba mengaitkan fenomena ungkapkan dalam jejaring sosial atau
revolusi melalui jeraring sosial di DKI Jakarta perangkat teknologi, pengintaian bisa saja
dengan di belahan lain dunia. dilakukan. Spionase dilakukan untuk menarik
suara dari pendukung lawan. Lebih lanjut
.Kita bisa melihat revolusi Andreas mengungkapkan bahwa Facebook
Mesir dari oligarki Mubarak, dan Twitter bisa dijadikan alat untuk meniru
revolusi presiden berkulit hitam masing-masing calon. Program popular yang
seperti Obama, dan jika di biasaanya di sebarkan lewat Facebook dan
Indoensia revolusi dari partai
Twitter bisa saja ditiru oleh calon gubernur
incumbent seperti yang dilakukan
lainnya. Dalam pemilihan Pilkada DKI
Jokowi dan kelima pasangan
lainnya (Hannia). Jakarta beberapa calon meniru cara Jokowi
berkampanye, ini tak lepas dari efektivitasnya
Keberhasilan Barrack Obama sebagai para jejaring sosial mereka.
presiden dan revolusi di negara Timur Tengah Informan lainnya, yakni Taufiq me-
merupakan bukti keberhasilan jejaring sosial miliki pemaknaan yang sama dengan
dalam mendorong perubahan. Iwan Indrana, Andreas. Wartawan media berita Jakarta ini
seorang coordinator lapangan, mempunyai menjelaskan bahwa apa yang dilakukan pada
pandangan berbeda terkait terjunnya tim penyebaran informasi menggunakan Face-
sukses dalam dunia cyber. Pada Pilkada DKI book dan Twitter dapat dijadikan sebagai alat
Jakarta 2012, tim suskes diharuskan untuk all memata-matai lawan. Menurut Taufiq,
out terjun di politik cyber karena berkaca Facebook dapat diartikan sebagai jendela
pada keberhasilan SBY dalam masa informasi, namun selebihnya Facebook juga
kampanye Pilpres 2009 yang menggunakan dapat dijadikan mata-mata antar masing-
berbagai media seperti iklan, berita dan juga masing calon gubernur. Facebook dapat
jejaring sosial serta media online. mengungkapkan mengenai apa yang sedang
Pemaknaan keempat, kemenangan dilakukan, kampanye di mana, sampai
Jokowi-Ahok pada Pilkada putaran pertama strategi apa yang dilakukan untuk menggenjot
mencengangkan berbagai pihak. Total popularitas di media sosial. Melalui facebook
1.847.157 (42,60 %) suara pemilih hasil rilis dan twitter pula masyarakat bisa mengetahui
KPUD DKI Jakarta menjadikan sosok Jokowi bahwa baik Fauzi Bowo maupun Jokowi
kemudian menjadi begitu fenomenal dan sama-sama menggunakan game sebagai
membumi, setidaknya setelah Pilkada putaran media promosi online.
pertama. Dengan branding baju kotak-kotak -
Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 7

Pemaknaan kelima, umpan balik pada Namun menurut Hannia Kwardani


jejaring sosial mempunyai arti penting permasalahan di lapangan seringnya para
tersendiri bagi tim sukses para calon gubernur calon gubernur atau calon wakil gubernur
dan calon wakil gubernur. Untuk men- enggan menjalin komunikasi yang baik. Hal
dapatkan umpan balik, tim sukses memakai ini dikarenakan adanya anggapan bahwa
jejaring sosial Facebook dan Twitter sebagai yang bergerak mengelola akun resmi calon
komunikasi dua arah. Jejaring sosial online gubernur atau calon wakil gubernur bukanlah
merupakan suatu struktur sosial yang berada yang bersangkutan melainkan tim sukses atau
di dunia maya, dibentuk dari simpul-simpul jasa konsultan. Jadi memang komunikasi
(yang umumnya adalah individu atau berjalan dua arah namun tidak ada tanggapan
organisasi) yang dijalin dengan satu atau yang maksimal yakni saling membalas pesan
lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, seperti Obama lakukan. Dalam konteks
teman, dan lainnya. Indonesia, apa yang dilakukan para calon
Keberhasilan komunikasi dua arah di gubernur dan calon wakil gubernur adalah
dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh terobosan politik baru yang berkembang
kesamaan pemahaman antara orang yang secara pesat dan massif
terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesama- Kampanye politik era 2000 an
an pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
pesan, cara penyampaian pesan, perilaku kampanye era Orde Baru. Tidak banyak
komunikasi dan situasi (tempat dan waktu) massa turun ke jalan dan berkampanye.
komunikasi. Dalam Pilkada DKI Jakarta Promosi dilakukan di beberapa media ter-
2012, jejaring sosial sering digunakan dalam masuk koran, TV, radio, dan jejaring sosial.
marketing politik sebagai sebuah komunikasi Kampanye bisa sangat mudah dilakukan
dua arah. lewat jejaring sosial online.
Hannia Kwardani mengungkapkan Di antara kelima unsur keberhasilan
bahwa komunikasi yang dilakukan di jejaring komunikasi menurut Harold Laswell (1948),
sosial oleh beberapa calon gubernur hanya unsur umpan baliklah yang merupakan unsur
ada di permukaan saja. Tidak ada saling paling penting dalam menentukan keberhasil-
membalas pesan dan komunikasi baik an komunikasi. Komunikasi ini di awali
layaknya apa yang dilakukan oleh presiden dengan membuka komunikasi dua arah yakni
Amerika Serikat Barrack Obama. Padahal dengan jejaring sosial online. Setiap orang
menurut Hannia Kwardani, komunikasi dua dapat dengan mudah berbicara, mengatakan
arah akan melahirkan sebuah umpan balik. pendapat, bahkan menyampaikan kritikan
Umpan balik ini merupakan ukuran bagi bagi calon gubernur.
popularitas calon gubernur dan calon wakil
gubernur serta keberhasilan kampanye. Konstruksi Media Jejaring Sosial Online
Meskipun pengukuran ini tidak dapat dalam Politik
dipastikan untuk memilih, tapi paling tidak Pilkada DKI Jakarta 2012 memiliki
komentar tersebut mempengaruhi publik banyak perbedaan dengan Pilkada sebelum-
bahwa calon gubernur dan calon wakil nya. Pertarungan antar tim sukses dapat
gubernur memang bagus. Makna umpan balik berjalan lebih demokratis dan inspiratif.
adalah untuk Mengetahui seberapa banyak Konstruksi sosial dari Berger dan Luckmann
orang yang menanggapi bahwa calon (1990) menjelaskan bahwa manusia dan
gubernur dan calon wakil gubernur misalkan masyarakat adalah produk yang dialektis,
A itu baik dari pada B. dinamis, dan plural secara terus-menerus.
Masyarakat tidak lain adalah produk manusia,
8 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

namun secara terus-menerus mempunyai aksi bersifat eksternal, general, dan koersif.
kembali terhadap penghasilnya. Sebaliknya, Realitas kehidupan sehari-hari merupakan
manusia adalah hasil atau produk dari suatu yang berada di luar kontrol, bersifat
masyarakat. Seseorang baru menjadi pribadi memaksa, khas, dan terikat oleh berbagai
yang beridentitas sejauh ia tetap tinggal di hal yang menyertai keberadaanya. Realitas
dalam masyarakatnya. kehidupan sehari-hari selain terisi oleh
Tim sukses adalah sebuah bagian dari objektifikasi, juga memuat signifikasi.
masyarakat. Tim sukses Jokowi-Ahok telah Siginfikasi atau pembuatan tanda-tanda oleh
banyak memberi perubahan dan habitualisasi manusia, merupakan objektifikasi yang khas,
baru, yakni dengan memanfaatkan media yang telah memiliki makna intersubjektif
sosial online untuk dapat menyingkirkan (Berger dan Luckmann,1990).
kekuatan besar dari pasangan incumbent Fenomena jejaring sosial diIndonesia
sebelumnya. Dalam negara yang menganut saat ini telah mengalami sebuah transformasi
sistem demokrasi seperti Indonesia peran tersendiri, dari sebelumnya digunakan untuk
media begitu penting, baik di dalam menjalin komunikasi, menjadi kekuatan
membawa berita serta informasi, membawa besar yang sebelumnya tak diperhitungkan di
nilai-nilai pendidikan kepada publik, me- tengah masyarakat. Jejaring sosial memang
lakukan pengawasan sosial, memberikan menjadi sebuah wadah yang cukup tepat
hiburan, dan memediasi pewarisan nilai-nilai sebagai ruang publik. Tak heran jika jejaring
antar generasi. Bahkan media tersebut sering sosial menjadi sarana paling ampuh untuk
disebut sebagai pilar keempat di dalam rumah berkomunikasi saat ini.
besar demokrasi, setelah lembaga-lembaga Jika melihat gagasan lain dari Jurgen
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Habermas, public sphere lebih nyata terlihat
Kehidupan sehari-hari menyediakan dalam jejaring sosial. Ruang publik menjadi
dan menyimpan kenyataan termasuk tempat komunikasi terjalin, tempat terjadinya
pengetahuan. Ia menjadi pedoman perilaku diskursus, dan tempat di mana setiap individu
dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan berhak mengeluarkan pendapat tanpa adanya
sehari-hari menampilkan realitas objektif dominasi dari negara. Semua hal tersebut
yang lalu diberi berbagai makna subjektif. tampak jelas dalam jejaring sosial. Prinsip-
Namun, kehidupan sehari-hari juga merupa- prinsip ruang publik Habermas yang
kan suatu dunia yang berasal dari pikiran- mengatakan bahwa diskursus yang menjadi
pikiran dan tindakan-tindakan individu, dan perhatian umum dikomunikasikan secara
dipelihara sebagai hal yang nyata oleh informal, dan ruang publik menjadi tempat
pikiran dan tindakan tersebut. Dasar-dasar mengkomunikasikan gagasan terlihat begitu
pengetahuan tersebut diperoleh melalui kentara dalam karakteristik jejaring sosial di
objektivikasi dari proses-proses (dan makna- banding ruang publik lain seperti media
makna) subjektif yang membentuk dunia massa (Hardiman, 2009). Fenomena ini
intersubjektif. sebagaimana yang diucapkan oleh Manuel
Realitas bersifat jamak (multiple Castells bahwa dunia sedang memasuki
reality) meskipun ada alam homogen yang jaman informasi di mana teknologi
melingkupinya. Bagi Berger dan Luckmann informasi digital menyediakan dasar materi
(1990), realitas objektif adalah fakta sosial untuk perluasan pervasif dari apa yang ia
yang merupakan ways of thinking, sedangkan sebut bentuk jejaring dari organisasi dalam
fakta subjektif adalah pengetahuan. Keduanya setiap keadaan struktur sosial (Castells, 1996)
memiliki hubungan yang dialektis, sesuai Teori konstruksi sosial (social
definisi Durkheim tentang fakta sosial yang construction) Berger dan Luckmann merupa-
Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 9

kan teori sosiologi kontemporer yang berpijak dalam suatu sistem interpretasi yang
pada sosiologi pengetahuan. Dalam teori ini sistematis, ilmiah, dan argumentatif.
terkandung pemahaman bahwa kenyataan Konstruksi sosial menjelaskan adanya
dibangun secara sosial, serta kenyataan dan dialektika antara diri (self) dengan dunia
pengetahuan merupakan dua istilah kunci sosio-kultural. Adapun dialektika ini ber-
untuk memahaminya. Kenyataan adalah suatu langsung dalam satu proses dengan tiga
kualitas yang terdapat dalam fenomena- momen simultan, yakni: (1) eksternalisasi:
fenomena yang diakui memiliki keberadaan penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural
(being)-nya sendiri sehingga tidak tergantung sebagai produk dunia manusia (society is a
kepada kehendak manusia; sedangkan human product), (2) objektifikasi: interaksi
pengetahuan adalah kepastian bahwa sosial dalam dunia intersubjektif yang
fenomen-fenomen itu nyata (real) dan dilembagakan atau mengalami proses
memiliki karakteristik yang spesifik (Berger institusionalisasi, (society is an objective
dan Luckmann,1990). reality), dan (3) internalisasi: individu
Sosiologi pengetahuan, yang di mengidentifikasikan diri dengan lembaga-
kembangkan Berger dan Luckmann (1990), lembaga sosial atau organisasi sosial, tempat
mendasarkan pengetahuannya dalam dunia individu menjadi anggotanya (man is a
kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai sosial product).
kenyataan. Bagi mereka kenyataan kehidupan Berger dan Luckmann (1990) me-
sehari-hari dianggap menampilkan diri nyebut proses pembentukan produk sosial di
sebagai kenyataan par excellence sehingga masyarakat berlangsung secara dealektik.
disebutnya sebagai kenyataan utama Proses dialektis tersebut mempunyai tiga
(paramount). Berger dan Luckmann me- tahapan. Pertama, eksternalisasi, yaitu pe-
nyatakan dunia kehidupan sehari-hari nyesuaian diri dengan dunia sosiokultural
menampilkan diri sebagai kenyataan yang sebagai produk dunia manusia. Contoh
ditafsirkan oleh manusia. Maka itu, apa yang penggunaan jejaring sosial sebagai media
menurut manusia nyata ditemukan dalam kampanye adalah pada pemilihan umum
dunia kehidupan sehari-hari merupakan suatu presiden di Amerika Serikat. Barack Obama
kenyataan seperti yang dialaminya. membawa kampanye media sosialnya yang
Dunia kehidupan sehari-hari me- canggih ke klimaks emosional dengan me-
rupakan sesuatu yang berasal dari pikiran dan ngumumkan kemenangannya di Twitter dan
tindakan manusia, dan dipelihara sebagai Facebook begitu jaringan televisi AS
yang nyata dalam pikiran dan tindakan. Atas menyebutnya telah terpilih kembali menjadi
dasar itulah kemudian Berger dan Luckmann Presiden Amerika Serikat. Contoh lain adalah
(1990) menyatakan bahwa dasar-dasar kemenangan yang kembali oleh SBY dalam
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari Pilpres 2009. Contoh lain adalah peran media
adalah objektifikasi (pengobjektivan) dari sosial dalam revolusi besar negara di Timur
proses-proses (dan makna-makna) subjektif Tengah dan Afrika yakni Mesir, Syira, dan
dengan mana dunia akal-sehat intersubjektif Libya. Serangkaian revolusi di Timur Tengah
dibentuk (Berger dan Luckmann,1990). telah berhasil membawa perubahan besar,
Konstruksi sosial menyaratkan ke- walaupan orang tidak menyangka bahwa hal
mampuan berpikir secara logis dan nonlogis, tersebut bermula dari komunitas di jejaring
dalam pengertian, berpikir secara kontra- sosial Facebook dan Twitter.
diktif dan dialektis. Peneliti diharuskan Kedua adalah mengobjektifikasikan-
memiliki kemampuan mensintesiskan gejala- nya ke dalam diri masing masing tim sukses.
gejala sosial yang kelihatan kontradiktif Proses ini, yakni Tim sukses Jokowi-Ahok
10 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

mentransfer hasil yang telah diketahuinya Konstruksi sosial Peter L. Berger dan
dari pengalaman sebelumnya yakni ke- Thomas Luckmann (1990) mengandung
menangan Obama dengan menggunakan dimensi dan esensi objektif dan subjektif.
jejaring sosial, revolusi Timur Tengah, dan Ada dua hal yang menonjol melihat realitas
pemilihan presiden tahun 2009 di Indonesia media sosial dalam dimensi objektif yakni
dalam mental maupun fisik dari kegiatan pelembagaan dan legitimasi. Legitimasi
eksternalisasi manusia tersebut. Hal itu tersebut didapatkan dari proses habitualisasi
menghasilkan realitas objektif yang bisa jadi yang didapatkan subjek (tim sukses) dalam
akan sebuah produk sosial. Lewat proses dunia sosio-kulturalnya. Bagi Berger,
objektifikasi ini, tim sukses membentuk suatu masyarakat adalah produk manusia, berakar
realitas subjektif atas apa yang diketahuinya. pada fenomena eksternalisasi. Produk
Ketiga, adalah proses internalisasi. manusia (termasuk dunianya sendiri),
Proses internalisasi lebih merupakan kemudian berada di luar dirinya, meng-
penyerapan kembali dunia objektif ke dalam hadapkan produk-produk sebagai faktisitas
kesadaran sedemikian rupa sehingga subektif yang ada di luar dirinya. Meskipun semua
individu dipengaruhi oleh struktur dunia produk kebudayaan berasal dari (berakar
sosial. Berbagai macam unsur dari dunia yang dalam) kesadaran manusia, namun produk
telah terobjektifkan tersebut akan ditangkap tidak serta-merta dapat diserap kembali
sebagai gejala realitas diluar kesadarannya, begitu saja ke dalam kesadaran. Kebudayaan
sekaligus sebagai gejala internal bagi berada di luar subjektivitas manusia, menjadi
kesadaran. Dalam kajian ini, tim sukses dunianya sendiri. Dunia yang diproduksi
Jokowi Ahok mengimplementasikan strategi manusia memperoleh sifat realitas objektif
promosi politik calon gubernur Jakarta 2012 (Berger dan Luckmann, 1990).
dengan menggunakan media sosial untuk Dunia kehidupan sehari-hari dan
mengalahkan rival terberatnya (incumbent). pengetahuan tim sukses menjadi penentu
Realitas itu bukanlah sesuatu hal mengenai tindakan dan pemakaan yang
yang sudah ada pada diri manusia, tidak juga mereka tranformasikan. Dunia sosio-kultural
sesuatu yang dibentuk secara ilmah. Tapi merupakan suatu yang berasal dari pikiran
sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi. dan tindakan manusia, dan dipelihara sebagai
Oleh karena itu, realitas berwajah ganda/ yang nyata dalam pikiran dan tindakan. Atas
plural. Setiap orang bisa memiliki konstruksi dasar itulah kemudian Berger menyatakan
yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap bahwa dasar-dasar pengetahuan dalam
orang yang mempunyai pengalaman, kehidupan sehari-hari adalah objektifikasi
preferensi, pendidikan tertentu, dan (pengobjektivan) dari proses-proses (dan
lingkungan tertentu, dan lingkungan per- makna-makna) subjektif dengan mana dunia
gaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan akal-sehat intersubjektif dibentuk. Berger
realitas sosial itu dengan konstruksinya menjelaskan bahwa dialektika berjalan
masing-masing. simultan, itu artinya ada proses menarik
Fenomena ini sebagaimana yang keluar (eksternalisasi) sehingga seakan-akan
diucapkan oleh Castells (1996), ia ber- hal itu berada di luar (objektif) dan kemudian
pendapat bahwa dunia sedang memasuki ada proses penarikan kembali ke dalam
jaman informasi di mana teknologi (internalisasi) sehingga sesuatu yang berada
informasi digital menyediakan dasar materi di luar tersebut seakan-akan berada dalam diri
untuk perluasan pervasif dari apa yang ia atau kenyataan subjektif. Pemaknaan dan
sebut bentuk jejaring dari organisasi dalam penggunaan jejaring sosial dalam ruang
setiap keadaan struktur sosial politik itulah yang menjadi sebuah realitas
Adi Suhendra, Senjata Baru Dalam Ruang Politik 11

subjektif oleh tim sukses Jokowi Ahok pada merupakan alat kampanye yang efektif dalam
pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2012. era digital.
Tindakan tim sukses dengan menggunakan Masyarakat tidak lain adalah produk
media sosial sebagai strategi pemenangannya manusia, namun secara terus-menerus mem-
adalah wujud dari sebuah eksternalisasi di punyai aksi kembali terhadap penghasilnya.
dalam dunia subjektifitasnya. Sebaliknya, manusia adalah hasil atau produk
dari masyarakat. Seseorang baru menjadi
Kesimpulan seorang pribadi yang beridentitas sejauh ia
Tim sukses memaknai jejaring sosial tetap tinggal di dalam masyarakatnya.
(Facebook dan Twitter) sebagai instrumen Kampanye calon gubernur dan calon wakil
baru yang dapat digunakan utnuk me- gubernur menggunakan media sosial saat ini
menangkan Jokowi-Ahok sebagai gubernur merupakan sebuah bentuk produk manusia
dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012. Bagi yang menciptakan budaya sendiri, seperti apa
tim sukses, jejaring sosial seperti Twitter dan yang diungkapkan Berger bahwa masyarakat
Facebook memiliki pemaknaan sebagai tidak lain adalah produk manusia.
berikut; Pertama, jejaring sosial dimaknai
sebagai sebuah pembentuk opini publik. DAFTAR RUJUKAN
Kedua, jejaring sosial oleh tim sukses
dimaknai sebagai media kampanye yang Berger, P.L. & Luckmann, T. 1990. Tafsir
paling demokratis. Ketiga, jejaring sosial Sosial Atas Kenyataan: Sebuah Risalah
dimaknai sebagai penggerak revolusi, dalam tentang
hal ini tim sukses memaknainya sebagai Castells, M. 1996. The Rise of the Network
strategi untuk mengalahkan incumbent dan Society. West Sussex: Blackwell Publishing.
koalisi partai besar. Keempat, jejaring sosial Ediraras, D.T. 2011. Model Pemasaran
dimaknai sebagai media komunikasi-interaksi Politik Pilkada DKI Jakarta Berbasis
dua arah. Kelima, tim sukses memaknai TIK. Jakarta: Universitas Gunadarma
jejaring sosial online sebagai alat pengintai Firmanzah.2008. Mengelola Partai Politik.
lawan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Konstruksi sosial atas penggunaan Formburn, J.F. & van Riel, C.B. 2004. Fame
jejaring sosial online yang digunakan sebagai and Fortune: How Successful
media politik oleh tim sukses memiliki Companies Build Winning
tahapan dan konstruksi yang berproses. Reputations. New Jersey: Pearson
Beberapa hal yang turut berpengaruh pada Education.
pemaknaan jejaring sosial oleh tim sukses Habermas, J. 2007. Ruang Publik.
yang berhasil membuahkan kemenangan Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Jokowi-Ahok antara lain keberhasilan Hardiman, F.B. 2009. Demokrasi
Barrack Obama, seorang berkulit hitam, Deliberatif, Yogyakarta: Kanisius
menjadi presiden AS yang berkampanye Komarudin, U. 2011. Strategi PKS Putihkan
melalui media sosial; revolusi-revolusi besar Jakarta. Yogyakarta: Buku Litera.
di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Laswell, H. 1948.The Structure and
yang digerakkan oleh media sosial; serta Function of Communication in Society. New
kemenangan SBY dalam Pilpres 2009. Semua York: Harper.
itu turut membentuk makna jejaring sosial Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
dalam kampanye bagi tim sukses. Mereka Weber, M. 2007. Etika Protestan dan
belajar dari sejarah bahwa media sosial Semangat Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
12 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

Wignjosoebroto, M.1994. Masalah Yunita, I., Rochmaniah, A., Aestetik, N.M.


Metodologik dalam Penelitian Hukum 2013. Pencitraan Joko Widodo-
Sehubungan dengan Masalah Ke- Basukii Tjahaja Purnama dalam Iklan
ragaman Pendekatan Konseptualnya, Kampanye Versi Jakarta Baru
Makalah disajikan dalam Forum (Studi Analisis Semiotik Iklan
Komunikasi Penelitian Bidang Televisi). Kanal, 2 (1): 77-93.
Hukum, Jakarta: Dirbinlitabmas,
Dirjen Dikti, Depdikbud RI.

Anda mungkin juga menyukai