PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh
tubuh untuk menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahan makanan
yang diizinkan.
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin,
mineral, asam amino, atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan
tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah
pemanis buatan, bahan pengawet, dan vitamin yang kadarnya harus diperhatikan.
merupakan derivat xantin, terdapat dalam kopi yang didapat dari biji Coffea
Arabica, dari daun Camelia sinensis dan dari biji Theobroma cacao. Kafein
1
Universitas Sumatera Utara
memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti menstimulasi
susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus, dan
stimulasi otot jantung (Tan dan Rahardja, 2007).Efek samping kafein secara
mual, dan kejang (Tan dan Rahardja, 2007).Batas maksimum kafein yang
Indonesia, 2002).
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan (Karinda,
2013). Vitamin C termasuk golongan vitamin yang sangat mudah larut dalam air,
berbentuk kristal putih, tidak berbau, bersifat asam dan stabil dalam bentuk
kering. Karena mudah dioksidasi, maka vitamin C merupakan suatu reduktor yang
kuat (Wardani, 2012). Kebutuhan harian vitamin C pada manusia sehat yaitu
minuman buah kemasan yang diperoleh 1,35 mg sedangkan kadar vitamin C yang
tertera pada minuman yaitu 10,39 mg dalam kemasan 200 mL, terjadi perbedaan
kadar vitamin C dengan yang tertera disebabkan karena vitamin C sangat mudah
2
Universitas Sumatera Utara
267,2 nm dan kadar kafein yang diperoleh sebesar 49,3836 mg dalam satu
kemasan. Penentuan kadar kafein dan vitamin C dalam teh buah kersen yang
diperoleh kadar kafein dan vitamin C rata-rata dalam 1 gram sampel adalah
secara langsung untuk analisis secara kuantitatif maupun kualitatif dari senyawa
yang memiliki matriks kompleks, sehingga harus dilakukan pemisahan analit dari
matriks (El-Sayed et al., 2001). Pemisahan kafein dari matriks lainnya dapat
karena itu, diperlukan metode lain yang lebih cepat, murah dengan tingkat
ketelitian dan ketepatan yang tinggi, serta dapat mengatasi efek matriks tanpa
alat dan biaya operasionalnya relatif lebih murah dan waktu analisisnya lebih
3
Universitas Sumatera Utara
spektrofotometri derivatif adalah panjang gelombang zero crossing, dimana
1.2Perumusan Masalah
ini adalah:
4
Universitas Sumatera Utara
1.3Hipotesis
adalah:
1.4Tujuan Penelitian
berenergi.
5
Universitas Sumatera Utara
1.5Manfaat Penelitian
berenergi. Selain itu, dapat dimanfaatkan oleh peneliti selanjutnya sebagai acuan
6
Universitas Sumatera Utara