Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
globalisasi saat ini memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
untuk mempertahankan keberadaannya, harus memiliki jati diri dan berkepribadian sesuai
dengan etiket dan etika yang baik serta selalu selalu memperbaiki kualitas dan kemampuan
diri.
meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas hubungan dengan orang lain, sehingga mampu
kepribadian setiap harinya. Hal ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan
langsung terhadap perbaikan kehidupan manusia setiap hari. Setiap orang akan berusaha
menjadi yang tebaik dalam segala hal, baik bekerja maupun membantu dan melayani orang
secara baik.
dirinya secara utuh sehingga mampu mengambil sikap dalam kehidupan di lingkungan
kegiatan yang berpola pikir positif setiap hari, sehingga setiap orang akan mencapai derajat
Dalam menghadapi suatu bahaya (termasuk bila ia dalam keadaan stress) maka
manusia akan selalu memberi tanggapan (response). Anggapan yang diberikan itu
tergantung pada banyak faktor yang antara lain tergantung pada kepribadian dan
Maka dari itu dalam kesempatan ini, penulis akan menjelaskan beberapa hal
berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Dimana tujuannya
dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini bertujuan
Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut :
Itulah merupakan tujuan dalam penyusunan makalah ini, dan juga sangat diharapkan
dapat berguna bagi setiap orang yang membaca makalah ini. Semoga seluruh tujuan
diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri ialah:
menggunakan metode dan teknik secara deskriftif, yaitu tim penyusun mencari sumber
data dan sumber informasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis sehingga diperoleh
informasi tentang masalah yang akan dibahas setelah itu berbagai referensi yang
didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulan sesuai dengan pembahasan yang
akan dilakukan dan sesuai dengan judul makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah
ini.
Itulah sekilas tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penyusunan
makalah ini.
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO 1
Si A dan si B sebaya, ulang tahun mereka hanya bebrbeda hari. Saat ini usia
mereka sudah 18 tahun lebih 2 bulan. Sejak kecil selalu bersama sama. Tetapi
keduanya berbeda dalam berperilaku, orang orang yang dekat dengan mereka tidak
tahu apa sebabnya. Masalah sosio ekonomi keluarga mereka juga tidak jauh berbeda,
bahkan boleh dikatakan lebih kurang sama. Si A lebih santun, hormat dan lebih mampu
antara keduanya diasuh orangtua secara beebeda , dimana Si B diasuh secara permisif
oleh orangtuanya. Saat ini Si A dan Si B sama sama kuliah di perguruan tinggi Swasta.
Si B dikenal oleh temn temannya sebagai orang yang pandai berkilahdan hampir bisa
dianggap sebagai mahasiswa yang agak aneh. Beberapa kali mengikuti ujian lebih
banyak gagalnya tetapi dia selalu menanggapinya dengan cuek saja. Pada saat dia kalah
ujian sementara teman temannya banyak yang lulus. Apabila ditanyakan mengapa
sampai bisa gagal. Jawabannya Bagaimana tidak gagal kerena begitu dia mau belajar
SKEMA
Si A: Santun,
hormat, mampu
menyesuaikan diri
Perbedaan dalam
perkembangan
kepribadian
Si B: Kebalikan
dari Si A dan
pandai berkilah Pola Lingkun Pendidik
asuh gann an
Mekanisme
Mempertahankan
Ego
Learning objektif
Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan dan Mengerti Materi sebagai berikut:
berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian juga
merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh
dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
Page 6
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat
yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu
antara lain:
1. Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau
seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan,
peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita
mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan
adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini
menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari
keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing.
Keadaan fisik tersebut memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.
2. Faktor Sosial
lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah
dimasyarakat itu.
Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan anak, peranan
Page 7
Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh yang bermacam-
sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak selanjutnya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama, pengaruh yang
diterima anak masih terbatas jumlah dan luasnya, intensitas pengaruh itu sangat tinggi
karena berlangsung terus menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana
bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka pengaruh yang diterima
dari lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial
3. Faktor Kebudayaan
dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan. Beberapa
- Nilai-nilai (Values) \
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh
manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai
anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai
yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak
tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara-cara
kehidupannya.
- Bahasa
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan cirri-ciri khas dari suatu
kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memiliki
bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat
menunukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul
pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
kali oleh Hippocrates (460-370 SM). Hal ini dipengaruhi oleh anggapan bahwa alam
Page 9
semesta beserta isinya tersusun dari empat unsur dasar yaitu: kering, basah, dingin, dan
panas. Dengan demikian dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung
oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan yang ada di dalam tubuhnya, yaitu: sifat
kering terdapat dalam chole (empedu kuning), sifat basah terdapat dalam melanchole
(empedu hitam), sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan sifat panas terdapat
dalam sanguis (darah). Keempat cairan tersebut terdapat di dalam tubuh dengan proporsi
tertentu. Jika proporsi cairan-cairan tersebut di dalam tubuh berada dalam keadaan normal,
maka individu akan normal atau sehat, namun apabila keselarasan proporsi tersebut
terganggu maka individu akan menyimpang dari keadaan normal atau sakit (Suryabrata,
2007).
bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 4 macam cairan tersebut dalam proporsi tertentu.
Apabila suatu cairan terdapat di dalam tubuh melebihi proporsi yang seharusnya (dominan)
maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang
khas ada pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan tersebut yang
Menurut Galenus, seorang koleris mempunyai sifat khas yaitu hidup, besar
semangat, daya juang besar, hatinya mudah terbakar, dan optimis. Sedangkan seorang
melankolis mempunyai sifat mudah kecewa, daya juang kecil, muram dan pesimistis. Sifat
khas phlegmatis tidak suka terburu-buru (calm, tenang), tak mudah dipengaruhi dan setia.
Seorang sanguinis mempunyai sifat khas hidup, mudah berganti haluan, ramah, lekas
Selain itu, Florence littauer juga mengembangkan lagi tipe kepribadian yang telah
dijelaskan oleh Hipocrates dan Galenus. Dalam bukunya yang berjudul Personaliy Plus,
sanguinis pada dasarnya mempunyai sifat ekstrovert, membicara dan optimis. Dari segi
emosi, ciri seorang sanguinis yaitu kepribadian yang menarik, suka bicara, menghidupkan
pesta, rasa humor yang hebat, ingatan kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar,
emosional dan demonstrative, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh
rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah diubah,
berhati tulus, selalu kekanak-kanakan. Dari segi pekerjaan, sifat seorang sanguinis yaitu
sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat dipermukaan, kreatif
dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mulai dengan cara cemerlang, mengilhami orang
mencegah suasana membosankan, suka kegiatan spontan. Kelemahan dari sanguinis yaitu
terlalu banyak bicara, mementingkan diri sendiri, orang yang suka pamer, terlalu bersuara,
orang yang kurang disiplin, senang menceritakan kejadian berulang kali, lemah dalam
Seorang melankolis pada dasarnya mempunyai sifat introvert, pemikir dan pesimis.
Dari segi emosi, ciri seorang melankolis yaitu mendalam dan penuh pemikiran, analitis,
serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistic atau musikal, filosofis dan
puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh kesadaran,
idealis. Dari segi pekerjaan, sifat seorang melankolis yaitu berorientasi jadwal, perfeksionis,
standar tinggi, sadar perincian, gigih dan cermat, tertib terorganisir, teratur dan rapi,
Page 11
ekonomis, melihat masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyelesaikan apa yang
Dari segi pertemanan atau sosialisasi seorang melankolis mempunyai sifat hati-hati
dalam berteman, menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar,
mengorbankan keinginan sendiri untuk orang lain, menghindari perhatian, setia dan
berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain, sangat
memperhatikan orang lain, mencari teman hidup ideal. Kelemahan dari melankolis yaitu
mudah tertekan, punya citra diri rendah, mengajukan tuntutan yang tidak realistis kepada
orang lain, sulit memaafkan dan melupakan sakit hati, sering merasa sedih atau kurang
Seorang koleris pada dasarnya mempunyai sifat ekstrovert, pelaku dan optimis. Dari
segi emosi, ciri seorang koleris yaitu berbakat pemimpin, dinamis dan aktif, sangat
memiliki motivasi berprestasi, tidak emosional bertindak, tidak mudah patah semangat,
bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja. Dari segi
pekerjaan, sifat seorang koleris yaitu berorientasi target, melihat seluruh gambaran,
terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak,
Dari segi pertemanan atau sosialisasi koleris mempunyai sifat tidak terlalu perlu
teman, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya selalu benar, unggul dalam keadaan
darurat, mau bekerja untuk kegiatan, memberikan kepemimpinan yang kuat, menetapkan
tujuan. Kelemahan dari koleris yaitu pekerja keras, suka memerintah, mendominasi, tidak
peka terhadap perasaan orang lain, tidak sabar, merasa selalu benar, merasa sulit secara lisan
Page 12
atau fisik memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka, keras kepala, tampaknya tidak bisa
tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain (Litteaur, 1996).
pesimis. Dari segi emosi, ciri seorang phlegmatis yaitu kepribadian rendah hati, mudah
bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang
tetapi cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima
kehidupan, serba guna. Dari segi pekerjaan, sifat seorang phlegmatis yaitu cakap dan
mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan administrative, menjadi penengah
masalah, menghindari konflik, baik di bawah tekanan, menemukan cara yang mudah.
Dari segi pertemanan/ sosialisasi plegmatis mempunyai sifat mudah diajak bergaul,
menyenangkan, tidak suka meninggung, pendengar yang baik, punya banyak teman, punya
belas kasihan dan perhatian, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil hal baik dari yang buruk,
tidak mudah marah. Kelemahan dari phlegmatis yaitu cenderung tidak bergairah dalam
hidup, sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih atau gelisah, orang yang merasa
sulit membuat keputusan, tidak mempunyai keinginan untuk mendengarkan atau tertarik
pada perkumpulan, tampak malas, lambat dalam bergerak, mundur dari situasi sulit
(Litteaur, 1996).
dominan. Anak mulai kritis dalam menanggapi ide orang lain. anak juga mulai
masa ini terjadi pula transisi peran social, seperti dalam menindaklanjuti
sehingga dalam masa ini orang mulai mampu melakukan self direction dan
jawab.
2.2.5 Konsistensi Kepribadian
dalam berbagai situasi, dari hari ke hari, sampai tahap tertentu dalam hidupnya. Penelitian
yang cukup tinggi. Dari penelitian tersebut didapati adanya korelasi yang signifikan yang
perubahan kepribadian yang cukup dramatis, perubahan tersebut didorong oleh kenyataan
bahwa hidup adalah perjuangan sehingga banyak orang berusaha mengembangkan potensi
dengan cara menjejaki peran dan perilaku yang baru (Atkinson, 2003).
individu yang lain mengalami perubahan besar pada masa sekolah lanjutan sampai masa
dewasa tengah terutama remaja yang memiliki konflik dan ketegangan, baik dalam dirinya
sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain sehingga belum memiliki kestabilan
kepribadian. Di samping itu, situasi pada saat penilaian kepribadian juga sangat
1. Observasi Direk
Page 15
Observasi ini mempunyai sasaran yang khusus, sedangkan observasi biasa mengamati
seluruh tingkah laku subjek. Observasi direk dilakukan dengan memilih situasi tertentu,
yaitu pada saat dapat diperkirakan munculnya indikator dari ciri-ciri yang ingin diteliti,
dilakukan dalam situasi yang dikontrol, dapat diulang dan dapat dibuat replikasinya.
Observasi direk juga disebut dengan observasi quasi experimental. Ada tiga tipe metode
berlangsung selama beberapa detik, beberapa menit, atau bahkan beberapa jam,
tergantung pada tipe tingkah laku atau indikator atau ciri-ciri yang ingin diteliti.
b. Incident Sampling Method
Dalam metode ini, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku. Laporan
metode ini yaitu peneliti adalah orang dewasa dan cukup inteligen, serta
untuk bertahan terhadap hal-hal yang mengganggu emosinya dan seberapa lama
ditiadakan.
b. Exhaustive Interview
Exhaustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat
terang. Cara ini biasanya digunakan untuk meneliti para tersangka tindak
kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga. Selain itu juga digunakan dalam
gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes ini memberi peluang kepada testee
untuk bisa secara bebas memberikan makna atau arti terhadap hal yang disajikan,
4. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu untuk
Dalam menghadapi suatu bahaya (termasuk bila ia dalam keadaan stress) maka
manusia akan selalu memberi tanggapan (response). Anggapan yang diberikan itu
mekanisme yang berbeda. Secara garis besar ada 4 macam mekanisme pembelaan:
1. Narsistik
2. Imatur (immature)
3. Nerotik
4. Matur (mature)
faktor yang antara lain tergantung pada kepribadian dan lingkungan sosial tempat ia
berada.
Page 17
pertahanan yang utama, paling penting , dan paling sering digunakan. Penelitian
pertama dan menyeluruh tentang mekanisme pertahanan ditulis oleh Anna Freud dalam
bukunya The Ego and the Mechanisms of Defense, dimana ia menyatakan bahwa setiap
dan berulang . la juga menekankan bahwa ego harus merupakan pusat terapi
perkembangan rasa malu dan muak dalam hubungan dengan impuls dan kenikmatan
anal.
paling primitif dan digunakan oleh anak-anak dan orang yang mengalami gangguan
psikotik . Pertahanan imatur adalah terlihat pada remaj'a dan beberapa pasien obsesif-
kompulsif dan pasien histerikal dan pada orang dewasa dalam stres. Dan pertahanan
matur adalah mekanisme adaptasi yang normal dan sehat dari kehidupan dewasa.
pembelaan macam ini biasanya terdapat pada penderita skizofrenia. Contoh mekanisme
a. Denial (penyangkalan)
Suatu mekanisme pembelaan dengan cara menofak atau tidak mau menerfma
afek dan dorongan yang dihasilkannya, tetapi penyangkalan dapat digunakan pada
b. Proyeksi
laku atau kekurangannya pada obyek lain. Impuls internal yang tidak dapat diterima dan
yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan- akan berasal dari luar diri.
Pada tingkat psikotik, hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tenang kenyataan
eksternal, biasanya waham kejar.,dan termasuk persepsi perasaan diri sendiri dalam
orang lain dari tindakan selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotik).
Impuls mungkin berasal dari id atau super ego (tuduhan halusinasi) tetapi dapat
mengalami transformasi dalam proses, jadi, menurut analisis Freud tentang proyeksi
paranoid, impuls libido homoseksual diubah menjadi rasa benci dan selanjutnya
c. Distorsi
Page 19
pikiran yang aneh-aneh yang tidak sesuai dengan logika dan realita, sehingga timbul
faham dan halusinasi atau ilusi. Kenyataan eksternal ibentuk kembali secara kasar untuk
d. Idealisasi primitif
Objek eksternal yang dipandang sebagai "baik" atau 'jahaf adalah diberkati
secara tidak realistik oleh kekuatan yang besar . Sangat sering , objek baik" dipandang
sebagai maha kuasa atau ideal "baik" dipandang sebagai mahakuasa atau ideal, dan
e. Identifikasi proyektif
Aspek yang tidk diinginkan dari diri diendapkan kepada orang lain sehingga
orang memproyeksikan merasa bersatu dengan obyek proyeksi. Aspek yang keluar
untuk menjauhi dan membuat dirinya sendiri mengerti dengan mengeluarkan tekanan
pada orang lain untuk mengalami perasaan yang serupa dengan perasaannya
f. Pembelaan
Objek eksternal dibagi menjadi "baik" dan "jahat" disertai oleh pergeseran suatu
objek yang tiba-tiba dari satu kategori ekstrim kepada kategori lainnya. Pembalikan
perasaan yang tiba-tiba dan lengkap dan konseptualisasi tentang seseorang mungkin
Page 20
terjadi. Osilasi faerulang yang ekstrim antara konsep diri yang bertentangan adalah
(tidak dewasa). Mereka yang menggunakan mekanisme pembelaan ini sikapnya nampak
kekanak-kanakan , sikap dan tingkah lakunya seperti anak kecil. Ada beberapa macam
a. Acting out
Khayalan bawah sadar dihidupkan secara impulsif dalam perilaku , dengan demikian
kronis kepada impuls untuk menghindari ketegangan yang akan terjadi dari penundaan
pengungkapan
b. Blocking
sementara atau transien dari pikiran terjadi pada penghambatan (blocking). Afek dan
impuls mungkin juga terlibat. Penghambatan sangat menyerupai represi tetapi berbeda
c. Hipokondriasis
keluhan fisik (somasi). Umumnya keluhan fisik yang diungkapkan adalah untuk
menghindari tanggung jawab. Celaan yang timbul dari kehilangan, kesepian, atau
impuls agresif yang tidak dapat diterima kepada orang lain adalah diubah menjadi
celaan terhadap diri sendiri dan keluhan nyeri , penyakit somatik, dan neurastenia.
Semua penyakit mungkin juga diperberat atau ditekankan secara berlebihan untuk
dihindari , rasa bersalah dapa dielakan, dan impuls instinktual ditangkis. Karena
d. Introyeksi
antara subjek dan objek. Melalui introyeksi suatu objek yang dicintai, kesadaran akan
perpisahan yang menyakitkan atau ancaman kehilangan akan dihindari introyeksi objek
yang ditakuti berperan untuk menghindari kecemasan jika karakteristik agresif dari
Contoh klasik adalah identifikasi dengan agresor. Suatu identifikasi dengan korban juga
dapat terjadi, dengan jalan mana kualitas menghukum diri sendiri dari objek diambil
dan ditegakkan dalam diri seseorang sebagai gejala atau sifat karakter.
Page 22
e. Pasif-Agresif
diam atau secara pasif menyerang orang lain. Agresi kepada orang lain diekspresikan
secara tidak langsung melalui pasivitas , masokisme, dan berbalik menentang diri
f. Regresi
Mekanisme pembelaan dengan cara bersikap kembali seperti pada waktu fase
anak-kanak, sehingga sikapnya tiak lagi sesuai dengan keadaannya sekarang. Melalui
regresi, orang berusaha untuk kembali ke fase fungsi libido yang lebih awal untuk
instinktual pada periode yang kurang berkembang . Regresi juga merupakan fenomena
normal, karena sejumlah tertentu regresi adalah diperlukan untuk relaksasi, tidur, dan
orgasme dalah hubungan seksual. Regresi dianggap penyerta yang penting dari proses
kreatif
g. Fantasi Skizoid
berperan untuk menolak orang lain. Orang tidak sepenuhnuya percaya pada khayalan
h. Somatisasi
eluhan-keluhan fisik (seperti hipokondriasis) tetapi rasa sakit yang dikeluhkan meliputi
badan atau seluruh tubuh. Asal psikis diubah menjadi gejala tubuh dan orang cenderung
respon somatisasi infantil digantikan oleh pikiran dan afek pada resomatisasi, orang
beregresi kepada bentuk somatik yang febih awal saat berhadapan dengan konflik yang
terpecahkan.
i. Identifikasi
objek cinta dapat berperan sebagai pertahanan terhadap kecemasan atau rasa sakit yang
menyertai perpisahan dari atau kehilangan objek, baik nyata atau ancaman, jika
identifikasi terjadi karena rasa bersalah, orang beridentifikasi untuk menghukum dirinya
sendiri dengan kualitas atau gejala orang yang merupakan sumber perasaan bersalah.
Mekanisme identifikasi pada agresor, pertama kali dijelaskan oleh Anna Freud, dapat
j. Proyeksi
karena perasaan internal atau afek menyakitkan yang tidakdapat ditoleransi. Secara
Suatu mekanisme pembelaan yang dilakukan dengan sikap dan tingkah laku
a. Controlling
mengontrol atau memantau orang lain dan lingkungan untuk kepentingan diri sendiri.
Tingkah laku yang diperlihatkan itu mengandung maksud untuk menutupi kekurangan
yang ada pda dirinya sendiri, disamping untuk mendapatkan kepuasan tersendiri bagi
dirinya. Terdapat usaha bertebihan untuk menangani atau mengatur peristiwa atau objek
dalam lingkungan untuk menekan kecemasan dan untuk memecahkan konflik dalam
diri.
b. Isolasi
mekanisme pembelaan suka menyendiri bila menghadapi bahaya atau sedang stres.
Isolasi adalah pembelaan atau pemisahan gagasan dari afek yang menyertainya tetapi
c. Displacement
kemarahannya pada orang lain. Suatu emosi atau dorongan katheksis dari gagasan atau
objek adlah dipindahkan kepada orang lain yang menyerupai aslinya dalam aspek atau
dengan cara yang kurang katheksis atau yang menimbulkan lebih sedikit ketegangan
dibandingkan aslinya
d. Intelektualisasi
Tekanan yang tidak semestinya dipusatkan pada benda mati untuk menghindari
e. Represi
tanpa disadari . Suatu saat konflik yang disimpan dalam bawah sadar ini akan dapat
perasaan dapat dibuang atau ditahan dari kesadaran melalui represi. Represi primer
adalah mengekang gagasan dan perasaan sebelum mereka mencapai kesadaran ; represi
sekunder adalah mengeluarkan dari kesadaran apa yang pernah dialami pada tingkat
sadar. Hal yang direpresi tidak benar-benar dilupakan, sehingga perilaku simbolik dapat
ditemukan. Represi adalah berbeda dari supresi dengan mempengaruhi inhibisi impuls
yang disadari sampai titik yang hilang dan tidak hanya menunda penghargaan tujuan.
f. Disosiasi
pribadi seseorang yang terjadi untuk menghindari ketegangan emosional. Keadaan fugu
dan reaksi konversi histerik adalah manifestasi yang sering dari disosiasi. Disosiasi juga
g. Eksternalisasi
impuls instintual, konflik , mood, sikap, dan gaya berpikir, pada dunia luar dan pada
h. Inhibisi
Dalam inhibisi, pembatasan atau penolakan fungsi ego terjadi secara disadari,
dengan impuls instinktual, superego, atau kekuatan atau tokoh dalam lingkungan.
i. Rasionalisasi
sikap, keyakinan, atau perilaku yang tidakdapat diterima. Motif yang mendasari
j. Pembentukan reaksi
Page 27
reaksi adalah karakteristik dari neurosis obsesional, tetapi dapat terjadi pada bentuk
neurosis lainnya. Jika mekanisme sering digunakan pada stadium perkembangan ego
yang awal, ia dapat menjadi sifat karakter secara permanen, seperti pada karakter
obsesional.
k. Seksualisasi
Suatu objek atau fungsi ditempel dengan kepentingan seksual yang tidak
dimiliki sebelumnya atau yang dimilikinya dengan deraj'at lebih kecil untuk menangkas
pembelaan yang tidak matang, oleh karena rtu sedapat mungkin harus dihindari. Ada
a. Altruisme
untuk kepentingan orang lain tetapi tanpa merugikan diri sendiri. Orang menjalani
pengalaman yang dilakukan untuk orang lain dengan cara yang konstruktif dan secara
instinktual memuaskan orang lain. Altruisme termasuk pembentukan reaksi yang ringan
mana penyerah dari pemuasan langsung atau dari kebutuhan instinktual terjadi untuk
memenuhi kebutuhan orang lain dengan merugikan diri sendiri dan dimana kepuasan
dapat dinikmati hanya melalui introyeksi yang dilakukan untuk orang lain.
Page 28
b. Antisipasi
Mereka yang memakai mekanisme ini mampu menghadapi kecemasan dengan membuat
rencana yang positif. Kecemasan atau ketakutannya diantisipasi dengan cara membuat
Umumnya kecemasan yang dihadapinya adalah sesuatu yang belum terjadi. Antisipasi
realistik atau perencanaan untuk masa depan adanya ketidaknyamanan dalam diri berarti
perencanaan yang cermat atau antisipasi afektif yang mengkhawatirkan atau prematur
mengecewakan.
c. Aseitisme
mendapatkan musibah atau kegembiraan. Orang yang memiliki mekanisme ini tidak
akan terlalu kecewa bila mendapatkan musibah dan tidak akan terialu gembira bila
d. Humor
orang lain tertawa. Humor yang dibuatkan selalu humor yang tanpa menyinggung dan
menyakiti hati orang lain. Humor memungkinkan ekspresi perasaan dan pikiran secara
Page 29
jelas tanpa ketidaknyamanan atau imobilisasi pribadi dan tidak menghasilkan efek yang
tidak menyenangkan bagi orang lain. Ini memungkinkan orang untuk mentoleransi
tetapi masih memuaskan pada apa yang terlalu menakutkan untuk dipikul ; humor
berbeda dari kejenakaan, yaitu suatu bentuk pengalihan yan gmengalihkan perhatian
e. Sublimasi
dorongan instink yang tidak baik dengan kegiatan-kegiatn lain yang bermanfaat
(positif). Kecemasan atau kekecewaan yang dihadapi sudah terjadi, sehingga harus
dilakukan sublimasi. Pemuasan impuls dan penundaan tujuan adalah dicapai, tetapi
tujuan atau sasaran diubah dari yang mungkin ditolak secara sosial menjadi yang
atau dialihkan . Perasaan dikenali , dimodifikasi, dan diarahkan kepada sasaran atau
f. Supresi
yang dihadapi dengan penuh kesadaran . Di sini harus mampu menerima realita dengan
ikhlas untuk kemudian melepaskannya. Karena ikhlas dan penuh kesadaran maka orang
akan tetap berada dalam keadaan homeostasis, dan dengan demikian orang akan berada
dalam keadaan sehat bebas dari simtom-simtom gangguan menal atau bahkan gangguan
fisik. Keputusan yang disadari atau setengah disadari untuk menunda perhatian pada
terjadinya impuls atau konflik yang disadari. Masalah dapat semata-mata dihalangi,
tetapi tidak dihindari. Rasa tidak nyaman adalah dirasakan tetapi ditekan.
Page 30
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dirinya secara utuh sehingga mampu mengambil sikap dalam kehidupan di lingkungan
kegiatan yang berpola pikir positif setiap hari, sehingga setiap orang akan mencapai
derajat kehidupan yang lebih baik. Dalam menghadapi suatu bahaya (termasuk bila ia
dalam keadaan stress) maka manusia akan selalu memberi tanggapan (response).
Anggapan yang diberikan itu sebenarnya merupakan suatu mekanisme pembelaan. Tiap
orang mempunyai pola mekanisme yang berbeda. Mekanisme pembelaan yang dipakai
oleh seseorang tergantung pada banyak faktor yang antara lain tergantung pada
3.2 SARAN
Page 31
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami penyakit bagian neurologi yaitu
penyakit infeksi pada sistem saraf pusat. Hal ini sangat membutuh upaya pengendalian
teman yang lain dapat mengatasi hal yang serupa pada kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C & John E. 1997. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC
Sheerwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
Mansjoer,A., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua.
Kaplan, Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri, Jilid II, edisi Ketujuh. Jakarta :
Binarupa Aksara
Kaplan, Haroid I. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta : Widya Medika
Jakarta.
Maslim, R. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari