1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini selain untuk
memenuhi tugas Proyek adalah untuk menambah dan membuka wawasan kita
mengenai proses awal untuk menjalankan suatu proyek konstruksi dalam hal ini
adalah studi kelayakan (feasibility study) proyek Rest Area Tol Cipularang Km.100.
Laporan ini berisi tentang analisa studi kelayakan untuk menentukan layak
atau tidaknya proyek ini ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek
hukum dan legalitas, serta aspek ekonomi dan keuangan.
Akhir kata, kami juga sangat berterima kasih atas kerja sama dan upaya keras
seluruh tim yang telah banyak membantu dalam pembuatan study kelayakan proyek
ini. Saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi tercapainya
perbaikan dalam laporan selanjutnya. Kami juga mohon maaf bila ada kekeliruan dan
kesalahan dalam laporan ini.
PT.AdhikridaMulti Cipta
Beny Aly Mangkujaya
2
3
DAFTAR ISI
BAB........................................................................................................................5
PENDAHULUAN ................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................................5
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ..............................................................................6
1.3 RUANG LINGKUP ........................................................................................7
BAB 2 ....................................................................................................................8
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ...............................................................8
2.1 GAMBARAN UMUM PROSPEK PASAR PRODUK ..................................8
2.1.1 Produk ..............................................................................................8
2.2 PERMINTAAN ..............................................................................................11
2.3 PENAWARAN ..............................................................................................12
2.4 PROYEKSI PEMINTAAN DAN PENAWARAN ........................................12
BAB 3 ..........................................................................................................................21
3
4
BAB 4 ...................................................................................................................28
BAB 5 ...................................................................................................................37
BAB VI .................................................................................................................42
REKOMENDASI .................................................................................................52
4
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lokasi Rest Area Tol Cipularang Km. 100 ........................................10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penawaran Rest Area .............................................................................12
Tabel 2.2 Analisa Peluang .....................................................................................13
Tabel 2.3 Analisis Benchmarking .........................................................................14
Tabel 2.4 Analisis TOWS ......................................................................................17
Tabel 2.5 Keputusan Strategi .................................................................................20
Tabel 3.16 Mesin dan Teknologi ...........................................................................25
Tabel 4.18Stakeholder Analisis .............................................................................30
Tabel 4.29Personil Organisasi ...............................................................................32
Tabel 4.310Job Analisis .........................................................................................33
Tabel 6.311 Biaya Manajemen ..............................................................................44
Tabel 6.412Biaya Staff ..........................................................................................44
Tabel 6.513Biaya Operasional ...............................................................................44
Tabel 6.614Penerimaan Penjualan BBM Pertahun ................................................44
Tabel 6.715Summary Cash Flow ...........................................................................46
Tabel 6.816Perhitungan NPV, IRR, Payback Period .............................................49
5
6
BAB 1
PENDAHULUAN
6
7
area menjadi bisnis yang menggiurkan, hal ini didasarkan pada data Lalu
Lintas Jasa Marga pada tahun 2008 dimana jumlah kendaraan yang melintas per tahun
yaitu 54.513.579 kendaraan atau sekitar 1.494.010 kendaraan/hari, dengan
kemungkinan kendaraan yang mengunjungi rest area sejumlah 207.070
kendaraan/hari, dan meningkat sebanyak 3% setiap tahunnya. Disebabkan kebutuhan
pasar yang sangat besar, kami sebagai pelaku bisnis sangat tertarik untuk membangun
rest area dengan menyediakan fasilitas super lengkap mulai dari SPBU, restaurant dan
caf bertaraf international, kantin yang menyajikan menu tradisional dan jajanan
tradisional, sarana ibadah, toilet, cuci mobil, ATM, tempat parkir. Perencanaan
pembangunan rest area pada Jalan Tol Cipularang arah Bandung Jakarta Km 100
dilakukan karena belum terdapat rest area dengan fasilitas-fasilitas yang sebaik kami
tawarkan beserta pemandangan yang begitu indah sebelumnya. Dengan pembangunan
rest area pada Jalan Tol Cipularang arah Bandung Jakarta Km 100 diharapkan mampu
menambah kenyamanan pengguna jalan tol untuk melepas lelah dan beristirahat
dengan segala keperluan yang terdapat pada fasilitas pendukung rest area.
7
8
8
9
BAB 2
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1.1 Produk
Nama Produk : Pembangunan rest area pada Jalan Tol Cipularang arah
Bandung Jakarta Km 100.
Kualitas Produk : Produk utama yang ditawarkan pada Pembangunan rest area
9
10
pada Jalan Tol Cipularang arah Bandung Jakarta Km 100 adalah SPBU
dengan
fasilitas-fasilitas pendukung.
Berikut ini adalah kualitas produk yang ditawarkan :
SPBU : SPBU dengan Tipe A
Fasilitas-fasilitas pendukung :
Restoran dan kafe bertaraf International
o Kantin yang menyajikan menu dan jajanan tradisional
o Minimarket
o Sarana Ibadah
o Toilet
o ATM
o Tempat parkir
o Bengkel dan Cuci Mobil
Spesifikasi Produk:
Desain SPBU sesuai standar PT.Pertamina.
Kanopi SPBU disesuaikan dengan standar PT.Pertamina.
Panduan untuk pump island harus disesuaikan dengan standar PT.Pertamina.
Sirkulasi/jalur masuk dan keluar harus sesuai antrian.
Dilengkapi fasilitas pendukung yaitu
o Restoran dan kafe bertaraf International yaitu berupa bangunan siap pakai
tanpa peralatan yang disewakan sesuai klasifikasi kegunaan bangunan
berukuran 370 meter2peruntukan 2 restaurant dan 1 buah kafe.
o Kantin yang menyajikan menu dan jajanan tradisional berupa bangunan siap
pakai yang disewakan sesuai klasifikasi kegunaan bangunan berukuran 174
meter 2. Terdiri dari 6 buah kantin, dilengkapi dengan tempat duduk kantin.
o Minimarket yaitu berupa bangunan siap pakai tanpa peralatan yang
disewakan sesuai klasifikasi kegunaan bangunan berukuran 36 meter2.
o Sarana Ibadah yaitu mesjid berukuran 50 meter21 lantai dan karpet , lengkap
dengan WC dan tempat wudhu.
o Toilet yaitu berupa bangunan kamar mandi siap pakai yang disewakan
berukuran 50 meter 2sebanyak 15 pintu.
10
11
o ATM Center yaitu berupa bangunan siap pakai tanpa peralatan yang
disewakan sesuai klasifikasi kegunaan bangunan berukuran 36 meter 2.
o Tempat parkir
o Bengkel dan Cuci Mobil yaitu berupa bangunan siap pakai tanpa peralatan
yang disewakan sesuai klasifikasi kegunaan bangunan berukuran 72 meter2.
Bentuk Fisik
11
12
2.2 PERMINTAAN
Permintaan dilakukan oleh Jasa Marga yang telah merintis pengembangan kemitraan
bisnis rest area. Pengembangan bisnis rest area bagi Jasa Marga sebenarnya
berangkat dari aturan investasi jalan tol yang mengharuskan Jasa Marga menyediakan
area bersantai sejenak sebagai bagian dari fungsi keselamatan dalam operasi jalan
berbayar tersebut. Apalagi diikuti dengan semakin besarnya penggunaan Tol
Cipularang pada 3 tahun belakangan ini.
12
13
13
14
2.3 PENAWARAN
14
15
Pas yang ada. Lokasi yang bertepatan dengan angka 100 ini dapat memudahkan para
konsumen untuk mengingat Rest Area Km 100. Apalagi ditambah dengan
kelengkapan fasilitas yang menambahkan nilai jual Rest Area Km 100.
Tabel 2.2 Analisa Peluang
Fasilitas
Cikamp SPB Toil Mesj Restor Tamb Beng Park AT Mini
ek U et id an al kel ir M Mark
-Jakarta Ban/I et
si
21
34
42.5
52
62.5
71.3
Fasilitas
Cikamp SPB Toil Mesj Restor Tamb Beng Park AT Mini
ek U et id an al kel ir M Mark
-Bandun Ban/I et
g si
2.6 PERSAINGAN
2.6.1 Benchmarking
Melakukan identifikasi keberadaan rest area yang dapat menjadi pesaing Rest Area Km
100 yang akan dibuat.
2.6.2 Analisis Benchmarking
Pada jalur Tol Cipularang ke arah Jakarta, rest area yang merupakan pesaing terbesar
merupakan rest area yang terletak pada Km 88. Alasan terbesar adalah rest area
tersebut merupakan rest area yang terletak paling dekat dan juga berada pada ruas Tol
Cipularang ke arah Jakarta.
Untuk Rest Area Km 88 tersebut sudah terlebih dahulu berada di ruas jalan tol dan
juga sudah mempunyai pangsa pasar sendiri karena belum adanya saingan. Terlihat
dari pengunjung yang berada pada rest area tersebut berada pada jumlah yang besar
untuk tiap harinya terlebih lagi untuk waktu akhir pekan dimana banyak warga Jakarta
yang kembali setelah menghabiskan liburannya di Bandung. Fasilitas tambahan yang
disediakan di rest area tersebut seperti restoran, tempat ibadah, toilet, tempat parkir,
dan juga warung-warung makanan & minuman ringan serta rokok. Untuk mengetahui
peluang pasar, potensi, dan posisi rest area yang akan dibangun, maka dilakukan
15
16
16
17
17
18
Berdasarkan bencmarking yang dilakukan terhadap pesaing, maka Rest Area Km 100
mempunyai keunggulan yang besar pada fasilitas dan pelayanan.
2.7 HARGA
Metode penetapan harga rest area ini untuk SPBU disesuaikan dengan harga BBM
dari pemerintah, dan penyewaan bangunan restaurant, kafe, serta kantin disesuaikan
dengan luas bangunan yang ditetapkan sekitar Rp 200.000 - Rp 400.000 per meter.
2.8 PROMOSI
Promosi dilakukan atas kerjasama Pertamina Pasti Pas yaitu pada website Pertamina
dan PT.Jasa Marga berupa rambu-rambu peristirahatan yang dipasang 500 meter dan
100 meter sebelum lokasi.
2.9 STRATEGI PEMASARAN
Rest area Km 100 ini menyediakan fasilitas ternama, maka dalam hal penyewaan
fasilitas yang ada owner memiliki perencanaan peruntukan, sehingga fasilitas-fasilitas
yang memiliki nama tersebut didahulukan kepentingan sewanya. Pemasaran
dilakukan langsung oleh pemiliki fasilitas-fasilitas ternama tersebut, berupa
pemasangan plank promosi besar di depan Rest Area Km 100, jadi sangat menarik
mata para pengemudi yang melintas. Ketika para pengemudi melewati rest area
tersebut terdapat daya tarik dan nilai plus untuk Rest Area Km 100. Untuk promosi
keberadaan Rest Area Km 100 dipasang spanduk pengumuman bahwa telah dibuka
Rest Area Km 100 dengan fasilitas-fasilitas lengkap di setiap jembatan yang melintasi
Tol Cipularang dan disetiap gardu keluar cabang Tol Cipularang.
2.10 ANALISIS TOWS
Identifikasi TOWS pada suatu proyek perlu dilakukan agar dapat ditentukan strategi
proyek berdasarkan hasil analisis TOWS tersebut. Dalam analisis TOWS kita dapat
menilai faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap pengembangan suatu
proyek pada lokasi tertentu. Faktor yang menjadi keunggulan harus dapat
dioptimalkan, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan harus dapat diatasi atau
dieliminasi agar tidak memberikan pengaruh buruk.
18
19
19
20
OPPORTUNITY-THREATS = 0.3
Strength
Threat Opportunity
Weak
20
21
Opportunity
Memberikan gratis
pengisian angin, dan
parker
Masyarakat
umumnya telah
mengenal Pertamina
dibandinglainya
(Shell,Petronas).
21
22
BAB 3
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
Pelayanan:
22
23
23
24
o Ketinggian ambang kanopi dihitung dari titik terendah kanopi tidak lebih
dari 139. Ketinggian keseluruhan kanopi tidak lebih dari 17;
o Ceiling kanopi tidak harus menggunakan bahan yang bertekstur atau flat,
tidak diperbolehkan menggunakan material yang mengkilat atau bisa memantulkan
cahaya;
24
25
25
26
26
27
Lokasi dipilih berada pada jalur Tol Bandung Jakarta dikarenakan lalu lintas yang
padat dan Tol Bandung Jakarat belum banyaknya pesaing. Pada jalur ini lokasi SPBU
terdekat dari pintu tol Padalarang yaitu pada Km 88, yang diukur dari Cawang. Untuk
27
28
lokasi yang lebih dekat dengan pintu tol namun masih cukup jauh untuk pengguna
kendaraan harus mengisi bensin atau beristirahat dan membeli berbagai keperluan.
Lokasi pada titik pada Km 100 juga dapat menjadi brand, karena angka 100 lebih
mudah diingat sehingga. Dari gambar dapat dilihat pemilihan lokasi juga melalui
pertimbangan lingkungan sekitar. Lokasi cukup jauh dari perumahan sekitar sehingga
keamanan rest area lebih terjamin. Banyaknya pepohonan disekitar juga memiliki
nilai keindahan bagi rest area.
BAB 4
28
29
Aspek manajemen dan sumber daya manusia membahas tentang analisis stakeholder,
struktur organisasi, job analysis dan job description, proses rekrutmen dan seleksi,
yang akan memberikan rekomendasi apakah proyek Rest Area pada Km 100 Tol
Cipularang layak untuk dibangun atau tidak.
4.1 ANALISIS STAKEHOLDER
Stakeholder adalah semua pihak yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan
proyek. Dalam analisis stakeholder dilakukan identifikasi terhadap semua pihak yang
terkait dengan proyek, tujuan yang ingin dicapai masing-masing stakeholder,
kewajiban dan tanggung jawab stakeholder atas proyek, serta hubungan keterkaitan
antara proyek dan stakeholder. Pada pembangunan SPBU ini stakeholder yang
terlibat, antara lain:
1. Owner adalah pihak pemilik proyek yang mempunyai rencana untuk membangun
SPBU ini .Owner harus mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan agar modal yang
mereka investasikan dapat kembali serta memberikan keuntungan, sehingga dapat
memperkirakan besarnya keuntungan yang akan diperoleh apabila melakukan
investasi pada proyek ini.
2. Lenders adalah pihak yang akan memberikan bantuan modal dengan bunga yang
telah disepakati. Lenders harus mengetahui apakah proyek yang akan dibangun layak
atau tidak, dengan melihat cash flow pengembalian pinjaman yang diajukan oleh
pihak peminjam. Untuk proyek SPBU ini, yang bertindak sebagai lender adalah Bank
Mandiri.
3. Asuransi adalah pihak yang akan menjamin keberlangsungan proyek pada tahap
konstruksi. Pihak asuransi akan mengganti semua kerugian yang mungkin terjadi
selama pelaksanaan proyek, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pada tahap
perencanaan proyek antara pihak asuransi dengan pihak investor. Pihak asuransi akan
mendapatkan persentasi dari nilai bangunan, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
sebelum proses konstruksi dimulai. Untuk proyek rest area ini yang bertindak sebagai
pihak asuransi adalah PT. Jasindo.
4. Kontraktor adalah pihak pelaksana konstruksi yang ditunjuk oleh pemilik modal
melalui mekanisme tender. Pihak kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan
29
30
semua lingkup pekerjaan, sesuai dengan perjanjian yang terdapat dalam dokumen
kontrak.
5. Konsultan adalah pihak perencana dan pengawas yang ditunjuk oleh pemilik
modal untuk membuat suatu desain dengan konsep yang menarik tentang produk yang
akan dipasarkan, membuat estimasi biaya tentang produk tersebut, serta melakukan
pengawan terhadap pelaksanaan konstruksi dari pihak kontraktor. Untuk proyek rest
area ini yang bertindak sebagai konsultan adalah Lemtek FT-UI.
6. Kompetitor adalah pihak pesaing yang memiliki bidang usaha yang sama dengan
proyek yang akan dibangun. Kompetitor yang akan dianalisis untuk pembangunan
adalah Rest Area yang berada pada Tol Cipularang ke arah Jakarta. Untuk proyek ini,
pihak pesaing terdekat adalah Rest Area yang terletak di Km 88. Rest Area tersebut
dinilai belum dapat memberikan layanan fasilitas yang maksimal kepada konsumen,
tetapi dapat mengancam apabila sudah dilakukan perbaikan fasiltas dan pelayanan.
Sehingga Rest Area yang akan dibangun pada Km 100 ini harus selalu menjaga
kualitas dan untuk kedepannya menambah fasilitas-fasilitas baru yang lebih
memanjakan para konsumen.
7. Regulator adalah pihak yang membuat dan mengeluarkan peraturan yang
berhubungan dengan tata ruang suatu wilayah, termasuk penempatan suatu tempat
usaha. Pada proyek Rest Area ini yang terletak pada Km 100 di ruas tol Cipularang,
harus mengajukan permohonan kepada Jasa Marga selaku pemilik lahan. Dengan
begitu lahan yang berada pada lahan yang dimaksud akan disewakan dengan sistem
bagi ke maka yang berlaku sebagai regulator adalah Pemerintah Daerah Jawa Barat.
8. Pihak lainya seperti Pertamina dan Jasa Marga. Dalam proyek SPBU ini
Pertamina sebagai pemilik brand yang akan digunakan dan juga sebagai penyuplai
BBM, teknologi, dan penetapan standar-standar pengoperasian SPBU. Sedangkan
Jasa Marga merupakan tuan tanah yang menyediakan lahan di ruas Tol Cipularang,
dimana bentuk kerjasama dengan imbalan keuntungan sebesar 10% tiap tahunya.
30
31
31
Rekanan
32
5. Bendahara 2 1 S1
6. Kepala Karyawan 1 1 S1
32
33
7. Kepala Karyawan 2 1 S1
8. Kepala Shift 1 1 D3
9. Kepala Shift 2 1 D3
10. Kepala Shift 3 1 D3
11. Staff Bendahara 1 2 S1
12. Staff Bendahara 2 2 S1
13. Staff Kepala Karyawan 1 3 SMA
14. Staff Shift 1(Operator Bensin) 15 SMA
15. Staff Shitf 2(Operator Bensin) 15 SMA
16. Staff Shift 3(Operator Bensin) 15 SMA
33
34
Deskripsi pekerjaan untuk setiap jabatan yang disebutkan diatas, adalah sebagai
berikut:
A. Jabatan : Dierektur Utama
Tanggung Jawab kepada : - Ringkasan Pekerjaan : Sebagai pemilik juga sekaligus
memimpin, mengontrol, dan mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan dengan
perusahaan, baik dalam lingkup internal maupun lingkup eksternal perusahaan. Tugas
dan Tanggung Jawab :
o Menerima laporan keuangan yang telah dibuat oleh Manajer Keuangan, serta
melakukan evaluasi yang diperlukan demi mencapai keuntungan yang lebih
maksimal.
o Menerima laporan dari Manajer Operasional terhadap operasional yang telah
dilakukan, serta memberikan beberapa rekomendasi dan saran untuk mencapai
efektifitas dalam pelaksanaan operasional.
o Memberika Instruksi bila terdapat kesalahan kepada semua anggota.
B. Jabatan : Manajer Keuangan
Tanggung Jawab kepada : Direktur Utama Ringkasan Pekerjaan : Mengontrol dan
mengkoordinasikan tentang pelaksanaan Keuangan pada operasional SPBU. Tugas
dan Tanggung Jawab :
o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan finansial dan marketing perusahaan
o Menerima dan menyetujui laporan keuangan dari Bendahara 1 & Bendahara 2
o Melaporkan pelaksanaankeuanganl kepada Direktur Utama
o Mengkonsultasikan permasalahan bidang keuangan dengan Direktur Utama untuk
optimasi kinerja keuangan
C. Jabatan : Manajer Operasioanl
Tanggung Jawab kepada : Direktur Utama Ringkasan Pekerjaan : Mengontrol dan
mengkoordinasikan tentang pelaksanaan operasional. Tugas dan Tanggung Jawab :
o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional.
o Menerima laporan pelaksanaan operasional dari kepala karyawan 1 dan juga
karyawan 2
o Melaporkan pelaksanaan operasional perusahaan kepada Direktur Utama
o Mengkonsultasikan permasalahan bidang operasional dengan Direktur Utama
dalam mengoptimasi kinerja operasioanl
34
35
D. Jabatan : Bendahara 1
Tanggung Jawab kepada : Manajer Keuangan Ringkasan Pekerjaan : Mengatur dan
bertanggung jawab terhadap sirkulasi keuangan perusahaan yang tertuju kepada
fasilitas utama SPBU (pengisian BBM) Tugas dan Tanggung Jawab :
o Mengurusi urusan pembayaran kepada pihak Pertamina, dan juga pemasukan dari
penjualan BBM
o Membuat laporan keuangan untuk suatu periode tertentu, sesuai permintaan pihak
perusahaan
E. Jabatan : Bendahara 2
Tanggung Jawab kepada : Manajer Keuangan Ringkasan Pekerjaan : Mengatur dan
bertanggung jawab terhadap sirkulasi keuangan perusahaan yang tertuju kepada
fasilitas tambahan di SPBU dan juga keuangan karyawan.Tugas dan Tanggung Jawab
o Mengurusi pembayaran penyewaan tempat untuk restoran,dll.
o Mengatur pengeluaran untuk gaji karyawan
o Membuat laporan keuangan untuk suatu periode tertentu, sesuai dengan
permintaan pihak perusahaan
F. Jabatan : Kepala Karyawan 1
Tanggung Jawab kepada : Manajer Operasional Ringkasan Pekerjaan : Mengatur
jalanya operasional karyawan yang berhubungan dengan kebersihan, keamanan, dan
juga kenyamanan. Tugas dan Tanggung Jawab :
o Memonitor kerja dari karyawan kebersihan,keamanan
o Melakukan pembenahan terhadap kinerja karyawan kebersihan dan keamanan
G. Jabatan : Kepala Karyawan 2
Tanggung Jawab kepada : Manajer Operasional Ringkasan Pekerjaan : Mengatur dan
mengontrol pelaksanaan pekerjaan opertor SPBU menjadi tiga shift Tugas dan
Tanggung Jawab :
o Mengatur pembagian karyawan untuk setiap pekerjaan yang berkaitan dengan
opertor SPBU. Pengaturan ketiga shift adalah sebagai berikut :
Hari 1 : 06.01 16.00 shift 1
Hari 1 : 16.01 00.00 shift 2
Hari 2 : 00.01 06.00 shift 2
35
36
Dan seterusnya.
BAB 5
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS
36
37
37
38
Keuntungan Kerugian
Pembiayaan yang tersedia lebih banyak. Pengeluaran. Biaya untuk membuat dan
Investor lebih tertarik lebih tertarik untuk menjalankan PT lebih mahal karena
menanamkan modalnya pada perusahaan dokumen dan formulir yang dibutuhkan
dimana kewajiban pembayaran hutangnya lebih banyak. Kerugian operasi perusahaan
terbatas. Pembiayaan jangka panjang yang tetap ditanggung perusahaan.
berasal dari institusi peminjaman lebih
cepat tersedia karena peminjam dapat
menggunakan aset perusahaan dan jaminan
pribadi sebagai anggunan.
Keberadaan perusahaan yang
berkelanjutan. Perusahaan terus ada dan
berjalan meskipun ada perubahan
pemegang saham.Kematian pemegang
saham tidak akan mematikan perusahaan.
Keberadaan perusahaan yang berkelanjutan
adalah alat yang efektif untuk membangun
dan mendapatkan goodwill.
Kepemilikan siap untuk dipindah
tangankan kapan pun. Biasanya prosedur
untuk memindahtangankan kepemilikan
lebih sederhana hanya dengan
38
39
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
6.1.3 Harga
39
40
Biaya Depresiasi
Investasi yang dimiliki oleh PT. Adhikrida Multicipta yaitu modal awal hanya
sebesar Rp 3.500.000.000, oleh karena itu dilakukan pinjaman bank sebesar 70% dari
nilai. Dari pengoptimalan modal yang dihitung perbandingan 60% dan 40% memang
memiliki IRR yang lebih tinggi, namun karena modal awal yang dimiliki hanya
sebesar Rp.3.500.000.000,
40
41
maka digunakan investasi dengan perbandingan modal awal dan pinjaman yaitu 30% dan
70% dari nilai proyek.
Biaya Manajemen
Tabel 6.310 Biaya Manajemen
Biaya Staff
Tabel 6.411Biaya Staff
Biaya Operasional
Tabel 6.512Biaya Operasional
Berdasarkan target jumlah kendaraan yang melintasi dalam analisa kelayakan Bisnis
Plan yang dilakukan SPBU Tol Padaleunyi 149 KM mengasumsikan kendaraan yang
masuk dan isi BBm ke SPBU ini hanya 13.86 % dari data LLH ( Lalu Lintas Harian )
yang diberikan PT Jasa Marga (Persero). Sedangkan volume lalu lintas kendaraan yaitu
41
42
54.513.579 thn 2008 dan peningkatan rata rata jumlah kendaraan per tahunnya
diperkirakan 3 %. Maka asumsi yang digunakan :
Penjualan Komposisi kendaraan isi BBM dari PERTAMINA adalah sebagai berikut ;
Pertamax Plus Dijual 2.034 lt/hari, dengan harga Rp 7.850, Komisi 5.7 % Pertamax
Dijual 6.102 lt/hari, dengan harga Rp 7.500, Komisi 5.7 % Premium Dijual 42.714
lt/hari, dengan hargaRp 4.500, Komisi 3.7 % Solar Dijual 16.950 lt/hari, dengan
harga Rp 4.300, Komisi 4.7 %
Kenaikan hasil penjualan 3% pertahun
Penerimaan ruang sewa pada tahun pertama diasumsikan hanya 60% dari ruang sewa
yang berhasil memberi pemasukan. Asumsi tahun ke berikutnya yaitu 80% dan tahun
ketiga terisi penuh.
42
43
BAB VII
REKOMENDASI
Berdasarkan 5 aspek yang dilakukan pada feasibility study ini yaitu aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen sumberdaya, aspek legal,
aspek ekonomi, maka berikut ini adalah rekomendasi dari setiap aspek :
4. Aspek Legal
Berdasarkan studi yang dilakukan maka segala prosedur yang dibutuhkan dapat
dilaksanakan. Menilik dari badan hukum organisasi yang telah ditentukan, proyek
tersebut sudah layak untuk dijalankan.
5. Aspek Ekonomi
Berdasarkan studi yang dilakukan dengan berbagai asumsi yang dilakukan maka
didapatkan hasil bahwa Break Even Point terjadi pada tahun ke dua dan IRR sebesar 45%
dan memungkinkan Rest Area Tol Cipularang Km 100 layak dibangun.
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
Add: 12F, No. 89 Alley 23, Lane 552, Min Tsu E. Road
Central Distribute of Taipei, Taiwan. R.O.C. Date: Sept 16, 2009
Tel.:886-4-2519-0285-9 Fax.: 886-4-2519-2364 Your Ref: Our Ref: LS-610
LETTER of STATEMENT
We, Yong Chong Industrial Co., Ltd. Registered at Taipei, Taiwan RE. No.: 22753340
represented by its President Yeh Chuan Shin-President hereby, pleasure to authorization of
Mr. Beny Aly Mangkujaya Director PT. ADHIKRIDA MULTI CIPTA, is our representative
of Project for the Rest Area in Indonesia.
His contact, negotiation, decision or meeting will be on our behalf please welcome to contact
with him we will provide of the best service to support his any action.
This authorization of letter will be effect from March 1, 2009 to March 1, 2010 any Iron-ore
mining company or supplier, please contact without hesitation your assistance will be
appreciation, we remain
51
52
Add: 5F, No. 49 Alley 13, Lane 512, Min Tsu E. Road
Central Distribute of Taipei, Taiwan. R.O.C. Date: Sept 16, 2009
Tel:886-2-2519-0285-9 Fax: 886-2-2519-2364 Your Ref: Our Ref: YCS-2610
LETTER of INTENT
We, Yong Chong Industrial Co., Ltd registered at Taipei city, Taiwan RE No. 22753340 Represen
ted by Mr. Johnson Yeh, hereby to declare that this is our intention to finance the rest area
projects, and we hereby confirm that we are ready, willing and able to finance the rest area
projects in Indonesia.
This representation is made with full corporate authority and responsibility of the above stated
project finance as following.:
52
53
53
54
54