Anda di halaman 1dari 5

PENENTUAN KADAR ASAM SIANIDA (HCN)

1. Metode : Argentometri cara Volhard


2. Prinsip : Menurut metode volhard, zat uji

yang mengandung anion halida atau sianida dalam

suasana asam dapat direaksikan dengan larutan standar

perak nitrat (AgNO3) berlebihan lalu kelebihan larutan

perak nitrat dititrasi kembali dengan larutan kalium

tiosianat (larutan yang mengandung CNS-) menggunakan

indikator ferri ammonium sulfat (larutan yang

menggandung Fe3+).
3. Reagensia :
a. AgNO3
b. KCNS
c. HNO3 (e)
d. Asam Pikrat jenuh
e. Na2CO3 8%
f. Ind Fe-Allum

4. Prosedur :
a. Ditimbang 20 g sampel + 10 ml Asam Tatrat 5% dan 100 ml aquadest,

lalu dimasukkan ke dalam labu destilasi dan dipanaskan selama 2 jam.


b. Setelah didestilasi, destilat ditampung dalam erlenmayer yang

sebelumnya telah diisi dengan 20,0 ml larutan AgNO3 0,02 N dan 1 ml

larutan HNO3 encer.


c. Proses destilasi dihentikan bila semua HCN telah tertampung dan

dicek dengan kertas saring yang dicelupkan dalam larutan Asam Pikrat

jenuh dan larutan Na2CO3 8% negatif (kertas saring tidak berwarna

merah)
d. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan KCNS 0,02 N, dengan

indikator Fe- Allum 1 ml kemudian dilakukan penetapan blangko.

Penetapan blangko :

a. Dipipet 20,0 ml AgNO3 0,02 N ditambah 1 ml indikator Fe-Allum.


b. Ditirasi dengan KCNS 0,02 N sampai warna larutan merah
c. Dihitung kadar HCN

5. Data Standarisasi :
a. Standarisasi NaCl

VOLUME NaCl VOLUME AgNO3

10,0 ml 0,00 10,10 ml

10,0 ml 0,00 10,20 ml


b. Standarisasi AgNO3

VOLUME AgNO3 VOLUME KCNS

10,0 ml 0,00 5,20 ml

10,0 ml 0,00 5,30 ml

6. Data Titrasi Sampel :

BERAT SAMPEL VOLUME KCNS

20,0016 gr 0,00 16,40 ml

7. Perhitungan :
a. Standarisasi NaCl

1. V1 x N1 = V2 x N2

10 x 0,0200 = 10,10 x N2

N2 = 0,0198 N

2. V1 x N1 = V2 x N2

10 x 0,02000 = 10,20 x N2

N2 = 0,0196 N
N rata rata = 0,0198 N + 0,0196 N = 0,0197 N

b. Standarisasi AgNO3
1. V1 x N1 = V2 x N2

10 x 0,0197 = 5,20 x N2

N2 = 0,0379 N

2. V1 x N1 = V2 x N2

10 x 0,0197 = 5,30 x N2

N2 = 0,0372 N

N rata rata = 0,0379 N + 0,0372 N = 0,0376 N

KADAR HCN

100 x (ml blangko ml sampel) x N KCNS x 27

gr sampel

100 x (23,80 16,40) x 0,0376 x 27 = 37,56 mg%

20,0016

8. Kesimpulan : Jadi kadar Asam Sianida (HCN) pada sampel

tersebut sebesar 37,56 mg%


IDENTIFIASI FORMALIN (FORMALDEHIDE)

1. Metode : Identifikasi Formalin dengan pereaksi Schiff


2. Prinsip :
Pereaksi schiff (pereaksi yang mengandung zat warna Fuchsin) akan

berubah warna apabila direaksikan dengan sulfur oksida, dan bila terdapat

sedikit aldehid akan menghasilkan warna merah keunguan yang terang.


3. Reaksi :
Aldehid + Reagen Schiff Ungu
4. Reagensia :
a. H2SO4 pekat
b. reagen Schiff
5. Prosedur :
a. Sampel 1 berupa 2 ml susu segar dalam tabung reaksi ditambah dengan

1 ml larutan H2SO4 pekat.


b. Ditambah 1 ml reagen Schiff ke dalam tabung.
c. Sampel positif mengandung formalin apabila terbentuk warna ungu.
6. Hasil : Tidak terbentuk warna ungu.
7. Kesimpulan :Jadi identifikasi formalin pada sampel susu tersebut

hasilnya adalah negatif (-).

Anda mungkin juga menyukai