Analisis
Konsep
Dasar
Probabilitas
Mempelajari
kemungkinan suatu
peristiwa akan terjadi
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Ekonomi dan Akuntansi 84002 Dra. Yuni Astuti, MS.
Bisnis
07
Abstract Kompetensi
Membahas pengertian probabilitas, Mahasiswa diharapkan mampu
pendekatan probailitas dan hukum menjelaskan dan menganalisis konsep
probabilitas dasar probabilitas
I. Pengertian Probabilitas dan Manfaat Probabilitas
A. Pengertian Probabilitas
Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan
terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 dan dinyatakan
dalam desimal (misalnya: 0,65) atau dalam persentase (65%). Probabilitas 0 menunjukkan
peristiwa yang tidak mungkin terjadi. Probabilitas satu menunjukkan peristiwa yang pasti
terjadi. Maka probabilitas dapat didefinisikan sebagai peluang suatu kejadian.
B. Manfaat Probabilitas
A. Pendekatan Klasik
1 Statistika Bisnis
4 2 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah kemungkinan hasil (peristiwa)
memuaskan 0,33
1 lulus terpuji
B. Pendekatan Relatif
Besar probabilitas suatu peristiwa tidak dianggap sama, tetapi tergantung pada berapa
banyak suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan atau kegiatan yang dilakukan.
Pada kegiatan AFI 3 didapatkan 1000 pemirsa TV yang mengirim SMS untuk memilih
bintang idolanya, sehingga didapatkan probabilitas relatif sebagai berikut :
jumlah 1000
1 Statistika Bisnis
4 3 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jadi pendekatan relatif mendasarkan besarnya probabilitas pada banyaknya suatu peristiwa
terjadi dari keseluruhan percobaan, kegiatan atau pengamatan yang dilakukan.
C. Pendekatan Subyektif
A. Hukum Penjumlahan
Contoh :
1 Statistika Bisnis
4 4 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kegiatan jual-beli saham di BEJ untuk 3 perusahaan perbankan dengan jumlah total
sebanyak 200 transaksi.
Jumlah 200
Contohmya dalam kegiatan jual saham pastilah diketahui saham apa yang dijual
atau beli saham, saham apa yang dibeli. Jadi kegiatannya ada 2 jenis yaitu (a) kegiatan jual
saham dan (b) sahamnya adalah saham BCA. Oleh sebab itu ada kegiatan bersama (joint
event), seperti kejadian jual saham dilambangkan P(A) dan sahamnya BCA adalah P(D)
atau kejadian beli P(B) dan sahamnya BCA P(D).
Probabilitas kejadian bersama dilambangkan P(AD) untuk kejadian jual saham BCA
dan P(BD) untuk kejadian beli saham BCA
Contoh :
Hitung berapa probabilitas jual saham BCA : P(AD) dan probabilitas beli saham BCA :
P(BD) dari Tabel berikut.
1 Statistika Bisnis
4 5 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 1. Kegiatan Jual-Beli Saham dari Perusahaan BCA, BLP dan BNI
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Kegiatan jual saham dan sahamnya BCA ada 30 transaksi. Kegiatan beli
saham dan sahamnya BCA ada 40. Sehingga probabilitas P(AD)
dan P(BD) adalah :
DIAGRAM VENN
Pada peristiwa bersama dua atau lebih peristiwa, lebih mudah dilihat dengan diagram
Venn. Pada diagram Venn terlihat adanya perhitungan ganda yaitu kejadian AD. Kejadian
AD tersebut masuk dihitung ke dalam kejadian A dan kejadian D, maka rumus penjumlahan
probabilitas dirumuskan sebagai berikut :
P(A D ) = P (A ) + P ( D ) P (A D)
1 Statistika Bisnis
4 6 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
= 0,80
A AD D
Kejadian saling lepas terjadi apabila hanya satu dari dua atau lebih peristiwa yang terjadi.
Dapat digambarkan dengan diagram Venn sebagai berikut :
A B
Pada diagram Venn terlihat bahwa peristiwa A (jual saham) dan peristiwa B (beli saham )
saling lepas.
P(AB) = 0
= P(A) + P(B) - 0
Contoh :
Hitung berapa probabilitas kejadian jual saham dan beli saham : P(AB) dan probabilitas
kejadian untuk saham BCA, BLP dan BNI : P(DEF).
P
(A atau B) = P(A)+ P(B) P(AB)
= 0,6 + 0,4 - 0
=1
1 Statistika Bisnis
4 7 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
D. Hukum Perkalian
a). Hukum perkalian untuk probabilitas kejadian A dan B yang saling bebas
Saudara diminta melemparkan uang logam dua kali ke udara. Berapa probabilitas ke dua
lemparan tersebut menghasilkan gambar ?
Jawab :
Pada lemparan pertama, probabilitas muncul gambar = dan pada lemparan ke dua,
probabilitas muncul angka = .
= x =
Probabilitas bersyarat adalah probabilitas suatu peristiwa akan terjadi dengan ketentuan
peristiwa yang lain telah terjadi. Probabilitas bersyarat dilambangkan dengan P(A|B) yaitu
probabilitas peristiwa A, dengan syarat peristiwa B telah terjadi.
Tabel 1. Kegiatan Jual-Beli Saham dari Perusahaan BCA, BLP dan BNI
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
1 Statistika Bisnis
4 8 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh : Dengan melihat data pada Tabel 1, berapakah probabilitas terjualnya saham BCA :
P( D|A) dan probabilitas saham BCA terjual : P( A|D) ?
Jawab :
Probabilitas terjualnya saham BCA : P( D|A) : Saham BCA yang terjual 30 dan jumlah
transaksi jual saham 120 maka P(D|A) = 30/120 = 0,25
Probabilitas saham BCA terjual : P( A|D) Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan saham
BCA yang terjual ada 30, maka P(A|D) = 30/70 = 0,43
Dari nilai di atas terlihat bahwa probabilitas P(A|D) dan P(D|A) bisa berbeda, namun bisa
saja sama.
Peristiwa pelengkap menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B yang saling
melengkapi, sehingga apabila peristiwa A tidak terjadi, maka peristiwa B pasti terjadi.
A B
Contoh : kegiatan jual beli saham menghasilkan dua hasil yaitu kegiatan jual P(A) atau
kegiatan beli P(B). Apabila diketahui P(A) = 0,8, maka P(B) = 1 0,8 = 0,2
1 Statistika Bisnis
4 9 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa prinsip menghitung yang bermanfaat dalam mempelajari probabilitas yaitu
Faktorial, Permutasi dan Kombinasi .
A. Faktorial
Faktorial digunakan untuk mengetahui berapa banyak cara yang mungkin dalam
mengatur sesuatu dalam suatu kelompok Contohnya adalah berapa cara menyusun urutan
ke tiga bank BCA, BLP dan BNI ? Urutan ke tiga bank tersebut adalah :
Pola untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah untuk meletakkan urutan pertama
dari 3 bank, saudara mempunyai 3 pilihan yaitu BCA, BLP atau BNI. Apabila urutan pertama
saudara tentukan BCA maka urutan ke dua tinggal 2 pilihan yaitu BLP dan BNI. Apabila
urutan ke dua memilih BLP maka urutan ke tiga hanya ada satu pilihan yaitu BNI.
Dengan demikian banyaknya urutan adalah perkalian dari pilihan tersebut yaitu 3 x 2 x 1
= 6. Dengan demikian mudah untuk mengetahui berapa banyak cara yang mungkin dalam
memilih presiden dari 5 pilihan yang ada.
Dalam matematika perhitungan tersebut dikenal dengan faktorial yang biasa
dilambangkan dengan (!), yang perlu diketahui bahwa 0! didefinisikan dengan 1,
sedangkan
n! = n x (n 1 ) x ( n 2 )x ( n 3 )x ( n 4 ) x . 1.
Contoh :
Ada berapa cara menyusun urutan dari 5 perusahaan yang memberikan dividen
yang terbesar ?
Penyelesaian :
Menyusun urutan 5 perusahaan = 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 cara
B. PERMUTASI
Permutasi digunakan untuk mengetahui sejumlah kemungkinan susunan (
arrangement) jika terdapat satu kelompok obyek. Pada Permutasi ini kita berkepentingan
dengan susunan atau urutan dari obyek. Permutasi dirumuskan sebagai berikut :
1 Statistika Bisnis
4 10 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
n!
nPr = n! / (n - r)! atau Pr
n
n r !
Keterangan :
P : Jumlah permutasi atau cara obyek disusun
n : Jumlah total obyek yang disusun
r : Jumlah obyek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r dapat
sama dengan n atau lebih kecil
! : tanda dari faktorial
Contoh : 1
Ada berapa susunan yang mungkin dari 3 bank yang ada, apabila tiap susunan
terdiri dari 2 bank.
Penyelesaian:
C. KOMBINASI
Kombinasi digunakan apabila kita tertarik pada berapa cara sesuatu diambil dari
keseluruhan obyek tanpa memperhatikan urutannya. Misalkan ada 10 bank dan kita hanya
mengambil 3 bank, maka ada berapa kombinasi bank yang dapat diambil tanpa
memperhatikan urutannya atau susunannya .
Catatan : Apabila dalam permutasi dibedakan susunan seperti BCA BNI dengan BNI
BCA, maka dalam kombinasi tidak dibedakan susunannya sehingga susunan BCA BNI
dianggap sama dengan BNI BCA.
1 Statistika Bisnis
4 11 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
n!
nCr = n! / r!(n - r)! Cr
r! n r !
n
Contoh 3.
Ada 5 bank yang mengajukan kredit portofolio ke Bank Indonesia . Sementara itu
Bank Indonesia hanya akan memilih 2 bank saja . Ada berapa kombinasi bank yang dapat
dipilih oleh bank Indonesia ?
Penyelesaian :
nCr = n! / r!(n - r)!
= 5!/2!(5-2)! = 5!/2!x3! = 5x4x3!/2x1x3!
= 5x2 = 10
Jadi ada 10 kombinasi dan probabilitas setiap kombinasi terpilih adala 1/10
Ringkasan :
Konsep dasar perhitungan dalam probabilitas ada 3 yaitu faktorial, permutasi dan
kombinasi.
a. Faktorial (n!) untuk mengetahui berapa banyak cara yang mungkin dalam
mengatur sesuatu dalam suatu kelompok.
b. Permutasi untuk mengetahui seberapa banyak susunan dari n objek diambil r
objek dengan memperhatikan urutan susunan nya.
nPr = n! / (n - r)!
c. Kombinasi untuk mengetahui susunan yang mungkin terjadi dari n objek
yang diambil r objek tanpa memperhatikan urutan susunannya
nCr = n! / r!(n - r)!
SOAL-SOAL LATIHAN
1. PT Alfa Indah merupakan retail produk makanan. Pada hari Minggu toko ini
menyediakan beberapa jenis buah seperti pada tabel berikut :
1 Statistika Bisnis
4 12 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jenis buah Kode barang Jumlah
Jeruk A 120
Durian B 50
Pisang C 1.460
Apel D 302
Klengkeng E 68
Jumlah 2.000
Pertanyaan :
Baik ( A ) 24 8 32
Busuk ( B ) 6 2 8
Jumlah 30 10 40
Pertanyaan :
1 Statistika Bisnis
4 13 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Di sebuah outlet di Jalan Dago, Bandung, ada 10 jenis baju yang sangat menarik.
Namun demikian karena keterbatasan dana, maka hanya 2 saja yang dapat dibeli.
Hitunglah, ada berapa kombinasi baju yang dapat dipilih oleh seorang konsumen?
Jawab:
Banyaknya kombinasi yang dapat dipilih dapat diselesaikan dengan konsep
perhitungan kombinasi:
n!
nCr diketahui bahwa n=10 dan r = 2, sehingga
r!( n 1)!
4. Indonesia pada tahun 2004 akan mengadakan pemilihan presiden secara langsung.
Berdasarkan pada ketentuan, calon presiden harus didukung oleh DPR, dan
berdasarkan pada jumlah partai di DPR yang memenuhi ketentuan minimal anggota
DPR ada 6, sehingga diperkirakan akan ada 12 orang yang berebut menjadi presiden
dan wakil presiden. Berapa banyak susunan atau kombinasi yang berbeda dapat
dihasilkan dari 12 orang tersebut?
5. Seorang petugas karantina di pelabuhan Tg. Priok diminta mengawasi setiap barang
yang masuk pelabuhan. Pada tanggal 12 Mei 2003 ada 15 jenis ikan yang diimpor, dan
petugas karantina ingin memeriksa 5 jenis ikan. Berapa banyak contoh berbeda yang
mungkin diperoleh oleh petugas karantina tersebut?
Penyelesaian :
1 Statistika Bisnis
4 14 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7!
7 C4 (0,8) 4 (0,2)3 (0,8) 4 (0,2)3 35(0,8) 4 (0,2) 3 = 0,1147
4!(7 4)!
7. Pada awal tahun 2003 diluncurkan saham-saham baru di BEJ; di antaranya adalah saham
Bank Mandiri setelah Bank BCA dan Bank Lippo. Kondisi transaksi jual dan beli di sebuah
reksa dana digambarkan sebagai berikut:
Ke Perusahaan J
giatan umlah
M B L
andiri CA (E) ippo (F)
(D)
Ju 4 2 2 8
al (A) 00 00 00 00
Bel 7 4 1 1
i (B) 00 00 00 200
Ju 1 6 3 2
mlah 100 00 00 000
8. PT Sampoerna akan memasang iklan pada media di televisi, oleh karena itu
diadakan survei kepada sekelompok eksekutif -- televisi apa yang sering dilihat.
Berikut adalah hasil penelitian tersebut:
J Televisi
enis R S T J
E CTI CTV rans TV umlah
ksekutif
M 1 1 5 3
uda 00 50 0 00
S 1 5 5 2
enior 00 0 0 00
J 2 2 1 5
umlah 00 00 00 00
1 Statistika Bisnis
4 15 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Berapa probabilitas terpilihnya eksekutif muda yang menonton
RCTI?
a. Berapa probabilitas terpilihnya eksekutif muda dan yang menonton
RCTI ?
Jawab:
a. Probabilitas terpilihnya eksekutif senior
P(ET) = 200/500 = 0,4
b. P(RCTI|EM)
P(RCTI|EM) = P(EMRCTI)/P(EM)
= (100/500)/(300/500) = 0,2/0,6 = 0,33
c. P(EM dan RCTI)
P(EM dan RCTI) = P(EM) x P(RCTI|EM) = 0,6 x 0,33
= 0,2
9. . Satu bola diambil secara acak dari satu kotak yang berisi 6 bola merah, 4 putih dan 5
biru. Saudara cari probabilitasnya bahwa bola yang terambil adalah merah, putih, biru,
bukan merah, merah atau putih.
Jawab :
P (M ) = P(P)= P(B) =
P(M ) = P ( M atau P ) =
10. Pada soal no 14 diteruskan yaitu apabila 3 bola diambil secara beruntun . Berapa
probabilitasnya bahwa pengambilan pertama merah, kedua putih, ketiga biru = P
(MPB) bila :
Jawab :
6 4 5 4
b). P ( MPB ) = P( M ) P( P/M ) P (B/MP) = x x
15 14 13 91
1 Statistika Bisnis
4 16 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Spiegel, M.R., Susila, I.N dan Ellen G. 1996. Statistika. Ed 2. Seri Buku Schaum.
Erlangga. Jakarta.
Suharyadi dan Purwanto, S.K. 2003. Statistika. Untuk Ekonomi & Keuangan Modern.
Salemba Empat. Jakarta . Hal 1 20
Supranto. J. 2000. Statistik. Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Ed.6. Penerbit Erlangga.
Jakarta. Hal. 1 18.
Dajan.A. 1993. Pengantar Metode Statistik, Jilid 1. Ed. 17. LP3ES . Jakarta. Hal.
1 14
1 Statistika Bisnis
4 17 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id