Anda di halaman 1dari 14

BAB VIII.

JAMINAN & ASURANSI PADA


PROYEK KONSTRUKSI

TUJUAN

Tujuan dari bab ini adalah agar pembaca diharapkan mengerti dan memahami
tentang konsep jaminan dan program asuransi tenaga kerja dalam industri jasa
konstruksi di Indonesia.
Setelah membaca bab ini pembaca diharapkan mampu untuk :
o Menjelaskan gambaran singkat asuransi di Indonesia.
o Menguraikan masalah konstruksi, jaminan, dan asurnsi.
o Menguraikan jenis-jenis jaminan dan asuransi dalam proyek konstruksi.
o Menjelaskan perbedaan antara jaminan dengan asuransi

8.1. KEADAAN ASURANSI INDONESIA

Asuransi merupakan salah satu sarana yang perlu diperhatikan oleh setiap
pengusaha untuk melindungi dirinya, melindungi kegiatan dan hasil karyanya dari
segala bahaya yang timbul di luar kemampuannya. Dengan adanya proteksi
asuransi diharapkan walaupun terjadi kerugian yang besar akibat bahaya yang
datang dari luar, pengusaha tidak mengalami kesulitan dalam melanjutkan usaha
yang ditanganinya.
Di samping itu dilihat dari sudut bank dan pihak-pihak yang mendukung lainnya,
salah satu ukuran bonafiditas dari seorang pengusaha dalam bidang konstruksi
adalah sejauh mana dia telah melakukan perlindungan terhadap usahanya dan hasil
karyanya dengan menutup asuransi atas berbagai kegiatan.
Gambaran singkat mengenai perusahaan asuransi di Indonesia (pada akhir tahun
1995) adalah sebagai berikut :

141
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
Tabel 8.1. : Perusahaan asuransi di Indonesia.
JENIS USAHA JUMLAH PERUSAHAAN
Asuransi kerugian 97 buah
Asuransi jiwa 52 buah
Perusahaan re-asuransi 4 buah
Perusahaan broker 72 buah
Perusahaan adjuster 21 buah
Perusahaan aktuaria 18 buah

Jika dilihat dari kenaikan premi bruto dibanding dengan produk domestik bruto
maka angkanya adalah sebagai berikut :

Tabel 8.2. Premi bruto dibanding PDB dalam lima tahun terakhir (milyar rupiah)
TAHUN PREMI KENAIKAN/ PRODUK a/h
BRUTO PENURUNAN DOMESTIK
BRUTO
1990 2254,7 23,0 197721,0 1,14
1991 2655,6 17,8 226508,6 1,17
1992 3299,8 24,3 256208,0 1,29
1993 4419,4 30,5 329775,9 1,47
1994 5966,7 33,9 377354,3 1,55

Dari data di atas terlihat bahwa premi dalam 5 tahun terakhir rata-rata naik lebih
25% dan dari tahun kenaikannya semakin besar.
Dalam hubungan dengan konstruksi, jika dilihat dari sudut penjaminan dan
asuransi, maka ada empat pihak yang berkepentingan perlu dijamin, yaitu:
Pemilik proyek atau pihak pemberi pekerjaan, agar proyeknya bisa selesai
sesuai dengan biaya yang sudah disepakati dan dinyatakan dalam kontrak.
Kontraktor proyek atau pihak pelaksana pekerjaan (termasuk di dalamnya
mereka yang menyediakan bahan-bahan dan alat peralatan proyek), agar selalu
bisa memenuhi kewajiban pelaksanaan pekerjaan .
Konsultan (baik sebagai perencana maupun sebagai pengawas) yang harus
bertanggung jawab atas kebenaran dan kebaikan dari apa yang diberikannya.
Masyarakat yang berhubungan dengan pelaksana konstruksi tersebut, yang
mencakup :
o Para pekerja yang turut melaksanakan pekerjaan.

142
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
o Masyarakat umum yang ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut.
Supaya jangan jadi korban atau dirugikan dalam pelaksanaan pekerjaan .

Jaminan asuransi untuk melindungi kepentingan masing-masing pihak termasuk


diatas, ada yang dilakukan dengan menutup jenis-jenis asuransi yang sudah lazim
(sesuai dengan kepentingan yang memerlukan perlindungan), tetapi ada juga jenis
asuransi yang baru kita mulai dan belum lazim di Indonesia.

8.2. JAMINAN BAGI KONTRAKTOR

Hampir sama dengan pemilik proyek, kontraktor pun berkepentingan atas


selesainya pekerjaan sesuai dengan kontrak dan dengan biaya yang lebih rendah
dari jumlah dalam kontrak (supaya ada untung). Agar hal ini dapat terlaksana,
maka perlindungan perlu dilakukan oleh kontraktor yaitu menutup asuransi yang
menjamin kerugian akibat bahaya yang datang dari luar, dimana kerugian yang
terjadi diluar perhitungan dan kemampuan kontraktor pada saat yang bersangkutan
menyetujui pelaksanaan pekerjaan.
Jaminan-jaminan bagi kontraktor bermacam-macam, antara lain :
1. Jaminan atas pelaksanaan pekerjaan / engineering insurance
Waktu mengeluarkan polis engineering insurance ini ada kalanya disebut
dengan Contractors All Risk (CAR) atau Erection All Risk (EAR), kedua
istilah tersebut pada dasarnya sama, hanya disebut CAR apabila dalam proyek
tersebut pekerjaan konstruksi yang terbanyak, dan disebut EAR apabila
pekerjaan pemasangan mesin-mesin dan alat peralatan yang banyak dilakukan.
Sesuai dengan namanya all risk, maka hampir semua bahaya yang datang dari
luar telah dijamin oleh penanggung (termasuk pada masa pemeliharaan),
kecuali kerugian akibat bahaya yang secara tegas disebutkan tidak dijamin
dalam polis (excluded risk). Jaminan-jaminan termasuk pada prinsipnya
mencakup :
Kerusakan apapun yang terjadi atas konstruksi ( termasuk karena bad
workmanship ), asal kejadiannya tidak ada unsur kesengajaan.

143
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
Kerusakan atas peralatan yang digunakan (baik alat milik kontraktor sendiri
maupun milik orang lain).
Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (apabila ada pihak ketiga yang
merasa dirugikan secara fisik sebagai akibat pelaksanaan proyek).
Dengan persetujuan khusus bisa mencakup kerusakan akibat faulty design
(karena kesalahan perencana), tetapi hal itu tidak secara otomatis.

2. Asuransi atas tanggung jawab terhadap pihak ketiga


Adalah jenis asuransi yang melindungi kontraktor terhadap pihak ketiga
(public), yaitu apabila selama melaksanakan pekerjaan ada pihak ketiga yang
merasa dirugikan (baik secara langsung maupun tidak langsung) dari akibat
adanya pekerjaan tersebut. Dalam hal yang demikian biasanya pihak kontraktor
melindungi dirinya dengan asuransi tanggung jawab terhadap publik, dalam
istilah asuransi lazim disebut Public Liability Insurance. Pihak pengusaha
dalam hal ini hanya bertanggung jawab kepada pihak ketiga (public) tersebut
apabila terjadinya kerugian terhadap pihak publik disebabkan adanya kesalahan
dari pihak kontraktor. Apabila kontraktor sudah mengasuransikan proyeknya
dalam CAR dan sudah mencakup Third Party Liability (TPL), maka sebagian
besar public liability sudah termasuk didalamnya.

8.3. JAMINAN BAGI TENAGA KERJA

Yang memberi jaminan kepada pekerja adalah asuransi yang ditunjuk, tetapi yang
membayar biaya asuransi itu termasuk tanggung jawab dari perusahaan atau
kontraktor. Ada dua macam jenis asuransi yang biasa dilakukan untuk tenaga kerja
yang bekerja pada proyek, yaitu :
1. Asuransi untuk pekerja sesuai aturan (Workman Compensation Insurance)
Asuransi ini untuk pekerja sesuai dengan ketentuan undang-undang yang
berlaku. Di Indonesia asuransi ini dilaksanakan oleh Asuransi Sosial Tenaga
Kerja (ASTEK) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.33 tahun 1977. tenaga
kerja yang seharusnya diberikan jaminan ini adalah untuk seluruh pekerjaan
yang berada di proyek. Tenaga kerja disini adalah yang berada dibawah

144
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
koordinasi mandor. Kenyataan dapat dilihat pada saat proyek berlangsung,
hanya beberapa tenaga kerja saja yang diasuransikan oleh kontraktor, sebab
dana jaminan yang disiapkan proyek yang diposkan untuk asuransi ini tidak
secara implisit tertulis pada penawaran, melainkan berada pada harga satuan
pekerjaan kontraktor. Sehigga kontraktor dapat saja berdalih bahwa asuransi
tidak menjadi tanggung jawabnya. Anehnya pada spesifikasinya teknis
dinyatakan kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerja yang ada di
proyek. Jumlah santunan untuk jaminan ini relatif rendah (bila dibandingkan
dengan workman compensation act yang berlaku di negara-negara maju).

2. Asuransi pegawai yang diatur perusahaan (Employers Liability Insurance)


Asuransi ini adalah tanggung jawab kontraktor terhadap pekerjanya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku didalam perusahaan (misalnya dalam hal
pegawai meninggal, maka perusahaan telah menetapkan pegawai akan
mendapat santunan sebesar 60 x gaji bulanan). Hal ini diasuransikan dengan
nama Employers Liability Insurance. Dalam prakteknya apabila sudah ada
jaminan atas Workman Compensation berdasarkan Undang-undang atau
Peraturan Pemerintah (seperti yang dijamin ASTEK) maka jaminan berupa
Employers Liability ini adalah sebagai tambahan diatas jaminan berdasarkan
peraturan termaksud, sehingga jumlah seluruh jaminan menjadi sedikitnya
sama dengan ketentuan yang berlaku didalam perusahaan.
Jaminan ini diberikan khususnya adalah pegawai tetap dari perusahaan atau
kontraktor, yang memang sudah melaksanakan aturan yang sesuai dengan
kebijakan perusahaan. Pegawai ini bisa saja di tempatkan di proyek atau berada
di kantor pusat.

8.4. JAMINAN BAGI KONSULTAN

Dalam bidang jasa konsultan ini dibedakan antara konsultan pengawas dan
konsultan perencana. Sama halnya seperti para kontraktor sebagaimana yang sudah
dijelaskan, perusahaan konsultan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kebutuhan-
kebutuhan akan surat jaminan, terutama sekali jaminan dalam Proffesional
Liability Insurance.
145
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
Khusus mengenai konsultan perencana , maka dengan memperhatikan sifat-sifat
yang melekat pada jenis pekerjaannya yang mempunyai Liability yang lebih luas,
konsekwensi yang mungkin timbul dari hasil produk jasanya akan memberikan
pengaruh bagi masyarakat luas. Misalnya dalam pembuatan rencana pembanguan
suatu gedung bertingkat Walaupun rencana tersebut telah dibuat secermat
mungkin dengan memperhatikan berbagai faktor yang berkaitan , akan tetapi dapat
saja terjadi peristiwa-peristiwa atau musibah yang tidak diharapkan dan menimpa
masyarakat , baik selama proses pelaksanaan pembangunan maupun sesudah
gedung jadi , musibah mana diakibatkan oleh adanya kesalahan dalam
perencanaannya.
Misalnya suatu gedung ambruk dan menimbulkan kecelakaan kepada anggota
masyarakat yang kebetulan berada disekitarnya itulah sebabnya perencanaan yang
dibuat konsultan, selain harus dipertanggung jawabkan kepada pemilik dana, juga
kepada masyarakat luas. Untuk melindungi pihak konsultan perencana dari
tanggung gugat hukum dapat ditempuh suatu cara pengalihan resiko melalui
mekanisme Asuransi, khususnya yang termasuk pada Proffesional Liability
Insurance.
Bagi konsultan pengawas permasalahan tidak sesulit seperti konsultan perencana,
tetapi dalam hal Proffesional Liability Insurance konsultan pengawas mempunyai
tanggung jawab yang sama, sebab kemungkinan kesalahan dalam pengawasan
karena konsultan pengawas tidak professional, akan dapat merugikan orang lain
dan orang yang berada sekitar proyek.
Sebagai contoh jika kontraktor akan memulai suatu pekerjaan, maka menurut
spesifikasi dan kontrak, kontraktor harus terlebih dulu meminta ijin kepada
konsultan pengawas yang merupakan wakil langsung dari pemilik di lapangan. Jika
konsultan pengawas tidak melakukan pemeriksaan pada setiap pekerjaan yang
telah dilakukan dan melihat persiapan pekrjaan yang akan dilaksanakan, maka bila
terjadi sesuatu yang membuat bangunan tersebut gagal atau cacat, maka konsultan
pengawas tidak dapat lepas tangan dan lari dari tanggung jawab. Sebab tugas
konsultan pengawas adalah mengawasi agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai
dengan harapan pemilik proyek.
Begitu juga halnya dengan konsultan yang lain yang terlibat dalam pekerjaan
proyek seperti :

146
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Konsultan Quantity Surveyor.
Konsultan Value Engineering, dan lain-lain.
Tanggung jawab yang dapat dijaminkan kepada Asuransi adalah Proffesional
Liability Insurance. Asuransi ini dapat dibayar oleh masing-masing perusahaan
konsultan, dan tentunya tetap dibebankan sebagai bagian dari biaya proyek yang
dipertimbangkan dalam pengajuan penawaran dari masing-masing konsultan
kepada pemberi tugas atau pemilik proyek.
Tetapi sama halnya dengan penawaran yang ada pada kontraktor, dimana masalah
jaminan ini secara implicit tidak tercantum dalam penawaran, tetapi dalam
spesifikasi selalu diminta oleh pemilik, dan merupakan salah satu dasar penilaian
apakah sebuah konsultan layak ataui tidak dijadikan mitra dalam melaksanakan
proyek yang diinginkan oleh pemberi tugas. Sehingga Proffesional Liability
Insurance dibayar oleh konsultan dengan memasukan harga penawaran kedalam
billing rate dari staf ahli yang ada, atau merupakan bagian dari biaya non standar
pada penawaran.

8.5. JAMINAN BAGI PEMBERI TUGAS

Pemilik proyek berkepentingan dengan selesainya proyek sesuai dengan kuantitas


dan jadwal waktu yang direncanakan. Jenis-jenis jaminan yang biasanya diminta
untuk melindungi pemilik proyek (yang sudah jalan khususnya untuk proyek-
proyek pemerintah) adalah :
Jaminan tender ( bid bond ).
Jaminan pelaksanaan ( performance bond ).
Jaminan uang muka ( advanced payment bond ).
Jaminan pemeliharaan ( maintenance bond ).
Jaminan-jaminan tersebut bisa berupa jaminan bank (Bank Garansi) atau jaminan
asuransi (Surety Bond). Pada prinsipnya bank garansi maupun surety bond
mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberikan jaminan atau perlindungan
kepada pemilik proyek atas terlaksananya dengan baik kontrak pemborongan
pekerjaan yang diberikan kepada rekannya, baik yang menyangkut kontrak

147
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
pekerjaan konstruksi , konsultansi, maupun penyediaan barang. Walaupun
demikian pemberian jaminan berupa bank garansi dan surety bond mempunyai
dasar yang berbeda dimana yang satu bersifat unconditional dan yang lain pada
prinsipnya bersifat conditional.
Beberapa hal yang dirasakan masih sebagai penghambat dan perlu
dipertimbangkan dalam hubungan dengan jaminan-jaminan ini adalah :
Belum seragamnya isi kontrak yang dibuat antara pemilik proyek dan
kontraktor .
Masing-masing instansi yang membuat kontrak sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku di instansi tersebut, sehingga isi kontrak (hak-hak dan kewajiban) tidak
sama antara instansi yang satu dengan yang lain. Akan lebih baik apabila
standar yang bisa dijadikan pegangan dan berlaku sama (terutama bagi proyek
pemerintah di seluruh departemen dan propinsi).
Jika dilihat dari sudut perlindungan maka kurang jelas apakah dimintanya
jaminan pelaksanaan tersebut dimaksud sebagai hukuman atau dimaksud
sebagai dasar ganti rugi untuk melindungi pemberi tugas.
Masih kecilnya jaminan penawaran (1% - 3%) dan jaminan pelaksanaan
(sekitar 5 %)

Karena yang perlu dilindungi adalah kepentingan pemilik proyek (pemberi tugas),
maka jaminan temaksud (baik jaminan bank maupun surety bond) seharusnya
didasarkan pada prinsip ganti rugi. Dengan demikian pemberi pekerjaan tidak akan
dirugikan apabila pihak lain tidak memenuhi kewajiban sesuai yang diperjanjikan.
Jika jaminan penawaran dan jaminan pelaksanaan dimaksudkan sebagai dasar ganti
rugi termaksud seperti umumnya yang berlaku di Negara maju, maka besarnya
jaminan harus lebih tinggi dari prosentase tersebut di atas (misalnya untuk bid
bond sebesar 10% untuk performance bond antara minimum 10% atau maksimum
100%).
Dengan nilai jaminan tender sebesar prosentase tersebut, maka pemilik proyek
akan dapat menutup biaya kerugian apabila pemenang tender mengundurkan diri
dan akibatnya terpaksa dilakukan retender (tender ulang) atau penawar harga
terendah berikutnya ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

148
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
Setelah proyek selesai pemilik dalam hal ini pemberi tugas perlu melengkapi
proyek dengan beberapa jaminan asuransi, sebagai berikut :
o Asuransi kebakaran, khususnya gedung-gedung dan sejenisnya. Yang
dijaminkan adalah kerugian akibat kebakaran, halilintar, korsleting listrik dan
lain-lain. Biasanya diperluas dengan resiko gempa bumi, banjir dan ditimpa
pesawat terbang.
o Asuransi Pembongkaran, khususnya untuk barang yang kemungkinan bisa
dicuri dengan membongkar gedung.
o Asuransi Machinery Break Down, bagi obyek yang banyak menggunakan
mesin-mesin.
o Asuransi tanggung jawab publik, khusus gedung yang dikunjungi masyarakat
umum misalnya hotel, supermarket, gedung pertemuan dan sebagainya.
o Asuransi pegawai dan pekerja sesuai dengan kebutuhannya antara lain :
Employers liability.
Fidelity insurance.
Dan lain-lain.
o Public Liability Insurance, ini hanya diperlukan jika gedung dipergunakan
untuk kepentingan publik, asuransi ini akan menjamin orang yang masuk
kedalam gedung tersebut.

8.6. JAMINAN YANG ADA DALAM PROYEK

Jaminan-jaminan yang ada dalam proyek konstruksi secara garis besar adalah sama
seperti yang diuraikan diatas. Tetapi dalam penyelenggaraan penjaminan dapat
dilakukan oleh bank (bank), oleh perusahaan asuransi, dan oleh perusahaan surety
(surety company). Pemilik sifat masing-masing jaminan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Sifat-sifat khusus jaminan bank.
o Untuk memperoleh bank garansi umumnya dipersyaratkan adanya
setoran jaminan dalam jumlah tertentu.
o Biaya yang dibebankan kepada nasabah adalah berupa provisi.
PRINCIPAL OBLIGEE

149
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
KONTRAK

BOND

BANK

Gambar 8.1. : Hubungan pada jaminan bank (bank garansi)

o Bank garansi hanya ditanda tangani oleh satu pihak yaitu bank.
o Bank garansi umumnya diterbitkan dalam jangka waktu 3 bulan , 6 bulan,
dan maksimum 12 bulan.
o Bank garansi umumnya janji tidak bersyarat (unconditional) dari pihak
bank untuk membayar ganti rugi kepada obligee senilai jaminan, apabila
nasabahnya yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya kepada obligee.
o Dalam bank garansi, dana yang dipergunakan untuk membayar klaim
kepada obligee, adalah kekayaan milik nasabah itu sendiri yang dipegang
oleh bank.
o Batas pengajuan klaim dalam bank garansi sangat singkat, biasanya 14 hari
sejak tanggal berakhirnya jangka waktu jaminan.
o Resiko atas setiap bank garansi yang diterbitkan ditanggung sendiri oleh
pihak bank bersangkutan.

2. Sifat-sifat khusus jaminan perusahaan surety.


PRINCIPAL OBLIGEE

KONTRAK

BOND

SURETY CO.

Gambar 8.2. : Hubungan pada jaminan perusahaan surety (surety bond)

o Untuk memperoleh surety bond tidak perlu adanya setoran jaminan.

150
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
o Biaya yang dibebankan kepada principal adalah berupa service charge.
o Surety bond ditanda tangani oleh principal, surety company.
o Surety bond dapat diterbitkan dalam jangka waktu lama sesuai kebutuhan
kontrak.
o Bersifat kondisional , artinya klaim akan diselesaikan apabila terbukti pihak
principal tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan berita.
o Dana untuk pembayar klaim menggunakan kekayaan milik surety company,
kemudian dana tersebut dimintakan kembali penggantiannya kepada
principal.
o Tenggang waktu klaim cukup panjang (antara 3 sampai 6 bulan).
o Resiko dapat direasuransikan lagi oleh perusahaan surety.

3. Sifat-sifat khusus jaminan asuransi.


PRINCIPAL OBLIGEE

KONTRAK

BOND

ASURANSI

Gambar 8.3. : Hubungan pada jaminan asuransi

o Hanya dua pihak yang terlibat, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan
tertanggung (pemegang polis).
o Polis asuransi hanya ditanda tangani oleh pihak penanggung.
o Biaya yang dibebankan kepada tertanggung berupa premi, dianggap
sebagai harga dari resiko yang dijamin, teripnya ditetapkan dalam
prosentase atau permil.
o Nilai pertanggungan asuransi pada umumnya mencapai 100% dari nilai
obyek yang dipertanggungkan.
o Dalam hal terjadi klaim maka pihak penanggung secara langsung
mempunyai kewajiban untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung

151
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
8.7. PERBEDAAN SURETY BOND DENGAN ASURANSI

1. Surety Bond.
o Yang terlibat adalah tiga pihak : principal, surety company, dan oblige.
o Polis surety bond ditanda tangani oleh principal, surety company.
o Biaya yang dibebankan kepada principal dianggap sebagai biaya pelayanan,
besarnya ditetapkan sebagai prosentase.
o Nilai jaminan hanya sebesar prosentase tertentu dari nilai proyek 5 %
sampai dengan 20 % .
o Dana untuk pembayar klaim menggunakan kekayaan milik surety company,
kemudian dana tersebut dimintakan kembali penggantiannya kepada
principal, sifatnya tanggung renteng.

2. Jaminan asuransi
o Hanya dua pihak yang terlibat, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan
tertanggung (pemegang polis).
o Polis asuransi hanya ditanda tangani oleh pihak penanggung.
o Biaya yang dibebankan kepada tertanggung berupa premi, dianggap
sebagai harga dari resiko yang dijamin, tarifnya ditetapkan dalam
prosentase atau permil.
o Nilai pertanggungan asuransi pada umumnya mencapai 100% dari nilai
obyek yang dipertanggungkan.
o Dalam hal terjadi klaim maka pihak penanggung secara langsung
mempunyai kewajiban untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung.

8.8. PENERAPAN ASURANSI PADA PROYEK KONSTRUKSI

Pelaksanaan dan penerapan asuransi pada proyek konstruksi masih memerlukan


pembenahan, karena banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan dan kepastian
pengguna asuransi, surety bond atau bank garansi. Perusahaan asuransi yang ada

152
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
masih belum menunjukan professional yang memadai, sehingga asuransi belum
menjadi suatu tradisi dalam mengamankan investasi, kecuali perusahaan besar
yang sudah kompeten.
Asuransi masih belum berfungsi sebagai lembaga yang profesional, penye-lesaian
kasus masih sering tidak menentu dan bertele-tele, disamping itu ada
kecenderungan asuransi mencoba lari dari tanggung jawab yang seharusnya
mereka ambil, klausul kontrak yang dibuat masih memainkan kata-kata yang
membuat bingung pemegang polis.

RANGKUMAN

Jaminan dan asuransi pada proyek konstruksi pada prinsipnya masih mencari
bentuk, banyak jaminan yang diberikan bersifat memenuhi tuntutan regulasi yang
ada, masing-masing pihak mempunyai jaminan masing-masing, seperti kontraktor,
tenaga kerja, konsultan, dan pemberi tugas sendiri. Jaminan bagi tenaga kerja
belum proporsional, masih terbatas pada jaminan untuk tenaga kerja bulanan,
sedangkan harian masih terbatas pada beberapa tenaga kerja saja belum seluruhnya
terjangkau.
Pada proyek konstruksi jaminan yang diberikan pada proyek dapat berupa surety
bond, asuransi, atau dengan bank garansi. Yang lebih umum dipakai untuk jaminan
adalah dari bank.

LATIHAN

1. Jelaskan jaminan dan asuransi yang ada pada kontraktor, tenaga kerja,
konsultan dan pemilik proyek ?
2. Jelaskan konsep jaminan yang ada pada proyek konstruksi ?
3. Jelaskan usaha-usaha yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan
asuransi?

153
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN
154
PROGRAM SP-4 JURUSAN TEKNIK SIPIL
K3&HUKUM PERBURUHAN

Anda mungkin juga menyukai

  • SMK3Konstruksi
    SMK3Konstruksi
    Dokumen11 halaman
    SMK3Konstruksi
    Gatotkaca Tak Bersayap
    100% (1)
  • K3&HkPrb Bab1
    K3&HkPrb Bab1
    Dokumen12 halaman
    K3&HkPrb Bab1
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • PEMELIHARAAN
    PEMELIHARAAN
    Dokumen4 halaman
    PEMELIHARAAN
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko
    Apa Itu Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko
    Dokumen7 halaman
    Apa Itu Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Perkerasan Jalan
    Perkerasan Jalan
    Dokumen4 halaman
    Perkerasan Jalan
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab4
    K3&HkPrb Bab4
    Dokumen23 halaman
    K3&HkPrb Bab4
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3 Konstruksi Bangunan
    K3 Konstruksi Bangunan
    Dokumen9 halaman
    K3 Konstruksi Bangunan
    Kunda Banget
    0% (1)
  • K3&HkPrb Bab2
    K3&HkPrb Bab2
    Dokumen21 halaman
    K3&HkPrb Bab2
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Excavator
    Excavator
    Dokumen5 halaman
    Excavator
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Gempa Kel. Destrina Faishal Meisa
    Gempa Kel. Destrina Faishal Meisa
    Dokumen12 halaman
    Gempa Kel. Destrina Faishal Meisa
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Bab9 JD
    Bab9 JD
    Dokumen10 halaman
    Bab9 JD
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab3
    K3&HkPrb Bab3
    Dokumen20 halaman
    K3&HkPrb Bab3
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3
    K3
    Dokumen16 halaman
    K3
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Permen LH 16 TH 2012 Penyusunan Dokumen LH PDF
    Permen LH 16 TH 2012 Penyusunan Dokumen LH PDF
    Dokumen48 halaman
    Permen LH 16 TH 2012 Penyusunan Dokumen LH PDF
    Harno Sragen
    67% (3)
  • Perkerasan Jalan PDF
    Perkerasan Jalan PDF
    Dokumen138 halaman
    Perkerasan Jalan PDF
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan&Peluang Usaha 3
    Kewirausahaan&Peluang Usaha 3
    Dokumen30 halaman
    Kewirausahaan&Peluang Usaha 3
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab5
    K3&HkPrb Bab5
    Dokumen16 halaman
    K3&HkPrb Bab5
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Kuliah Limbah-B3 Sem4
    Kuliah Limbah-B3 Sem4
    Dokumen58 halaman
    Kuliah Limbah-B3 Sem4
    Rina Selviana
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Tapak
    Bab 1 Tapak
    Dokumen9 halaman
    Bab 1 Tapak
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Bab Ix
    Bab Ix
    Dokumen22 halaman
    Bab Ix
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab1
    K3&HkPrb Bab1
    Dokumen12 halaman
    K3&HkPrb Bab1
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Etika DLM Manaj - Perusahaan-9
    Etika DLM Manaj - Perusahaan-9
    Dokumen13 halaman
    Etika DLM Manaj - Perusahaan-9
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • BAB 123 Pondasi Dalam
    BAB 123 Pondasi Dalam
    Dokumen23 halaman
    BAB 123 Pondasi Dalam
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3
    K3
    Dokumen16 halaman
    K3
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Fire Safety
    Fire Safety
    Dokumen22 halaman
    Fire Safety
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab7
    K3&HkPrb Bab7
    Dokumen9 halaman
    K3&HkPrb Bab7
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • Basement
    Basement
    Dokumen27 halaman
    Basement
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab4
    K3&HkPrb Bab4
    Dokumen23 halaman
    K3&HkPrb Bab4
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat
  • K3&HkPrb Bab6
    K3&HkPrb Bab6
    Dokumen36 halaman
    K3&HkPrb Bab6
    Faishal Mahdy Saputra Faishal
    Belum ada peringkat