PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2) Susunan Roller
Roller yang digunakan pada mesin automatic processing,
disusun sedemikian rupa sehingga film yang berada di dalam mesin
akan terjepit sempurna saat melewati kompartemen yang berisi
cairan prosesing. Susunan roller yang berada di dalam mesin
automatic processing terbagi menjadi dua yaitu :
Roller yang disusun berhadapan
Pada jarak tertentu terdapat dua roller yang disusun
berhadapan. Dengan susunan seperti ini roller bisa menjepit film
secara sempurna, sehingga tidak terjadi kemacetan transportasi
film (film jamming) di dalam mesin. Pada susunan ini jumlah roller
yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan susunan lain.
Roller yang disusun secara zig-zag
Pada susunan ini, roller disusun secara zig-zag, artinya jika
pada sebelah kanan terdapat roller, maka roller berikutnya ada
dibagian bawah di sebelah kiri jadi tidak berhadapan seperti pada
susunan di atas.
Pada susunan roller seperti ini, masih ada kemungkinan film
mengalami kemacetan pada transportasi (film jamming). Susunan
seperti ini membutuhkan lebih sedikit roller dibandingkan dengan
susunan di atas.
Pada ujung atas dan bawah susunan roller, baik pada susunan
roller yang saling berhadapan maupun susunan roller secara zig-
zag, terdapat bagian yang disebut dengan guide plate. Guide plate
adalah semacam lempengan yang terbuat dari logam anti korosif
biasanya terbuat dari stainless steel, yang berfungsi untuk
mengarahkan film menuju roller yang berada pada kompartemen
berikutnya. Dengan adanya guide plate ini, film tidak akan
kehilangan arah sehingga akan masuk ke kompartemen berikutnya
secara tepat melalui transportasi roller.
a) Awal Pengoperasian
b) Feeding Film
d) Menghentikan
dan air.
Periksa suhu cairan
Periksa pH larutan.
Periksa warna dan bau dari cairan
Periksa ukuran larutan pada tangki
Periksa tangki replenishmen.
Periksa selang karet tangki replenishmen untuk
tangki.
2. Prosesing automatic dinyalakan :
Nyalakan tombol prosesing, (tombol kecil manual pada penutup
tangki.)
Dengarkan apakah ada suara yang tidak normal atau terjadi
getaran.
Periksa system penggerak film.
Periksa system kerja pengisian replenishmen.
Lakukan satu proses tes prosesing dengan menggunakan film 35
biladirasakan perlu.
Periksa operasional prosesing sampai kondisi tanpa suara
prosespencucian.
4. Prosesing otomatis dimatikan :
Tombol prosesing mati
Buka penutup prosesing. Ingat penutup prosesing bila dibuka
Perawatan tahunan
- Servis prosesing automatik kepada unit servis yang ditentukan
olehpenyedia alat.
Catatan pemeliharaan:
- Jika ada hal-hal yang perlu di catat untuk semua prosedur
qualitycontrol, perawatan dan perbaikan dapat lolos.
- Catat semua bagian pembelian
- Catat semua pengeluaran
- Periksa secara berkala , perbaikan, biaya-biaya dan kualitas untuk
citraradiografi.2. Dengan pemeriksaan dan prosesing digunakan dengan benar
maka akan:
- Sedikit gangguan
- Sedikit penurunan waktu
- Menekan biaya perawatan Lebih efisien dan Pekerjaan yang lebih puas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan
film secara otomatis yaitu pengolahan film yang dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk
melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh
manusia. Pengolahan film secara otomatis juga dikenal dengan dry to
dry. Pada pengolahan film secara otomatis tidak terdapat tahapan
rinsing, karena rinsing telah digantikan oleh roller yang berada di
dalam mesin automatic processing. Sistem transportasi film pada
pengolahan film secara otomatis meliputi film masuk (feeding system)
dan system roller, dan pengolahan film secara otomatis lebih singkat
dari pada pengolahan film secara manual.
B. SARAN
Walaupun pengolahan film secara otomatis lebih cepat
dibandingkan dengan pengolahan film secara manual, namun kita
harus tetap berhati-hati dalam melakukan pencucian dan perlu adanya
ketelitian pada saat melakukan pencucian, agar supaya hasil pencucian
dapat memuaskan.