Anda di halaman 1dari 60

SMAN 3 PAYAKUMBUH

BAHAN PEMBELAJARAN (1)


KELAS 12
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk
sifat koligatif larutan

Indikator
Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolaran, kemolalan dan fraksi mol)
Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan larutan elektrolit
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut
Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan

Materi Pembelajaran
Konsentrasi larutan (kemolaran, kemolalan dan fraksi mol)
Pengertian sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
Pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap larutan
Penurunan tekanan uap larutan

Uraian Materi
Konsentrasi larutan (kemolaran, kemolalan dan fraksi mol)

1. Kemolaran (molaritas)
Jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

M = gr/mol x 1000 ml/ ml larutan

2. Kemolalan atau molalitas (m)


Jumlah zat yang terlarut dalam 1 kg zat pelarut

m = gr/mol x 1000 gr/ gr pelarut

Kerjakan latihan berikut !


1. Tentukan kemolalan larutan berikut !
a. 0,4 mol HCl dalam 5 kg air
b. 24 gr NaOH (Mr = 40) dalam 400 ml air
c. 32 gr naftalena (Mr =128) dalam 600 gr benzene

2. Tentukan kemolalan larutan berikut !


a. KOH 25% (Mr KOH = 56)
b. 400 ml NaCl 4 M (Mr NaCl = 58,5 dan massa jenis larutan 1,3 gr/ml.

3. Pupuk urea digunakan sebagai sumber nitrogen untuk tanaman dan dapat diberikan dalam bentuk cair atau
padat. Jika terdapat 250 ml pupuk urea cair dengan konsentrasi 0,2 M, tentukan kemolalan larutan tersebut
(diketahui Mr urea =60 dan massa jenis larutan urea = 1,1 gr/ml).

4. Seorang siswa membuat larutan glukosa dengan konsentrasi 2,5 m. Berapa persen massa (%) dan kemolaran
larutan glukosa tersebut jika diketahui Mr glukosa =180 dan massa jenis larutan glukosa = 1,25 gr/ml.

5. Sirop yang berkualitas baik tidak perlu diberi zat pengawet karena telah mengandung kadar gula sekitar 60%.
Jika mr gula = 342 dan massa jenis sirop 1,3 gr/ml, temtukan kemolaran larutan sirop tersebut.

6. Suatu larutan naftalena (kapur barus) dalam pelarut benzena memiliki konsentrasi 25,6% massa. Tentukan
kemolaran larutan naftalena dalam pelarut benzene tersebut ( Mr naftalen = 128 dan massa jenis larutan = 1
gr/ml).

7. Berapa kemolalan larutan yang mengandung 0,85 gr NH3 yang dilarutkan ke dalam 125 gr air.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 1
3. Fraksi mol (X)
Perbandingan mol salah satu komponen terhadap total mol semua komponen

X = n komponen
n semua komponen

8. Jika 160 gr NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam 900 ml air (Mr = 18), tentukan fraksi mol NaOH tersebut.

9. Gliserin banyak digunakan dalam produk kosmetika, seperti pelembab. Jika terdapat 500 gr larutan gliserin
dalam air dengan fraksi mol gliserin 0,15 dan Mr gliserin = 92, tentukan massa gliserin dan massa air !

10. Larutan glukosa merupakan salah satu larutan yang digunakan sebagai cairan infus. Jika terdapat 500 ml larutan
glukosa dengan konsentrasi 0,15 M, tentukan fraksi mol glukosa tersebut (Mr glukosa = 180 dan massa jenis
larutan 1,1 gr/ml)

11. Terdapat larutan KOH 25% (Mr KOH = 56) tentukan fraksi mol KOH tersebut.

12. Terdapat larutan NaOH 5 M. Jika diketahui Mr NaOH = 40 dan massa jenis larutan = 1,2 gr/ml. Tentukan
kemolalan larutan dan fraksi mol NaOH tersebut.

13. Suatu jenis sirop mengandung konsentrasi gula 2 m. Tentukan fraksi mol gula dalam sirop tersebut jika diketahui
Mr gula = 342 dan Mr air = 18

14. Metanol sering digunakan untuk membuat senyawa kimia lain di laboratorium atau industri. Suatu larutan
methanol (Mr = 32) yang dilarutkan dalam etanol (Mr =46) memiliki kadar 8%. Tentukan fraksi mol methanol dan
kemolalannya.

15. Terdapat larutan HCl 15%, hitung kemolalan larutan serta fraksi mol pelarut dan zat terlarut (Mr HCl = 36,5)

Pengertian sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut,dan bukan pada jenis zat
terlarutnya.

Sifat koligatif larutan terdiri dari :


- Penurunan tekanan uap
- Kenaikan titik didih
- Penurunan titik beku
- Tekanan osmosis
Contoh :
1. Glikol (C2H6O2) dalam air radiator mencegah penguapan air radiator di musim panas dan
pembekuan di musim dingin.
2. Di musim dingin, garam (NaCl, CaCl2) ditabur untuk mencegah pembentukkan es sehingga jalan
tidak menjadi licin
3. Tekanan osmosis mendorong air tanah naik ke bagian tanaman yang lebih tinggi melalui peristiwa
osmosis.

Sifat koligatif larutan hanya berlaku apabila larutan bersifat encer dan zat terlarutnya tidak mudah menguap
(non volatile). Keenceran larutan penting agar jarak antar partikel tidak terlalu dekat sehingga partikel dapat
bergerak bebas. Sementara, zat terlarut yang tidak mudah menguap dimaksudkan agar partikel zat terlarut tidak
pergi ke fase gas dan mempengaruhi tekanan uap larutan.

Sifat koligatif larutan dibedakan untuk larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan kemampuan
elektrolit untuk terionisasi membentuk ion-ion didalam larutan, menyebabkan jumlah partikel zat terlarutnya
menjadi lebih besar.

Tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan


Jika kedalam suatu ruangan tertutup dimasukan pelarut pada suhu tertentu sebagian pelarut tersebut akan
menguap dan memenuhi ruangan. Uap yang dihasilkan menimbulkan tekanan dalam ruangan tersebut. Nilai
tekanan uap jenuh pelarut murni tersebut dinamakan tekanan uap jenuh pelarut murni dan diberi notasi p0. Jika ke
dalam pelarut tersebut dimasukan suatu zat terlarut yang sukar menguap hingga terbentuk larutan, kemudian
dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu yang sama dengan suhu jenuh (kesetimbangan) pelarut murni,
tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh pelarut dari larutan tersebut dinamakan tekanan uap jenuh larutan dan
diberi notasi p.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 2
Dalam larutan, sebagian zat terlarut berada di dekat permukaan larutan. Karena bersifat tidak mudah menguap,
zat terlarut ini tetap berada di dalam larutan. Keberadaan zat terlarut di dekat permukaan larutan tersebut
menyebabkan sebagian zat pelarut tidak dapat menguap atau meninggalkan larutan. Akibatnya, jumlah pelarut
yang menguap menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan tekanan uap larutan. Laut mati adalah contoh dari
terjadinya penurunan tekanan uap larutanoleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Badan air berkadar garam
tinggi ini terletak di daerah gurun yang panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas sehingga
konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.
Dari percobaan yang dilakukan Raoult, menyimpulkan sebagai berikut :
Tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni.
Kesimpulan ini dikenal sebagai hokum Raoult, berlaku hanya untuk larutan yang tidak mudah menguap (larutan
ideal). Hukum Raoult dirumuskan sebagai berikut :

p = p0. xpel p = p0. Xter


p = tekanan uap jenuh larutan

p0 = tekanan uap jenuh pelarut murni

p = penurunan titik beku

x pel = fraksi mol pelarut

xter = fraksi mol terlarut

Kerjakan soal berikut !


1. Tekanan uap air pada suhu 250C adalah 23,76 mmHg. Jika fraksi mol glukosa dalam larutan 0,0236, tentukan
: a. tekanan uap larutan
b. penurunan tekanan uap larutan pada suhu tersebut.

2. Pada suhu 500C, 540 gr air memiliki tekanan uap 97,5 mmHg. Jika kedalam air tersebut ditambahkan 90 gr
glukosa (Mr = 180), pada suhu yang sama tentukan tekanan uap larutan dan penurunan tekanan uap larutan

3. Sejumlah urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 ml air sehingga pada suhu 20 0C menghasilkan tekananuap
larutan sebesar 17,32 mmHg. Jika tekanan uap air pada suhu 20 0C adalah 17,54 mmHg. Tentukan
a. Penurunan tekanan uap
b. Massa urea yang dilarutkan
c. Persentase (%) urea dalam larutan tersebut :

4. Terdapat larutan gula 20% (Mr = 342). Jika pada suhu 250C tekanan uap air 23,76 mmHg, tentukan
a. Fraksi mol gula
b. Tekanan uap larutan pada suhu 250C
c. Penurunan tekanan uap larutan gula pada suhu yang sama

5. Diketahui 104 gr senyawa nonelektrolit A dilarutkan dalam 450 gr air dan menghasilkan tekanan uap larutan
221,4 mmHg pada suhu 700C. Jika tekanan uap air pada suhu 700C adalah 233,7 mmHg, tentukan ;
a. Penurunan tekanan uap larutan
b. Fraksi mol zat A
c. Massa molekul relatif A

6. Terdapat 2 liter larutan glukosa 3 M pada suhu 25 0C, jika tekanan uap air padaa suhu tersebut adalah 23,76
mmHg, mr glukosa = 180, mr aur = 18 dan massa jenis larutan = 1,2 gr/ml. Tentukan tekanan uap larutan
glukosa dan penurunan tekanan uapnya.

7. Pada suhu 300C tekanan uap pelarut karbon disulfida sebesar 786 mmHg. Jika pada suhu yang sama 48 gr
serbuk dilarutkan dalam 570 gr pelarut karbon disulfida, tentukan tekanan uap larutan yang terbentuk dan
penurunan tekanan uap larutan (Ar c = 12, S = 32).

8. Suatu zat X sebanyak 75 gr dilarutkan dalam 585 gr pelarut benzene (Mr =78) dan pada suhu 25 0C
mempunyai tekanan larutan 159 cmHg. Jika tekanan uap pelarut benzena pada suhu 25 0C sebesar 212
cmHg. Tentukan massa molekul telatif X.

9. Diketahui larutan urea 5 m. Jika tekanan uap air pada suhu 25 0C sebesar 23,76 mmHg. Mr urea = 60 dan Mr
air = 18, tentukan tekanan uap larutan urea dan penurunan tekanan uap larutan.

10. Pada suhu 300C terdapat larutan glukosa dalam pelarut alcohol dengan kadar 40% dan mempunyai tekanan
uap larutan sebesar 26,8 cmHg. Jika diketahui mr glukosa = 180 dan Mr alcohol = 46, tentukan tekanan uap
pelarut alkohol pada suhu tersebut.

SMAN 3 PAYAKUMBUH
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 3
BAHAN PEMBELAJARAN (2)
KELAS 12
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif
larutan

Indikator
Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan
Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan

Materi Pembelajaran
Penurunan titik beku
Kenaikan titik didih

Uraian Materi
Penurunan titik beku (Tf)
Eksperimen 1:
Sediakan alat dan bahan seperti gambar berikut !

1. 2. 3. 4. 5.

Es batu + gula pasir Es batu + garam Es batu + terigu Es batu + CaCl 2 Es batu + pasir

Letakkan lima bongkahan es batu dengan ukuran relative sama kedalam gelas kimia, tambahkan 2 sendok zat terlarut
sesuai gambar. Diamkan selama kurang lebih 30 menit. Amati yang terjadi pada setiap gelas kimia, kemudian jawablah
pertanyaan berikut :
1. Bagaimana kecepatan mencairnya es pada setiap gelas ? jika berbeda-beda, urutkan gelas berdasarkan
kecepatan mencairnya es. Jelaskan kenapa demikan !
2. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, zat terlarut apakah yang paling efektif menurunkan suhu ?

Eksperimen 2.(membandingkan penurunan titik beku larutan NaCl)


Langkah Kerja :
1. Sediakan 500 ml air campur es batu. Ukur dan catat suhu air tersebut !
2. Tambahkan 50 gr garam ke dalamnya dan aduk. Catat suhunya.
3. Tambahkan 50 gr lagi dan aduk kembali. Catat suhunya
4. Lakukan terus sampai sejauh mana suhu akan menurun

Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Titik beku
air murni pada tekanan 760 mmHg adalah 0 0C. jika ke dalam air murni dilarutkan zat yang tidak menguap sehingga
membentuk larutan ideal, kemudian didinginkan sampai 0 0C, ternyata larutan tersebut belum membeku. Agar larutan
tersebut dapat membeku, suhu larutan harus diturunkan dibawah titik beku air ( 0 0C ). Selisih antara titik beku pelarut
dan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan ((Tf)

Hubungan antara penurunan titik beku larutan dan kemolalan sbb ;

Tf = Kf . m atau Tf = Kf . gr/mr . 1000/ gr pel

Tf = penurunan titik beku; Kf = konstanta (tetapan) penurunan titik beku molal pelarut ( 0C/m) ;
m = kemolalan ( m )

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 4
Nilai titik beku dan Kf beberapa pelarut dapat diperhatikan pada tabel berikut.

Pelarut Titik beku Kf (0C/m)


Air 0 1,86
Benzena 5,5 5,07
Asam Asetat 16,6 3,57
Fenol 40,9 7,40

Selesaikan soal berikut !


1. Sebanyak 45 gr glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 400 gr air. Jika diketahui Kf air = 1,86 0C/m, tentukan titik
beku larutan glukosa.

2. Diketahui massa molekul relative (Mr) glukosa = 180 dan harga Kf air = 1,86 0C/m, tentukan titik beku larutan
glukosa 2 M ( = 1,25 gr/ml)

3. Diketahui 15 gr kloroform (Mr =119) dilarutkan dalam 300 gr benzene. Jika titik beku benzena 5,5 0C dan nilai Kf
benzene = 5,07 0C/m, tentukan titik beku larutan chloroform dalam benzena.

4. Larutan urea (Mr = 60) membeku pada suhu 5,58 0C. Jika diketahui Kf air = 1,86 0C/m dan tekanan uap air
murni pada suhu 260C sebesar 25,21 mmHg, tentukan tekanan uap jenuh larutan urea tersebut pada suhu 26 0C.

5. Kadar glukosa dalam pelarut asam asetat sebesar 45%. Jika diketahui Kf asam asetat = 3,570C/m, titik beku
asam asetat murni 16,60C dan massa molekul relative glukosa = 180, tentukan titik beku larutan glukosa tersebut

6. Diketahui Kf air 1,860C/m, tekanan uap air pada suhu 20 0C = 17,54 mmHg, tekanan uap glukosa (Mr = 180)
sebesar 17,19 mmHg. Tentukan titik beku larutan glukosa tersebut.

7. Ke dalam suatu larutan yang mengandung 125 gr benzene, dilarutkan 8,5 gram zat yang mempunyai massa
molekul relative 246. Hitung titik beku larutan tersebut jika Tf benzena adalah 5,45 0C. (Kf Benzena = 5,100C
kg/mol)

Kenaikan Titik Didih (Tb)


Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfir disekitarnya. Pada
saat itu, terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Air murni mendidih pada suhu 100 0C dan pada tekanan 76
mmHg. Jika ke dalam air tersebut ditambahkan zat yang tidak mudah menguap hingga terbentu larutan, ternyata pada
suhu 1000C larutan belum mendidih dan tekanan uap yang dihasilkan kurang dari 760 mmHg. Agar larutan tersebut
mendidih , tekanan harus mencapai 760 mmHg. Untuk menaikkan tekanan uap tersebut suhu harus dinaikkan.
Kenaikkan suhu tersebut disebut kenaikkan titik didih larutan dan diberi symbol Tb

Eksperimen.
Membandingkan titik didih larutan NaCl dan air
Langkah Kerja :
1. Ambil 2 gelas kimia
2. Isi gelas pertama dengan 200 ml air suling
3. Hitung jumlah garam dibutuhkan untuk membuat 200 ml larutan NaCl 1,0 M (Mr NaCl = 58,5)
4. Isi gelas kedua dengan 200 ml larutan NaCl 1,0 M yang telah dibuat, kemudian panaskan kedua larutan
tersebut.
5. Setelah mendidih ukur suhu masing-masing.

Hubungan kemolalan dan titik didih adalah sbb :

Tb = Kb . m atau Tb = Kb. gr/mr . 1000/ gr pel

Tfb = kenaikan titik didih ; Kb = konstanta (tetapan) kenaikan titik didih molal pelarut ( 0C/m) ;
m = kemolalan ( m )

Nilai titik didih dan Kb beberapa pelarut dapat diperhatikan pada tabel berikut.

Pelarut Titik Didih Kb (0C/m)


Air 100 0,52
Benzena 80,1 2,52
Asam Asetat 118,3 3,07
Fenol 181,75 3,58
Naftalena 218,0 6,92

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 5
Selesaikan soal berikut !
1. Jika anda melarutkan 0,2 molal gula pasir (sukrosa) dan diketahui Kb air 0,52 0C/m. Tentukan kenaikan titik didih
larutan gula tersebut !

2. Jika 36 gr glukosa dilarutkan dalam 2 kg air (Mr glukosa = 180 dan Kb air = 0,52 0C/m), tentukan titik didih larutan
glukosa yang terbentuk.

3. Jika terdapat larutan urea dengan kadar 2,4 % ( diketahui Mr urea = 60 dan Kb air 0,52 0C/m). tentukan titik didih
larutan urea tersebut .

4. Jika 9 gr glukosa dilarutkan dalam 100 gr asam asetat (diketahui Mr glukosa = 180, titik didih asam asetat =
118,3 0C dan Kb asam asetat = 3,07 0C/m), tentukan titik didih larutan glukosa dalam asam asetat tersebut.

5. Diketahui Kb air = 0,52 0C/m, tentukan titik didih larutan gula yang memiliki konsentrasi 0,8 m
6. Sebanyak 2 L larutan etilen glikol dalam pelarut fenol memiliki konsentrasi 8 M. Jika diketahui mr etilen glikol = 46
massa jenis larutan = 1,1 gr/ml, Kb fenol = 3,56 0C dantitk didih fenol 1820C, tentukan titik didih larutan etilen
glikol dalam fenol tersebut

7. Sebanyak 750 ml larutan urea pada suhu 270C mempunyai tekanan uap jenuh larutan sebesar 22,56 mmHg. Jika
diketahui mr urea = 60, Mr air = 18, Kb air 0,52 0C/m dan tekanan uap jenuh air pada suhu tersebut 26,54 mmHg,
tentukan titik didih larutan urea tersebut !

8. Terdapat 1000 gr larutan gula C12H22O11 30%. Pada suhu berapa larutan akan mendidih (Mr gula = 342, Kb air =
0,520C/m ).

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 6
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (3)
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif
larutan

Indikator
Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit

Materi Pembelajaran
Diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih.
Pengertian dan terapan tekanan osmosis
Menghitung tekanan osmosis elektrolit dan nonelektrolit

Uraian Materi
Diagram PT H2O yang menunjukkan pengaruh zat terlarut pada larutan.

Tekanan (atm)

A1 A B B1
Cair

Padat
Gas

Tf T0f Tb T0b Suhu (0C)


Garis dengan garis utuh menunjukkan perubahan H2O murni, sedang garis putus-putus menyatakan perubahan
fase larutan dengan pelarut H2O. Sumbu tegak menunjukkan tekanan , sedang sumbu mendatar menunjukkan
suhu. Titik T disebut titik tripel yang menyatakan kesetimbangan tiga fase, yaitu fase padat, cair dan gas. Garis
TA menyatakan kesetimbangan antara padat dan cair. Garis TB menyatakan kesetimbangan antara cair dan gas.
Garis TC menunjukkan kesetimbangan antara fase padat dan gas.
Perhatikan bahwa adanya zat terlarut menyebabkan terjadinya kenaikkan titik didih dari T 0b ke Tb ( Tb),
penurunan titik beku dari T0f ke Tf ( Tf), dan penurunan tekanan uap dari p0 ke p ( p).

Tekanan Osmosis
Proses osmosis adalah perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
Tekanan osmosis ( ) adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari
larutan encer ke larutan pekat.Proses osmosis hanya terjadi pada dua buah larutan yang memiliki perbedaan
tekanan osmotic.
Dua larutan yang memiliki tekanan osmosis sama disebut larutan isotonic
Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotic lebih rendah dibandingkan tekanan osmotic lainnya disebut
hipotonik.
Jika memiliki tekanan osmotic lebih tinggi disebut hipertonik.
Osmosis memegang peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk hidup. Misalnya pada membrane darah
merah. Jika anda meletakkan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat
dalam sel darah merah akan tertarik keluar dari sel sehingga mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut krenasi.
Sebaliknya , jika anda meletakkan sel darah merah dalam suasana larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer),
air dari larutan tersebut akan ditarik masuk ke dalam sel darah merah sehingga mengembang dan pecah.Proses
ini disebut hemolisis. Orang yang mengkomsumsi terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi, jaringan sel
dan antar selnya akan mengandung banyak air. Hal in dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan tubuh yang
disebut edema.

Pemahaman mengenai konsep osmosis ini sangat diperlukan dalam bidang kedokteran. Misalnya, dalam
pemberian nutrisi bagi pasien melalui infuse. Pada infuse larutan nutrisi dimasukkan lansung ke dalam pembuluh
darah. Larutan ini harus memiliki tekanan osmotic yang sama dengan tekanan osmosis darah agar sel darah

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 7
tidak mengalami krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan pasien. Tekanan osmosis darah pada
suhu 250C adalah 7,7 atm. Oleh karena itu, jika seorang pasien akan diberi larutan gluksosa melalui infuse,
konsentrasi glukosa yang digunakan harus memiliki persen massa 5,3 %.Kenapa ?

Menurut vant Hoff, persamaan matematika tekanan osmotic larutan memiliki kesamaan rumus gas ideal, namun
tekanan gas ideal () diganti dengan tekanan osmosis ( ).

.V=n.R.T

= n/V . R . T

=M.R.T

= tekanan osmotic larutan (atm)


M = kemolaran (mol/L)
R = tekanan gas (0,082 L. atm /mol. K
T = suhu dalam satuan Kelvin ( K )

Selesaikan soal berikut !


1. Tentukan tekanan osmotic larutan berikut pada suhu 27 0C
a. Larutan glukosa 0,05 M
b. Larutan urea 0,4 M

2. Jika 150 gr urea (Mr =60) dilarutkan dalam air hingga volume 6 L, tentukan tekanan osmotic larutan tersebut
pada suh 343 0K

3. Suatu larutan glukosa memiliki tekanan osmotic 2,5 atm pada suhu 300 K. Berapa konsentrasi larutan tersebut?

4. Diketahui 25 gr senyawa nonelektrolit X dilarutkan dalam air hingga 1750 ml. Jika tekanan osmotic larutan = 5,45
atm pada suhu 250C, tentukan massa molekul relative (Mr) X.

5. Diketahui 15 gr senyawa nonelektrolit A dilarutkan dalam air hingga 300 ml.Jika pada suhu 25 0C larutan tersebut
memiliki tekanan yang sama (isotonic) dengan larutan glukosa 0,25 M, tentukan massa molekul relative (Mr)
senyawa A tersebut.

6. Larutan urea sebanyak 2 L mendidih pada suhu 102,08 0C. Diketahui Kb air = 0,52 0C c/m, Mr urea = 60 dan
massa jenis larutan = 1,15 gr/ml, tentukan tekanan osmotic larutan tersebut pada suhu 25 0C
R = 0,082 L.atm.mol-. K-.

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (3)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 8
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Kompetensi Dasar
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya
sama berdasarkan data percobaan

Indikator
Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Materi Pembelajaran
Membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Uraian Materi

Vaktor vant Hoff adalah factor yang membandingkan jumlah ion dari larutan elktrolit terhadap jumlah molekul dari larutan
nonelektrolit .
Pengaruh faktor vant Hoff ini dapat dirumuskan sebagai berikut .

Rumusan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit


Sifat Koligatif Larutan Larutan Elektrolit Larutan Nonelektrolit
Penurunan tekanan uap (p) p = p0 . xter p = p0 . xter
Penurunan titik beku (Tf) Tf = m . Kf . i Tf = m . Kf .
Kenaikan titik didih (Tb) Tb = m. Kb . i Tb = m. Kb .
Tekanan osmosis ( ) = M . R. T. i = M . R. T.

Keterangan :
i = { 1 + ( n 1 ) }
n = jumlah kation dan anion
= derajat ionisasi elektrolit

Pada perhitungan penurunan tekanan uap jenuh pada larutan elktrolit, jumlah mol ion dimasukkan ke dalam perhitungan
fraksi mol.

Hubungan jumlah partikel elektrolit encer dan nonelektrolit dengan Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik beku Larutan
No. Senyawa Kemolalan Kenaikan Titik Didih Penurunan Titik Beku
1. CO(NH2)2 0,1 m 0,0520C 0,1860C
0
2. CO(NH2)2 0,1 m 0,052 C 0,1860C
0
3. NaCl 0,1 m 0,104 C 0,3720C
0
4. KNO3 0,1 m 0,104 C 0,3720C
0
5. CaCl2 0,1 m 0,156 C 0,5580C

Data tersebut menunjukkan bahwa senyawa urea,CO(NH 2)2 dan glukosa, CO(NH2)2termasuk kedalam senyawa
nonelektrolit karena pada konsentrasi yang sama mengalami kenaikkan titik didih dan penurunan titik beku paling kecil.
Nilai factor vant Hoff untuk senyawa nonelektrolit, seperti urea dan glukosa tersebut adalah 1 dan digunakan sebagai
pembanding untuk menentukan factor vant Hoff dari senyawa elektrolit.
Perhatikan data nomor 3 dan 4 pada table. Senyawa elektrolit kuat NaCl dan KNO 3 mengalami kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku dua kali lebih besar daripada senyawa nonelektrolit. Hal ini disebabkan senyawa NaCl dan
KNO3 dalam larutan encer terionisasi sempurna menghasilkan 1 buah kation dan 1 buah anion. Oleh sebab itu, larutan
NaCl dan KNO3 masing-masing memiliki nilai factor vant Hoff = 2 (artinya memiliki jumlah partikel dua kali lebih banyak
dibandingkan partikel larutan nonelektrolit)
Data yang berbeda tampak pada larutan CaCl 2 yang kenaikan titik didih dan penurunan titik beku 3 kali lebih
besar dari pada senyawa nonelektrolit. Hal ini disebabkan karena senyawa CaCl 2 dalam larutan encer akan terionisasi
sempurna 1 buah kation dan 2 buah anion, larutan CaCl 2 memiliki nilai vant Hoff = 3 (artinya, memiliki jumlah partikel tiga
kali lebih banyak disbanding partikel nonelektrolit)
Pada reaksi ionisasinya, larutan garam dianggap terionisasi secara sempurna (derajat ionisasi atau =1).

Selesaikan soal berikut.


1. Tentukan titik didih larutan berikut, jika diketahui kb air = 0,52 0C/m

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 9
a. Larutan KNO3 0,001 m
b. Larutan CaCl2 0,02 m

2. Jika 0,4 mol NaCl dilarutkan dalam 360 gr air dan tekanan uap air pada suhu tersebut 26,37 atm, tentukan
a. Tekanan uap larutan
b. Penurunan tekanan uap larutan

3. Jika 1,74 gr K2SO4 dilarutkan dalam 50 gr air dan diketahui Kb air 1,86 0C/m, tentukan titik beku larutan K2SO4
tersebut.

4. Tentukan tekanan osmotic larutan 0,01 M pada suhu 373 K

5. Jika 15 gr asam HA dilarutkan dalam 500 ml air dan membeku pada suhu 1,023 0C (diketahui Kf air = 1,860C/m,
dan Mr HA = 60), tentukan derajat ionisasi HA.

6. Larutan 0,2 M BaCl2 mempunyai tekanan osmotic 13 atm pada suhu 25 0C. Tentukan derajat ionisasi larutan
BaCl2.

7. Jika diketahui Kb air = 0,52 0C/m, Mr Na2SO4 = 142 dan massa jenis larutan Na 2SO4 0,04 M = 1,1 gr/ml. Tentukan
titik didih 3 L larutan Na2SO4 0,04 M.

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (4)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 10
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya
dalam mencegah korosi dan dalam industry

Indikator
Menentukan jenis reaksi redoks atau bukan redoks
Membedakan oksidator dan reduktor.
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron)
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)

Materi Pembelajaran
Aturan bilangan oksidasi
Jenis reaksi (redoks atau bukan redoks)
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron)
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)

Uraian Materi
Redoks banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari . ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
Contoh reaksi yang menguntungkan : reaksi yang berlansung selama proses respirasi pada tumbuh-tumbuhan.
Contoh reaksi yang merugikan : korosi besi (besi berkarat)

Aturan bilangan oksidasi


Untuk menentukan bilangan oksidasi unsure, ion dan senyawa netral dapat dinyatakan seperti berikut :
a. Bilangan oksidasi sebuah unsur bebas = 0.
b. Bilangan oksidasi senyawa = 0
c. Bilangan oksidasi ion sebesar muatan ion tersebut.
d. Bilangan oksidasi unsure dalam senyawa adalah sebagai berikut :
1) Bilangan oksidasi logam sama dengan jumlah electron valensinya. Contoh : bilangan oksidasi logam alkali
(I A) adalah + 1, dan logam alkali tanah (II A) adalah + 2
2) Bilangan oksidasi oksigen (O) adalah 2, kecuali :
a) Bilangan oksidasi O pada senyawa peroksida 1, contoh senyawa : Na 2O2
b) Bilangan oksidasi O pada senyawa superoksida , contoh senyaw : KO 2.
c) Bilangan oksidasi O pada senyawa OF adalah + 1
3) Bilangan oksidasihidrogen (H) adalah + 1, kecuali bilangan oksidasi pada senyawa hidrida 1. Contoh
senyawa : NaH
4) Bilangan oksidasi unsur-unsur halogen (VII A) adalah 1, kecuali bilangan oksidasi oksihalogen adalah +
1, +3, + 5, + 7.
Contoh senyawa oksihalogen :
HClO (asam hipoklorit) bilangan oksidasi Cl = +1
HCLO2 (asam klorit) bilangan oksidasi Cl = + 3
HCLO3 (asam klorat) bilangan oksidasi Cl = + 5
HCLO4 (asam perklorat) bilangan oksidasi Cl = + 7.

Selesaikan soal berikut !


1. Tentukan bilangan oksidasi S pada senyawa H2SO4 dan H2SO3
2. Tentukan bilangan oksidasi P pada senyawa H3SO4 dan H3SO3
3. Tentukan bilangan oksidasi N pada senyawa HNO3 dan HNO2
4. Tentukan bilangan oksidasi Mn pada senyawa MnO4 -
5. Tentukan bilangan oksidasi Cr pada senyawa Cr2O4 -2 dan Cr2O7 -2

Pengertian reaksi redoks.


Reaksi redoks = reaksi reduksi dan oksidasi
Oksidasi adalah pelepasan electron atau peningkatan bilangan oksidasi
Reduksi adalah penerimaan electron atau penurunan bilangan oksidasi
Contoh : Cu+2 (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn+2 (aq)
oksidasi
reduksi

Reaksi Autoredoks (reaksi diproporsinasi) adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi
secara serentak.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 11
Contoh :
Cl2 (g) + 2 KOH (aq) KCl (aq) + KClO (aq) + H2O (l)
Reduksi

Oksidasi

Perhatikan bahwa gas klorin (Cl2) mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +1 dan 1.

Pengoksidasi (oksidator) dan pereduksi (reduktor)


Oksidator adalah zat yang mengalami reaksi reduksi dan menyebabkan zat lain teroksidasi
Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan zat lain tereduksi

Contoh : Cu+2 (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn+2 (aq)


oksidasi
reduksi

Cu+2 mengalami reduksi, menyebabkan Zn teroksidasi sehingga Cu +2 bertindak sebagai pengoksidasi (oksidator)

Zn mengalami oksidasi, menyebabkan Cu+2 tereduksi sehingga Zn bertindak sebagai pereduksi ( reduktor)

Selesaikan soal berikut !


1. Tentukan reaksi berikut ini yang merupakan reaksi redoks, dan tentukan oksidator dan reduktor dari reaksi
redoks.
a. NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
b. Na (s) + Cl2 (g) NaCl (aq)
c. Fe +2 (aq) + MnO4 (aq) Mn +2 (aq) + Fe +3 (aq)
d. P (s) + NO3 (aq) PO4 -3 (aq) NO (g)
e. NaOH (aq) + Cl2 (g) NaClO (aq) + H2O (l)

Penyetaraan Redoks
Penyetaraan redoks adalah suatu car untuk menentukan koefisien persamaan reaksi agar diperoleh persamaan
reaksi yang setara. Suatu reaksi redoks setar bila memenuhi criteria berikut ini.
a. Unsur yang sama pada ruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi jumlahnya sama.
b. Muatan ruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi adalah sama.
Penyetaraan redoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode setengah reaksi dan metode perubahan
bilangan oksidasi.

Metode Setengah reaksi (metode ion electron).


Penyetaraan redoks dengan metode ini didasarkan pada jumlah electron reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.
Contoh reaksi redoks yang belum setara :
Na2Cr2O7 (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + CrCl3 + Cl2 + H2O
Untuk menyetarakannya, ikuti langkah-langkah berikut :

Langkah 1.
Tulis reaksi ion
2 Na + (aq) + Cr2O7 2 (aq) + H + (aq) + Cl - Na + (aq) + Cl (aq) + Cr +3 (aq) + 3 Cl (aq) + Cl2 (g) + H2O (l)

Langkah 2.
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur.
2 Na + (aq) + Cr2O7 2 (aq) + H + (aq) + Cl - Na + (aq) + Cl (aq) + Cr +3 (aq) + 3 Cl (aq) + Cl2 (g) + H2O (l)
+1 +6 -2 +1 -1 +1 -1 +3 -1 0 +1 -2
reduksi
oksidasi

Langkah 3.
Perhatikan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi, tuliskan masing-masing reaksi oksidasi dan
reduksi serta setarakan unsure yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
2 Cl (aq) Cl2 (g) (reaksi oksidasi)

Cr2O7 2 (aq) 2 Cr +3 (aq) (reaksi reduksi)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 12
Langkah 4.
Setarakan unsur oksigen dengan cara menambahkan H2O pada
1. Bagian yang kekurangan oksigen, bila reaksi dalam suasana asam atau netral
2. Bagian yang kelebihan oksigen , bila reaksi dalam suasana basa

2 Cl (aq) Cl2 (g) (reaksi oksidasi)

Cr2O7 2 (aq) 2 Cr +3 + 7 H2O (aq) (reaksi reduksi)

Langkah 5.
Setarakan unsure hydrogen dengan menambahkan
1. H + untuk reaksi suasana asam
2. OH untuk reaksi suasana basa

2 Cl (aq) Cl2 (g) (reaksi oksidasi)

Cr2O7 2 (aq) + 14 H2O 2 Cr +3 + 7 H2O (aq) (reaksi reduksi)

Langkah 6.
Samakan muatan ruas kiri dan kanan pada masing-masing reaksi dengan cara menambahkan electron.

2 Cl (aq) Cl2 (g) + 2 e (reaksi oksidasi)

Cr2O7 2 (aq) + 14 H+ + 6 e 2 Cr +3 + 7 H2O (aq) (reaksi reduksi)

Langkah 7.
Samakan jumlah electron pada reaksi oksidasi dan reduksi, lalu jumlahkan kedua reaksi tersebut.
Untuk menyamakan jumlah electron pada kedua reaksitersebut, kalikan reaksi oksidasi 3 dan reaksi reduksi 1

2 Cl (aq) Cl2 (g) + 2 e (reaksi oksidasi) x3

Cr2O7 2 (aq) + 14 H+ + 6 e 2 Cr +3 + 7 H2O (aq) (reaksi reduksi) x1

2 Cl (aq) Cl2 (g) + 6 e (reaksi oksidasi)

Cr2O7 2 (aq) + 14 H+ + 6 e 2 Cr +3 + 7 H2O (aq) (reaksi reduksi)

Cr2O7 2 (aq) + 14 H++ 6Cl - 2 Cr +3 + 3Cl2 + 7 H2O (aq)

Langkah 8.
Reaksi pada langkah 7, kembalikan ke persamaan semula, setarakan unsure-unsur yang belum sama, sehingga
diperoleh reaksi redoks yang setara.

Na2Cr2O7 (aq) + 14 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + 2 CrCl3 + 3 Cl2 + 7 H2O

Selesaikan soal berikut !


1. Cu(s) + H + (aq) + NO3 (aq) Cu +2 (aq) + NO (g) + H2O (l)
2. Zn (s) + H + (aq) + NO3 (aq) Zn +2 (aq) + NH4 + (aq) + H2O (l)
3. H2O2 (l) + MnO4 (aq) + H+ (aq) Mn +2 (aq) + H2O (l) + O2 (g)
4. P (s) + H + (aq) + NO3 (aq) H2PO4 (aq) + NO (g) + H2O (l)
5. CN- (aq) + MnO4 (aq) + OH - MnO2 (s) + CNO (aq) + H2O (l)
6. S2O4 -2 (aq) + H2O (l) S2O3 -2 (aq) + HSO3 - (aq)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 13
Metode Perubahan Bilangan Oksidasi.
Penyetaraan redoks dengan metode ini berdasarkan jumlah perubahan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi pada
reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.

Contoh ;
KMnO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O (l)
Untuk menyetarakan reaksi redoks diatas dengan metode perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan:

Langkah 1.
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsure.
KMnO4 (aq) + Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O (l)
+7 +4 +6 +6 +2 +6

Langkah 2.
Tentukan reaksi oksidasi dan reduksi dengan melihat perubahan bilangan oksidasi
KMnO4 (aq) + Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O (l)
+7 +4 +6 +6 +2 +6
Oksidasi

Reduksi

Langkah 3.
Tentukan jumlah perubahan bilangan oksidasi untuk masing-masing reaksi oksidasi dan reduksi
Tentukan reaksi oksidasi dan reduksi dengan melihat perubahan bilangan oksidasi
KMnO4 (aq) + Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O (l)
+7 +4 +6 +2 +6
Oksidasi (2)

Reduksi (5)

Langkah 4.
Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan reduksi. Untuk menyamakan jumlah
perubahan bilangan oksidasi pada reaksi oksidasi dan reduksi, kalikan reaksi oksidasi dengan 5 dan reaksi
reduksi dengan 2.

KMnO4 (aq) + Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O (l)
+7 +4 +6 +6 +2 +6
Oksidasi (2) x 5

Reduksi (5) x 2

2 KMnO4 (aq) + 5 Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + 2 MnSO4 (aq) + 5 Na2SO4 (aq) + H2O (l)

Langkah 5.
Unsur-unsur yang jumlahnya belum sama disetarakan.
2KMnO4 (aq) + 5Na2SO3 (aq) + 3H2SO4 (aq) K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 5Na2SO4 (aq) + 3H2O (l)

Selesaikan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi !


1. Fe2O3 (s) + S (s) Fe (s) + SO2 (g)
2. NH3 (g) + O2 (g) NO (g) + H2O (l)
3. KMnO4 (aq) + HCl (aq) MnCl2 (aq) + Cl2 (g) + KCl (aq) + H2O (l)
4. N2O (g) + H2 (g) H2O (l) + NH3 (g)
5. Zn (s) + NO3 (aq) Zn +2 (aq) + NH4 + (aq)
6. As (s) + NO3 (aq) AsO4 3 (aq) + NO (g)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 14
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (5)
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya
dalam mencegah korosi dan dalam industry

Indikator
Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan
Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya
Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki dll)

Materi Pembelajaran
Ciri-ciri reaksi redoks spontan dan tidak spontan.
Sel Volta atau sel Galvani
Lambang dan reaksi redoks sel Volta
Potensial sel
Prinsip kerja sel Volta (baterai dan aki)

Uraian Materi
Ciri-ciri reaksi redoks spontan dan tidak spontan.

Eksperimen.
A. Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah/volume
1. Tabung reaksi/rak - 4/1
2. Pipet tetes - 3
3. Ampelas - Secukupnya
4. Larutan ZnSO4 1M 5 ml
5. Larutan CuSO4 1M 5 ml
6. Larutan HCl 1M 10 ml
7. Lempeng logam seng 0,5 x 2 cm 2 potong
8. Lempeng logam tembaga 0,5 x 2 cm 2 potong

B. Prosedur dan Pengamatan Percobaan.


1. Ampelaslah lempeng logam seng dan tembaga hingga bersih, kemudian guntinglah menjadi ukuran 0,5 x 2
cm. masing-masing 2 potong
2. Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan beri nomor 1 sampai 4. Isilah keempat tabung dengan :
a. Tabung 1 dengan CuSO4 kira-kira 3 ml
b. Tabung 2 dengan ZnSO4 kira-kira 3 ml
c. Tabung 3 dan 4 dengan larutan HCl masing-masing 3 ml
3. Tambahkan lempeng logam seng ke dalam tabung 1 dan 3, sedangkan lempeng logam tembaga ke dalam
tabung

C. Tabel Pengamatan.
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4
Larutan yang diisikan CuSO4 (aq) ZnSO4 (aq) HCl (aq) HCL (aq)
Warna larutan
Logam yang ditambahkan Zn Cu Zn Cu
Perubahan setelah penambahan logam

D. Pertanyaan dari hasil percobaan.


1. Pada tabung yang manakah terjadi reaksi redoks spontan dan pada tabung yang mana tidak terjadi reaksi?
2. Tulislah persamaan reaksi setaranuntuk reaksi yang berlansung spontan.
3. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 15
Sel Elektrokimia

Ilmu elektrokimia adalah bagian ilmu kimia yang mengkaji hukum energy listrik dengan energy kimia atau
hubungan listrik dengan reaksi kimia.
Proses elektrokimia ini berlansung dalam suatu sel elektrokimia. Sel elektrokimia ada dua jenis, yaitu suatu sel
yang menghasilkan listrik dari reaksi reaksi redoks yang dinamakan sel Volta dan sel yang menghasilkan reaksi
redoks dari listrik yang dinamakan sel elektrolisis.

Sel elektrokimia mempunyai dua buah electrode, yaitu anode dan katode. Anode adalah tempat berlansungnya
reaksi oksidasi dan katode adalah tempat berlansungnya reaksi reduksi.
Dalam sel Volta reaksi redoks berlansung spontan dan membangkitan arus listrik yang mengalir melalui
rangkaian luar.
Padas el elektrolisis, reaksi redoks berlansung tidak spontan,reaksi redoks dapat berlansung karena didorong
oleh suatu arus listrik yang diberikan melalui rangkaian luar.

Sel Volta

Eksperimen Menentukan Beda Potensial Sel Volta.

a. Tujuan : Mengukur beda potensial larutan dalam sel Volta.

b. Alat
1. gelas kimia
2. amperemeter
3. jembatan garam
4. kabel
5. jepit buaya

c. Bahan
1. Logam tembaga (Cu) dan logam seng (Zn)
2. Larutan CuSO4 (aq) 1 M
3. Larutan ZnSO4 (aq) 1 M

d. Langkah Kerja

1. Rakitlah sel volta seperti gambar berikut, kemudian ukurlah potensial yang terjadi dengan voltmeter
2. Catat hasil yang anda peroleh sebagai data pengamatan.

e. Pertanyaan
1. Mengapa dalam percobaan ini logam seng dihubungkan dengan kutub negative dan logam tembaga
dihubungkan dengan voltameter ?
2. Ramalkan yang terjadi jika Anda mengubah posisi kedua jenis logam, yaitu seng pada kutub positif dan
tembaga pada kutub negative. Jelaskan argument Anda

f. Kesimpulan dan Tugas.


1. Berapa nilai beda potensial dalam larutan sel volta yang anda ukur ?
2. Buatlah kesimpulan mengenai pemilihan electrode logam dan jenis larutan yang digunakan dalam sel Volta.
3. Buatlah laporan tertulis dan persentasekan hasil kegiatan.

Proses sel Volta


Dalam sel Volta selalu terdapat dua electrode, yaitu katode (kutub positif) dan anode (kutub negatif).
Anode :
a. Merupakan kutub negatif
b. Terjadi reaksi oksidasi
c. Tempat dilepasnya electron
d. Tempat tujuan anion
Katode :
a. Merupakan kutub positif
b. Terjadi reaksi reduksi
c. Tempat diterimanya electron
d. Tempat tujuan kation

Berdasarkan proses yang berlansung pada sel tersebut, logam seng akan melepas electron dan membentuk ion Zn +2(aq)
Elektron tersebut mengalir melalui kawat penghubung, selanjutnya diterima oleh ion Cu +2 untuk membentuk endapan
logam tembaga (Cu). Akibatnya, larutan CuSO4 semakin berkurang konsentrasinya, sedangkan elektroda Cu (katode)
semakin bertambah massanya. Sementara itu, logam Zn semakin berkurang massanya karena berubah menjadi ion Zn +2
sehingga jumlah ion Zn +2 dalam larutan bertambah.
Penambahan ion Zn +2 ini tidak sebanding dengan jumlah anion SO 4 -2 yang tetap. Karena ion positif dan ion negative
tidak seimbang, anion Cl yang berasal dari jembatan garam akan masuk ke dalam larutan yang mengandung ion Zn +2
(daerah anode). Akibatnya, larutan di daerah anode semakin pekat.
Reaksi redoks yang terjadi pada sel Volta tersebut , yaitu :
Reaksi oksidasi (anode) : Zn (s) Zn +2 (aq) + 2 e

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 16
Reaksi reduksi (katode) : Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s)
Reaksi sel : Zn (s) + Cu +2 (aq) Zn +2 (aq) + Cu (s)

Penulisan reaksi sel tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk lambang sel berikut .

Zn (s) Zn +2 (aq) Cu +2 (aq) Cu (s)

Reaksi oksidasi di ruas kiri (anode) dan reaksi reduksi di ruas kanan (katode), keduanya dipisahkan oleh jembatan garam
(tanda ). Jembatan garam ini berfungsi menyeimbangkan muatan setiap larutan.

Perhitungan Potensial Sel


Potensial sel reaksi sel Volta dapat ditentukan dengan melihat data potensial reduksi suatu electrode yang disebut
potensial elektroda. Setiap atom memiliki potensial electrode yang nilainya relative terhadap potensial elektroda
atom hydrogen yang bernilai 0 volt. Oleh karena itu, potensial atom hydrogen disebut juga potensial elektrode
standar.

2 H+( 1 M ) + 2 e H2 (g) ; E0 = 0 volt.

Menurut perjanjian, setiap unsur yang mengalami reaksi reduksi dengan hidrogen (hidrogen mengalami oksidasi),
potensial reduksi unsure tersebut diberi tanda positif.
Contoh : Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s) ; E0 = 0,34 volt.

Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) ; E0 = 0,62 volt.

Adapun unsure yang mengalami reaksi oksidasi dengan hydrogen (hydrogen mengalami reduksi), potensial reduksi
tersebut diberi tanda negative.
Contoh :
Ni +2 (aq) + 2 e Ni (s) ; E0 = - 0,25 volt.

Fe +2 (aq) + 2 e Fe (s) ; E0 = - 0,44 volt.

Potensial Reduksi Elektroda Beberapa Logam

E0 (volt)
E0 (volt) Reaksi Reduksi
Reaksi Reduksi
Li + (aq) + e Li (s) - 0,34 Co +2 (aq) + 2 e Co (s) -0,28
K + (aq) + e K (s) -2,92 Ni +2 (aq) + 2 e Ni (s) -0,25
Ba +2 (aq) + 2 e Ba (s) -2,90 Sn +2 (aq) + 2 e Sn (s) -0,14
Sr +2 (aq) + 2 e Sr (s) -2,89 Pb +2 (aq) + 2 e Pb (s) -0,13
Ca +2 (aq) + 2 e Ca (s) -2,87 2 H + (aq) + e H2 (g) -0,00
Na + (aq) + e Na (s) -2,71 Sb +3 (aq) + 2 e Sb (s) +0,10
Mg +2 (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn +4 (aq) + 4 e Sn (s) +0,13
Be +2 (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Bi +3 (aq) + 3 e Bi (s) +0,30
Al +3 (aq) + 3 e Al (s) -1,66 Cu +2 (aq) + 2 e cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
2 H2O + 2 e 2 OH - -0,83 Fe +3(aq) + 3 e Fe (s) +0,77
Zn +2 (aq) + 2 e Zn (s) -0,76 Ag + (aq) + e Ag (s) +0,80
Cr +3 (aq) + 3 e Cr (s) -0,71 Pt +2 (aq) + 2 e Pt (s) +1,50
Fe +2 (aq) + 2 e Fe (s) -0,44 Au +3 (aq) + 3 e Au (s) +1,50
Cd +2 (aq) + 2 e Cd (s) -0,40 Co +3 (aq) + 3 e Co +2 (s) +1,82

Jadi, perhitungan nilai potensial sel dari sel volta pada eksperimen adalah :
Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s) ; E0 = 0,34 volt

Zn (s) Zn +2 (aq) + 2 e E0 = 0,76 volt

Cu +2 (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn +2 (aq) Esel = 1,10 volt

Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Esel = E0 katode - E0 anode

Esel = E0 reduksi - E0 oksidasi

E0 reduksi = potensial reduksi zat yang mengalami reduksi.


E0 oksidasi = potensial reduksi zat yang mengalami oksidasi.

Berdasarkan reaksi sel Volta pada eksperimen, Cu bertindak sebagai katode, sedangkan Zn bertindak sebagai anode.
Jika digunakan rumus : Esel = E0 reduksi - E0 oksidasi
= E0 Cu+2 - E0 Zn+2

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 17
= (+ 0,34 V) (- 0,76 V)
= + 1,10 V.

Perkiraan berlansungnya reaksi redoks.


Diperhatikan tanda potensial, Jika potensial sel hasil perhitungan bertanda positif, reaksi dapat berlansung (spontan), jika
potensial sel hasil perhitungan bertanda negative, reaksi tidak dapat berlansung (tidak spontan).

Cara praktis menentukan potensial sel dan jenis elektroda. Dalam penentuan potensial sel, cara ini terutama
digunakan dalam soal yang tidak diketahui reaksi selnya.

Esel = E0 positif - E0 negatif

E0 positif = E0 yang mempunyai potensial sel yang lebih positif

E0 negatif = E0 yang mempunyai potensial sel yang lebih negative

Rumusan ini didasarkan pada potensial sel harus bertanda positif, artinya reaksi sel berlansung spontan.

Jenis elektroda pada sel volta dapat ditentukan dengan cara berikut !
a. Katode = ingat kation (ion positif), berarti tergolong elektroda positif memiliki potensial lebih besar
b. Anode = ingat anion (ion negatif), berarti tergolong elektroda negatif memiliki potensial lebih kecil

Selesaikan soal berikut !


1. Tentukan reaksi sel , potensial sel dan jenis elektroda,bila diketahui !
a. E0 Ag+ / Ag = 0,80 volt 4. Apakah reaksi berikut berlansung spontan ?

E0 Zn+2 / Zn = - 0,76 volt a. Sn +2 (aq) + Ni (s) Sn (s) + Ni +2 (aq)

b. E0 Ag+ / Ag = 0,80 volt b. Cu +2 (aq) + 2 Ag(s) Cu(s) + Ag + (aq)

E0 Au +3 / Au = + 1,50 volt c. Mg +2 (aq) + Ni (s) Mg (s) + Ni +2 (aq)

c. E0 Al +3 / Al = - 1,66 volt d. Ni +2 (aq) + Cu (s) Ni (s) + Cu +2 (aq)

E0 Zn+2 / Zn = - 0,76 volt Untuk penyelesaian soal perhatikan tabel potensial reduksi !
2. Diketahui :
Cu +2 (aq) + 2 e Cu; E0 = + 0,34 volt
Bi +3 (aq) + 3 e Bi; E0 = + 0,30 volt
Cd +2 (aq) + 2 e Cd; E0 = - 0, 40 volt
Co +2 (aq) + 2 e Co; E0 = - 0,28 volt
Pb+2 (aq) + 2 e Pb; E0 = - 0,13 volt
Berdasarkan data tersebut,tentukan potensial sel dan jenis elektroda pada persamaan reaksi berikut !
Cu +2 (aq) + Cd (s) Cu (s) + Cd +2 (aq)
Bi +3 (aq) + Pb (s) Bi (s) + Pb +2 (aq)
Cd +2 (aq) + Co (s) Cd (s) + Co +2 (aq)
Co +2 (aq) + Pb (s) Co (s) + Pb +2 (aq)
Cu +2 (aq) + Bi (s) Cu (s) + Bi +3 (aq)

3. Sebuah sel volta mengalami reaksi berikut !


Cu +2 (aq) + Cd (s) Cu (s) + Cd +2 (aq)
a. Tentukan persamaan setengah reaksinya.
b. Buatlah rancangan selnya yang meliputi anode dan katode, arah gerak electron dan ion, serta tentukan kitub
positif dan negatifnya.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 18
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (5)
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

Indikator
Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan
Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif ataupun elektroda
inert

Uraian Materi
Sel Elektrolisis adalah proses penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dalam bentuk larutan atau leburannya.

Perbedaan sel elektrolisis dan sel Volta atau sel Galvani


Sel Elektrolisis Sel Volta
1. Energi listrik diubah menjadi reaksi kimia 1. Reaksi kimia diubah menjadi energi listrik
2. Reaksi redoks tidak spontan 2. Reaksi redoks spontan
3. Katoda merupakan elektroda negatif 3. Katoda merupakan elektroda positif
4. Anoda merupakan elektroda positif 4. Anoda merupakan elektroda negatif

Reaksi pada sel elektrolisis


1. Reaksi reduksi di katoda
Perhatikan kereaktifan logam pada deret volta berikut

Logam semakin mudah teroksidasi

Li K Ba - Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb- Bi Cu Hg Ag Pt Au

Logam semakin mudah tereduksi

Ion positif dari logam-logam seperti : K, Ba, Ca, Na, Mg, Al dan Mn pada deret Volta tidak akan tereduksi
Hal ini disebabkan potensial reduksinya lebih kecil dari H2O , sehingga yang tereduksi adalah H2O :
Persamaan reaksi : 2H2O + 2 e 2 OH - + H2
Ion logam sebelah kanan Mn pada deret volta akan tereduksi dan mengendap pada katode :
Contoh : Cu +2 + 2 e Cu
Jika larutan elektrolit berupa asam, maka Ion H + dari asam yang akan tereduksi menjadi H2
Persamaan reaksi : 2 H + + e H2

2. Reaksi oksidasi di anoda


Jika anoda tidak inert, maka logam anode akan teroksidasi
Jika anoda inert (Pt, Ag, Au dan C) maka :
a. Ion negatif yang tidak mengandung oksigen seperti Cl - , Br - , I akan teroksidasi
Persamaan reaksi : 2Cl (aq) Cl2 (g) + 2 e
b. Ion negatif yang mengandung oksigen seperti : SO 4 -2 , NO3 - , PO4 3 tidak akan teroksidasi. Tetapi
yang teroksidasi H2O
Persamaan reaksi : 2 H2O ( l ) O2 ( g) + 4 H + (aq) + 4 e

3. Elektrolisis larutan elektrolit lelehan


Jenis sl elektrolisis ini melibatkan reaksi redoks sederhana karena berlansung tanpa air. Beberapa jenis logam
seperti : Na, Mg, Ca, dan Al diperoleh dari elektrolisis lelehan senyawa logamnya.
Contoh : Tulis reaksi elektrolisis dari lelehan NaCl dengan elektroda Pt.
Penyelesaian :
NaCl Na + + Cl x2
+
Katode : Na + e Na x2
Anode : 2 Cl - Cl2 + 2 e x1

2NaCl 2Na + + 2Cl


Katode : 2Na + + 2 e 2Na
Anode : 2 Cl - Cl2 + 2 e

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 19
2 NaCl ( l ) 2 Na (S) + Cl2 (g)

Contoh : 1. Tulis reaksi elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Ag



Na terletak di sebelah kiri hidrogen pada deret volta sehingga Na + tidak tereduksi Jadi ion H +
dari H2O yang
tereduksi.

Cl adalah ion negatif yang tidak mengandung oksigen, maka Cl akan teroksidasi
Persamaan reaksi
2 NaCl 2 Na + + 2 Cl -
Katode : 2H2O + 2 e 2 OH - + H2
Anode : 2Cl (aq) Cl2 (g) + 2 e

+
2 NaCl + 2H2O 2 Na + + 2 OH - + H2 + Cl2
2 NaCl (aq) + 2H2O (l) 2 Na OH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

2. Tulis reaksi elektrolisis Na2SO4 dengan elektroda Ag



Na terletak di sebelah kiri hidrogen pada deret volta sehingga Na + tidak tereduksi Jadi ion H + dari H2O yang
tereduksi.

SO4 adalah ion negatif yang mengandung oksigen, jadi tidak akan teroksidasi, H 2O yang akan teroksidasi.
Persamaan reaksi
Na2SO4 2 Na + + SO4 - 2 x1
-
Katode : 2H2O + 2 e 2 OH + H2 x2
Anode : 2 H2O O2 + 4 H + + 4 e x 1

Na2SO4 2 Na + + SO4 - 2
Katode : 4 H2O + 4 e 4 OH - + 2H2
Anode : 2 H2O O2 + 4 H + + 4 e
+
Na2SO4 + 6 H2O 2 Na + + SO4 - 2
+ 2H2 (g) + O2 (g) + 4 OH - + 4 H +
2

Na 2SO4 4 H 2O

2 H2O (l) 2H2 (g) + O2 (g)

3. Tulis reaksi elektrolisis KCl dengan elektroda Ni


+ +
K terletak di sebelah kiri hidrogen pada deret volta sehingga K tidak tereduksi Jadi ion H dari H2O yang
tereduksi.

Karena elektroda tidak inert (Ni) maka yang dioksidasi adalah Ni
Persamaan reaksi
KCl K + + Cl -
Katode : 2H2O + 2 e 2 OH - + H2
Anode : Ni Ni + 2 + 2 e
+
KCl + 2H2O + Ni (s) K + + Cl - + 2 OH - + H2 + Ni + 2

Kerjakan latihan berikut !


Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !
1. Larutan CaCl2 dengan elektroda Pt
2. Larutan AgNO3 dengan elektroda Cu
3. Larutan ZnSO4 dengan elektroda Ag
4. Larutan NaCl dengan elektroda Ni
5. Larutan NiSO4 dengan elektroda C
6. Larutan CuBr2 dengan elektroda Pt
7. Lelehan MgSO4 dengan elektroda Pt
8. Lelehan Ca(NO3)2 dengan elektroda Ag
9. Lelehan NaNO3 dengan elektroda Cu.
10. Lelehan KBr dengan elektroda C.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 20
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN (5)
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

Indikator
Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam

Uraian Materi
Michael Faraday adalah ahli kimia dan fisika yang mempelajari aspek kuantitatif dari elektrolisis. Dia menemukan
hubungan antara massa zat yang dihasilkan di elektroda dengan jumlah listrik yang digunakan. Untuk memahami hukum
tersebut, akan digunakan istilah mol elektron dan satu Faraday

Contoh : Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s)


Dikatakan :
- Untuk menghasilkan 1 mol logam Cu, diperlukan 2 mol elektron
- Untuk menghasilkan 2 mol logam Cu, diperlukan 4 mol elektron
- Untuk menghasilkan 3 mol logam Cu, diperlukan 6 mol elektron, dst.

Jika kita ingin mengetahui jumlah mol elektron yang dibutuhkan, lalu bagaimana menghitung jumlah listrik yang
diperlukan ? Secara eksperimen telah diperoleh bahwa 1 mol elektron mengandung muatan kistrik sebesar 96 500
coulomb. Untuk menghormati Michael Faraday, 1 mol elektron disebut juga sebagai satu Faraday ( 1 F ).

1 mol elektron = 1 faraday = mengandung muatan listrik 96 500 coulomb

Jadi :
- untuk menghasilkan 1 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 2 x 96 500 coulomb
- untuk menghasilkan 2 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 4 x 96 500 coulomb
- untuk menghasilkan 3 mol logam Cu, diperlukan muatan listrik 6 x 96 500 coulomb

Muatan listrik (Q) yang dibutuhkan berbanding lurus dengan mol elektron, dan dirumuskan sebagai berikut :

Q =nF n = jumlah mol elektron (mol), F = muatan listrik per 1 mol elektron (coulomb/mol)

Hukum Faraday I
Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama proses elektrolisis berbanding lurus dengan muatan
listrik yang digunakan

** Massa zat (W) yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah mol elektron.
** Jumlah mol elektron berbanding lurus dengan muatan listrik (Q) dalam elektron
** Q menunjukkan besarnya muatan listrik disuatu titik di kawat, jika arus listrik I ampere melewatinya selama t detik,
secara matematik dapat dirumuskan :

Q = i .t , i = arus listrik (ampere) dan t = waktu

Hukum Faraday II
Massa zat yang dihasilkan pada elektrode (W) berbanding lurus dengan massa ekivalen zat (e)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 21
Massa ekivalen zat (e) adalah massa atom relatif ( Ar ) dibagi dengan jumlah mol elektron yang dilepas atau
diterima ( n )
e = Ar
n

Contoh soal :
Tembaga (Cu) mempunyai Ar = 63,5. Berapakah massa ekivalen untuk reaksi berikut : Cu +2 (aq) + 2e Cu (s)
Penyelesaian :
Pada reaksi elektron diterima adalah = 2
Jadi massa ekivalen Cu adalah :
e = Ar
n

e = 63,5 = 31,75
2

Gabungan Hukum Faraday I dan II


Jika kedua hukum Faraday digabungkan, kita peroleh rumus :

W = e. i . t W = massa zat yang dihasilkan, i = arus listrik, t = waktu, e = massa ekivalen


96 500

Secara sistematis, hubungan antara jumlah listrik yang dialirkan dengan massa zat yang dihasilkan pada elektroda dapat
dilihat pada skema berikut :

Arus listrik i dialirkan diperoleh muatan diperoleh jumlah diperoleh diperoleh massa
dalam waktu detik listrik Q (coulomb) mol elektron mol logam logam dalam gram

Contoh soal :
1. Arus listrik 0,2 ampere dilewatkan selama 50 menit ke dalam sel elektrolisis yang mengandung larutan CuCl 2.
Hitunglah massa endapan Cu yang terbentuk pada katode (Ar Cu = 63,5)
Penyelesaian
Diketahui : arus (i) = 20 ampere, waktu (t) = 50 menit = 3 000 detik
Ditanya : Berat Cu yang dihasilkan
Jawab : Reaksi pada katode : Cu +2 + 2 e Cu
Massa ekivalen ( e ) Cu = Ar = 63,5 = 31,75
n 2

WCu = e. i . t = 31,75 . 20. 3000 = 0,197 gram


96 500 96 500

2. Hitung volume Cl2 yang dihasilkan jika arus sebesar 20 A dialirkan ke lelehan NaCl selama 2 jam ? Diketahui 1 mol gas
pada keadaan STP 22,4 Liter/mol
Penyelesaian :
- Diketahui : i = 20 ampere, t = 2 jam = 7 200 detik
- Ditanya : Volume Cl2 yang dihasilkan
Jawab : WCl = e. i . t
96 500

WCl = Ar/n . 20 A . 7200 dt Ampere . detik = coulomb


96 500 coulomb

WCl = 1/n . 144 000 coulomb


ArCl 96 500 coulomb

MolCl = mol . 1,49


= 0,745 mol
Volume Cl 2 yang dihasilkan pada STP = mol x 22,4 liter/mol
= 0,745 mol x 22,4 liter/mol
= 16,7 liter.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 22
3. Ke dalam 500 mL larutan AgNO3 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampee selama 965 detik. Tentukan pH larutan setelah
proses elektrolisis tersebut !
Penyelesaian
Reaksi elektrolisis :
AgNO3 (aq) Ag + (aq) + NO3 (aq)
Reaksi pada katode : Ag + (aq) + e Ag (s)
Reaksi pada anode ; 2 H2O 4 H + + O2 + 4 e
Nilai pH ditentukan berdasarkan jumlah ion H +, untuk 4 H + elektron yang terlibat : 4 mol elektron, maka untuk 1 H +
jumlah elektron terlibat adalah 1 mol elektron ( n = 1)
Rumus yang digunakan : W = e. i . t
96 500

WCl = Ar/n . 10 A . 965 dt Ampere . detik = coulomb


96 500 coulomb

Wl = 1/1 . 9650 coulomb


Ar 96 500 coulomb

Mol H2 = 0, 1 mol

M = mol / Liter [H +] = 0,1 mol / 0,5 L [H +] = 0,2 M = 2 x 10 1 M


pH = - log [H +] pH = - log 2 x 10 1 M pH = 1 log 2

Jika jumlah listrik yang sama dialikan ke dalam dua atau lebih sel elektrolisis yang berbeda, maka perbandingan massa
zat yang dibebeaskan sama dengan perbandingan massa ekivalen zat.
Secara umum, jika terdapat dua macam zat A dan B, maka :

WA eA

WB eB
Contoh soal
Arus listrik dialirkan ke dalam larutan NiSO4 dan AgNO3 yang disusun seri dan dihasilkan 11,8 gram endapan Ni dikatoda
Jika diketahui Ar Ni = 59, Ag = 108. Tentukan massa logam Ag yang diendapkan pada larutan AgNO 3.
Penyelesaian
Pada larutan 1 : larutan NiSO4 , persamaan reaksi di katoda Ni +2 + 2 e Ni
e Ni = 59/2 = 29,5
Pada larutan 2 : larutan AgNO3, persamaan reaksi di anoda Ag + + e Ag
E Ag = 108/1 = 108

Rumus yang digunakan : WNi eNi



WAg eAg

11,8 29,5

WAg 108

WAg = 43,2 gram

Kerjakan latihan berikut !.


1. Berapa gram tembaga diendapkan jika arus listrik 20 ampere dialirkan melalui larutan CuSO 4 selama 45 menit ? ( Ar
Cu = 63,5).
2. Hitung volume Br2 yang dihasilkan dikatoda bila arus sebesar 10 ampere dialirkan kedalam lelehan KBr pada keadaan
STP. (Ar Br = 80).
3. Berapa arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 10 gram iodin dari larutan KI dalam waktu 1 jam ?
4. Larutan CuCl2 (Ar Cu = 63,5) dielektrolisis menggunakan elektroda C dengan arus 5 ampere selam 30 menit. Hitung
massa logam Cu yang mengendap di katode !
5. Arus listrik sebesar 5 ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO 3 selama 193 detik. Hitung volume gas O2 yang
dihasilkan pada keadaan STP.
6. Bila lelehan KCl di elektroliusis, terbentuk endapan K sebesar 7,8 gram di katode (Ar K = 39)
a. Berapa jumlah mol elektron yang digunakan ?
b. Berapa volume gas Cl2 yang dibebaskan pada anode pada keadaan standar ?
7. Arus listrik dialirkan melalui larutan CuSO4 menghasilkan 3,175 gram endapan logam tembaga. Jika Ar Cu = 63,5 dan
Ar Ni = 59, tentukan jumlah logam nikel yang mengendap jika arus listrik yang sama dialirkan melalui larutan NiSO 4.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 23
8. Pada elektrolisi larutan LSO4 diendapkan 0,32 gram logam L. Jika arus listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan
AgNO3 dan dihasilkan 1,08 gram logam perak (Ar Ag = 108), tentukan massa atom relatif L
9. Suatu arus listrik dialirkan melalui larutan Cu +2 menghasilkan endapan 15,9 gram logam Cu (Ar Cu =63,5 ; Ag = 108).
Dengan jumlah arus listrik yang sama, berapa massa Ag yang dapat dihasilkan dari larutan Ag +..

APLIKASI ELEKTROLISIS DALAM INDUSTRI

A. Penyepuhan (elektroplating)
Penyepuhan adalah pelapisan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk memperindah penampilan dan
mencegah korosi. Benda yang akan disepuh dijadikan katode, dan logam penyepuh sebagai anoda.Larutan elektrolit
yang digunakan adalah larutan elektrolit dari logam penyepuh. Ketebalan lapisan logam sekitar 0,03 0,05 mm.

Contoh penyepuhan Ag pada garpu, Sel terdiri dari anode Ag dan katode garpu (Fe). Larutan elektrolit yang digunakan
adalah perak sianida AgCN. Reaksi elektrolisis yang terjadi :
Katode (Fe) : Ag + (aq) + e Ag (s)

Anode (Ag) : Ag (s) Ag + (aq) + e

Ion Ag + (aq) dalam larutan tereduksi di katode dan mengendap sebagai Ag pada garpu. Di anode, elektroda Ag
teroksidasi untuk terus memasok ion Ag + dalam larutan.

B. Produksi Zat
Logam yang mempunyai kereaktifan tinggi tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam, tetapi dalam bentuk
senyawanya yang bersifat sangat stabil. Salah satu metode yang digunakan untuk ekstraksi logam raktif dari
senyawanya adalah proses elektrolisis

1. Aluminium
Pengambilan aluminium (Al) dari oksidanya, Al 2O3 dalam bijih bauksit, merupakan contoh aplikasi elektrolisis pada
industri aluminium dewasa ini. Proses elektrolisis yang digunakan adalah proses Hall-Heroult.
Charles Martin Hall adalah ahli kimia dari Amerika yang menemukan metode ekstraksi Al dengan biaya murah.
Matin Hall menggunakan pelarut lelehan kriolit untuk ekstraksi Al dari oksidanya. Secara terpisah, ahli kimia Prancis
Paul L.T Heroult menemukan metode ini. Karenanya, proses ekstraksi Aluminium dikenal sebagai proses Hall-
Heroult.
Sel terdiri dari anode dan katoda karbon. Al2O3 dilarutakn ke dalam lelehan kriolit Na3AlF6 dimana Al2O3 terdisosiasi
menjadi Al + 3 dan O 2
Reaksi elektrolisis yang terjadi :
Katode : Al + 3 ( l ) + 3 e Al ( l )

Anoda : 2 O 2 (l) O2 (g) +4e


+
Reaksi sel : 4 Al + 3 ( l) + 6 O 2 ( l) 4 Al ( l ) + 3 O2 ( g )

Di katode, Al + 3 tereduksi menjadi logam Al cair , selanjutnya, lelehan Al membentuk lapisan di dasar sel dan diambil
secara berkala.

2. Natrium (dari elektrolisis lelehan NaCl).


Logam natrium (Na) dapat diperoleh dari proses elektrolisis lelehan NaCl. Proses elektrolisis ini menggunakan Sel
Down. Dengan hasil samping gas Cl2
Reaksi elektrolisis yang terjadi adalah :
Katode : 2 Na + ( l ) + 2 e 2 Na ( s )

Anoda : 2 Cl (l) Cl 2 (g) +2e


+
Reaksi sel : 2 Na + ( l ) + 2 Cl ( l ) 2 Na ( s ) + Cl 2 ( g )
Lelehan Na dikumpulkan di bagian atas katode dan diambil secara berkala. Sementara, gas Cl 2 keluar melalui
bagian atas anode.

C. Pemurnian Logam
Tembaga.
Salah satu kegunaan tembaga (Cu) adalah sebagai kawat listrik. Meskipun bijih tembaga mengandung 99%
Cu,namun kandungan zat pengotor yang hanya 1% mampu menurunkan konduktivitas listrik secara berarti. Zat
pengotor ini antara lain Ag, Au, Pt, Fe, dan Zn. Oleh karena itu, Cu harus dimurnikan lebih lanjut sebelum dapat
digunakan sebagai kawat listrik. Pemurnian Cu dalam sel elektrolisis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sel terdiri dari anoda Cu kotor dan katode yang dilapisi Cu murni. Larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO 4.
Pada katode, ion Cu +2 dalam larutan akan tereduksi dan mengendap. Sementara pada anode Cu akan teroksidasi
menjadi Cu +2 . Zat pengotor pada anode, yaitu Fe dan Zn juga teroksidasi dan larut. Namun, tidak seperti Cu +2
yang mengendap pada katode, ion-ion Zn dan Fe tetap berada dalam larutan. Ini disebabkan Zn dan Fe lebih sukar
tereduksi dibandingkan Cu. Sementara zat pengotor lainnya, yaitu Ag, Au, dan Pt hanya lepas dari anode dan

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 24
mengendap di dasar sel. Elektrolisis menghasilkan logam Cu dengan kemurnian 99,96% pada katode. Endapan di
dasar sel yang terdiri dari Ag, Au dan Pt mempunyai nilai jual tinggi dan digunakan untuk membiayai proses
pemurnian Cu ini.

D. Korosi.
1. Pengertian korosi
Korosi adalah perusakan logam akibat reaksi logam tesebut dengan lingkungan. Karat pada besi, pudarnya
warna perak, dan warna hijau pada permukaan tembaga adalah beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas elektron ke oksigen di udara dan
membentuk oksida logam. Beberapa logam seperti emas dan platina tidak mudah terkorosi. Mudah tidaknya
suatu logam terkorosi dapat dipahami dari deret Volta ataupun nilai potensial standarnya. (E 0).
Korosi logam merupakan suatu redoks spontan yang bersifat cukup kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami.
Namun demikian, fenomena korosi logam ini dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia.
Secara umum, korosi logam melibatkan reaksi oksidasi logam dan suatu reaksi reduksi.
- Reaksi oksidasi : M M n + + n e
- Reaki reduksi yang mungkin terjadi adalah :
o Reduksi O2 menjadi ion OH (kondisi netral atau basa)
O2 ( aq) + H2O ( l ) + 2 e 2 OH (aq)
o Reduksi O2 menjadi H2O (kondisi asam)
O2 (aq) + 4 H + (aq) + 4 e 2 H2O ( l )

o Evolusi / pembentukan H2
2 H + (aq) + 2 e H2 ( g )
o Reduksi ion logam
M +3 (aq) + e M +2 (aq)

o Deposisi logam
M + (aq) + e M (aq)

Untuk memahami korosi logam sebagai proses elektrokimia, kita ambil contoh korosi besi
membentuk karat Fe2O3 x H2O.

a. Proses besi pada kondisi netral atau basa


Pada kondisi netral atau basa, oksidasi yang terjadi adalah oksidasi Fe menjadi ion Fe + 2 . Bagian besi dimana reaksi
oksidasi berlansung bertindak sebagai anode.
Anode : Fe (s) Fe +2 (aq) + 2 e
Elektron yang dihasilkan kemudian mengalir seperti aliran elektron dalam kawat menuju ke ke bagian besi lainnya
yang bertindak sebagai katode. Disini O2 dari udara yang larut dalam air akan tereduksi menjadi OH
Katode : O2 ( aq ) + H2O ( l ) + 2 e 2 OH (aq )
Ion Fe +2 dan OH selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2. Reaksi secara keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut
:

Anode : Fe (s) Fe +2 (aq) + 2 e


Katode : O2 ( aq ) + H2O ( l ) + 2 e 2 OH (aq )
+
Sel : Fe (s) + O2 ( aq ) + H2O ( l ) Fe +2 (aq) + 2 OH (aq )

Fe(OH)2

Fe(OH)2 tidak stabil dan membentuk Fe2O3. x H2O. Inilah disebut karat

O 2 , H2 O
Fe(OH)2 ( s ) Fe2O3. x H2O ( s )

Oksida Fe2O3. xH2O(s) yang terbentuk


menempati volum yang lebih besar
dibanding Fe, oleh karenanya, karat pada besi
menggelembung dan dapat terlihat jelas

Fe +2 meninggalkan besi menuju larutan


elektrolit (air) sedangkan elektron tertinggal di besi

air (H2O)

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 25
+2 +2
Fe Fe Fe2O3. xH2O

Besi Anoda Katode


Fe (s) Fe +2 (aq) + 2e O 2 ( aq ) + H2O ( l ) + 2 e 2 OH (aq )

Perbedaan rapat muatan di anode dan katode memungkinkan elektron mengalir dari anode ke katode

b. Korosi besi pada kondisi asam


Pada kondisi asam, reaksi yang terjadi pada anode sama dengan pada kondisi netral atau basa, yakni reaksi oksidasi
Fe menjadi ion Fe +2. Akan tetapi, O2 tidak tereduksi menjadi ion OH di katode melainkan menjadi H2O.
Katode : O2 (aq) + 4 H + (aq) + 4 e 2 H2O (l)
Karena terdapat banyak ion H + maka ada reaksi reduksi lainnya yang juga berlansung. Yakni pembentukan hidrogen.
Katode : 2 H + (aq) + 2 e H2 (g)
Inilah yang menyebabkan korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada korosi dalam air.

Faktor yang mempengaruhi korosi


1. Elektrolit dan konsentrasi
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya
reduksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit dapat menaikkan laju aliran e sehingga korosi meningkat.
2. pH
Korosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya reaksi reduksi tambahan, yaitu reduksi H + pada katode.
3. Kandungan H2O dan O2
Logam yang diletakkan diluar rumah akanlebih cepat terkorosi dibanding yang tersimpan kering dalam rumah
4. Keberadaan zat pengotor
Zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak
logam yang terkorosi
5. Galvanic coupling
Apabila logam terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang rektif (tidak mudah teroksidasi, E 0 lebih
positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari logam tersebut (anode) ke
logam yang kurang reaktif (katode). Dengan kata lain, logam akan terkorosi. Sebagai contoh, jika Fe(E 0 = -0,44 V)
Berdampingan dengan Cu (E0 = + 0,34 V) maka Fe akan terkorosi lebih cepat dibandingkan tanpa Cu
6. Metalurgi
Kecendrungan bagian logam bertindak sebagai anode atau katode tergantung dari faktor metalurgi seperti :
- Kekerasan. Permukaan yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan cendrung menjadi anode
yang terkorosi.
- Keberadaan unsur lain dalam logam secara tidak homogen akan mempercepat laju korosi karena adanya
efek galvanic coupling. Baja, yakni besi (Fe) dengan kandungan C yang bersifat heterogen lebih mudah
terkorosi dibandingkan besi yang teleh ditambah Cr dan Ni (membentuk baja tahan karat atau stainless
steel) yang bersifat homogen.

Pencegahan Korosi
Kerusakan dan upaya untuk menangani korosi pada mobil, jembatan, kapal, kilang pengolahan minyak telah mamakan
biaya yang sangat tingg. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan antara lain :
a. Menggunakan materi yang lebih tahan korosi
b. Mengubah kondisi lingkungan
c. Memberikan perlindungan terhadap materi yang sudah ada.
- Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah konsep lansung dengan H2O dan O2
Contoh : penggunaan lapisan cat, pemberian oli dan gemuk, lapisan plastik, dan pelapisan logam lain, seperti
Cr, Zn dan Sn.
- Menggunakan perlindungan katoda
Prinsip dari perlindungan katode terhadap korosi logam adalah, bahwa didalam sel elektrokimia logam yang
mengalami korosi merupakan anoda. Jika M adalah logam, maka :
Anode : M M n+ + n e
Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa reaksi oksidasi logam dapat ditekan dengan cara menyuplai elektron (e)
dari luar. Elektron ini dapat disuplai dengan cara menempatkan materi lain sebagai anode, atau menyuplai arus
listrik dari luar. Dengan demikian, logam yang dilindungi menjadi katode, oleh sebab itu dinamakan
perlindungan katoda.
1. Menggunakan logam lain yang lebih reaktif
Penggunaan logam lain yang lebih reaktif akan menempatkan logam tersebut sebagai penyuplai
elektron atau bertindak sebagai anode dalam sel elektrokimia korosi dan sekaligus menjadikan logam
yang akan dilindungi sebagai katode. Contoh penggunaan logam Mg (E 0 = - 2,37 V) untuk
perlindungan logam Fe (E0 = - 0,44 V). Mg akan bertindak sebagai anode yang teroksidasi, sedangkan
Fe akan menjadi katode dimana reaksi reduksi yang berlansung.
Anode : Mg Mg +2 + 2 e
Katode (Fe) : O2 (aq) + H2O (l) 2 OH (aq) (kondisi netral)
Jadi logam Mg dikorbankan untuk melindungi logam Fe sehingga anode dalam metode ini disebut
juga anoda korban
2. Menyuplai listrik dari luar
Suatu sumber listrik dihubungkan ke tangki bawah tanah yang akan dilindungi dan ke anode inert,
seperti grafit. Elektron akan mengalir dari sumber lstrik ke anoda inert. Reaksi oksidasi yang terjadi

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 26
akan melepas elektron yang akan mengalir melalui elektrolit tanah menuju ke tangki yang bertindak
sebagai katode.

- Menggunakan perlindungan anode


Perlindungan anode didasarkan atas pembentukan lapisan film pelindung pada permukaan logam dengan cara
memberi arus anodik dari luar menggunakan alat yang disebut potensiostat. Potensiostat mempertahankan
beda potensial logam pada kondisi tidak reaktif. Metode ini dapat digunakan untuk logam seperti Ni, Fe, Cr, Ti

Setelah membaca bahan pembelajaran, jawablah pertanyaan berikut !


1. Proses pelapisan logam dengan logam lain untuk ______________________ dan ________________ dengan
menggunakan sel elektrolisis disebut Penyepuhan.

2. Benda yang akan dilapisi (disepuh) dijadikan _____________ dan logam penyepuh sebagai ________________

3. Jika kita akan melapisi sendok dari besi dengan tembaga, maka sendok diletakkan di _______________, dan larutan

yang digunakan harus mengandung ion __________________

4. Untuk mendapatkan aluminium dari oksidanya dalam bijih bauksit, dilakukan dngan proses elektrolisis yang dikenal

dengan proses __________________________ dan untuk memperoleh logam natrium digunakan proses elektrolisis

_________________________

5. Pada proses pemurnian tembaga, Cu yang mengandung zat pengotor diletakan di ___________, dan katode dilapisi

_______________

6. Korosi terjadi karena _____________________________________________________________________________,

jika Cu berkarat, permukaannya berwarna ________________

7. Korosi logam melibatkan reaksi oksidasi logam dan reaksi reduksi, pola reaksi oksidasi logam : __________________,

Reaksi reduksi yang mungkin terjadi ______________________________, rumus karat besi __________________

8. Proses terjadinya karat, reaksi di anoda ___________________, reaksi di katoda _____________________________,

pada akhir reaksi terbentuk senyawa ___________________ yang tidak stabil, karena adanya O 2 dan H2O akan

terbentuk karat.

9. Tulis 4 faktor yang menyebabkan korosi !


a. ___________________________________________________________________________________________

b. ___________________________________________________________________________________________

c. ___________________________________________________________________________________________

d. ___________________________________________________________________________________________

10. Cara mencegah terjadinya korosi


a. ____________________________________________________

b. _____________________________________________________

c. ______________________________________________________

11. Pada perlindungan katoda, logam yang akan dilindungi diletakkan di ________________, dan logam yang melindungi

diletakkan di __________________

12. Korosi dapat dilindungi dengan menggunakan lapisan pelindung, seperti __________, ___________, dan

_______________.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 27
SOAL PERSIAPAN ULANGAN HARIAN

Diketahui data potensial sel standar :


Reaksi Reduksi E0 (volt) Reaksi Reduksi E0 (volt)
+2 +2
Mg (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn (aq) + 2 e Sn (s) -0,14
Be +2 (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Ca +2 (aq) + 2 e Ca (s) -2,87
Ni +2 (aq) + 2 e Ni (s) -0,25 Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s) +0,34
+2
Mn (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi sel
a. Sn +2 (aq) + Ni (s) Sn (s) + Ni +2 (aq) e. Mn +2 (aq) + Ni (s) Mn (s) + Ni +2 (aq)
b. Cu +2 (aq) + Be(s) Cu(s) + Be + 2 (aq) f. Cu +2 (aq) + 2 Hg(s) Cu(s) + Hg + 2 (aq)
c. Mg +2 (aq) + Ni (s) Mg (s) + Ni +2 (aq) g. Ca +2 (aq) + Ni (s) Ca (s) + Ni +2 (aq)
d. Ni +2 (aq) + Cu (s) Ni (s) + Cu +2 (aq) h. Hg +2 (aq) + Cu (s) Hg (s) + Cu +2 (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan BaCl2 dengan elektroda Pt 4. Larutan NaCl dengan elektroda Ni
2. Larutan NaNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan Na2SO4 dengan elektroda C
3. Larutan ZnSO4 dengan elektroda C 5. Lelehan CaCl2 dengan elektroda C

III. 1. Hitung massa tembaga diendapkan jika arus listrik 10 ampere dialirkan pada larutan ZnSO 4 selama 10 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Cl2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 10 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaBr pada keadaan STP. (Ar Na = 23) selama 10 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 20 gram klorin dari larutan KCl dalam waktu 1 jam
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan CuSO 4 selama 193 detik. Hitung volume gas O2 yang
dihasilkan pada keadaan STP
5. Ke dalam 100 mL larutan Cu(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 20 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
6. Ke dalam 200 mL larutan CaCl2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 96,5 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
( Ar Zn = 65,Cl = 35,5 Cu = 64)

Diketahui data potensial sel standar :


Reaksi Reduksi E0 (volt) Reaksi Reduksi E0 (volt)
+2 +2
Mg (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn (aq) + 2 e Sn (s) -0,14
Be +2 (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Ca +2 (aq) + 2 e Ca (s) -2,87
+2
Ni (aq) + 2 e Ni (s) -0,25 Cu +2 (aq) + 2 e cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi sel
a. Sn +2 (aq) + Ni (s) Sn (s) + Ni +2 (aq) e. Mn +2 (aq) + Ni (s) Mn (s) + Ni +2 (aq)
b. Cu +2 (aq) + Be(s) Cu(s) + Be + 2 (aq) f. Cu +2 (aq) + 2 Hg(s) Cu(s) + Hg + 2 (aq)
c. Mg +2 (aq) + Ni (s) Mg (s) + Ni +2 (aq) g. Ca +2 (aq) + Ni (s) Ca (s) + Ni +2 (aq)
d. Ni +2 (aq) + Cu (s) Ni (s) + Cu +2 (aq) h. Hg +2 (aq) + Cu (s) Hg (s) + Cu +2 (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan BaCl2 dengan elektroda Pt 4. Larutan NaCl dengan elektroda Ni
2. Larutan NaNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan Na2SO4 dengan elektroda C
3. Larutan ZnSO4 dengan elektroda C 5. Lelehan CaCl2 dengan elektroda C

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 28
III. 1. Hitung massa tembaga diendapkan jika arus listrik 10 ampere dialirkan pada larutan ZnSO 4 selama 10 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Cl2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 10 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaBr pada keadaan STP. (Ar Na = 23)selam 10 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 20 gram klorin dari larutan KCl dalam waktu 1 jam
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan CuSO 4 selama 193 detik. Hitung volume gas O2 yang
dihasilkan pada keadaan STP
5. Ke dalam 100 mL larutan Cu(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 20 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
6. Ke dalam 200 mL larutan CaCl2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 96,5 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
( Ar Zn = 65,Cl = 35,5 Cu = 64)

ULANGAN HARIAN KIMIA


KELAS XII IPA
SMAN 3 PAYAKUMBUH

Diketahui data potensial sel standar :


Mg +2 (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn +4 (aq) + 4 e Sn (s) +0,13
+2 +3
Be (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Bi (aq) + 3 e Bi (s) +0,30
Al +3 (aq) + 3 e Al (s) -1,66 Cu +2 (aq) + 2 e cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi sel
a. Mg +2 (aq) + Mn (s) Mg (s) + Mn +2 (aq) e. Mn +2 (aq) + Hg (s) Mn (s) + Hg +2 (aq)
+2 + 2
b. Be (aq) + Cu(s) Be(s) + Cu (aq) f. Be +2 (aq) + Mn(s) Be(s) + Mn + 2 (aq)
+3 +3
c. Al (aq) + Bi(s) Al (s) + Bi (aq) g. Mg +2 (aq) + Be (s) Mg (s) + Be +2 (aq)
+2 +2
d. Cu (aq) + Hg (s) Cu (s) + Hg (aq) h. Hg +2 (aq) + Cu (s) Hg (s) + Cu +2 (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan ZnCl2 dengan elektroda Pt 4. Larutan NaCl dengan elektroda Ni
2. Larutan KNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan NaBr dengan elektroda C
3. Larutan CuSO4 dengan elektroda C 5. Lelehan MgCl2 dengan elektroda C

III. 1. Hitung massa perak diendapkan jika arus listrik 10 ampere dialirkan pada larutan Ag 2SO4 selama 20 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Br 2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 10 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaBr pada keadaan STP. (Ar Na = 23, Br = 80) selama 96,5 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 3,55 gram klorin dari larutan KCl dalam waktu 1 jam
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan ZnSO 4 selama 193 detik. Hitung volume gas O2 yang
dihasilkan pada keadaan STP (Ar Zn = 64, O = 16)
5. Ke dalam 500 mL larutan Cu(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !

ULANGAN HARIAN KIMIA


KELAS XII IPA
SMAN 3 PAYAKUMBUH

Diketahui data potensial sel standar :


Mg +2 (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn +4 (aq) + 4 e Sn (s) +0,13
+2 +3
Be (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Bi (aq) + 3 e Bi (s) +0,30
Al +3 (aq) + 3 e Al (s) -1,66 Cu +2 (aq) + 2 e cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi sel
a. Mg +2 (aq) + Mn (s) Mg (s) + Mn +2 (aq) e. Mn +2 (aq) + Hg (s) Mn (s) + Hg +2 (aq)
+2 + 2
b. Be (aq) + Cu(s) Be(s) + Cu (aq) f. Be +2 (aq) + Mn(s) Be(s) + Mn + 2 (aq)
+3 +3
c. Al (aq) + Bi(s) Al (s) + Bi (aq) g. Mg +2 (aq) + Be (s) Mg (s) + Be +2 (aq)
+2 +2
d. Cu (aq) + Hg (s) Cu (s) + Hg (aq) h. Hg +2 (aq) + Cu (s) Hg (s) + Cu +2 (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan ZnCl2 dengan elektroda Pt 4. Larutan NaCl dengan elektroda Ni

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 29
2. Larutan KNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan NaBr dengan elektroda C
3. Larutan CuSO4 dengan elektroda C 5. Lelehan MgCl2 dengan elektroda C

III. 1. Hitung massa perak diendapkan jika arus listrik 10 ampere dialirkan pada larutan Ag 2SO4 selama 20 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Br 2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 10 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaBr pada keadaan STP. (Ar Na = 23, Br = 80) selama 96,5 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 3,55 gram klorin dari larutan KCl dalam waktu 1 jam
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan ZnSO 4 selama 193 detik. Hitung volume gas O2 yang
dihasilkan pada keadaan STP (Ar Zn = 64, O = 16)
5. Ke dalam 500 mL larutan Cu(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

Indikator
Menjelaskan kelimpahan unsur utama dan transisi di alam
Mengidentifikasi unsur utama dan transisi di alam
Menjelaskan sifat fisik unsur gas mulia
Menjelaskan sifat kimia unsur gas mulia
Menjelaskan sifat fisik unsur golongan halogen
Menjelaskan sifat kelarutan unsur halogen
Menjelaskan daya pengoksidasi halogen
Menjelaskan reaksi pendesakan halogen
Menjelaskan urutan kekuatan asam halida
Menjelaskan urutan kekuatan asam oksihalida
Menjelaskan reaksi kimia unsur halogen

Uraian Materi
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak mungkin melepaskan diri unsur-unsur kimia.. Sepanjang hari Anda
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Ketika bangun tidur Anda menggosok gigi, didalam pasta gigi
terdapat senyawa dari unsur natrium dan fluorin. Semua benda yang Anda gunakan di bumi ini dan tubuh anda
mengandung unsur kimia. Sedemikian banyak unsur melimpah di alam yang disediakan oleh Tuhan Yang Maha
Pengasih. Sejauh mana Anda mengenal unsur-unsur tersbut ?. Bagaimana cara memanfaatkannya ?. Bagaimana cara
meminimalkan dampak negatifnya ?
Unsur yang merupakan komponen dasar penyusun materi, ditemukan di alam dalam bentuk unsur, senyawa ataupun
campurannya baik di kerak bumi, air dan atmosfir Untuk dapat mengambil/mengekstraksi dan mengolahnya menjadi
produk yang bermanfaat, diperlukan pemahaman sifat-sifat unsur

I. Kelimpahan unsur di alam


a. Kelimpahan aluminium
Unsur aluminium merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Kelimpahannya
menempati urutan ketiga setelah oksigen dan silikon. Aluminium sangat reaktif dan oleh sebab itu berada di alam
dalam senyawanya yang stabil. Aluminium ditemukan dalam batuan sebagai aluminium silikat (senyawa yang
tersusun atas unsur Al, O dan Si), Bijih bauksit (Al 2O3.2H2O) dan kriolit(Na3AlF6).
Bijih utama aluminium yang digunakan untuk membuat logam adalah bauksit, di Indonesia bijih bauksit banyak
terdapat di Pulau Bintan dan di Tayan (Kalimantan Selatan).

b. Kelimpahan besi
Besi merupakan unsur logam kedua yang melimpah setelah aluminium. Merupakan unsur keempat terbanyak
terdapat dikulit bumi. Bijih utama unsur logam besi terdapat dalam mineral hematit (Fe 2O3), magnetik (Fe3O4),
limonit ( FeO(OH) ) dan siderit (FeCO 3). Dalam pembuatan logam besi, digunakan bahan-bahan tambahan yang
disebut fluks. Fluks adalah snyawa-senyawa yang digunakan untuk mengikat pengotor-pengotor pada bijih besi
sehingga memudahkan pemisahannya, contoh : kalsium karbonat (CaCO 3). Di Indonesia, bijih besi banyak
terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, Cilacap,dan
Ujung Kulon.

c. Kelimpahan tembaga
Tembaga di alam terdapat dalam bentuk mineral Kalkopirit (CuFeS 2) dan malakit (Cu(OH)2CO3). Mineral ini
ditemukan di Papua dan kalimantan Barat. Lokasi penambangan di Grasberg (Papua) tidak hanya mengandung
tembaga, tetapi juga emas dan perak.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 30
d. Kelimpahan Silikon
Di alam, silikon terdapat dalam bentuk silika (SiO 2) digunakan untuk campuran semen, senyawa silikat atau
kaolin (Al2Si2O5(OH)4) digunakan untuk membuat tembikar, silikon karbida (SiC) bersifat kuat dan tahan panas
digunakan untuk tungku, pipa termokopel, alat pemotong. Polimer silikon adalah polimer sintetis yang memiliki
rantai utama Si-O-Si dengan gugus organik (R). Sifat pentingnya : adalah tahan ar, inert, stabil pada suhu
tinggi/tahan panas, tidak mudah kental, tidak larut dan lembut. Aplikasinya luas seperti untuk produk perawatan
tubuh, pelumas, peralatan masak, instalasi listrik dan zat anti air dalam kain. Sifatnya yang inert dan tidak larut
dimanfaatkan dalam dunia medis untuk produk implantasi (dalam bahasa inggris polimer silikon disebut silicon).

e. Kelimpahan Tembaga
Tembaga ditemukan dalam bentuk unsur maupun sebagai senyawa sulfida dalam mineral Kalkopirit (CuFeS 2),
Kovelin (CuS), kuprit (Cu2O). Mineral ini terdapat di Papua.

f. Kelimpahan Belerang
Dalam keadaan bebas umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Belerang ditemukan dalam bentuk
mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O) dan seng sulfida (ZnS). Selain itu juga terkandung
dalam gas alam, seperti H2S dan SO2.

g. Kelimpahan Karbon
Karbon di alam dalam bentuk unsur karbon, senyawa organik dan senyawa anorganik. Unsur karbon di alam
terdapat dalam tiga bentuk yaitu : amorf, grafit dan intan. Unsur karbon dalam bentuk amorf secara alami
dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji, gambut, kayu, batok kelapa dan biji-bijian. Bentuk grafir terdapat dalam
bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit dapat dibuat dari
kokas (bentuk karbon amorf). Bentuk usur karbon intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenai tekanan
dan suhu tinggi dalam perut bumi.

h. Kelimpahan nitrogen
Unsur nitrogen merupakan gas terbesar dalam udara yaitu mencapai 78%. Nitrogen merupakan gas yang tidak
reaktif (inert), karena ikatan kovalennya yang kuat, serta memiliki titik didih 196 0C dan titik beku 210 0C.
Nitrogen merupakan unsurmakro yang diperlukan oleh makhluk hidup. Sumber nitrogen bagi makhluk hidup
bukan berasal dari udara, melainkan dari senyawa-senyawa nitrogen yang terdapat dalam makanan.Senyawa
nitrogen ini dihasilkan pada siklus nitrogen :
- Dengan adanya kilat (petir) gas nitrogen dan oksigen dapat bereaksi dan membentuk oksida nitrogen.
Kemudian oksida nitrogen ini akan larut dan erbawa oleh air hujan sehingga membentuk senyawa nitrat
yang kemudian diserap oleh tumbuhan
- Gas nitrogen diikat (difiksasi) oleh suatu bakteri yang hidup bebas atau bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan.
Senyawa nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah natrium nitrat (NaNO 3) yang dikenal juga sebagai
salpeter chili. Senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi
Chili.

i. Kelimpahan oksigen
Oksigen banyak tedapat di alam, kandungannya di udara sekitar 21%. Di atmosfir, oksigen terdapat dalam
bentuk molekul diatomik (O2). Oksigen yang terletak di lapisan atmosfor terdapat dalam bentuk monoatomik (O)
dan triatomik (O3)
- Gas oksigen bersifat tidakberwarna, tidak berbau, tidk berasa, serta memiliki titik didih 183 0C dan titik
beku -218,40C. Dengan pengaruh tekanan yang besar (135 atm), oksigen dapat disimpan di dalam tabung
yang terbuat dari baja. Gas oksigen bersifat nonpolar , tetapi larut dalam air. Gas oksigen terlarut ini sangat
penting bagi kehidupan organisme yang hidup dalam air.
- Gas ozon merupakan alotropi oksigen. Ozon terbentuk dari gas oksigen yang melewati aliran listrik atau
terkena kilat di udara. Gas ozon membentuk lapisan di atmosfir bumi yang berguna untuk melindungi
makhluk hidup di bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.

II. Identifikasi Unsur


Identifikasi unsur dan senyawa berdasarkan sifat fisik dan sifat kimianya.
a. Identifikasi Aluminium
Logam aluminiumberwarna putih mengkilap, bersifat liat dan dapat ditempa. Dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu.
Aluminium mudah larut dalam larutan asam klorida. Jika dilarutkan dalam NaOH terbentuk endapan putih, jika
penambahan NaOH diteruskan endapan putih tersebut akan larut kembali. Hal ini disebabkan endapan Al(OH) 3 larut
dalam basa membentuk Al(OH)4 -
b. Identifikasi Silikon
Silikon dalam bnentuk garamnya, yaitu natrium silikat (Na 2SIO3), dapat diidentifikasi dengan menggunakan asam
klorida (HCl), larutan perak nitrat (AgNO3) dan larutan barium klrida (BaCl2).
Beberapa tetes HCl ditambahkan ke dalam larutan yang diuji, jika terbentuk endapan berarti mengandung silikon.
Endapan yang terbentuk adalah asam metasilikat yang berbentuk gelatin
Beberapa tetes AgNO3 diteteskan ke 1 ml larutan uji, jika terdapat endapan berwarna kuning yang larut dalam amonia,
berarti larutan yang diuji mengandung silikon.
Tambahkan beberapa tetes BaCl2 kedalam 1 ml larutan uji, jika terbentuk endapan putih yang larut dalam amonium
nitrat encer, berarti larutan diuji mengandung silikon.

c. Identifikasi Besi.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 31
Logam besi dapat larut dalm asam klorida dan asam sulfat encermembentuk gas hidrogen dan besi(II) klorida atau
besi (II) sulfat. Untuk mengidentifikasi keberadaan ion Fe +2 dalam larutan, digunakan pereaksi dimetilglioksim, kalium
heksasianoferat(II) dan kalium heksasianoferat(III). Pengujian dilakukan dengan cara menambahkan salah satu
pereaksi tersebut kedalam larutan yang diuji.
Pereaksi dimetilglioksim memberikan hasil positif berupa endapan merah, kalium heksasianoferat(II) ditambahkan
pada kondisi tanpa udara, memberikan hasil positif berupa endapan putih, kalium heksasianoferat(III) jika direaksikan
dengan besi menghasilkan endapan biru tua.
Identifikasi ion Fe +3 dengan menggunakan KCNS sehingga membentuk larutan berwarna merah darah. Pereaksi ,
kalium heksasianoferat(II) dan , kalium heksasianoferat(III) bereaksi dengan ion Fe +3 , berturut-turut menimbilkan
warna biru tua dan endapan coklat.

d. Identifikasi Kromium
Logam kromium berwarna putih, tidak begitu liat, namun dapat ditempa. Kromium larut asam klorida encer dan
membentuk ion Cr + 2, ion Cr + 2 ini mudah teroksidasi menjadi ion Cr + 3, ion Cr + 3 dapat diidentifikasi menggunakan
larutan amonia. Jika ke dalam suatu larutan yang mengandung ion Cr + 3 ditambahkan larutan amonia, akan terbentuk
endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu. Kromium juga berada dalam ion CrO 4 -2, keberadaan ion ini diketahui
dengan cara menambahkan asam aseta encer kedalam larutan uji, kocok larutan tersebut, kemudian tambahkan
larutan timbal asetat. Jika larutan uji mengandung ion CrO 4 -2, penambahan pereaksi ini akan menghasilkan endapan
kuning.

e. Identifikasi Tembaga
Tembaga merupakan logam berwarna kunig kecoklatan, lunak, liat dan dapat ditempa. Tembaga dapat larut dalam
asam nitrat 8 M. Ion Cu +2 dapat didentifikasi menggunakan benda terbuat dari besi, misalnya : paku. Rendam paku
dalam larutan yang mengandung ion Cu +2, seperti CuSO4. Diamkan beberapa lama sampai terbentuk lapisan
berwarna kuning kecoklatan pada permukaan paku.

f. Identifikasi belerang.
Di alam belerang ditemukan dalam bentuk unsur dan senyawa. Dalam bentuk unsur, belerang berwujud padatan
kuning dengan bau khas yang menyengat. Jika belerang dibakar menghasilkan nyala berwaran biru karen terbentuk
belerang dioksida (SO2). Identifikasi belerang dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara melarutkan padatan
atau cairan yang diuji kedalam piridin. Selanjutnya dipanaskan dan ditambahkan larutan soda kue (NaHCO 3).
Panaskaan kembali hingga mendidih. Jika bahan yang diuji mengandung unsur belerang, akan terbentuk larutan
berwarna biru atau hijau. Dalam senyawanya, belerang terdapat dalam bentuk ion sulfida. Ion ini dapat diidentifikasi
menggunakan asam klorida atau asam sulfat encer. Jika larutan uji mengandung ion sulfida, penambahna asam ini
akan menghasilkan gas H2S yang berbau khas. Ion sulfida dapat diidentifikasi dengan mereaksikan larutan uji dengan
larutan Kadmium asetat (Cd-asetat) atau timbal asetat (Pb-asetat). Hasil positif berturut=turut berupa endapan kuning
dan hitam.

Lengkapi pernyataan berikut !


1. Unsur aluminium terdapat di _______________dan merupakan unsur yang ____________, di alam ditemukan dalam

batuan ___________(___________), bijih_________(________), dan _____________(_________).

2. Bijih utama unsur logam besi terdapat dalm mineral ________(______), _________(______), _________(________)

dan _________(________).

3. Tembaga terdapat dalam bentuk mineral _________(_______), _________( _____________)

4. Di alam silikon terdapat dalam bentuk 1) __________(______), kegunaan ________________________

2) ____________________(_____________) kegunaan ____________________, 3) ___________(_______)

kegunaan _______________________________________

5. Mineral tembaga : ___________(__________), ____________(__________) dan ______________(______)

6. Mineral Belerang : ____________(_____), ______(__________) dan ________(_______).

7. Unsur karbon di alam terdapat dalam tiga bentuk __________, _________ dan ____________

8. Sumber nitrogen bagi makhluk hidup dihasilkan pada proses siklus nitrogen : _________________________

__________________________________ dan _________________________________________________

9. Perbedaan gas oksigen dan ozon :________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________________________________

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 32
SOAL ULANGAN HARIAN
KIMIA KELAS XII IPA
Diketahui data potensial sel standar :
Reaksi Reduksi E0 (volt) Reaksi Reduksi E0 (volt)
+2 +2
Mg (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn (aq) + 2 e Sn (s) -0,14
+2
Be (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Ca +2 (aq) + 2 e Ca (s) -2,87
Ni +2 (aq) + 2 e Ni (s) -0,25 Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi (lambang) sel
a. Sn 2 (aq) + Ni +2 (s) Sn +2 (s) + Ni +2 (aq) e. Mn (aq) + Ni +2 (s) Mn+2 (s) + Ni (aq)
b. Cu (aq) + Be+ 2 (s) Cu+2 (s) + Be (aq) f. Cu (aq) + 2 Hg+ 2 (s) Cu+2 (s) + Hg (aq)
c. Mg (aq) + Ni +2 (s) Mg+2 (s) + Ni (aq) g. Ca (aq) + Ni +2 (s) Ca+2 (s) + Ni (aq)
d. Ni (aq) + Cu +2 (s) Ni +2 (s) + Cu (aq) h. Hg (aq) + Cu+2 (s) Hg+2 (s) + Cu (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan MgBr2 dengan elektroda Pt 4. Larutan KCl dengan elektroda Ni
2. Larutan KNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan CaSO4 dengan elektroda C
3. Larutan NiSO4 dengan elektroda C 5. Lelehan MgCl2 dengan elektroda C

III. 1. Hitung massa perak diendapkan jika arus listrik 20 ampere dialirkan pada larutan ZnSO 4 selama 5 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Cl2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 20 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaCl pada keadaan STP. (Ar Na = 23) selama 15 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 25 gram Bromin dari larutan KBr dalam waktu 1 jam
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan Ag 2SO4 selama 193 detik. Hitung volume gas O 2 yang
dihasilkan pada keadaan STP
5. Ke dalam 100 mL larutan Zn(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
6. Ke dalam 100 mL larutan MgCl2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 96,5 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
( Ar Zn = 65,Cl = 35,5 Cu = 64)

SOAL ULANGAN HARIAN


KIMIA KELAS XII IPA
Diketahui data potensial sel standar :
Reaksi Reduksi E0 (volt) Reaksi Reduksi E0 (volt)
+2 +2
Mg (aq) + 2 e Mg (s) -2,37 Sn (aq) + 2 e Sn (s) -0,14
Be +2 (aq) + 2 e Be (s) -1,85 Ca +2 (aq) + 2 e Ca (s) -2,87
Ni +2 (aq) + 2 e Ni (s) -0,25 Cu +2 (aq) + 2 e Cu (s) +0,34
Mn +2 (aq) + 2 e Mn (s) -1,05 Hg +2 (aq) + 2 e Hg (s) +0,62
I. Berdasarkan persamaan reaksi dibawah ini, tentukan :
1. Potensial sel
2. Apakah reaksi dapat berlansung
3 Jenis elektroda
4. Notasi (lambang) sel
a. Sn 2 (aq) + Ni +2 (s) Sn +2 (s) + Ni +2 (aq) e. Mn (aq) + Ni +2 (s) Mn+2 (s) + Ni (aq)
b. Cu (aq) + Be+ 2 (s) Cu+2 (s) + Be (aq) f. Cu (aq) + 2 Hg+ 2 (s) Cu+2 (s) + Hg (aq)
c. Mg (aq) + Ni +2 (s) Mg+2 (s) + Ni (aq) g. Ca (aq) + Ni +2 (s) Ca+2 (s) + Ni (aq)
d. Ni (aq) + Cu +2 (s) Ni +2 (s) + Cu (aq) h. Hg (aq) + Cu+2 (s) Hg+2 (s) + Cu (aq)

II..Tuliskan reaksi elektrolisis berikut !


1. Larutan MgBr2 dengan elektroda Pt 4. Larutan KCl dengan elektroda Ni
2. Larutan KNO3 dengan elektroda C 5. Lelehan CaSO4 dengan elektroda C
3. Larutan NiSO4 dengan elektroda C 6. Lelehan MgCl2 dengan elektroda C

III. 1. Hitung massa perak diendapkan jika arus listrik 20 ampere dialirkan pada larutan ZnSO 4 selama 5 dt ?
2. Hitung masa natrium dan volume Cl2 yang dihasilkan dikatoda dan dianoda bila arus sebesar 20 ampere dialirkan
kedalam lelehan NaCl pada keadaan STP. (Ar Na = 23) selama 15 detik.
3. Hitung arus listrik yang dibutuhkan untuk membebaskan 25 gram Bromin dari larutan KBr dalam waktu 1 jam

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 33
4. Arus listrik sebesar 15 ampere dialirkan ke dalam larutan Ag 2SO4 selama 193 detik. Hitung volume gas O 2 yang
dihasilkan pada keadaan STP
5. Ke dalam 100 mL larutan Zn(NO3)2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 965 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
6. Ke dalam 100 mL larutan MgCl2 0,1 M dialirkan arus listrik 10 ampere selama 96,5 detik. Tentukan pH larutan
setelah proses elektrolisis tersebut !
( Ar Zn = 65,Cl = 35,5 Cu = 64)

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya).

Indikator
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
1. Menerangkan sifat fisik dan kimia unsur gas mulia
2. Menerangkan sifat fisik fisik dan kimia unsur halogen
3. Menerangkan reaksi pendesakan halogen
4. Menjelaskan reaksi pendesakan halogen
5. Menjelaskan kekuatan asam halida
6. Menjelaskan kekuatan asam oksihalogen

Uraian Materi.
Beberapa golongan unsur memiliki nama khusus, seperti golongan VIII A (gas mulia), VII A (halogen, I A
(alkali, kecuali H) dan II A (alkali tanah). Empat golongan yang memiliki nama khusus tersebut memiliki
sifat periodik, sifat fisik dan sifat kimia khas yang perlu anda ketahui. Dalam satu golongan (semakin ke
atas) dan dalam satu periode ( semakin kekanan), berlaku :
1). Jari-jari atom : semakin kecil
2) keelektronegatifan : semakin besar
3) energi ionisasi : semakin besar
4) afinitas elektron : semakin besar

Sifat unsur gas mulia


a. Sifat Periodik unsur gas mulia
Dengan konfigurasi yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur yang stabil. Artinya sukar bereaksi dengan
unsur lain dan sukar menerima ataupun melepas elektron.
Perhatikan data berikut :

Data Fisik He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (A0) 0,32 0,69 0,97 1,10 1,30 1,45
Energi ionisasi (kJ/mol 2372,3 2080,6 1520,5 1350,7 1170,4 1037,0
Afinitas elektron (kJ/mol - 48 - 120 - 96 - 96 - 77 -
Kerapatan pada 250C (g/mL) 0,147 1,207 1,40 2,155 3,52 4,4
Titik didih - 268,934 - 246,048 - 185,7 - 152,3 - 107,1 - 61,8

Afinitas elektron : kemampuan suatu unsur untuk menerima elektron


Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas elektron

Pertanyaan :

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 34
1. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi 8 (kecuali He, ramalkan dalam kondisi apa ditemukan dialam ?
2. Kenapa jari-jari atom unsur gas mulia semakin ke bawah semakin besar ?
3. Kenapa energi ionisasi unsur gas mulia semakin ke ebawah semakin kecil ?
4. Kenapa kerapatan unsur gas mulia semakin ke bawah besar ?
5. Titik didih unsur gas mulia lebih kecil dari suhu ruangan (250C atau 298 K), ramalkan wujud nya !

b. Sifat kimia unsur golongan gas mulia.


Sampai ahun 1962, para ahli masih yakin ahwa unsur-unsur gas mulia tidak bisa bereaksi hingga sehingga ahli
kimiawan Kanada, Neil Bartlet, berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur
lain, yaitu senyawa XePtF6. Keberhasilannya didasarkan pada reaksi :
PtF6 + O2 XePtF6
PtF6 ini merupakan pengoksidasi kuat. Molekul oksigen memiliki harga ionisasi 1.165 kJ/mol. Harga energi
ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe, yakni 1170,4 kJ/mol. Atas dasar data tersebut,
Bartlet mencoba menggantikan oksigen Xe dan menggantikan dengan PtF6. ternyata, reaksi tersebut
menghasilkan senyawa XePtF6 yang stabil. Setelah senyawa Xe PtF6 berhasil dibuat, gugurlah anggapan bahwa
unsur gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan
mereaksikan xenon dengan zat-zat pengoksidasi kuat, diantaranya gas fluorin yang menghasilkan senyawa
XeF2, XeF2, dan XeF6. Reaksi gas mulia lainnya, yaitu kripton menghasilkan senyawa KrF 2. Radon dapat
bereaksi lansung dengan F2 menghasilkan RnF2. Namun KrF2 dan RnF2 bersifat tidak stabil. Senyawa gas mulia
He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat. Hal ini diduga karena tingkat kestabilannya yang sangat
tinggi.

Pertanyaan : Terangkan syarat terjadina senyawa gas mulia !

Sifat periodik unsur Halogen


Halogen artinya pembentuk garam. Unsur halogen merupakan unsur yang bersifat elektronegatif dan mudah
bereaksi dengan unsur elektropositif untuk membentuk garam.
Data Fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Elektron Valensi 2s22p5 3s23p5 4s24p5 5s25p5 6s26p5
Jari-jari atom (A0) 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Energi ionisasi (kJ/mol) 1681,0 1251,1 1139,9 1,008,4 930
Afinitas elektron (kJ/mol) - 328 - 349 - 324,7 - 295,2 - 270
Titik didih - 188,14 - 34,6 58,78 184,35 337

Unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion negatif, oleh sebab itu halogen
digolongkan pengoksidasi kuat. Iodin mempunyai sifat khusus, yaitu dapat menyublim pada suhu ruangan.

Pertanyaan :
1. Kenapa unsur halogen mempunyai sifat mudah menerima elektron ?
2. Diantara unsur halogen, unsur yang bersifat elektronegatif adalah ., jelaskan !
3. Berdasarkan data titik didih Ramalkan wujud unsur-unsur halogen !

Warna dan bau halogen


Halogen memiliki bau yang menyenga dan uapnya sangat berbahaya bagi mata dan tenggorokan. Unsur
halogen mempunyai warna yangberbeda, yaitu kuning muda (fluorin), hijau kekuningan (klorin), merah
kecoklatan (bromin), dan ungu (iodin).

Sifat kimia unsur halogen


1. Kelarutan.
Dalam golongan halogen, semakin ke bawah kelarutan unsur-unsurnya dalam air semakin kecil. Unsur
fluorin bereaksi dengan air menghasilkan asam fluorida (HF) dan Oksigen. Unsur iodin sukar larut dalam air,
tetapi mudah larut dalam larutan KI. Hal ini disebabkan oleh reaksi I2 dan I membentuk I3 (aq). Iodin juga
mudah larut dalam pelarut-pelarut organik, seperti eter, kloroform, CVl4 dan CS2.

2. Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 35
Semakin ke bawah, keelektronegatifan unsur-unsur halogen semakin kecil sehingga sifat pengoksidasi unsur-
unsur tersebut semakin lemah. Dalam golongan VII A, fluorin merupakan pengoksidasi trkuat,
sedangkaniodin pengoksidasi terlemah.
Data potensial rduksi unsur halogen.
F2 (g) + 2 e 2 F - (aq) E0 = + 2,87 volt.
Cl2 (g) + 2 e 2 Cl - (aq) E0 = + 1,36 volt.
Br2 (g) + 2 e 2 Br - (aq) E0 = + 1,06 volt.
I2 (g) + 2 e 2 I - (aq) E0 = + 0,54 volt.

Suatu reaksi dapat berlansung bila harga potensial sel (E sel) positif dan sebaliknya.
Berdasarkan data potensial reduksi, ramalkan apakah reaksi berlansung atau tidak !

1. F2 (g) + 2KCl (aq) 2 KF (aq) + Cl2 (g)


E sel = E0 red - E0 oks
E sel = .. - .. = .. reaksi __________________

2. Cl2 (g) + 2KI (aq) 2 KCl (aq) + I2 (g)


E sel = E0 red - E0 oks
E sel = .. - .. = .. reaksi __________________

3. Cl2 (g) + 2KF (aq) 2 KCl (aq) + F2 (g)


E sel = E0 red - E0 oks
E sel = .. - .. = .. reaksi __________________

4. Br2 (g) + 2KCl (aq) 2 KBr (aq) + Cl2 (g)


E sel = E0 red - E0 oks
E sel = .. - .. = .. reaksi __________________

Syarat berlansungnya reaksi pendesakan halogen : Unsur halogen yang mengalami reduksi berada sebelah
atas unsur halogen yang mengalami oksidasi pada golongan halogen

3. Sifat asam
a. Asam halida (HX)
Asam halida terdiri atas asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam romida (HBr) dan asam iodida (HI)
Kekuatan asam tergantung pada kekuatan ikatan antara H dan X atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan akatan antara H dan X. Semakin ke atas dalam golongan VII A, ikatan antara atom H dan X
semakin kuat sehingga molekul HX yang terbentu cukup stabil. Oleh karena itu, hanya sedikit molekul HX
yang terurai menjadi H + dan X -, makin sulit ion H + terurai maka sifat asam makin lemah, jadi HF
merupakan asamhalida paling lemah dan HI asam paling kuat.
Urutan kekuatan asam halida : HF<HCl<HBr<HI.
HF termasuk asam lemah dan memiliki harga Ka = 6,8 x 10 -4, adapun HCl, HBr dan HI tergolong asam
kuat.
Titik didih asam halida
Titik didh dipengaruhi oleh Mr dan ikatan antar molekul. Semakin besar Mr maka titik didh semakin
tinggi, dengan demikian urutan titik didih asam halida sebagai berikut : HF>HI>HBr>HCl

2. Asam oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen sehingga atom halogennya memiliki bilangan
oksidasi positif (+1, +3, +5 dan +7). Bilangan oksidasi positif hanya berlaku untuk Cl, Br dan I, sedangkan
F tidak.

Beberapa sam oksihalida


Bilangan Oksida Asam Asam Asam Asam
oksidasi halogen oksihalida oksiklorida oksibromida oksiiodida
halogen
+1 HXO

+3 HXO2
HXO3
+5 HXO4
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 36
+7

Urutan kekuatan asam oksihalida


HClO4 > HClO2 > HClO2 > HClO
HClO > HBrO > HIO
Terangkan kenapa urutan asam oksihalida seperti diatas !

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya).

Indikator
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat

Menjelaskan sifat fisik logam alkali


Menjelaskan kereaktifan logam alkali
Menjelaskan sifat logam dan sifat basa alkali
Membedakan warna nyala logam alkali
Menjelaskan sifat fisik logam alkali tanah
Menjelaskan kereaktifan logam alkali tanah
Menjelaskan sifat logam dan sifat basa alkali tanah
Membedakan warna nyala logam alkali tanah
Menjelaskan kelarutan senyawa alkali tanah
Menjelaskan pengendapan senyawa alkali tanah

Uraian Materi
Golongan ini bersifat alkali atau basa. Logam alkali yang sangat reaktif ini juga bersifat lunak dan mudah
diiris.
Logam alkali hanya memiliki satu elektron valensi sehingga sangat mudah melepaskan elektronnya
(energi ionisasinya kecil). Oleh karena itu, logam alkali digolongkan ke dalam zat pereduksi (reduktor)
kuat.
Data Sifat Periodik Logam Alkali
Data Fisik Li Na K Rb Cs
1 1 1
Elektron valensi 2s 3s 4s 5 s1 6 s1
Jari-jari atom (A0) 1,52 1,86 2,27 2,47 2,65
Energi ionisasi (kJ/mol 520,2 495,8 418,8 403,0 375,7
Potensial Reduksi (volt) - 3,045 -2,711 -2,924 -2,925 -2,923
Kerapatan pada 250C (g/mL) 0,534 0,971 0,862 1,532 1,878
Titik didih 1.347 903,8 774 688 678,4

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 37
Pertanyaan.
1. Harga potensial reduksi logam alkali negatif, apa maksudnya ?
2. Kenapa harga energi ionisasi unsur logam alkali rendah dibanding unsur gas mulia ?
3. Berdasarkan data kerapatan unsur alkali, kesimpulan yang dapat diambil ?

Sifat Kimia Unsur Logam Alkali


1. Kereaktifan logam alkali
a. Reaksi Logam Alkali dan Air
Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan air : 2L (s) + 2H2O (l) 2 LOH (aq) + H2 (g)
Reaksi tersebut sangat eksoterm sehingga dapat menimbulkan ledakan hebat. Semakin besar nomor atom,
ledakan yang terjadi semakin hebat dan sifat basa alkali semakin hebat.
b. Reaksi Logam Alkali dengan Halogen
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi yang terjadi antara logam alkali dan unsur halogen
berlansung hebat dan menghasilkan garam halida : 2 L (s) + X2 (g) 2 LX (s).
c. Reaksi Logam Alkali dan Gas Hidrogen
Reaksi yang berlansung antara suatu logam alkali dan gas hidrogen menghasilkan suatu senyawa hidrida
2 L (s) + H2 (g) 2 LH (s
Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif :
d. Reaksi Logam Alkali dan Oksigen
Logam alkali mudah bereaksi dengan oksigen (mudah terbakar) membentuk senyawa oksida (Biloks O = - 2),
peroksida (biloks O = - 1), atau superoksida (bilangan oksidasi O = - ).
Contoh senyawa peroksida : natrium peroksida (Na2O2), kalium peroksida (K2O2).
e. Reaksi Logam Alakli dan Belerang
Unsur logam alkali dapat bereaksi dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida : 2 L (s) + S (s) L2S (s)
f. Reaksi Logam Alkali dan Nitrogen
Logam alkali yang dapat bereaksi dengan nitrogen adalah litium, menghasilkan senyawa litium nitrida.
2. Sifat Logam dan Sifat Basa Alkali
Logam alkali atau oksida alkali dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa basa kuat LOH. Semakin ke
bawah, sifat logam alkali semakin kuat. Oleh karena itu, sifat basa golongan alkali semakin ke bawah juga
semakin kuat.
3. Kelarutan Basa LOH
Basa senyawa alkali semuanya mudah larut dalam air, kelarutannya dalam air semakin ke bawah semakin besar.
Berikut beberapa kelarutan basa dari alkali yang diukur pada suhu 18 0C dalam 100 ml air, yaitu LiOH = 12,04
gram, NaOH = 116,4 gram dan KOH = 142,9 gram.
4. Warna Nyala Logam Alkali.
Setiap atom, jika diberi energi akan mengalami perubahan kedudukan elektron (akan mengalami eksitasi) dan
memancarkan energi radiasi elektromagnetik untuk kembali ke tingkat dasar (keadaan stabil). Menurut Neils Bohr,
besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantisasi) dalam bentuk spektrum
emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang
jelas dan khas untuk setiap atom. Litium (Li) menghasilkan warna merah, natrium warna kuning, kalium warna
ungu, rubidium warna merah, dan cesium warna biru. Untuk mengetahui warna nyala dari logam-logam alkali,
anda harus mengeksitasi unsur-unsur logam tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan cara membakar(uji nyala)
senyawa-senyawanya.

Sifat Unsur Golongan Alkali Tanah.


Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah.
Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter.
Data Sifat Periodik Logam Alkali Tanah

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 38
Data Fisik Be Mg Ca Sr Ba
Elektron valensi 2 s2 3 s2 4s2 5 s2 6 s2
Jari-jari atom (A0) 1,13 1,60 1,97 2,15 2,17
Energi ionisasi (kJ/mol 899,4 737,7 589,8 549,5 502,9
Potensial Reduksi (volt) - 1,70 -2,375 -2,76 -2,89 -2,90
Kerapatan pada 250C (g/mL) 1,848 1,738 1,55 2,54 3,51
Titik didih 2.484 1.105 1.484 1.384 1.640

Unsur alkali tanah mudah melepas elktron,mudah mengalami oksidasi sehingga bersifat pereduksi kuat, akan
tetapi sifat pereduksinya tidak sekuat unsur golongan alkali yang memiliki satu elektron valensi.

Sifat Kimia Unsur Logam Alkali Tanah


1. Kereaktifan logam alkali tanah.
a. Reaksi dengan air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan magnesium hanya dapat bereaksi dengan air panas, Logam Ca,
Sr, Ba, dan Ra dapat bereaksi dengan air dingin.
b. Reaksi dengan Oksigen
Dengan pemanasan, berilium dan magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Be dan Mg yang
terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam. Logam alkali tanah dibawah Mg bersifat
mudah membentuk oksida, bahkan jika jumlah oksigen berlebih, akan membentuk oksida, bahkan jika jumlah
berlebih, akan membentuk peroksida dengan reaksi sbb :
2 L (s) + O2 (g) 2 LO (s) (oksida alkali tanah )
L (s) + O2 (g) 2 LO2 (s) ( peroksida alkali tanah)
c. Reaksi dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara, selain membentuk senyawa oksida juga membentuk senyawa
nitrida. : 3 L (s) + N2 (g) 2 L3O2 (s)
d. Reaksi dengan Halogen
Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan unsur halogen membentuk garam halida.
L (s) + X2 (g) 2 LX2 (s)

2. Sifat Logam dan Sifat Basa L(OH)2


Dari berilium ke barium, sifat logam dan sifat basa logam alkali tanah semakin kuat. Logam berilium bersifat
amfoter sehingga senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter pula, yaitu dapat bereaksi baik dengan asam maupun basa

3. Kelarutan Basa L(OH)2


Sifat basa dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 semakin kuat. Hal ini berkaitan dengan kelarutan basa dalam air dari
Be(OH)2 ke Ba(OH)2 yang semakin besar. Semakin banyak basa terlarut, kemungkinan ionisasi membentuk
OH - semakin besar sehingga basa semakin kuat.
Data Kelarutan Unsur Golongan Alkali Tanah.

Kelarutan
Senyawa L(OH)2
(gram/ 100mL)

Be(OH)2 **
Mg(OH)2 0,001
Ca(OH)2 0,17
Sr(OH)2 0,77
Ba(OH)2 3,7

4. Warna Nyala Logam Alkali Tanah


Unsur alkali tanah juga memberikan warna-warna khas jika garam dari unsur-unsur tersebut dibakar.
Pembakaran unsur kalsium warna jingga merah, stronsium warna merah bata, dan barium warna hijau. Itulah
seabnya golongan alkali tanah sering digunakan untuk membuat kembang api
5. Kelarutan Senyawa Alkali Tanah
Senyawa Mg+2 Ca+2 Sr+2 Ba+2
1 x 10 -3 0,17 0,77 3,7
L(OH)2

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 39
LSO4 35,43 0,20 1,1 x 10 -2 2,3 x 10 -4

LCO3 0,1 1,3 x 10 -3 1,1 x 10 -3 2,3 x 10 -3

3,8 x 10 -4
LCrO4 73,0 0,40 0,12

Pertanyaan : Kesimpulan yang dapat diambil ?

6. Pengendapan
Pengendapan suatu garam yang sukar larut dalam air dapat digunakan untuk analisis kualitatif, yaitu
mengidentifikasi suatu kation logam alkali tanah. Untuk garam yang mempunyai harga Ksp kecil (sukar larut),
jika kationnya Ba +2 dicampur anion SO4 -2 akan membentuk endapan BaSO4.
Reaksi Pengendapan Logam Alkali Tanah

Pereaksi
Ion Logam
Alkali Tanah
BaSO4 1 M K2CrO4 1 M NaOH 1 M Na2CO3 1 M Na2C2O4 1 M

Mg+2 Tidak ada Tidak ada Endapan putih, Endapan putih Tidak ada
endapan endapan tebal endapan

Ca+2 Endapan putih, Tidak ada Endapan putih, Endapan putih Endapan putih,
tipis endapan tipis tipis

Sr+2 Endapan putih Endapan kuning Tidak ada Endapan putih, Endapan putih
pucat, tipis endapan tebal

Ba+2 Endapan putih Endapan kuning Tidak ada Endapan putih, Endapan putih
tebal endapan tebal tebal

Kerjakan latihan berikut !


1. Suatu ion logam alkali tanah membentuk endapan putih tebal dengan larutan BSO 4 1 M, membentuk endapan kuning
tebal dengan larutan K2CrO4 1 M, dan tidak membentuk endapan dengan NaOH 1 M. Ion logam tersebut adalah .
2.

Ion Alkali Tanah


Pereaksi
Ba+2 Ca+2

BaSO4 Larut Banyak endapan

Na2CO3 Banyak endapan Banyak endapan

K2CrO4 Larut Banyak endapan

Na2C2O4 Sedikit endapan Banyak endapan

Berdasarkan tabel tersebut, pereaksi yang tepat untuk membedakan ion Ba+2 dan Ca+2 adalah .

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 40
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 2
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat).

Indikator
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Menuliskan struktur dan nama senyawa haloalkana
Menerangkan kegunaan senyawa haloalkana
Menuliskan struktur dan nama senyawa alkanol
Menuliskan isomer struktur alkohol
Membedakan alkanol primer, sekunder dan tersier
Menjelaskan sifat fisik dan kimia alkanol
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa alkanol
Menuliskan struktur dan nama senyawa alkoksi alkana (eter)
Menuliskan isomer struktur eter
Menjelaskan sifat fisik dan kimia alkoksi alkana (eter)
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa alkoksi alkana (eter)
Menuliskan struktur dan nama senyawa alkanal (aldehid)
Menuliskan isomer struktur aldehid
Menjelaskan sifat fisik dan kimia alkanal (aldehid)
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa alkanal (aldehid)
Menuliskan struktur dan nama senyawa alkanon (keton)
Menuliskan isomer struktur keton
Menjelaskan sifat fisik dan kimia alkanon (keton)
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa alkanon (keton)
Menuliskan isomer gugus fungsi aldehid

Uraian Materi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi ataupun menggunakan senyawa karbon, seperti
minuman yang menggunakan alcohol, asetonuntuk membersihkan cat kuku dan formalin adalah zat untuk
mengawetkan mayat.

A. Penggolongan Senyawa Karbon berdasarkan Gugus Fungsinya.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 41
Gugus fungsi adalah atom atau sekelompok atom dengaan susunan tertentu yang menentukan struktur dan
sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa yang mempunyai gugus yang sama dikelompokkan pada golongan yang
sama.

Jenis-jenis gugus fungsi pada senyawa karbon

Rumus Nama Nama Turunan


Gugus Fungsi
Molekul Golongan Alkana
R-X CnH2n + 1 - X Alkyl Halida Haloalkana
R - OH CnH2n + 2 O Alkohol Alkanol
R-O-R CnH2n + 2 O Eter Alkoksi alkana

CnH2n O Aldehid Alkanol

CnH2n O Keton Alkanon

Tatanama haloalkana
Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung atom halogen.
Tetapkan atom C nomor satu (C1) dengan nomor posisi atom halogen sekecil mungkin. Jika atom
halogen yang diikat lebih dari satu , nomor posisi atom halogen yang lebih reaktif diberi nomor kecil.
Urutan kereaktifan atom halogen adalah : F> Cl > Br > I
Jika terdapat lebih dari satu halogen yang sama , atom halogen tersebut diberi awalan sebagai
berikut : x = 2 (di); X = 3 (tri); X = 4 (tetra)
Cara penulisan nama halogen sama dengan penulisan nama alkyl, yaitu ditulis di awal. Jika terdapat
lebih dari satu halogen yang berbeda, penulisannya diurutkan berdasarkan abjad, yaitu bromo (b),
kloro (c), dan iodo (i).
Contoh : CH2 Cl2 = diklorometana
CH3 CH Cl2 = 1,1 dikloroetana
CH2 Cl CH2 Br2 = 2- bromo- 1 kloro etana

Kegunaan senyawa haloalkana


Pelarut yang bersifat nonpolar
Haloalkana cair seperti karbon tetraklorida (CCl4), kloroform (CHCl3), dan metil klorida (CH3 Cl)
banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar (pelarut lemak).
Contoh : Senyawa CCl4 digunakan dalam proses pencucian kering (dry cleaning)
Senyawa 1,1,1-trikloroetana (CH3 - CCl3) digunakan sebagai pelarut untuk cairan penghapus
tinta.
Zat pemadam kebakaran
Senyawa CCl4 pernah digunakan sebagai pemadam kebakaran, karena memiliki keunggulan, sukar
bereaksi dengan oksigen dan dapat berubah menjadi uap yang memadamkan api, tetapi setelah diteliti
pada suhu tinggi CCl4 dapat bereaksi dengan uap air dan menghasilkan gas fosgen (COCl 2) yang
beracun sehingga penggunaan CCl4 sebagai zap pemadam kebakaran, saat ini penggunaan CCl4 telah
dilarang. Sebagai gantinya digunakan senyawa haloalkana yang lain, yaitu CBr2ClF yang dikenal
dengan sebutan BCF.

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 42
Obat (anestetik)
Kloroform (CHCl3) sejak lama dikenal sebagai zat pemati rasa yang kuat sehingga selama bertahun-
tahun digunakan sebagai zat anestetis)
Obat (antiseptic)
Iodoform (CHI3) merupakan antiseptic yang biasa digunakan untuk mengobat luka.
Insektisida (senyawa Diklorodifenilkloroetana/DDT)
DDT merupakan salah satu insektisida yang pernah sangat berjasa dalam bidang pertanian. Akan
tetapi, sifatnya yang sangat stabil menyebabkan DDT ini sulit diuraikan oleh mikroorganisme
sehingga menjadi ancaman serius bagi lingkungan.
Insektisida (senyawa 1,2- dibromo-1-kloropropana). Senyawa ini dapat digunakan sebagai
insektisida. Akan tetapi, senyawa ini juga memiliki dampak negative, yaitu dapat menimbulkan
kemandulan.

Klorofluorokarbon (CFC).
CFC dikenal juga dengan nama dagang Freon. Freon termasuk golongan senyawa organic sintetis.
Kegunaannya sebagai pendingin (refrigerant) pada alat pendingin ruangan (AC) dan lemari es. Selain
itu, sifatnya yang mudah berubah dari cair ke gas dan sebaliknya menyebabkan senyawa ini
digunakan sebagai zat pendorong (propolant) pada produk-produk aerosol, seperti hairspray dan cat
semprot. Jenis CFC yang umum digunakan yaitu : triklorofluorometana (CFCl 3) yang dikenal sebagai
Freon 11 dan diklorofluorometana (CF2Cl2) yang dikenal sebagai Freon 12. CFC merusak lapisan
ozon, hal ini membahayakan kehidupan di bumi karena lapisan ozon berfungsi melindungi
permukaan Bumi dari sinar ultraviolet.
Senyawa 1,2-dibromoetana (C2H4Br2), merupakan senyawa yang ditambahkan ke dalam bensin yang
menggunakan tetraethyl lead (TEL) atau [Pb(C2H5)4. Pembakaran bensin yang mengandung TEL
menghasilkan logam berat Pb yang bersifat racun. Logam Pb bereaksi dengan senyawa 1,2-
dibromoetana membentuk timbel bromide yang menguap dan terbuang bersama knalpot.

Uji Pemahaman Haloalkana


1. Tulis struktur molekul :
a. 1,2-diiodoetana
b. 1,1,2,2-tetrakloro-3-bromobutana
2. Berikan nama untuk senyawa berikut.
a. CH3Cl
b. CH3 Br
c. CH3 - CHBr CHCl CHF CHI - CH3

Alkohol (R OH)
Tatanama alkohol berdasarkan IUPAC.
Rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus OH ditentukan terlebih dahulu, diberi
nama sesuai dengan jumlah atom C dan akhiran ana pada alkana diganti dengan anol
Penomoran dimulai dari atom C yang dekat dengan gugus fungsi
1 2 3 4 5 6
Contoh : CH3 - CH2 - CH - CH2 - CH2 - CH3

OH
3- heksanol

Senyawa alkohol yang memiliki gugus alkil dan rantai terpanjangnya ekuivalen dari kedua
ujungnya terhadap gugus OH, gugus alkyl tersebut harus diberi nomor yang kecil.
5 4 3 2 1
Contoh : CH3 - CH2 - CH - CH - CH3

OH CH3
2-metil-3-pentanol

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 43
Jika pada rantai alcohol terdapat lebih dari satu alkyl yang berbeda dan gugus OH terikat
pada atom C dengan posisi ekuivalen dari kedua ujung rantai terpanjang, penomoran
dilakukan dengan menempatkan gugus alkyl yang lebih besar pada atom C dengan nomor
yang lebih kecil, dan penulisan nama menurut abjad.
5 4 3 2 1
Contoh : CH3 - CH2 - CH - CH - CH3

CH3 OH C2H5
2- etil-4-metil- 3- pentanol

Jika pada rantai alkohol terdapat dua atau lebih alkyl, diberi awalan jumlah :
di (2), tri (3), tetra (4), penta (5) dst.
5 4 3 2 1
Contoh : CH3 - CH2 - CH - CH - CH3

CH3 OH CH3
2,4-dimetil-3-pentanol.

Tatanama monoalkohol berdasarkan cara trivial

1). CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 OH n- pentanol.

2). CH2 - CH - CH3 isopropanol

OH

3). CH3 - CH - CH2 - OH isobutanol

CH3

4). CH3 - CH - CH2 - CH2 - OH isopentanol (isoamil alcohol)

CH3

5). CH3 - CH2 - CH2 - OH s-butanol (s = sekunder)

CH3

CH3

6). ). CH2 - CH - OH t-butanol (tersier)

CH3
Jenis-jenis monoalkohol
Alkohol Primer bila gugus OH terikat pada atom C primer
Contoh : CH3 - CH - CH2 - OH 1-propanol
Alkohol sekunder bila gugus OH terikat pada atom C sekunder
Contoh : CH2 - CH - CH3 2- propanol

OH

Alkohol Tersier bila gugus OH terikat pada atom C tersier

OH

Contoh : CH3 - CH2 - C - CH3 2-metil-2-butanol

CH3

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 44
Isomer struktur (isomer posisi) adalah senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
posisi gugus fungsinya berbeda
Contoh : Tulis isomer struktur dari butanol C4H9OH
1. CH3 CH2 CH2 - CH2OH 1-butanol

2. CH3 CH CH2 - CH3 2-butanol

OH

3. CH3 CH - CH2OH 2-metil-1-propanol

CH3

OH

4. CH3 CH - CH3 2-metil-2-propanol

CH3
Jadi butanol memiliki 4 isomer struktur

Sifat fisik dan kimia alkanol


Alkohol rantai pendek (metanol, etanol, propanol) bersifat polar sehingga larut baik dalam air selain
bersifat polar alkohol rantai pendek juga memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan alkana
padanannya.
Reaksi-reaksi kimia dari senyawa alkohol adalah sebagai berikut :
Reaksi Oksidasi
Dengan menggunakan zat pengoksidasi : KMnO4 untuk reaksi oksidasi dalam suasana basa dan
K2Cr2O7 untuk reaksi oksidasi dalam suasana asam.. Untuk kemudahan, zat pengoksidasi
(oksidator) ditulis dengan notasi [O]
Oksidasi alkohol primer menghasilkan senyawa aldehid, jika aldehid dioksidasi lebih lanjut,
dihasilkan asam karboksilat.

H O O

R - C - OH [O] R - C - H [O] R - C - OH

Alkohol [O] aldehid [O] asam karboksilat

Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton


H O

R - C - OH [O] R - C - R

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi


R

R - C - OH

Reaksi oksidasi alkohol dengan oksigen.

Misalnya, reaksi pembakaran yang dialami oleh spiritus


C2H5OH ( l ) + 3 O2 ( g ) CO2 ( g ) + H2O ( g ) + kalor

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 45
Reaksi dengan asam karboksilat

Reaksi alkohol dengan asam karboksilat menghasilkan ester, reaksi ini disebut reaksi esterifikasi.
O OR1

R - C - OH + R 1 - C - OH R - C - OH + H2O
Asam karboksilat alkohol ester air

Reaksi dengan asam sulfat

Alkohol dapat digunakan untuk mensintesis golongan senyawa lain, seperti eter dan alkena
dengan cara mereaksikannya dengan asam sulfat. Hasil reaksi antara alkohol dan asam sulfat
bergantung pada suhu reaksinya. Eter dihasilkan pada reaksi yang berlansung pada suhu sekitar
1300C, sedangkan alkena dihasilkan pada suhu 1800C.

Kegunaan dan dampak penggunaan alkohol.


a. Metanol merupakan bahan dasar senyawa formaldehid (formalin), suatu senyawa yang
digunakan sebagai pengawet mayat atau specimen biologi. Metanol juga digunakan sebagai
bahan baku untuk mensintesis senyawa lain, seperti butyl butirat (ester pemberi aroma apel).
Selain itu, campuran metanol dan bensin menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan
tinggi dengan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi.

Meskipun banyak manfaatnya, metanol bersifat toksin (beracun) sehingga perlu berhati-hati
dalam penggunaannya. Dalam jumlah sedikit (sekitar 15 ml), metanol dapat menyebabkan
kebutaan. Dalam jumlah yang banyak (sekitar 100 -200 ml), metanol dapat menyebabkan
kematian.
b. Etanol merupakan alkohol yang sering anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Etanol
berkadar 70% digunakan sebagai zat antiseptik, pembersih luka, serta pensteril alat-alat
kedokteran dan industri. Etanol berkadar 95% - 96% dihasilkan melalui proses destilasi
sehingga masih mengandung 4% - 5% air. Etanol berkadar 100% (etanol absolut) dapat
diperoleh dengan cara memekatkan etanol hasil destilasi dengan menggunakan zat pengikat air
seperti kalsium oksida (CaO).
Campuran etanol dengan gasolin (bensin) menghasilkan bahan bakar yang disebut gasohol.
Pembakaran gasohol lebih sempurna dibandingkan pembakaran bensin sehingga efisiensinya
meningkat dan daya pencemarannya menurun.
c. Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang digunakan sebagai bahan bakar petromak dan
lampu spiritus. Bahan aktif spiritus adalah etanol dicampuri metanol, benzena dan piridin.
Karena dicampur metanol yang bersifat toksin, spirituspun menjadi bersifat toksin.
d. Gliserol merupakan zat cair kental, bersifat higoskopis, dan berasa manis dengan titik leleh
180C, titik didih 2900C, dan massa jenis 1,262 gram/ml. Kegunaan gliserol :
1. sebagai bahan pembersih telinga dan pelarut obat-obatan, seperti sirop obat batuk atau
obat untu anak-anak
2. sebagai bahan kosmetik (pelembab)
3. sebagai bahan baku serat plastik
4. sebagai bahan untuk membuat peledak, yaitu nitrogliserin
e. glikol disebut juga alkanadiol karena memiliki rantai karbon alkana dan dua gugus hidroksi.
Glikol yang banyak digunakan adalah etilen glikol. Digunakan sebagai zat antibeku pada radiator
kendaraan bermotor di negara-negara yang mengalami musim dingin, juga digunakan sebagai
pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintetis, seperti dacron.

Alkoksi alkana (eter). R O R1

Tata nama eter


Penamaan alkyl eter Nama kedua gugus alkyl disebut terlebih dahulu, kemudian ditambahkan
kata eter. Jika kedua gugus alkyl sama, digunakan awalan di.
Penamaan alkoksialkana. ditetapkan bahwa gugus alkyl yang lebih kecil merupakan gugus
alkoksi.
Contoh : CH3 O C2H5 etil metil eter atau metoksietana

CH3 O CH3 dimetil eter atau metoksi metana

C3H7 O C2H5 etil propil eter atau etoksipropana

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 46
C2H5 - O CH - CH3 etil isopropyl eter atau 2-etoksipropana
CH3
Isomer struktur eter

Tulis isomer struktur dari C4H10O


1. C2H5 - O - C2H5 dietil eter

2. CH3 - O - C3H7 metil propil eter

3. CH3 - O - CH - CH3 metil isopropil eter

CH3
Jadi C4H10O memiliki tiga isomer struktur

Isomer fungsional
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum ynag sama yaitu C nH2n+2O, akan tetapi keduanya
memiliki jenis fungsional yang berbeda.
Contoh dimetil eter dan etanol memiliki rumus umum C2H6O

Sifat fisik eter pada keadaan standar, hamper seluruh eter berwujud cair, kecuali dimetil eter (gas)
Titik didih lebih dan titik lebih rendah daripada senyawa alcohol. Hal ini terjadi karena antar molekul
eter tidak membentuk ikatan hydrogen. Pada antarmolekul eter hanya terdapat ikatan van der Waals
yang lemah. Eter cendrung bersifat nonpolar sehingga kelarutannya dalam air sangat kecil.

Sifat kimia eter mudah terbakar dan bersifat nonpolar sehingga tidak larut dalam air
Kegunaan dan dampak penggunaan eter
Eter yang anda kenal dalam kehidupan sehari-hari adalah dietil eter. Senyawa ini digunakan sebagai
anestetis (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalui pernafasan. Eter digunakan secara luas
sebagai pelarut nonpolar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti : lemak, lilin dan minyak.

Uji Pemahaman Alkohol dan eter.


1. Tentukan nama senyawa alkohol berikut.
a. CH3 (CH2)5 OH
b. CH3 - CH - (CH2)4 CH OH

CH3 CH3
c. CH3 - CH - CH CH CH3
C2H5 OH C2H5
2. Gambarkan struktur senyawa alkohol berikut
a. 2-heksanol
b. 3,4-dietil-2,3-dimetil-1-oktanol
c. 3-etil-2,2-dimetil-4-propil-4-nonanol
d. 2,2,3,3-tetrametil-1-heksanol

3. Berilah nama struktur eter berikut


a. CH3 (CH2)2 - O - (CH2)2 - CH3
b. CH3 O CH - CH3

CH3
c. CH3 CH CH CH - CH3

OCH3 C2H5 CH3

4. Gambarkan struktur molekul eter berikut ini


a. metoksibutana
b. 3-etoksiheksana
c. diisobutil eter
d. 3,4-dietil-2-metil-2-etoksioktana
5. Tentukan isomer fungsional C5H12O

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 47
O

Aldehid (alkanal) R C H

Tatanama aldehid berdasarkan IUPAC


Penamaan aldehid diturunkan nama induknya, akhiran ana pada alkana diganti dengan anal
Penomoran dimulai dari gugus karbonil, sedangkan penulisan gugus alkyl berdasarkan urutan
abjad nama gugus alkyl
O

Contoh : CH3 - CH2 - CH2 - C - OH butanal

: CH3 - CH - CH - C - OH 2,3- dimetilbutanal

CH3 CH3
O

: CH3 - CH - CH - C - OH 3-etil- 2-metilbutanal

C2H5 CH3

Tatanama Aldehid secara Trivial alkil + aldehid


Struktur Nama

H CH Formaldehid

CH3 CH Metil aldehid (Asetaldehid)

C2H5 CH Etil aldehid (Asetaldehid)

C3H7 CH Propil aldehid (butiraldehid)

C4H9 CH butil aldehid (valeraldehid)

Isomer struktur aldehid.

Tulis isomer struktur dari butanal


1. CH3 - CH2 - CH2 - COH butanal
2. CH3 - CH - COH 2-metil propanal

CH3

Sifat-sifat Aldehid
a. SifatFisik
- Larut dalam air, karena mampu membentuk ikatan hidrogen
- Gaya tarik-menarik antarmolekul aldehid (ikatan hidrogen) kuat.
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 48
- Titik didih lebih tinggi dari senyawa nonpolar yang memiliki Mr sama
b. Sifat Kimia
1). Reaksi aldehid yang paling khas adalah reaksi dengan pengoksidasi lemah, pereaksi fehling atau
pereaksi Tollens.

Pereaksi Fehling
Pereaksi fehling terdiri atas larutan fehling A dan Fehling B.
Larutan Fehling terdiri atas larutan CuSO4, sedangkan larutan fehling B terdiri atas larutan NaOH
dan Larutan kalium-natrium tartrat. Campuran Fehling A dan Fehling B dalam jumlah yang sama
disebut pereaksi Fehling.
Larutan Fehling merupakan ion kompleks Cu +2 dalam suasana basa, dan dalam persamaan reaksi
cukup ditulis CuO (aq).
Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu 2O yang berwarna
merah bata.

O O

R C H (aq) + 2CuO (aq) R - C - OH (aq) + Cu2O (s)

Aldehid pereaksi fehling asam karboksilat endapan merah bata

Pereaksi Fehling adalah pereaksi yang dapat digunakan untuk menguji gula pereduksi. Dengan
mengetahui jumlah pereaksi yang tereduksi maka kadar gula pereduksi dapat
ditentukan.Penmbahan urin pada larutan Fehling menyebabkan perubahan warna, perubahan
warna ini, menndai tingkatan seeorang memiliki diabetes.

Pereaksi Tollens
Perekasi Tollens terdiri atas campuran larutan AgNO 3 dan larutan NH3. Pereaksi Tollens
merupakan kompleks ion Ag + dan amonia sehinggan dalam persamaan reaksinya cukup ditulis
Ag2O (aq).
Senyawa aldehid dengan pereaksi Tollens dapat membentuk cermin perak yang merupakan
endapan Ag.

O O

R C H (aq) + Ag2O (aq) R C OH (aq) + Ag (s)


Aldehid pereaksi Tollens asam karboksilat endapan perak

Pereaksi Fehling dan Tollens dapat digunakan untuk membedakan aldehid dan keton. Aldehid
dapat bereaksi membentuk endapan merah bata atau cermin perak, sedangkan keton tidak
bereaksi.

Reaksi Adisi

Reaksi yang menyebabkan penjenuhan ikatan rangkap disebut reaksi adisi


Contoh :
O OH

H C H + H H H - C - H (alkohol primer)

H
Kegunaan dan Dampak Penggunaan Aldehid
Formalin efektif untuk membunuh kuman, jamur dan virus dan sering digunakan untuk
mensterilisai alat-alat kedokteran. Formalin juga digunakan sebagai pengawet spesimen biologi
atau pengawet mayat. Dalam industri formaldehid digunakan sebagai bahan baku pembuatan
plastik, karet sintetik dan damar sintetik. Senyawa aldehid yang terdapat dialam adalah
benzaldehid yang merupakan senyawa aromatik pemberi aroma pada buah ceri.
Penyalahgunaan senyawa formalin sering terjadi di masyarakat, salah satunya sebagai pengawet
makanan seperti tahu dan mi basah. Bahaya formalin dapat merusak jaringan tubuh sehingga

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 49
menimbulkan efek toksin lokal dan menimbulkan reaksi alergi. Pada penggunaan berulang
formalin dapat menyebabkan dermatitis eksematoid (sakit kulit)

Keton (Alkanon) R - C - R

Tatanama keton menurut IUPAC

- Sesuai dengan nama alkan asalnya. Akhiran ana pada alkana diganti dengan anon.
- Rantai terpanjang (rantai utama) keton harus mengandung gugus karbonil diberi nomor sekecil
mungkin. Aturan yang lain sama dengan alkanol.
- Contoh :
O O

CH3 - C - CH3 CH3 - CH2 - C - CH3


propanon 2-butanon

O
CH3 - CH2 - CH - C - CH3 3-metil-2-pentanon
CH3
Tatanama berdasarkan cara trivial

Tatanama keton dilakukan dengan cara mengurutkan nama alkil-alkil keton, jika kedua gugus alkil
sama, digunakan awalan di. Dan jikia alkil berbeda nama alkil sesuai abjad. Contoh :

O O

CH3 - C - CH3 CH3 - CH2 - C - CH3


Dimetil keton etil metil keton

Isomer struktur Keton.

Tulis isomer struktur dari pentanon

O
1. CH3 - CH2 - CH2 - C - CH3 2-pentanon
O
2. CH3 - CH - C - CH3 3-metil-2-butanon
CH3
Isomer Fungsional alkanal adalah alkanon dengan rumus molekul CnH2nO

Contoh : Isomer fungsional butanal adalah etil-metil-keton


Isomer fungsional pentanal adalah dietil keton

Sifat-sifat Keton

a. Sifat Fisik
Larut dalam air (untuk keton dengan berat molekul rendah). Titik didh rendah daripada alkohol
padanannya.

b. Sifat Kimia.
- Tidak dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat seperti hal nya aldehid
- Adisi keton dengan hidrogen akan membentuk alkohol sekunder.
O OH

CH3 - C - CH3 + H-H CH3 - C - CH3

H
Propanon 2-propanol

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Keton

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 50
Senyawa keton yang paling banyak digunakan adalah propanon, di dalam dunia perdagangan lebih
dikenal sebagai aseton. Kegunaan aseton yaitu sebagai pelarut untuk lilin, plastik dan cat. Juga
digunakan sebagai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi rayon. Dalam kehidupan sehari-
hari aseton digunakan untuk membersihkan kuku.
Dalam industri kimia, aseton merupakan bahan baku pembuatan iodoform (CHI 3) dan khloroform
(CHCl3). Iodoform biasa digunakan untuk obat luka (desinfektan).
Kloroform pernah digunakan untuk obat bius, tetapi dapat menimbulkan kerusakan hati maka tidak
digunakan lagi.

Aseton disalah gunakan dengan cara diisap, pengisapan aseton dapat membahayakan kesehatan dan
menimbulkan ketagihan. Aseton ysang terisap akan merusak jaringan dari saluran pernafasan hingga
ke paru-paru.

Uji Pemahaman Aldehid dan keton.

Tulis nama senyawa berikut !

1. CH3 - (CH2)4 COH

2. CH3 - CH - (CH2)3 - COH

CH3
O

3. CH3 - CH2 - CH - C - CH - CH3

CH3 CH3

4. CH3 - CH2 - CH - C - CH - CH3

CH3 C2H5

Gambarkan struktur molekul alkanon berikut !


1). 3- heksanon
2). 2,2-dimetil-3-pentanon
3). 2,2,4,4-tetrametil-3-heptanon
4). 4,4-dietil -5,5-dimetil -3-oktanon

Tentukan jumlah isomer fungsional dan gambarkan strukturnya bila diketahui rumus molekul : C6H12O

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 51
SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 1
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat).

Indikator

Menuliskan struktur dan nama senyawa asam alkanoat (asam karboksilat)


Menuliskan isomer struktur asam karboksilat
Menjelaskan sifat fisik dan kimia asam alkanoat (asam karboksilat)
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa asam alkanoat (asam karboksilat)
Menuliskan struktur dan nama senyawa alkil alkanoat (ester)
Menuliskan isomer struktur ester
Menuliskan isomer fungsional asam karboksilat.
Menjelaskan sifat fisik dan kimia senyawa alkil alkanoat (ester)
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa senyawa alkil alkanoat (ester)

Rumus Nama Nama Turunan


Gugus Fungsi
Molekul Golongan Alkana

Asam
CnH2n O2 Asam alkanot
karboksilat

CnH2n O2 Ester Alkyl alkanoat

Tatanama Asam Karboksilat

1. Tatanama asam karboksilat berdasarkan IUPAC


Akhiran ana pada alkana diganti dengan anoat. Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang
mengandung gugus fungsi karboksil. Penomoran dimulai dari atom karbon pada gugus karboksil.

Contoh :

CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - COOH asam pentanoat

CH3 - CH - CH - CH2 - COOH asam 2,3-dimetil pentanoat

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 52
CH3 CH3

Tatanama Asam Karboksilat berdasarkan cara trivial

Tatanama trivial asam karboksilat disesuaikan dengan sumber asam karboksilat tersebut. Contohnya adalah
senyawa asam metanoat (HCOOH) diberi nama asam format atau asam semut karena pada awalnya
ditemukan pada semut. Senyawa asam etanoat (CH 3COOH) diberi nama asam asetat, dari bahasa latin
acetum berarti cuka.

Isomer Struktur Asam Karboksilat


Tulis isomer struktur asam pentanoat

1. CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - COOH asam pentanoat

2. CH3 - CH2 - CH - COOH asam 2-metil butanoat

CH3
3. CH3 - CH - CH2 - COOH asam 3-metil butanoat

CH3

Sifat-sifat asam karboksilat

Titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada titik didih alkohol dengan nilai Mr yang hampir sama. Hal
ini terjadi karena ikatan hidrogen antarmolekul asam karboksilat lebih kuat daripada ikatan hidrogen
antarmolekul alkohol. Pada antarmolekul asam karboksilat terdapat dua ikatan hidrogen, sedangkan pada
antarmolekul alkohol hanya satu ikatan hidrogen.
Asam karboksilat merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai karbon pada asam karboksilat, semakin
kecil nilai tetapan ksetimbangan asam (Ka). Akibatnya, semakin panjang rantai karbon pada asam
karboksilat semakin berkurang juga sifat asamnya.

Tatanama Ester

1. Berdasarkan IUPAC
Penamaan ester yang merupakan turunana alkana disusun dengan menyebut nama gugus alkil terlebih
dahulu, kemudian diakhiri dengan nama akanoatnya.
O

R - C - OR 1

Alkanoat alkil

Penulisan nama ester secara trivial mirip dengan penamaan asam karboksilat. Perbedaannya, nama asam
diganti dengan nama gugus alkil yang menggantikan posisi atom H. Perhatikan tatanama menurut IUPAC
dan tatanama trivial (ditulis dalam tanda kurung) pada contoh berikut :
O

CH3 - C - O CH3 metil etanoat (metil asetat)

C2H5 - C - O CH3 metil propanoat (etil propionat)

CH3 - C - O C2H5 etil etanoat (etil asetat)

Isomer Struktur ester

Tulis isomer struktur C4H8O2


Dra. Media Mega, M.Si.
Page 53
O

1. CH3 - CH2 - C - O CH3 metil-propanoat

2. CH3 - C - O C2H5 etil-etanoat

Isomer fungsional ester adalah asam karboksilat dengan rumus umum CnHnO2
Isomer fungsional dari asam pentanoat adalah metil butanoat atau etil propanoat
Isomer fungsional propil propanoat adalah asam heksanoat

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Asam Karboksilat dan Ester.

1. Asam asetat.

Asam asetat dikenal dengan asam cuka adalah golongan asam karboksilat yagn sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Cuka digunakan sebagai pemberi rasa asam pada makanan, juga digunakan untuk
menurunkan pH, aaaaazat pengawet. Didalam industri, asam aetat biasa digunakan pada pembuatan serat
selulosa asetat, plastik, zat warna, obat-obatan dan lain-lain.

2. Asam Sitrat

Adalah asam organik yang dihasilkan dari jeruk dan buah-buahan lain yang berasa asam. Lemon
mengandung 6% hingga 7% asam sitrat. Asam sitrat memiliki sifat antara lain tidak beracun, dapat mengikat
logam berat dan menimbulkan rasa enak.

3. Kegunaan Ester

Ester yang memiliki atomkarbon kurang dari sepuluh, beraroma harum, seperti aroma pada buah-buahan dan
bunga. Ester dapat dihasilkan dari ekstraksi buah-buahan atau bunga (ester alami) dan dapat pula dihasilkan
dari sintetis di laboratorium. Ester alami atau ester sintetik dapat digunakan untuk pembuatan pengharum
ruangan, selain itu, ester yang memiliki aroma buah yang harum juga dapat digunakan sebagai esen pada
industri sirop, selai dan roti.

4. Dampak Penggunaan asam karboksilat dan ester.

Dalam jumlah berlebih, asam asetat dapat meningkatkan konsentrasi asam lambung sehingga tidak
dianjurkan dikonsumsi oleh penderita sakit lambung (mag)
Ester aman digunakan sebagai esen. Esen yang digunakan untukesen, umumnya memiliki rantai karbon
pendek. Ester yang berdampak buruk terhadap kesehatan umumnya yang memiliki rantai karbon panjamg,
seperti minyak dan lemak yang menyebabkan meningkatnya kadar trigliserida kolesterol dalam darah.

Uji Pemahaman Asam karboksilat dan Ester

1. Gambarkan strujtur molekul senyawa berikut !

a. asam 2,4- dimetil pentanoat


b. metil metanoat
c. etil asetat
d. propil butanoat

2. Tentukan jumlah isomer dan gambarkan strukturnya bila diketahui rumus molekul : C5H10O2

3. Tulis nama senyawa berikut !

a. CH3 - (CH2)4 - CH - COOH

CH3

b. CH3 - (CH2)4 - CH - COOH

C2H5
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 54
c. CH3 - (CH2)4 - CH2 - COO C2H5

d. C2H5 - COO C4H9

SMAN 3 PAYAKUMBUH
BAHAN PEMBELAJARAN
KELAS 12 /SMT 2
T.P. 2011/2012

Standar Kompetensi
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya.

Indikator
Menuliskan struktur dan nama senyawa turunan benzena
Menuliskan isomer benzena
Menjelaskan reaksi substitusi benzena
Menerangkan sifat benzena
Menerangkan kegunaan dan dampak senyawa benzena

Uraian Materi
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata rokok mengandung benzena, yaitu senyawa yang diketahui sangat beracun serat
dapat menimbulkan kanker dan leulemia. Selain merokok, aktivitas ngelem (menghisap bau lem sehingga
menimbulkan ilusi tertentu) juga diketahui sangat berbahaya karena komponen terbesar dari lem yang sering
digunakan untuk aktivitas ini, ternyata merupakan senyawa benzena dan turunannya.

Benzena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap.

Struktur molekul benzena

Friedrich August Kekule mengemukakan pendapatnya tentang struktur benzena. Menurutnya, senyawa benzena
berbebentuk segi enam beraturan dengan sudut antar atom 1200 C.

Tatanama Benzena

1. Turunan benzena dengan satu gugus fungsional

Kelompok senyawa ini diberi nama dengan nama lazimnya atau dengan cara menyebutkan nama gugus yang
menggantikan atau mensubstitusi atom hidrogen, kemudian diikuti dengan akhiran benzena.

CH3 OH NH2 NO2 Cl2

Metilbenzena hidroksibenzena aminobenzena nitrobenzena klorobenzena


(toluena) (fenol) (anilin)
2. Senyawa benzena dengan dua gugus fungsional
Jika suatu senyawa turunannya benzena mengandung dua gugus fungsional, senyawa tersebut akan memiliki
tiga buah isomer, yaitu isomer posisi orto (o-), meta (m-) dan para (p-). Posisi orto merupakan posisi (1,2),
meta menunjukkan posisi (1,3), sedangkan para menunjukkan posisi (1,4).

CH3 OH NH2
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 55
CH3 H2N

OH
1,2-dimetilbenzena 1,3-dihidroksibenzena 1,4-diaminobenzena
(o- dimetilbenzena) (m- dihidroksibenzena) (p- diaminobenzena)

Reaksi Benzena
Gugus fungsi pada senyawa turunan benzena terbentuk melalui reaksi substitusi. Reaksi substitusi pada benzena
ini lebih mudah terjadi dibandingkan reaksi adisi. Reaksi adisi hanya dapat berlansung jika dilakukan pada suhu
tinggi dengan bantuan katalis.
1. Substitusi atom H dengan atom halogen (Reaksi halogenasi).
Pada reaksi ini, atom H digantikan oleh atom halogen dengan bantuan katalis besi(III) halida sehingga
menghasilkan senyawa halobenzena.
X

+ X2 + HX

Benzena halobenzena

2. Substitusi atom dengan gugus nitro (reaksi nitrasi)


NO2
+ HONO2 + H2O

Benzena asam nitrat nitrobenzene

Sifat benzena dan turunannya

1. Sifat Fisik

a. Titik leleh dan titik didih benzena dan turunannya


.
Senyawa Gugus Titik Leleh (0C) Titik Didih (0C) Wujud pada
Fungsional suhu Ruangan
Benzena - 5,5 80 Cair
Toluena - CH3 -95,0 111 Cair
Etil benzena -C2H5 -95,0 136 Cair
Anilin -NH2 -6,0 184 Cair
Benzaldehid - CHO -26,0 178 .
Benzil alkohol -CH2OH -5,0 205 .
Fenol -OH 41,0 182 Padat
Asam benzoat -COOH 122,0 250 .

Kenaikan titik didih meningkat seiring dengan meningkatnya massa molekul relatif atau Mr senyawa. Dan
meningkat tajam pada turunan benzena yang mengandung gugus fungsional NH 2, -CHO, -CH2OH, -OH dan
-COOH. Hal ini disebabkan oleh kepolaran gugus fungsionalnya.

b. Kelarutan benzena dan turunannya dalam air

Senyawa Gugus Kelarutan dalam air


Fungsional (g/100 ml air)
Benzena - Tidak larut
Toluena - CH3 Tidak larut
Etil benzena -C2H5 Tidak larut
Anilin -NH2 3,7
Benzaldehid - CHO 0,3
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 56
Benzil alkohol -CH2OH 4,0
Fenol -OH 9,3
Asam benzoat -COOH 0,34

Kesimpulan : benzena, toluena dan etil benzena bersifat nonpolar. Anilin, benzil alkohol, fenol dan asam
benzoat bersifat polar

2. Sifat Kimia

Nilai Ka dan Kb beberapa senyawa turunan senyawa benzene

Senyawa Gugus Ka Kb
Fungsional
Anilin -NH2 3,8 x 10 -10
Fenol -OH 1,3 x 10 -10
Asam benzoat -COOH 6,46 x 10 -5

Fenol dan asam benzoat termasuk asam lemah. Fenol yang memiliki gugus fungsi OH ternyata bersifat asam
lemah, yang bearti melepaskan atau memberikan ion H+, sedangkan anilin yang memiliki gugus NH2 bersifat
basa lemah, yang berarti menerima ion H+.

Kegunaan serta dampak benzena dan turunannya.

1. Benzena.
Digunakan sebagai pelarut nonpolar, misalnya pembersih cat dan pembersih karburator. Benzena juga
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan senyawa turunan banzena, bahan pembuatan plastik, bahan
peledak, tinta, zat pewarna, karet sintetik, nilon dan deterjen.
Benzena juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Dampak yang ditimbulkan bervariasi bergantung
pada beberapa faktor, seperti jumlah benzena yang mempengaruhi, jangka waktu interaksi dengan benzena
dan daya tahan individu terhadap benzena.
Jangka waktu akumulasi benzena dapat digolongkan menjadi dua, yaitu akumulasi akut (sekitar 14 hari) dan
akumulasi kronis (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Akumulasi akut dapat menimbulkan sakit kepala,
iritasi mata, iritasi kulit dan gangguan pada paru-paru. Adapun akumulasi kronis dapat menyebabkan
leukemia, anemia, pendarahan hebat, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, gangguan pada organ
reproduksi wanita, gangguan perkembangan janin dan dapat mempengaruhi jumlah dan susunan gen. Oleh
karena itu, fungsi benzena sebagai pelarut sering digantikan oleh toluena.

2. Fenol

Digunakan untuk pembuat karbol, suatu desinfektan untuk kamar mandi dan lantai. Dalam bentuk resin,
fenol digunakan untuk mengawetkan kayu, membuat kontruksi bangunan dan juga digunakan dalm industri
sepeda motor. Dampak negatif, fenol dapat merusak jaringan protein dalam tubuh.

3. Asam benzoat,nipagin dan nipasol.

Asam benzoat digunakan sebagai pengawet makanan (saos, kecap dan sirop) dan minuman. Aasam benzoat
sulit larut dalam air, oleh karena itu senyawa ini sering digunakan dalam bentuk garamnya. Garam natrium
benzoat (C6H5COONa) mudah larut dalam air. Bahan ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Asam benzoat secara alami terdapat dalam rempah-rempah, seperti cengkeh dan kayu manis.

4. Asam salisilat.

Asam salisilat ditambahkan ke dalam bedak atau salep sebagai zat antifungi (antijamur). Zat ini digunakan
sebagai obat untuk berbagai penyakit kulit, seperti panu dan kutu air. Asam salisilat ditambahkan dalam
sampo kaena dapat emngikis lapisan katombe dan secara aktif menghambat pertumbuhan mikroorganisme di
kepala. Penggunaan asam salisilat sebagai pengawet dapat menimbulkan iritasi dan sakit lambung

5. Asetosal (asam asetilsalisilat)

Asetosal atau dikenal juga dengan nama aspirin, digunakan sebagai zat analgesik (menghilangkan rasa sakit)
dan zat antipiretik (penurun panas). Oleh karena itu aspirin digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi
dan demam. Penggunaan dalm jangka lama dapat mengiritasi lapisan mukosa lambung sehingga
menimbulkan sakit mag, selain itu, aspirin juga dapat menyebabkan gangguan ginjal, alergi dan asma.
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 57
6. Parasetamol

Parasetamol dikenal juga dengan nama asetaminofen. Obat ini memiliki khasiat yang sama dengan aspirin,
tetapi lebih aman bagi lambung. Hampi semua obat sakit kepala atau demam yang beredar dipasaran
menggunakan zat aktif paasetamol. Penggunaan secar berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada ginjal
dan hati.

7. BHT dan BHA

Digunakan sebagai zat antioksidan untuk mencegah bau tengik pada minyak goreng dan mentega.
Penggunaan BHT dan BHA yang berlebihan pada makanan dapat menimbulkan reaksi alergi, terutama pada
anak-anak. Kedua senyawa ini (diuji cobakan pada tikus) dapat menimbulkan tumor pada jantung dan hati.

8. Benzil alcohol

Digunakan sebagai antiseptik dalam obat kumur untuk mengurangi bau mulut, selain itu digunakan sebagai
pelarut untuk gelatin, kasein, selulosa asetat dan cat, serta merupakan bahan untuk membuat benzaldehid dan
difenilmetana

9. Zat warna Azo

Merupakan pewarna sintetik yang dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu pewarna tekstil dan pewarna
makanan. Kelompok pewarna tekstil tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat
menimbulkan kanker.

10. TNT (2,4,6-trinitrotoluena)

TNT merupakan senyawa turunan benzena yang banyak digunakan sebagai bahan peledak. Senyawa ini
diperoleh dengan mereaksikan toluena dengan asam nitrat (HNO3) pekat dan asam sulfat (HSO4) pekat.

Latihan.

1. Tulis nama senyawa berikut

OH CH3 CH3
COOH COOH NO2 NO2

Br NO2
Cl NO2
OH CH3 CH3 CH3
Cl Cl
NO2 COH

NO2
Cl
NO2 NO2

Dra. Media Mega, M.Si.


Page 58
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 59
Dra. Media Mega, M.Si.
Page 60

Anda mungkin juga menyukai