Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun
terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk
Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya
bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau
iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi)
Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam),
hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai
yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan
dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun
televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan
iklan-iklan Valentine Day.
SEJARAH VALENTINE:
PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan
mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggung jawabnya. (Surah Al-Isra : 36)
Hadis Rasulullah s.a.w: Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum
(agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat
85 :Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali
tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari
kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama
(Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami
di dalam masalah 'Valentine Day'.
1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan
'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama
Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan
dengan kematian St. Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari
rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah ,
berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak
berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi
adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan
bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah
meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan
memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan
persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :Tidak beriman salah seorang
di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada
diri sendiri.
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan
huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya. (Surah Al Isra : 27)
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import
dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita.
Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan.
Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk
dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta
menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin
Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:
Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama
orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar
imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik
teman.