Anda di halaman 1dari 6
Memasang Nasogastric Tube (NGT) Pengertian: . Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke dalam lambung (gaster)(Gambar 4-2). ‘Tujuan: a. Memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang terdapat di dalam lambung. ¢. Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung. dd. Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting setelah_ pembedahan atau trauma, Mengambil spesimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostik. Pemasangan NGT ini dilakukan pada klien: a. Tidak sadar (koma). b. Klien dengan masalah saluran pencernaan atas, misalnya stenosis esofagus, tumor mulut/faring/esofagus, dan lain-lain. a. NGT dengan nomor tertentu sesuai dengan usia klien b. Jelly yang larut dalam air <. Tongue spatel Spuit ukuran 50-100 ce retaskop Telaskan Undakan yang akan dile posiai Klien dal Kean dan tajaannya. Sek kendiet lubang hid Kenakan sarung tangan. Untuk menentuken insersi NGT; instrulwikan kien unnule rifeke dan bern normal dengan =: salah satu bidung. Kemucian lang! pada lubang hidung lainnya. Ukur Panjang tube yang akan dimasukkan dengan menggunakan kan adanya sumbatan. pepe 5 metode: 1). Metode tradisional: Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus di sternum. 2). Metode Hanson: Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dengan tanda tradisional. Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan plester. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm. Informasikan kepada Klien bahwa selang akan dimasukkan dan instruksikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi. Lalu masukkan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan. Bila selang telah melewati nasofaring (kira-kira 3-4 cm), instruksikan klien untuk menekuk leher dan menelan Jika sudah selesai memasang NGT, periksa letak selang dengan cara: 1). Pasang spuit, yang telah ditarik pendorongnya pada angka 10-20 ml udara, pada ujung NGT. Letakkan steteskop pada daerah gaster. Kemudian suntikan spuit terscbut. Jika pada auskultasi terdengar suara hentakan udara, berarti selang NGT masuk ke dalam lambung 2). Aspirasi. pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan menggunakan spuit. 3). Masukkan ujung bagian Tuar selang NGT ke dalam mangkole yang berisi air. Jike ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam paru paru, Jika tidak ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam lambung. ©, Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung. Tutup ujung luar NGT. Bila tidak ada, penutup dapat di klem. Evaluasi klien setelah terpasang NGT. Rapihkan alat-alat. Cuci tangan’ Dokumentasikan hasil tindakan ini pada catatan perawatan. renep ) TABEL 9-2 Permasalahan yang Potensial Terjadi pada Pemberi Nutrisi Enteral (NE), Penyebab dan Cara Penanganannya eee Permasalahan Penyebab Cara Penanganan yang Potensial Regurgitasi isi Pengosongan lam> Mengecek residu sebelum member Jambung_ bung yang lambat kan nutrisi enteral berikutnya. Mengencerkan kepekatan formula (residu >100 m)) Penurunan refleks ba- tuk karena penuninan kesadaran, komplikasi paru atau penurunan keadaan umum Posi ibuh pasien yang kurang tepat ‘saat memberikan NE ‘Kandungan lemak da- fam formula enteral {lemak memperiambal enteral dan/atau mengurangi volume pemberian. Mengganti cara pembe- rian dari model bolus menjadi mode! infus. Jika pengosongannya tetap Tambat, fungsi lambung harus dieva. fuasi ulang. Untuk mencukupi kebu- tuhan kalori, kadang-kadang pembe rian nutrisi enteral disertai dengan nutrisi parenteral. Pertimbangkan pemberian NE lewat nasoduodanal atau nasojejunal slang atau gastrostomi. ‘Tinggikan bagian kepala ranjang pa ling secikit 30 L selama pemberian INE dan sekitar 1 jam sesudahnya - Memberikan formula yang rendah famak METODE PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Pada orang yang sehat tidak ada metode khusus dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, Sedangkan pada Klien dengan gangguan kondisi kesehatannya mengalami hambatan dalam pemenuhan nutrisi. Walaupun sakit, kebutuhan nutrisi harus tetap terpenuhi karena nutrisi berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga proses kesembuhan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian, perawat harus kompeten dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi klien. Metode pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien yang tidak bisa makan melalui mulut, klien tidak sadar, atau oleh karena suatu sebab, maka dapat dilakukan melalui nasogastric tube (NGT) atau nutrisi secara parenteral. Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pemenuhan nutrisi melalui pemasangan NGT. Sedangkan pemenuhan nutrisi secara parenteral akan dibahas pada metode pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit yaitu melalui metode pemasangan infus. Selain kompeten dalam pemberian nutrisi melalui NGT, perawat juga harus mampu menghitung kebutuhan kalori klien termasuk menghitung berat badan ideal klien. Memasang Nasogastric Tube (NGT) Pengertian: Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke dalam lambung (gaster)(Gambar 4-2).

Anda mungkin juga menyukai