Anda di halaman 1dari 5

Analisis Pemanfaatan Energi Listrik pada

Mesin-mesin Produksi Divisi Pabrikasi Di PT


INKA Madiun
Kosa Shantia¹, Ir. Unggul Wibawa, M. Sc ², Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D³
¹Mahasiswa Teknik Elektro, ¸²·³Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: kosa.shantia@yahoo.com
Abstrak—. PT INKA (Industry of National Railway)
produce carriages and passenger trains. Electrical I. PENDAHULUAN
load requires the most energy consumption in the
eiring dengan bertambahnya populasi penduduk
industrial sector is to supply the electric motor.
Energy saving is one of energy conservation. One
positive impact of energy savings is the reduction in
S yang berbanding lurus dengan bertambahnya
kebutuhan energi, maka konservasi energi sangat
diperlukan. Penghematan energi merupakan salah satu
the cost of energy usage. From the results of
upaya konservasi energi yang dapat dilakukan. Salah
calculation and analysis of transformer loaded
satu dampak positif dari penghematan energi adalah
fairly evenly (the average load imbalance <20%).
pengurangan biaya dari penggunaan energi. Konservasi
From the analysis of the motor stated that the
energi dapat dilakukan secara menyeluruh atau hanya
motor temperature is prone to excess temperature
pada beban listrik tertentu. Beban listrik yang paling
can lead to loss of power, especially on the
banyak digunakan dan paling banyak membutuhkan
compressor motor. Loading on the electric motors
konsumsi energi pada sektor industri adalah mesin
tend to be normal, ie by 50%-100%. The use of
listrik karena sebagian besar konsumsi energi pada
electrical energy for production machinery
sektor industri digunakan untuk menyuplai motor
fabrication division of PT INKA is equal to
listrik. Oleh karena itu perlu dilakukan konservasi dan
1.738.767,60 kWh/year. By improving the efficiency
audit energi untuk mesin-mesin yang digunakan dalam
of the motor obtained a total savings 34.987,55
proses produksi divisi pabrikasi di PT INKA. Pada
kWh/year but the return on investment is very long.
penelitian ini akan diidentifikasi pola pengoperasian
dan pembebanan mesin-mesin yang digunakan dan
Keyword - energy conservation, energy saving,
dianalisis penyelesaian yang sesuai dengan keadaan
Electric Motors.
yang diperoleh selama proses audit energi.
Abstrak—. PT INKA bergerak dalam pembuatan
gerbong dan kereta penumpang. Beban listrik yang II. TINJAUAN PUSTAKA
paling banyak membutuhkan konsumsi energi pada A. Audit Energi
sektor industri adalah untuk menyuplai motor
listrik. Penghematan energi merupakan salah satu Audit energi memiliki beberapa definisi. Level
upaya konservasi energi yang dapat dilakukan. audit energi ini secara sederhana dapat dibagi menjadi
Salah satu dampak positif dari penghematan energi 3 kelompok, yaitu[1]:.
adalah pengurangan biaya dari penggunaan energi.  Preliminary audit relatif cepat dan dirancang untuk
Dari hasil perhitungan dan analisis transformator menentukan proyek. audit ini berkaitan dengan
dibebani cukup merata (rata-rata pengumpulan data dari rekening bulanan, maka dapat
ketidakseimbangan beban <20%) dan dari hasil disebut juga dengan audit energi secara finansial.
analisis temperatur motor menyatakan bahwa  Targeted audit biasanya merupakan kelanjutan hasil
motor rentan mengalami kelebihan temperatur dari Preliminary Audit. Pada targeted audit
yang dapat mengakibatkan rugi daya, terutama disediakan data dan analisis yang lebih rinci terhadap
pada motor kompresor. Pembebanan pada motor proyek-proyek yang ditargetkan khusus.
listrik cenderung normal, yaitu sebesar 50%-100%.  Comprehensive Audit memberikan data yang rinci
Penggunaan energi listrik untuk mesin-mesin pada energi masukan, dan aliran energi dalam suatu
produksi divisi pabrikasi PT INKA adalah sebesar industri serta rencana implementasi objek energi.
1.738.767,60 kWh/tahun. Dengan melakukan Tipe audit ini harus menghasilkan rencana
perbaikan efisiensi motor diperoleh total pelaksanaan proyek energi yang mendetail.
penghematan sebesar 34.987,55 kWh/tahun namun
pengembalian investasinya sangat lama. B. Beban Listrik
Daya listrik dalam bentuk kompleks dapat
Kata Kunci— Konservasi energi, Penghematan energi, dinyatakan oleh persamaan[2]:
Motor Listrik. S = P + jQ (1)

1
dimana:
S = daya semu (VA)
P = daya nyata (watt)
Q = daya reaktif (VAR)
Besar kecilnya daya reaktif yang diserap oleh beban
mengakibatkan faktor daya sistem berbeda. Faktor
daya minimal yang harus dipenuhi oleh beban
tersambung ke jaringan PLN di Indonesia adalah
minimal 0,85 lagging.
Untuk mencari nilai energi (W), digunakan
persamaan[2]: Gambar 1. Efisiensi pembebanan motor sebagai fungsi dari %
dw = p x dt (2) efisiensi beban penuh
dimana: Sumber: United Nation Environment Programme, 2006
dw= perubahan energi listrik (kWh)
Metode yang digunkan untuk menentukan
p = daya yang digunakan (kW)
beban motor bagi motor yang beroperasi secara
dt = selang waktu (jam)
individu adalah dengan pengukuran daya masuk.
Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan
C. Motor Listrik
antara daya masuk (diukur dengan alat analisis daya)
Motor listrik digunakan untuk mengkonversi energi dan nilai daya pada pembebanan 100%. Untuk motor
listrik menjadi energi mekanik. tiga fasa, langkahnya adalah menentukan daya masuk
 Motor DC dengan persamaan sebagai berikut[4]:
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun V x I x PF x √3
Pi = (5)
penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk 1000
beberapa penggunaan berkecepatan rendah, dimana:
penggunaan daya rendah hingga sedang, sebab sering Pi = daya tiga fasa (kW)
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik V = tegangan (V)
mekanis pada ukuran yang lebih besar. Motor tersebut I = arus (A)
dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih PF= faktor daya
dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada Selanjutnya menentukan nilai daya masuk pada
sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor beban penuh dengan menggunakan persamaan sebagai
AC. berikut:
0.746
Pr = Px (6)
 Motor AC ηr

Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dimana:


dilengkapi dengan sistem penggerak yang Pr = daya masuk pada beban penuh (kW)
menggunakan frekuensi variabel untuk memperbaiki P = daya pada nameplate (HP)
kinerja pengaturan kecepatan sekaligus menurunkan ηr = efisiensi pada beban penuh
dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling Besar beban dalam % diperoleh melalui persamaan:
populer di industri karena kehandalannya dan lebih P
Load = i x 100% (7)
mudah perawatannya. Motor perlu dievaluasi melalui Pr
kegiatan audit energi. Untuk menentukan penghematan dimana:
tahunan ditentukan berdasarkan persamaan [3]: Load = Daya keluar yang dinyatakan dalam % nilai
100 100 daya nominal.
ES= 0,746 x Hp x L x N x [ − ] (3)
EA EB
dimana: D. Pengaruh Temperatur Motor
ES = penghematan tahunan (kWh/tahun) Berdasarkan standar IEC 34-1, data batas
Hp = daya dalam horsepower operasional motor senantiasa didasarkan pada
L = persentase beban yang dibagi dengan 100 temperatur 40o C. Pada temperatur ini motor dapat
N = waktu operasi dalam setahun (jam) memberikan daya output nominal tanpa terjadi
EA = persen efisiensi untuk motor standar pemanasan berlebihan yang tidak diizinkan. Kelas dan
EB = motor efisiensi untuk motor efisien isolasi menurut standar IEC 85 dapat dilihat pada
Selanjutnya menentukan biaya penghematan motor Gambar 2[5].
tiap tahun dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
Cost Saving = kWh/tahun x Rp/kWh (4)

Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi


motor dan beban. Gambar 1 merupakan perbandingan
hubungan antara efisiensi motor terhadap beban motor
yang berbeda-beda.

2
langsung di lapangan. Pada skripsi ini, data primer
adalah data beban terpasang yang terdiri dari data:
 Panel Transformator
Transformator digunakan untuk mensuplai dan
menyesuaikan daya yang diperlukan pada saat
proses operasi. Pengambilan data dilakukan pada
bulan Oktober 2013 pada pukul 08.00-11.00
ketika mesin-mesin produksi mulai dioperasikan.
Data yang diperlukan adalah tegangan dan arus
pada MDP transformator yang diperoleh dengan
menggunakan clamp meter. Data tegangan dan
arus pada MDP transformator digunakan untuk
mengetahui pola pembebanan pada transformator.
Gambar 2 Kelas isolasi motor menurut IEC 85  Sistem Penggerak
Sumber: IEC 85, 1984: 3 Alat penggerak yang digunakan selama proses
operasi, yaitu motor listrik. Pengambilan data
Tabel 1 adalah daya motor yang diperkenankan dilakukan pada bulan September sampai Oktober
berdasarkan temperatur motor. 2013 pukul 08.00-15.00. Data tegangan dan arus
Tabel 1 Daya motor yang diperkenankan berdasarkan temperatur motor pada panel motor diperoleh dengan menggunakan
Temperatur (oC) 40 45 50 55 60 70 clamp meter dan data temperatur pada tiga titik
% power output 100 96.5 93 90 86.5 79 body motor diperoleh dengan menggunakan
Sumber: IEC 34 – 1, 2004: 9
thermometer infrared.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari
E. Transformator buku referensi, jurnal, dan skripsi yang relevan
Untuk perhitungan pembebanan transfomator dengan pembahasan skripsi ataupun yang terdapat
digunakan persamaan[6]: pada lapangan (PT INKA). Adapun data sekunder
S yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
IFL = (8)
√3V berikut:
dimana IFL adalah arus beban penuh (A), S adalah daya  Data Penggunaan Energi Listrik
semu transformator (kVA) dan V adalah tegangan sisi  Data Operasional Harian
sekunder transformator (kV).  Single Line Diagram
I
% pembebanan= fasa x 100% (9)  Data Spesifikasi Peralatan
IFL
dimana Ifasa adalah arus fundamental RMS per fasa.
Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata C. Analisis dan Pembahasan
ketidakseimbangan beban (dalam %) adalah: Setelah data yang primer dan data sekunder yang
|
IR
−1|+|
IS
−1|+|
IT
−1|
diperlukan terkumpul, maka selanjutnya akan
RKB= IRata−rata IRata−rata
3
IRata−rata
x100% (10) dilakukan analisis sesuai dengan teori dan persamaan
dimana RKB adalah rata-rata ketidakseimbangan yang terdapat pada literatur yang relevan. Kemudian
beban (%), IR,IS,IT (A) merupakan besar arus pada data-data yang telah diperoleh dianalisis mengacu pada
masing-masing fasa, dan IRata-rata (A) merupakan rata- rumusan masalah yang telah ditentukan di awal, yaitu
rata arus dari fasa R,S,T. Nilai rata-rata meliputi:
ketidakseimbangan beban pada transformator 1. Menganalisis penggunaan energi pada mesin
dikatakan baik apabila lebih kecil dari 20%. produksi devisi pabrikasi dengan mengolah data-
data yang ada dalam bentuk tabel. Kemudian
III. METODE PENELITIAN dihitung penggunaan motor hariannya. Dianalisis
pula keseimbangan pembebanan tiap fasa pada
A. Studi Literatur transformator A2, B1, B2, C1, C2, dan PCFC .
Studi literatur yang dilakukan berupa kajian pustaka 2. Menganalisis pola penggunaan motor dengan
terhadap sumber-sumber bacaan yang relevan sehingga membandingkan dengan kondisi standar yang
mampu menunjang dalam proses audit energi seperti telah ditentukan sehingga setelah mendapatkan
mempelajari dan memahami mengenai konservasi data yang diperlukan selanjutnya data
energi listrik, perhitungan, teori mengenai mesin dan dibandingkan dengan standar relevan yang telah
transformator yang menunjang dalam penyusunan dipilih.
skripsi ini. 3. Menganalisis tindakan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada
B. Pengambilan Data motor. Setelah mengetahui pola penggunaan motor
Dalam kajian ini yang diperlukan terdiri dari data: dan telah dibandingkan dengan standar relevan
1. Data Primer yang telah ditentukan, maka dapat dilakukan
Data primer adalah data yang diperoleh dari konservasi energi agar didapatkan penggunaan
hasil pengukuran, perhitungan, dan pengamatan energi yang lebih efisien. Tindakan konservasi
energi dapat diperoleh berdasarkan rumus–rumus
3
teknis yang terdapat pada pustaka. Diagram alir Untuk mengetahui besar persentase pembebanan
proses penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada transformator A2 untuk masing-masing fasa
pada Gambar 3: digunakan persamaan (8):
Mulai MDP Transformator A2:
a. Pada Fasa R
212,2 A
Studi Literatur % pembebanan= x 100% = 11,17 %
1899,18 A
b. Pada Fasa S
Pengumpulan dan penyusunan 189,7 A
data primer dan sekunder % pembebanan= x 100% = 9,99 %
1899,18 A
c. Pada Fasa T
Perhitungan data primer dan sekunder 205,4 A
yang telah diperoleh sesuai persamaan % pembebanan= x 100% = 10,82 %
dari literatur yang relevan 1899,18 A

Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata


Membandingkan data hasil perhitungan
dengan standar yang telah ditentukan
ketidakseimbangan beban (dalam %) di transformator
A2 digunakan persamaan (9):
212,2 189,7 205,4
Memberikan rekomendasi | −1|+| −1|+| −1|
penghematan energi 202,43 202,43 202,43
RKB= x 100%= 4,19%
3

Kesimpulan dan saran ketidakseimbangan beban pada transformator kurang


dari 20% sehingga dapat dikatakan bahwa pembebanan
Selesai
pada transformator cukup merata.
Gambar 3. Diagram alir proses penelitian C. Analisis Temperatur Motor Listrik
Pengukuran temperatur dilakukan pada bodi motor
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
di tiga titik, yaitu titik T1, T2, dan T3, seperti yang
A. Gambaran Umum PT. INKA Madiun ditunjukkan pada Gambar 4. Dari hasil pengukuran
yang telah dilakukan tidak ada motor yang memiliki
PT INKA memiliki 7 Gardu yang masing-masing
temperatur di atas standar yang telah ditetapkan sesuai
gardu ada yang terdiri dari dua transformator dan ada
dengan insulation class yang diasumsikan sebesar 70oC
yang terdiri dari satu transformator yaitu, Gardu A (2 x
namun terdapat beberapa motor yang memiliki
1250 kVA), Gardu Lama (500 kVA dan 630 kVA),
temperatur di atas temperatur ambient 40oC.
Gardu B (2 x 1250 kVA), Gardu Test Track (50 kVA
dan 1750 kVA), Gardu PCFC (1600 kVA), Gardu Spot
(800 kVA), dan Gardu C (2 x 1250 kVA).
Transformator yang menyuplai motor listrik pada
mesin-mesin produksi divisi pabrikasi PT INKA
Madiun adalah Gardu A Transformator II (A2) untuk
menyuplai motor listrik yang ada di Permesinan I,
Gambar 4 Titik pengukuran temperatur pada body motor
Gardu B Transformator I (B1) untuk menyuplai motor
listrik kompresor DMC 250 A dan kompresor Sullair 1, Sesuai dengan Tabel 1, maka dapat dihitung batas
Transformator II (B2) digunakan untuk menyuplai daya output motor berdasarkan temperatur yang
motor listrik pada Bogie Machining, Gardu C terukur. Misalnya saja untuk motor Press Brake RG
Transformator I (C1) untuk menyuplai motor listrik 200 dari hasil pengukuran didapatkan T Rata-rata sebesar
pada Steal Work, Transformator II (C2) untuk 43.5oC, sehingga sesuai Tabel 1 daya output untuk
menyuplai motor listrik kompresor Ingersollrand 1, temperatur 43.5oC yang mendekati 45oC adalah 95%
kompresor Sullair 2, dan kompresor 50 HP, dari daya pada nameplate, yaitu sebesar:
Transformator pada Gardu PCFC untuk menyuplai 96,5
motor listrik kompresor Ingersollrand 2 . Poutput= x 14.9 kW= 14.38 kW
100

Dari hasil perhitungan, motor rentan mengalami


B. Pembebanan Transformator
kelebihan temperatur yang dapat menyebabkan rugi
Untuk mengetahui besar arus beban penuh pada daya, terutama pada motor kompresor.
masing-masing transfomator digunakan persamaan (7):
D. Perhitungan Beban Motor
1. Transformator A2, Transformator B1 dan B2, serta
Transformator C1 dan C2 : Perhitungan beban motor dilakukan untuk
1250 kVA mengetahui beban operasi motor-motor mesin produksi
IFL= = 1899,18 A divisi pabrikasi. Hasil perhitungan digunakan untuk
√3x0,380 kV
mengidentifikasi beban motor terlalu kecil atau terlalu
2. Transformator pada Gardu PCFC
besar. Perhitungannya menggunakan metode
1600 kVA pengukuran daya masuk. Misalnya perhitungan untuk
IFL= = 2430,95 A
√3x0,380 kV gap shear 1 dengan data sebagai berikut :
IR = 20 A; IS = 25 A; IT = 20 A, maka

4
(20+25+20) A Selanjutnya menghitung Cost Saving sesuai
IRata-rata = = 21,7 A
3 persamaan (2-4):
VRS = 376,7 V; VST = 375,7 V; VTR = 378,3 V, maka
Cost Saving = 443,39 x 803
(376,7+375,7+378,3) V = Rp 356.041,88/tahun
VRata-rata = = 376,9 V
3
25.015.800
PF = 0,86; 𝜼r = 0,883; Pnameplate = 15 kW Payback= = 70,26 Tahun
356.041,88

Maka sesuai dengan persamaan (4) dapat dihitung Dari perhitungan perbaikan efisiensi 42 motor dapat
daya masuknya, yaitu: diketahui total penghematan 34.987,55 kWh/tahun
376,9 x 21,7 x 0,86 x √3
sehingga dapat diperoleh penghematan biaya Rp.
Pi = = 12.180 W= 12,18 kW 28.094.998,72/tahun. Perbaikan kecil dalam efisiensi
1000
motor dapat menghasilkan penghematan energi dan
Kemudian sesuai dengan persamaan (5) dapat biaya, namun pengembalian investasi apabila harus
dihitung nilai daya masuk berdasarkan data pada mengganti motor yang lama dengan motor yang
nameplate, yaitu: memiliki efisien yang lebih tinggi memerlukan waktu
15 kW yang sangat lama.
Pr = = 16,99 kW
0,883

Selanjutnya dapat dihitung besar beban motor V. KESIMPULAN DAN SARAN


sesuai dengan persamaan (6), yaitu: Berdasarkan perhitungan dan analisis dari
12,18 pemanfaatan energi listrik pada mesin-mesin produksi
Load = x 100% = 71,72 %
16,99 divisi pabrikasi di PT INKA Madiun didapatkan
sehingga beban yang sebenarnya: kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan energi listrik untuk mesin-mesin
71,72% x 15 kW = 10,76 kW. produksi divisi pabrikasi PT INKA adalah sebesar
Dari hasil perhitungan motor dibebani antara 50-100%. 9.316,53 kWh setiap harinya dan sebesar
1.738.767,60 kWh setiap tahunnya.
E. Perhitungan Estimasi Konsumsi Energi Listrik 2. Pola penggunaan mesin-mesin produksi divisi
pabrikasi PT INKA adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan pengukuran arus dan tegangan, a. Hasil pengukuran temperatur menunjukkan
serta melakukan perhitungan daya masukan motor bahwa motor tidak melewati batas standar
maka dapat dihitung estimasi konsumsi energi listrik temperatur yang telah ditetapkan yaitu 70oC
untuk masing-masing motor. Misalnya pada motor gap namun ada beberapa motor yang memiliki
shear 1 dari perhitungan sebelumnya didapatkan daya temperatur rata-rata di atas temperatur ambient
masukkan (Pi) untuk motor gap shear 1 sebesar 12,16 yaitu 40oC.
kW dan periode operasi motor setiap harinya adalah b. Hasil pengukuran dan perhitungan menunjukkan
selama 9 jam, maka estimasi konsumsi energi listrik bahwa motor dibebani 50-100%, namun ada
harian untuk gap shear 1: beberapa motor yang memiliki beban berlebih
W= P x t yaitu pada motor kompresor.
= 12.160 x 9 = 62.270 Wh = 62,27 kWh 3. Tindakan yang perlu dilakukan untuk
Selanjutnya untuk mengetahui konsumsi energi meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik
listrik dalam setahun maka dpat diperoleh melalui untuk mesin-mesin produksi divisi pabrikasi di PT
perhitungan berikut: INKA adalah dengan melakukan perbaikan
W= 62.270 x 20 x 12 efisiensi motor. Dengan melakukan perbaikan
= 26.308.800 Wh = 26.308,8 kWh efisiensi diperoleh total penghematan sebesar
Dari hasil perhitungan dari 42 motor diketahui 34.987,55 kWh/tahun atau sebesar Rp.
konsumsi energi untuk motor setiap harinya adalah 28.094.998,72/tahun namun pengembalian
sebesar 9.316,53 kWh dan konsumsi energi motor investasinya sangat lama.
setahunnya sebesar 1.738.767,60 kWh.
DAFTAR PUSTAKA
F. Perhitungan Penghematan Energi dengan [1] Beggs, Clive. 2009. Energy: Management, Supply and
Perbaikan Efisiensi Motor Conservation. Great Britain: Elsevier Ltd.
[2] Sudirham, Sudaryatno. 2002. Analisis Rangkaian Listrik.
Dengan memperbaiki efisiensi motor dapat Bandung : ITB.
membantu dalam penghematan energi. Jika dimisalkan [3] …, 2012. Energy Efficiency & Renewable Energy: Washington,
press brake RG 200 diperbaiki efisiensinya dan DC.
[4] …, 2006. United Nation Environment Programme. Pedoman
diketahui bahwa harga energi listrik per kWh sebesar
Efisiensi Energi untuk Industri di Asia.
Rp 803,00 maka untuk mengetahui besar penghematan [5] …, 1984. IEC 85. Thermal Evaluation and Classification of
energi listrik setiap tahunnya dapat dihitung dengan Electrical Insulation. Switzerland: International
menggunakan persamaan (2-3): Electrotechnical Commission.
[6] Indrakoesoema, Koes dkk. 2012. Pengaruh Ketidakseimbangan
100 100 Beban Transformator Kering BHT02 RSG GA Siwabessy
ES = 0,746 x 20 x 0,41 x 803 x 2160 x [ − ]
88,3 91 Terhadap Arus Netral dan Rugi-rugi.
= 443,39 kWh/tahun

Anda mungkin juga menyukai