Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan tentang Kepemimpinan Nasional Berbasis Kearipan Lokal

Sebuah negara akan maju dan berkembang sangat tergantung kepada para pemimpinnya.
Sebaliknya, sebuah negeri disebut gagal juga sangat dipengaruhi oleh pimpinannya. Sudah
banyak contoh, negeri makmur dan sentosa akibat dipimpin oleh pimpinan yang memang
mampu memimpin rakyatnya secara baik, sementara sebuah negeri bisa hancur berantakan ketika
pimpinannya tidak mampu mengelola atau memanage negerinya. Seorang pemimpin adalah
panutan dan segala-galanya bagi sebuah komunitas atau masyarakat di Indonesia. Kuncinya,
adalah satunya pikiran, perkataan dan perbuatan pada diri para sang pemimpin.

Sebagaimana yang tersirat dalam berbagai kepustakaan dan hasil penelitian,


menunjukkan bahwa pemimpin adalah individu yang berkemampuan meniupkan roh bagi suatu
organisasi, yang ditulis oleh Faisal Affif dalam artikelnya yang berjudul Diaspora
Kepemimpinan Nasional. Berhasil atau gagalnya suatu organisasi sebagian besar ditentukan
oleh kepemimpinan. Ungkapan yang menyatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab
atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, demikian juga dengan situasi bangsa Indonesia, saat
ini sepertinya masyarakat Indonesia sedang kebingungan mencari figur kepemimpinan nasional
yang tepat, karena disana sini yang terdengar adalah yang berperilaku tidak sesuai dengan nilai-
nilai moral, etika sebagai bangsa yang beradab. Salah satu contoh nyata yang ada adalah korupsi
yang sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Sehingga, secara garis besar Negara telah krisis
akan kepemimpinan yang jujur, bijaksana, adil, dan bersifat terbuka. Dalam pola
kepemimpinannya pun juga tidak jelas dasar, acuan, dan tujuan yang hendak dicapainya.

Esensi kepemimpinan bagi pemimpin tingkat nasional adalah adanya suatu komitmen
yang yang kuat dalam rangka mencapai tujuan Nasional yang tercantum pada pembukaan UUD
NRI 1945. Nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang bersumber dari empat consensus dasar bangsa
yaitu: Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Adapun nilai-nilai kebngsaan
tersebut adalah:

a) Nilai Ketuhanan d) Nilai Keadilan


b) Nilai Kemanusiaan e) Nilai Pluralis dan Multikulturalis
c) Nilai Persatuan f ) Nilai Patriotisme
d) Nilai Demokrasi
Sikap dan karakter seorang pemimpin dalam situasi dan kondisi yang sangat kompleks
dituntut untuk tetap tenang dan bijak, tidak sekedar hanya reaktif tapi juga antisipatif dan
proaktif. Sehingga kepemimpinan tingkat Nasional Indonesia berdasarkan IKNI harus
mempunyai 4 (empat) kategori moral (empat cita susila) yakni:
a) Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat individual atau sipil
b) Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat sosial kemasyarakatan
c) Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat institusional atau kelembagaan.
d) Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat global.
Disamping itu tipikal pemimpin tingkat nasional Indonesia harus mempunyai sifat: Nasionalis,

visioner, dan Negarawan.

Kepemimpinan merupakan salah satu prasyarat bagi suatu organisasi yang ingin
berubah dari baik menjadi besar dan mampu mempertahankan prestasinya. Salah satu faktor
kunci keberhasilan kepemimpinan nasional adalah perlu adanya landasan yang jelas yang bisa
dipedomani oleh seluruh pemimpin tingkat nasional untuk mencapai tujuan bangsa dan negara
yakni dengan berlandaskan pada nilai-nilai empat konsensus dasar kebangsaan, dengan
memperhatikan faktor nilai-nilai kearifan lokal yang unggul sesuai dengan daerahnya masing-
masing sebagai local genius yang menjadi ciri khas kebhinekaan bangsa Indonesia. Dalam
kerangka pencapaian tujuan nasional, Pemimpin tingkat nasional bila sudah memahami,
mempedomani dan mengimplementasikan nilai-nilai empat konsensus dasar kebangsaan sangat
diharapkan adanya suatu perubahan yang dapat memperbaiki, menyempurnakan. dan
mewujudkan suatu pembangunan yang berkelanjutan dengan semangat reciprocity
(sabilulungan) dan altruisme (Paras parokapara) sebagai inti dari semangat gotong royong
kebersamaan, sehingga mampu mempererat rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.

Kondisi kepemimpinan Nasional yang diharapkan harus mampu memenuhi


keinginan dan mengakomodasi kepentingan nasional diseluruh wilayah NKRI, kepemimpinan
nasional tersebut harus tetap mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam 4 (empat)
konsensus dasar bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Dilihat dari aspek religius Ketuhanan.


Pemimpin yang menjunjung tinggi aspek yang ketuhanan yang nilai-nilai tersebut
terkandung dalam Pancasila.
1. Pemimpin Religius yang taat norma dan etika
Norma dan etika dari perilaku pemimpin tingkat nasional merupakan contoh dan
tauladan bagi warganya.
2. Pemimpin yang mampu mengharmonikan sentimen keagamaan

Diharapkan tidak lagi ada Diskriminasi terhadap agama, terutama terhadap agama
minoritas.

3. Pemimpin yang berani membela dan mengatakan kebenaran


Masyarakat sangat berharap ada pemimpin tingakat nasional yang bisa bersikap
jujur, berani mengatakan mana yang benar dan mana yang salah, dan selalu
menegakkan keadilan.
4. Pemimpin yang punya Toleransi tinggi Dalam Kehidupan Beragama.
Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan sosok pemimpin yang mempunyai
toleransi tinggi, menjamin kebebasan setiap warga Negara untuk memeluk
agamanya sediri, dan saling menghormati antar satu agama dengan agama lainnya.
b. Dilihat dari aspek nilai Kemanusiaan
1. Pemimpin yang tidak bersikap arogan
Merupakan pemimpin yang sangat diharapkan oleh warga Negara adalah
sesorang yang bisa melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
2. Pemimpin yang tidak serakah/meterialistik
Merupakan pemimpin yang bisa melihat kondisi rakyat yang masih ada pada garis
kemiskinan dan tiak mementingkan dirinya sendiri.
3. Pemimpin yang tidak saling menjatuhkan dan mengedepankan persaingan
yang sehat
Merupakan pemimpin yang dapat bersaing secara sehat dengan tidak menjatuhkan
teman ataupun lawannya. Juga harus bisa bersikap sportifitas.
4. Pemimpin yang Saling menghormati satu sama lain
Merupakan pemimpin yang dapat menghormati sesama pemimpin atau orang lain
agar tidak timbul peselisihan dan tidak terjadi perbedaan prinsip.
5. Pemimpin yang kepedulian sosialnya tinggi
Merupakan pemimpin yang bekerja secara ikhlas dan berdasarkan hati nurani dalam
bertanggung jawab atas pekerjaannya.
c. Dilihat dari aspek Persatuan dan kesatuan
1. Pemimpin yang rela untuk berkorban
Merupakan sikap rela berkorban seorang pemimpin harus ditanamkan agar dapat
menghormati dan menghargai sesama.
2. Pemimpin yang Komitmen, Konsisten dan Konsekuen terhadap Nasionalisme
Merupakan pemimpin yang harus komitmen dan konsisten serta konsekuen dengan
apa yang telah diucapkan, tidak hanya mengumbar janji tapi harus ditepati.
3. Pemimpin yang memahami nilai-nilai luhur bangsa
Merupakan pemimpin yang dapat mengedepankan budaya local dan melestarikan
asset-aset Nasional.
4. Pemimmpin yang profesional sehingga tidak merugikan bangsa dan negara
Merupakan pemimpin tingkat nasional dalam mengelola sistem tata
pemerintahannya harus berdasarkan atas profesionalisme yang tinggi sesuai
dengan kapabilitas dan keahlianya masing-masing dengan lebih mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara.
d. Dilihat dari aspek Pluralis dan Multikulturalis
1. Pemimpin yang menghargai dan memahami nilai-nilai kearifan lokal.
2. Pemimpin yang tidak diskriminatif
3. Pemimpin yang menghargai perbedaan tidak bersikap stereotif negative

Anda mungkin juga menyukai