Anda di halaman 1dari 5

SALINAN

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN


NOMOR 01/04/PDK/VII/2012
TENTANG
WAKTU KERJA DAN HARI KERJA OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan nilai-nilai budaya kerja


Otoritas Jasa Keuangan serta menciptakan dan
memelihara kondisi kerja serta perilaku kerja yang
profesional, Pegawai Otoritas Jasa Keuangan
melaksanakan tugas berdasarkan waktu kerja dan
hari kerja yang jelas;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a, perlu mengatur
waktu kerja dan hari kerja Otoritas Jasa Keuangan;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas


Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 111; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5253);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
KEUANGAN TENTANG WAKTU KERJA DAN HARI
KERJA OTORITAS JASA KEUANGAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi Otoritas Jasa Keuangan
yang bersifat kolektif dan kolegial.

2. Pegawai....
-2-

2. Pegawai adalah pegawai Otoritas Jasa Keuangan yang diangkat


berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner untuk waktu yang tidak
ditentukan.
3. Waktu Kerja Biasa adalah waktu kerja yang berlaku di luar bulan
puasa pada hari kerja Senin sampai dengan Jumat.
4. Waktu Kerja Puasa adalah waktu kerja selama bulan puasa.
5. Waktu Kerja Fleksibel adalah rentang waktu kehadiran dan
kepulangan pada waktu kerja yang diatur secara fleksibel, baik untuk
waktu kerja biasa dan waktu kerja bulan puasa.

BAB II
WAKTU KERJA

Pasal 2
Waktu kerja di Otoritas Jasa Keuangan terdiri atas:
a. Waktu Kerja Biasa;
b. Waktu Kerja Puasa; dan
c. Waktu Kerja Fleksibel.

Pasal 3
(1) Pengaturan Waktu Kerja Biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a sebagai berikut:
a. Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan di
beberapa wilayah WIB dimulai pukul 07.10 dan berakhir pukul
16.15.
b. Kantor Regional dan Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan
di beberapa wilayah WIB/WITA/WIT dimulai pukul 07.40 dan
berakhir pukul 16.45.
(2) Pengaturan Waktu Kerja Puasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf b adalah sebagaimana Waktu Kerja Biasa, dengan
mempersingkat waktu istirahat menjadi 30 (tiga puluh) menit dan
waktu pulang lebih cepat 30 (tiga puluh) menit.
(3) Pengaturan Waktu Kerja Fleksibel sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf c sebagai berikut:
a. Rentang Waktu Kerja Fleksibel adalah selama 80 (delapan puluh)
menit dari waktu kehadiran yang dikompensasikan pada waktu
kepulangan.

b. Pegawai....
-3-

b. Pegawai yang hadir lebih dari rentang Waktu Kerja Fleksibel yang
telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf a
diperhitungkan sebagai terlambat.
c. Pelaksanaan Waktu Kerja Fleksibel tetap memenuhi jumlah jam
kerja yang telah ditetapkan.
d. Pelaksanaan Waktu Kerja Fleksibel harus mengutamakan
kepentingan dan kelancaran pelaksanaan tugas Satuan Kerja.
e. Dalam rangka kepentingan dan kelancaran pelaksanaan tugas,
Pimpinan Satuan Kerja atau Line Manager dapat meminta kepada
Pegawai untuk tidak memanfaatkan Waktu Kerja Fleksibel pada
waktu-waktu tertentu.

BAB III
JAM KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT

Pasal 4
Jumlah jam kerja untuk Waktu Kerja Biasa dan Waktu Kerja Puasa
sebanyak 40 (empat puluh) jam seminggu, dengan pengaturan :
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah 8 (delapan) jam 5 (lima)
menit;
b. Hari Jumat adalah 7 (tujuh) jam 40 (empat puluh) menit.

Pasal 5
Waktu istirahat untuk Waktu Kerja Biasa sebagai berikut :
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah 1 (satu) jam di luar jam
kerja yang telah ditetapkan.
b. Hari Jumat adalah 1 (satu) jam 25 (dua puluh lima) menit di luar jam
kerja yang telah ditetapkan.
c. Khusus untuk Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan,
pelaksanaan waktu istirahat pada hari Jumat diserahkan kepada
pemimpin Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan untuk
disesuaikan dengan waktu sholat Jumat setempat, dengan ketentuan
bahwa jumlah waktu istirahat adalah 1 (satu) jam 25 (dua puluh lima)
menit.

Pasal 6....
-4-

Pasal 6
Waktu istirahat untuk Waktu Kerja Puasa sebagai berikut :
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah 30 (tiga puluh) menit di
luar jam kerja yang telah ditetapkan.
b. Hari Jumat adalah 55 (lima puluh lima) menit di luar jam kerja yang
telah ditetapkan.
c. Khusus untuk Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan,
pelaksanaan waktu istirahat pada hari Jumat diserahkan kepada
pemimpin Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan untuk
disesuaikan dengan waktu sholat Jumat setempat, dengan ketentuan
bahwa jumlah waktu istirahat adalah 55 (lima puluh lima) menit.

BAB IV
HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA

Pasal 7
(1) Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di Otoritas Jasa Keuangan
berpedoman kepada Keputusan Pemerintah tentang Hari Libur
Nasional dan Cuti Bersama.
(2) Pada hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Otoritas Jasa Keuangan
tutup.
(3) Pada hari libur fakultatif dalam rangka hari besar agama Hindu,
Otoritas Jasa Keuangan tetap beroperasi seperti biasa.
(4) Pada hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pegawai yang
beragama Hindu diberikan dispensasi libur.

Pasal 8
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama ditetapkan dalam Keputusan
Anggota Dewan Komisioner.

Pasal 9
(1) Cuti Bersama dibebankan pada hak cuti pegawai paling banyak
selama 3 (tiga) hari.
(2) Pembebanan pada hak cuti Pegawai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah pada Cuti Bersama dalam rangka Idul Fitri dan Natal.

(3) Pembebanan
-5-

(3) Pembebanan hak cuti Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak diberlakukan bagi:
a. Pegawai baru yang belum mempunyai hak cuti.
b. Pegawai yang sedang menjalani dinas.
c. Pegawai yang sedang menjalani cuti lainnya.

BAB V
KETENTUAN LAINNYA

Pasal 10
Hari pelaksanaan Pemilu Nasional merupakan hari libur Otoritas Jasa
Keuangan.

Pasal 11
Dalam hal diperlukan, Dewan Komisioner dapat menetapkan Satuan Kerja
tertentu masuk terbatas pada hari Cuti Bersama untuk mendukung
kelancaran perekonomian dan kegiatan dunia usaha.

Pasal 12
Ketentuan dalam Peraturan Dewan Komisioner ini berlaku bagi Pegawai
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang ditugaskan di Otoritas
Jasa Keuangan.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13
Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Juli 2012

KETUA DEWAN KOMISIONER


OTORITAS JASA KEUANGAN

Ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya, MULIAMAN D. HADAD


Ketua Tim Pelaksana Tim Transisi
Otoritas Jasa Keuangan

Ttd.

DUMOLY F. PARDEDE

Anda mungkin juga menyukai