PENDAHULUAN
Selanjutnya pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai gejala klinis,
pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan neurodermatitis sirkumskripta.
Dengan demikian diharapkan laporan kasus ini dapat membantu mendapatkan
informasi mengenai neurodermatitis sirkumskripta dan dijadikan bahan
pembelajaran selanjutnya.
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. IO
Usia : 33 tahun
Status : Menikah
Bangsa : Indonesia
2
dirasakan. Sekarang kulit di mata kaki kiri bagian luar selain menjadi lebih
tebal warnanya juga menjadi lebih gelap, gatal (+), nyeri (-), riwayat alergi (-),
riwayat luka di kaki (-), mati rasa di daerah yang terkena (-).
Pemeriksaan Organ
1. Kepala
Bentuk : Normocephal
Ekspresi : Biasa
Simetris : Simetris
2. Mata
Exopthalmus : (-)
Conjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor, reflex cahaya (+) normal
3. THT
Telinga : Normotia, fungsi pendengaran baik, serumen (+).
3
Hidung : Deviasi septum (-), rinore (-), pembesaran konka (-),
perdarahan (-), sumbatan (-).
Tenggorokan : Tonsil T1-T1
4. Mulut
Mukosa bibir : Lembab, sianosis (-), atropi papil lidah (-) sariawan (-)
5. Leher
Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-), JVP : 5-2 cmH2O
6. Thoraks
Paru :
- Inspeksi : Simetris, tidak ada gerakan paru yang tertinggal, otot
bantu pernafasan (-), pelebaran sela iga (-)
- Palpasi : Fremitus sama kanan dengan kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
- Perkusi : Sonor (+/+)
- Auskultasi : Vesikuler (+/+) di kedua lapangan paru, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)
Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba 2 jari ICS V linea MCS, thrill (-)
- Perkusi : Batas jantung normal
- Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, murmur (-), gallop (-)
7. Abdomen
Supel, nyeri tekan (-), organomegali (-), timpani (+), BU (+) normal
8. Ekstremitas atas
Akral hangat, edema (-), sianosis (-), deformitas (-), CRT < 2 detik,
pergerakan normoaktif
9. Ekstremitas bawah
Akral hangat, edema (-), sianosis (-), deformitas (-), CRT < 2 detik,
pergerakan normoaktif
4
2.4 Status Dermatologis:
1. Plak hiperpigmentasi bentuk irregular, ukuran 6x4 cm, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, warna kehitaman, tepi tidak aktif, 1 distribusi regional,
permukaan kasar4 dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah
sekitar eritema, nyeri (-). 2
2. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
3
kelainan, nyeri (-).
3. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
kelainan, nyeri (-).
4. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
kelainan, nyeri (-).
5. Plak hiperpigmentasi bentuk anular, ukuran numular, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, warna kehitaman, tepi tidak aktif, distribusi regional,
permukaan kasar dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah
sekitar tidak ada kelainan, nyeri (-).
5
2.8 Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
- Menghindari garukan pada daerah yang gatal
- Menghindari stress psikologis
- Menjaga kebersihan kulit dan kelembaban kulit
2. Medikamentosa
- Antihistamin: cetirizine tab 10 mg 1 x 1 tab
- Emollient: urea 10% krim, dioleskan setiap habis mandi
- Kortikosteroid topical: clobetasol proprionate 0,05% ointment
dioleskan sesuai FTU 2 x perhari
2.10 Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam