Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Neurodermatitis Sirkumskripta atau juga dikenal sebagai Liken Simpleks


Kronikus adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip dan khas ditandai dengan
likenifikasi. Keluhan dan gejala dapat mucul dalam waktu hitungan minggu sampai
bertahun-tahun. Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal dan
seringkali bersifat paroxismal.1,2,3

Lesi kulit yang mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan sangat


nyaman bila digaruk sehingga terkadang pasien secara refleks menggaruk dan
menjadi kebiasaan yang tidak disadari. Pada stadium awal kelainan kulit yang
terjadi dapat berupa eritem dan edema atau kelompok papul, selanjutnya karena
garukan berulang, bagian tengah menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya
hiperpigmentasi.2,3

Etiopatogenesis dari neurodermatitis sirkumskripta belum diketahui, diduga


pruritus memainkan peranan karena pruritus berasal dari pelepasan mediator atau
aktivitas enzim proteolitik. Disebutkan juga bahwa garukan dan gosokan mungkin
respon terhadap stres emosional.1 Berdasarkan penelitian oleh Julius L. Danto
dkk. Pada 3700 kasus penyakit kulit, didapatkan angka kejadian neurodermatitis
sirkumskripta sebesar 14,6% pada masyarakat china. Terbilang cukup besar dan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sehingga peningkatan dan
pengembangan pengetahuan mengenai etiopatogenesis serta penelitian mengenai metode
penatalaksanaan neurodermatitis sirkumskripta menjadi sangat urgensi.

Selanjutnya pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai gejala klinis,
pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan neurodermatitis sirkumskripta.
Dengan demikian diharapkan laporan kasus ini dapat membantu mendapatkan
informasi mengenai neurodermatitis sirkumskripta dan dijadikan bahan
pembelajaran selanjutnya.

1
BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. IO

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 33 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jl. Panglima Ulung Kuala Tungkal

Status : Menikah

Bangsa : Indonesia

2.2 Anamnesis : Autoanamnesis pada tanggal 10 Februari 2017


Keluhan Utama :
Penebalan kulit pada mata kaki kiri disertai rasa gatal yang tidak sembuh-
sembuh sejak 3 bulan terakhir.
Keluhan Tambahan :
Tidak ada
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan penebalan kulit pada mata kaki kiri bagian
luar disertai rasa gatal sejak >3 bulan ini. Awalnya pasien hanya merasakan
kemerahan dan gatal saja. Namun keluhan semakin lama semakin bertambah
sehingga pasien seringkali tidak tahan dan akhirnya menggaruk-garuk daerah
yang gatal sampai daerah yang gatal terkadang berdarah. Gatal dirasakan
hilang timbul, timbul jika kaki basah, saat tidak ada aktivitas dan saat sedang
banyak pikiran.
Pasien merasakan daerah yang gatal lama-kelamaan menjadi terasa tebal
dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien berobat ke
Puskesmas, diberikan obat oles dan obat minum, namun pasien lupa nama
obatnya, keluhan berkurang, namun jika obat habis keluhan kembali

2
dirasakan. Sekarang kulit di mata kaki kiri bagian luar selain menjadi lebih
tebal warnanya juga menjadi lebih gelap, gatal (+), nyeri (-), riwayat alergi (-),
riwayat luka di kaki (-), mati rasa di daerah yang terkena (-).

Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat menderita penyakit yang serupa sebelumnya disangkal


- Riwayat penyakit kulit lainnya disangkal
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat keluarga memiliki penyakit yang sama disangkal


- Riwayat keluarga memiliki riwayat alergi (-)

2.3 Pemeriksaan Fisik


Status Generalisata
1. Keadaan Umum : Baik, tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : Afebris

Pemeriksaan Organ

1. Kepala
Bentuk : Normocephal
Ekspresi : Biasa
Simetris : Simetris
2. Mata
Exopthalmus : (-)
Conjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor, reflex cahaya (+) normal
3. THT
Telinga : Normotia, fungsi pendengaran baik, serumen (+).

3
Hidung : Deviasi septum (-), rinore (-), pembesaran konka (-),
perdarahan (-), sumbatan (-).
Tenggorokan : Tonsil T1-T1
4. Mulut
Mukosa bibir : Lembab, sianosis (-), atropi papil lidah (-) sariawan (-)
5. Leher
Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-), JVP : 5-2 cmH2O
6. Thoraks
Paru :
- Inspeksi : Simetris, tidak ada gerakan paru yang tertinggal, otot
bantu pernafasan (-), pelebaran sela iga (-)
- Palpasi : Fremitus sama kanan dengan kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
- Perkusi : Sonor (+/+)
- Auskultasi : Vesikuler (+/+) di kedua lapangan paru, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)

Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba 2 jari ICS V linea MCS, thrill (-)
- Perkusi : Batas jantung normal
- Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, murmur (-), gallop (-)

7. Abdomen
Supel, nyeri tekan (-), organomegali (-), timpani (+), BU (+) normal
8. Ekstremitas atas
Akral hangat, edema (-), sianosis (-), deformitas (-), CRT < 2 detik,
pergerakan normoaktif
9. Ekstremitas bawah
Akral hangat, edema (-), sianosis (-), deformitas (-), CRT < 2 detik,
pergerakan normoaktif

4
2.4 Status Dermatologis:

Regio: malleolus lateral sinistra


Efloresensi: 5

1. Plak hiperpigmentasi bentuk irregular, ukuran 6x4 cm, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, warna kehitaman, tepi tidak aktif, 1 distribusi regional,
permukaan kasar4 dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah
sekitar eritema, nyeri (-). 2
2. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
3
kelainan, nyeri (-).
3. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
kelainan, nyeri (-).
4. Plak eritematosa bentuk irregular, ukuran plakat, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, eritem, tepi tidak aktif, distribusi regional, permukaan kasar
dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah sekitar tidak ada
kelainan, nyeri (-).
5. Plak hiperpigmentasi bentuk anular, ukuran numular, jumlah soliter, batas
sirkumskripta, warna kehitaman, tepi tidak aktif, distribusi regional,
permukaan kasar dengan skuama dan likenifikasi, konsistensi keras, daerah
sekitar tidak ada kelainan, nyeri (-).

2.5 Pemeriksaan Penunjang


Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

2.6 Diagnosis Banding


1. Neurodermatitis sirkumskripta
2. Dermatitis kontak iritan kronis
3. Psoriasis
4. Liken Planus

2.7 Diagnosis Kerja


Neurodermatitis sirkumskripta regio malleolus lateral sinistra

5
2.8 Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
- Menghindari garukan pada daerah yang gatal
- Menghindari stress psikologis
- Menjaga kebersihan kulit dan kelembaban kulit
2. Medikamentosa
- Antihistamin: cetirizine tab 10 mg 1 x 1 tab
- Emollient: urea 10% krim, dioleskan setiap habis mandi
- Kortikosteroid topical: clobetasol proprionate 0,05% ointment
dioleskan sesuai FTU 2 x perhari

2.9 Pemeriksaan Anjuran


1. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan kadar Imunoglobulin E
2. Pemeriksaan histopatologi
3. Uji tempel (patch test)
4. Pemeriksaan KOH 10%
5. Pemeriksaan fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner

2.10 Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam

Anda mungkin juga menyukai