Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERBANKAN

1. Berikan pendapat Saudara, apakah modal disetor bank adalah sumber dana utama
bank!
Jawaban:

Modal disetor bukanlah sumber utama dari bank. Seperti yang diketahui Bank
memiliki tiga sumber dana yaitu modal bank, dana masyarakat dan dana pihak lain.
Modal disetor sendiri merupakan bagian dari sumber dana Modal Bank. Modal disetor
bukan merupakan sumber utama melainkan sumber pertama dari bank. Hal ini karena
dalam pendirian bank dipersyaratkan adanya bagian dari Modal yang harus disetor ke
dalam kas Perusahaan (Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/ 12 /PBI/2013 Tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum). Maka modal disetor tersebut
yang akan digunakan oleh bank untuk beroperasi pertama kali sebelum menerima
dana dari masyarakat. Yang menjadi sumber dana utama bagi Bank tentu saja adalah
dana yang berasal dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan Fungsi utama perbankan
Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.1
Selain itu, hal tersebut juga dapat kita buktikan apabila kita melihat dalam
laporan keuangan bank sepeti pada contoh Laporan Keuangan Tahun 2016 per
Desember dari Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur di mana Jumlah simpanan
dari nasabah mencapai Rp. 32.798.657.000.000,- sedangkan sumber dana yang
berasal dari modal disetor total hanya Rp. 4.251.107.000.000 (modal disetor ditambah
tambahan modal disetor). Apabila dihitung perbandingan simpanan nasabah dengan
modal disetor rasionya mencapai 8 : 1 (delapan berbanding satu). Dengan demikian
terlihat jelas bahwa memang modal disetor bukan sumber utama dana bank melainkan
dana simpanan nasabah.

2. Jelaskan perbandingan antara sumber dana perbankan yang berasal dari pinjaman
antar bank yang dilaksanakan dengan sesama bank dalam negeri dengan bank luar
negeri.
Jawab:

No. Pinjaman Antar Bank Dalam Negeri Pinjaman Antar Bank Luar Negeri
(Interbank Call Money) (Interbank Debt Exchange)
1 Pinjaman yang sifatnya lebih terencana kewajiban Bank terhadap Kreditur
yang meliputi simpanan antar
bank, pinjaman jangka pendek,
menengah dan panjang serta
pinjaman lainnya yang telah
dipertukarkan menjadi pinjaman
baru sebagaimana diatur dalam
MLA untuk suatu waktu tertentu
(cth: saat krisis 1998).

1 Indonesia. Undang-Undang Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun


1992 tentang Perbankan, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Lembar Negara No.
2 pinjaman dari suatu bank kepada bank Master Loan Agreement (MLA)
lain dengan perjanjian kredit. yaitu Naskah Perjanjian Pinjaman
Luar Negeri Antar Bank yang
ditandatangani oleh Bank
Indonesia sebagai penjamin, Bank,
Kreditur,
Syndicate Agent, Calculation
Agent dan Exchange Agent.2
3 Sebagaimana layaknya perjanjian Dapat berupa selain pinjaman yaitu
pinjam-meminjam dengan Syarat- Sertifikat Bank dan Deposit on
syarat: jatuh tempo, jaminan, dsb Call atau surat berharga lain.
seperti perjanjian pada umumnya
4 Jaminan berupa reputasi bank Bank Indonesia sebagai penjamin
dengan counter
guarantee Pemerintah Indonesia.3
5 Jangka Waktu Singkat Jangka Waktu Menengah-Panjang
6 untuk mengelola likuiditas untuk Untuk memenuhi permintaan valas
mengatasi mismatch jangka pendek untuk membayar kewajiban jatuh
cth: menutup kewajiban kliring. tempo

3. Sebut dan jelaskan secara efektif dan efisien tentang best practices for financial
consumer protection on banking sector menurut World Bank!
Jawab :
Dalam pedoman yang diterbitkan World Bank pada tahun 2012, best practices
for financial consumer protection dimaknai sebagai sebuah rezim perlindungan
konsumen yang berfungsi memberikan perlindungan yang efektif untuk konsumen
jasa keuangan ritel sekaligus memberdayakan konsumen untuk menggunakan hak
hukum mereka dan memenuhi kewajiban hukum mereka. 4 Yang meliputi beberapa hal
dasar dari best practices yang ditemukan dalam rezim perlindungan konsumen
keuangan yang berfungsi dengan baik antara lain : Lembaga Perlindungan Konsumen,
Praktek Pengungkapan dan Penjualan, Penanganan dan Pemeliharaan Akun
Pelanggan, Privasi dan Perlindungan Data, Mekanisme Penyelesaian Sengketa,
Skema Jaminan dan Kompensasi, Pendidikan keuangan & Pemberdayaan Konsumen,
dan Persaingan.

Dalam hal sektor perbankan best practices for financial consumer protection
ditujukan untuk membangun hubungan bisnis yang baik antara bank komersial dan
publik yang sangat penting untuk pengembangan sistem perbankan suatu negara.
Yang dibutuhkan adalah saling percaya dan keyakinan antara bank dan konsumen.
Jika suatu transparansi saja sudah tidak ada, maka kesadaran konsumen dan
perlindungan juga akan tidak memadai, ataupun mekanisme penyelesaian sengketa

2 Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/14/Pbi/2001 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor : 2/12/Pbi/2000 Tentang Jaminan Pinjaman Luar Negeri Antar Bank.
3 Ibid.
4 Hlm. 2
yang mahal atau tidak efektif, maka dapat menyebabkan sistem perbankan yang
kurang efisien dan sulit diakses daripada yang seharusnya.

4. Berikan pendapat Saudara berkaitan dengan best practices for financial consumer
protection on banking sector menurut World Bank dikaitkan dengan ketentuan
perlindungan nasabah perbankan di Indonesia!
Jawaban :
No. Penerapan Best Practice di Implementasi di Indonesia
Perbankan
1 Lembaga Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan
UU No. 21 Tahun 2011
2 Praktek Pengungkapan dan Di terapakan dengan adanya
Penjualan. Ketika membuat Peraturan Bank Indonesia Nomor:
rekomendasi untuk konsumen, bank 7/6/PBI/2005 Tentang Transparansi
harus mengumpulkan, berkas dan Informasi Produk Bank Dan
merekam informasi yang memadai Penggunaan Data Pribadi Nasabah
dari konsumen untuk memungkinkan seta Peraturan Otoritas Jasa
bank untuk menawarkan sebuah Keuangan Nomor: 1/POJK.07/2013
produk/ layanan yang sesuai kepada Tentang Perlindungan Konsumen
konsumen. Sektor Jasa Keuangan.
3 Penanganan dan Pemeliharaan Akun Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Pelanggan Keuangan Nomor: 1/POJK.07/2013
Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib
menjaga keamanan simpanan, dana,
atau aset Konsumen yang berada
dalam tanggung jawab Pelaku Usaha
Jasa Keuangan.
Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib
memberikan tanda bukti
kepemilikan produk dan/atau
pemanfaatan layanan kepada
Konsumen tepat pada waktunya
sesuai dengan perjanjian dengan
Konsumen.
4 Privasi dan Perlindungan Data Hal ini dijamin dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
1/POJK.07/2013 Pasal 31 ayat (1)
bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan
dilarang dengan cara apapun,
memberikan data dan/atau informasi
mengenai Konsumennya kepada
pihak ketiga.

5 Mekanisme Penyelesaian Sengketa Hal ini juga telah diatur dalam


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor: 1/POJK.07/2013 Pasal 39
ayat (1) bahwa Dalam hal tidak
mencapai kesepakatan penyelesaian
pengaduan, Konsumen dapat
melakukan penyelesaian sengketa di
luar pengadilan atau melalui
pengadilan.

6 Skema Jaminan danKepailitan Bahwa di Indonesia saat ini lembaga


(Insolvency) kepailitan bank dan simpanan dari
Nasabah bank telah dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan
berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia. Nomor
24 Tahun 2004. Tentang. Lembaga
Penjamin Simpanan dengan nilai
pertanggungan hingga 2 milyar
rupiah.
7 Pendidikan keuangan & Hal tersebut juga telah diatur dalam
Pemberdayaan Konsumen POJK Nomor: 1/POJK.07/2013
Pasal 14 ayat (1) yaitu Pelaku Usaha
Jasa Keuangan wajib
menyelenggarakan edukasi dalam
rangka meningkatkan literasi
keuangan kepada Konsumen
dan/atau masyarakat. Dan ayat (2)
Rencana penyelenggaraan edukasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib disusun dalam suatu program
tahunan dan dilaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.

8 Kompetisi atau Persaingan Usaha Saat ini memang belum ada


Peraturan Khusu mengenai
Persaingan Usaha di Jasa Perbankan
namun Indonesia telah memiliki
ketentuan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999. Tentang. Larangan
Praktek Monopoli Dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat yang berlaku
untuk semua pelaku usaha termasuk
Jasa Keuangan.

5. Sebut dan jelaskan, masing-masing lima, jasa dan produk perbankan konvensional
dan syariah!
Jawaban :
No. Perbankan Konvesional Perbankan Syariah

1 Tabungan yaitu simpanan uang di Tabungan Syariah yaitu simpanan


Bank. Penarikan Tabungan hanya berdasarkan akad wadiah (penitipan)
dapat dilakukan menurut syarat dan akad mudharabah (investasi
tertentu. Umumnya bank akan dana) atau akad lain yang tidak
memberikan buku tabungan yang bertentangan dengan prinsip syariah
berisi informasi seluruh transaksi yang penarikannya tidak dapat
yang Anda lakukan dan kartu ATM melalui cek dan bilyet giro. Imbal
lengkap dengan nomor pribadi balik yang diperoleh menggunakan
(PIN). Imbal hasil yang diperoleh sistem bagi hasil.
berupa bunga.
2 Deposito adalah simpanan yang Deposito pada bank syariah yaitu
pencairannya hanya dapat investasi dana berdasarkan akad
dilakukan pada jangka waktu mudharabah atau akad lain yang tidak
tertentu dan syarat-syarat tertentu. bertentangan dengan prinsip syariah
Produk ini dapat dicairkan setelah yang penarikannya hanya dapat
jangka waktu berakhir. Deposito dilakukan pada waktu tertentu
yang akan jatuh tempo dapat berdasarkan akad antara nasabah
diperpanjang secara otomatis penyimpan dan Bank Syariah
(Automatic Roll Over). Deposito dan/atau UUS.
dapat dalam mata uang rupiah
maupun dalam mata uang asing.

3 Kredit atau Pinjaman Produk bank Pembiayaan Syariah yaitu produk


yang satu ini memungkinan pinjaman yang dapat dilakukan
seseorang atau badan usaha menggunakan pola jual beli seperti
membeli produk dan membayarnya Akad Murabahah, Salam dan Istisna
dalam jangka waktu tertentu. atau Pola bagi hasil berdasarkan akad
Ketentuan mengenai produk kredit Mudharabah dan Akad Musyarakah.
bank bahkan sudah tercantum Selain itu dapat juga menggunakan
dalam Undang-Undang Nomor 7 Akad Qardh dan Akad Ijarah (sewa-
Tahun 1992, sebagaimana diubah menyewa Barang).
dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998.
Setiap kredit memiliki karakteristik
yang tidak pernah terlepas, yakni
ada jangka waktu, suku bunga yang
telah disepakati, cara pembayaran,
jaminan, biaya administrasi, sampai
asuransi jiwa dan tagihan yang
dibuat sebagai antisipasi jika terjadi
kredit macet atau peminjam
meninggal dunia.

4 Rekening Giro atau Current Giro Syariah didasarkan Fatwa DSN


Account adalah salah satu produk No.01/DSN-M.UI/IV/2000 tentang
perbankan berupa simpanan dari Giro. Giro syariah yaitu Simpanan
nasabah perseorangan maupun berdasarkan akad wadiah atau akad
badan usaha dalam Rupiah maupun lain yang tidak bertentangan dengan
mata uang asing yang penarikannya prinsip syariah yang penarikannya
dapat dilakukan kapan saja selama dapat dilakuan setiap saat dengan
jam kerja dengan menggunakan menggunakan cek, bilyet giro dan
warkat Cek dan Bilyet Giro. sarana lainnya.
5 Bank garansi yaitu merupakan Bank Garansi Syariah yaitu jaminan
kesanggupan tertulis yang yang diberikan oleh bank kepada
diberikan oleh bank kepada pihak pihak ketiga penerima jaminan atas
yang menerima jaminan bahwa pemenuhan kewajiban tertentu
bank akan membayar sejumlah nasabah selaku pihak yang dijamin
uang kepadanya pada waktu yang kepada pihak ketiga dengan
ditetapkan jika pihak terjamin tidak menggunakan akad kafalah yaitu
dapat memenuhi kewajibannya. transaksi penjaminan yang diberikan
oleh penanggung kepada pihak ketiga
atau yang tertanggung untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua.

Anda mungkin juga menyukai