Anda di halaman 1dari 2

SERBUAN PEKERJA ASING

Sobat, pernahkah kamu mendengar bahwa kita sedang terancam dengan pekerja-pekerja
asing? Ya, meski jumlah yang terungkap masih relatif kecil, namun ancaman tenaga kerja Cina
menyerbu Indonesia misalnya, itu adalah salah satu fakta yang kita temui saat ini.
Dalam kerjasama proyek Cina di Indonesia yang mendatangkan TKA dari Cina, justru akan
mengurangi lapangan kerja bagi pribumi. Kita akan dapat perlawanan dari dalam negeri karena
kita kekurangan lapangan tenaga kerja, jelas mantan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.
Menurutnya, apabila dibiarkan tanpa pengawasan, maka keutuhan negaralah yang menjadi
taruhannya.
Senada dengan Jumhur, FX Poyuono mengatakan Cina jelas mengancam karena mengambil
alih lapangan kerja untuk warga negara Indonesia sendiri.
Dalam paparannya, Poyuono juga mengungkapkan fakta bahwa presiden Jokowi
memberikan persyaratan bahwa investasi Cina yang satu paket dengan tenaga kerjanya hanya
boleh di proyek turnkey (terima jadi) dan bukan pada sektor-sektor penting, namun faktanya
persyaratan itu banyak dilanggar.
Sobat muslim yang dirahmati oleh Allah, agaknya ancaman ini bukanlah ancaman yang
biasa, di balik semua ini terdapat tabiat buruk Cina kepada Indonesia yaitu ada semangat
ekspansionis yang mereka emban hal ini tidak jauh beda dengan yang dilakukan imperialis Barat.
Disamping ancaman tenanga kerja, proyek-proyek Cina itu juga membawa misi untuk
menciptakan pasar bagi produk-produk bahan bahan kontruksi.
Sobat, tahukah kamu? Di balik proyek Cina tersebut akan ada utang yang lebih besar dari
utang-utang sebelumnya. Bisa dibayangkan nantinya proyek-proyek yang mengatasnamakan
Indonesia, tapi tenaga kerjanya hanya untuk warga Cina dan terlebih lagi negeri ini dibebani
utang yang sangat memberatkan dibandingkan utang dengan negara lain, sungguh ini sangat
mengancam kita, bukan?
Sobat, ternyata akhir-akhir ini investasi Cina makin besar, orang Cina makin mudah masuk,
bahkan beberapa syarat TKA untuk masuk ke Indonesia sudah di hapus untuk mempermudah.
Kalau sudah seperti ini, bukan tidak mungkin bahwa ancaman kita sangat besar.
Penerapan UU yang mempermudah TKA masuk ke Indonesia, peraturan-peraturan yang
lemah dan berpihak kepada asing, dan semua persoalan di atas adalah akibat logis dari penerapan
sistem sekular kapitalisme dengan meninggalkan aturan-aturan Allah SWT. Itulah yang telah
diperingatkan oleh Allah SWT: Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya
bagi dia penghidupan yang sempit (TQS Thaha [20]: 124).
Sobat muslim yang dirahmati oleh Allah, jelas, saat ini kita perlu mencampakkan sistem
sekular dan menerapkan sistem Islam melalui penerapan syariah Islam secara menyeluruh dalam
institusi Khilafah Rasyidah. Dengan syariah Islam kekayaan akan kembali seutuhnya untuk
rakyat. Tentu karena dalam Islam kekayaan alam haram diserahkan kepada swasta apalagi asing.
Sistem ekonomi Islam juga akan bisa mewujudkan distribusi kekayaan secara merata dan
berkeadilan yang akan bisa memberikan kehidupan yang baik untuk seluruh rakyat. Penerapan
sistem ekonomi Islam dalam mengelola kekayaan dan perekonomian negara juga akan bisa
menyediakan sumber dana yang dibutuhkan untuk pembangunan, termasuk pembangunan
infrastruktur. Utang dengan bunga (riba) apalagi dari asing juga tidak akan bisa masuk sebab hal
itu adalah haram. Dengan itu semua dampak buruk akibat utang termasuk serbuan tenaga kerja
asing dan intervensi asing bisa dihilangkan. Kemandirian dalam negeri pun bisa diwujudkan
sebab liberalisasi yang menyebabkan ketergantungan tidak akan terjadi. Pemberantasan korupsi
akan bisa dilakukan secara tuntas dengan pemberlakuan sanksi hukum Islam yang tegas.
Sobat, tentu kita tidak bisa hanya diam melihat ancaman yang besar ini, karena itu, ini
menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita semua untuk segera mewujudkan penerapan syariah
Islam secara menyeluruh. Hal ini hanya bisa terwujud di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang
mengikuti manhaj kenabian. Ketika ini terwujud, kehidupan yang baik dan keberkahan akan
dirasakan oleh rakyat negeri ini. Allah SWT telah menjanjikan:
Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi (TQS al-Araf [7]: 96).

Wallahualambisshowab.

Anda mungkin juga menyukai