Lampiran Ringkasan Manajemen Investasi
Lampiran Ringkasan Manajemen Investasi
RINGKASAN MATERI
A. Analisis Makro dan Regulasi
Siklus ekonomi digambarkan sebagai gelombang naik turun aktivitas ekonomi
yang terdiri atas empat tahapan, yaitu: (i) ekspansi atau pemulihan, (ii) puncak
atau peak; (iii) resesi; dan (iv) trough atau lembah. Siklus ekonomi yang
tercermin pada produk nasional dan pendapatan nasional ini terjadi secara
berulang dalam jangka waktu tertentu.
Kebijakan makroekonomi terdiri dari: (i) Kebijakan Moneter yang dikontrol oleh
Bank Indonesia dengan instrumen mengubah jumlah uang beredar, suku bunga,
dan tingkat diskonto, dan sistem perbankan yang dikontrol oleh Otoritas Jasa
Keuangan; dan (ii) Kebijakan Fiskal yang dikontrol oleh pemerintah dengan
instrumen tarif pajak dan belanja pemerintah.
Melalui peningkatan kapasitas perekonomian, kebijakan fiskal dapat
mempengaruhi suatu sisi permintaan agregat suatu perekonomian dalam jangka
pendek, dan juga dapat mempengaruhi sisi penawaran yang bersifat jangka
panjang. Kebijakan fiskal dan moneter akan berinteraksi antara satu sama lain
dalam pengelolaan stabilitas makroekonomi.
Penghitungan GDP dapat dilakukan dengan tiga metode: produksi, pengeluaran
dan pendapatan. Perhitungan Inflasi, dapat dilakukan dengan (i) menghitung
indeks harga konsumen (IHK) dengan indeks Laspeyres, dan (ii) menghitung
persentase perbedaan IHK. Hanya inflasi inti yang dipengarui oleh kebijakan
moneter. Harga bahan makanan dipengaruhi oleh iklim dan kondisi cuaca.
Harga bbm dan listrik serta komoditi yang disubsidi lainnnya ditentukan oleh
kebijakan pemerintah.
Untuk mengatasi krisis ekonomi tahun 1997-1998, Indonesia memperkenalkan
empat kebijakan yang saling terkait, yakni: (i) mengubah kebijakan moneter dan
kredit perbankan, di antaranya: mengganti sistem kurs devisa tetap ke sistem
kurs devisa mengambang dan menghentikan kebijakan kredit program serta
represi finansial dan beralih pada sistem mekanisme pasar yang menggunakan
aturan Basel yang berbasis risiko; (ii) mengubah kebijakan fiskal, termasuk
otonomi daerah dan administrasi keuangan negara; (iii) melakukan
restrukturisasi perbankan, pengaturan dan pengawasannya; (iv) melakukan
strukturalisasi di sektor riil untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas
perekonomian guna menurunkan biaya produksi dan tingkat harga serta
meningkatkan daya saing ekspor di pasar dunia.
1
B. Basic of Financial Management
Investasi dapat dibedakan atas aset finansial dan aset fisik. Aset finansial terdiri
dari: pasar uang (call money, Sertifikat Bank Indonesia, Treasury Bill,
Promissory Note, Commercial Paper, dan Repurchase Agreement), dan pasar
modal (saham, obligasi, reksadana). Sedangkan aset fisik dapat berupa tanah,
properti, emas, dan sebagainya.
Pasar modal adalah pasar untuk perdagangan instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan sebagai sumber pendanaan bagi lembaga
perusahaan atau pemerintah. Manfaat pasar modal bagi emiten, di antaranya: (i)
jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar; (ii) tidak ada batasan
(covenant); (iii) tingkat solvabilitas perusahaan tnggi; dan (iv) tingkat
ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil. Sedangkan manfaat
pasar modal bagi investor, di antaranya: (i) nilai investasi berkembang mengikuti
pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam capital gain; dan (ii) memperoleh
dividen bagi mereka yang memiliki saham. Indeks harga saham dapat
dikelompokkan menjadi: indeks harga saham gabungan, indeks sektoral, indeks
LQ45, indeks syariah, dan indeks harga saham individual.
Time value of money atau nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep
yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai
uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan perbedaaan waktu karena adanya inflasi,
perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, dan suasana
politik. Time value of money terdiri dari: future value, present value, annuities,
rates of return, dan amortization.
Return merupakan tingkat pengembalian hasil yang diperoleh oleh para investor
yang mengiventasikan sejumlah dananya pada saham dan periode tertentu.
Sedangkan risiko adalah kemungkinan tingkat pengembalian yang lebih rendah
dari yang diharapkan, yang dapat dilihat berdasarkan: stand-alone risk dan
portofolio risk.
C. Portfolio Management
Jenis Risiko dapat dibedakan menjadi: (i) specific risk, seperti: business risk,
credit risk, liquidity risk, operational risk, dan legal risk; (ii) systematic risk,
seperti: political risk, foreign exchange risk, dan economic risk. Risiko spesifik
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi sebab risiko ini hanya ada
dalam satu perusahaan atau industri tertentu, sedangkan risiko sistematis tidak
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi karena dipengaruhi oleh
2
kondisi makro dan pasar secara keseluruhan. Selain itu jangka waktu dan
likuiditas juga dapat mempengaruhi risiko.
Alokasi aset atau diversifikasi sangat berperan dalam kesuksesan berinvestasi,
dengan harapan jika terjadi penurunan pengembalian satu saham akan ditutup
oleh kenaikan pengembalian saham yang lain. Kelas aset terbagi atas: (i) stock
category: value, growth, small cap, large cap, foreign stock; (ii) bond category:
government, corporate; (iii) cash category: saving, deposits, money market.
Tingkat return dan risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus covarians dan
standar deviasi, di mana portofolio dengan korelasi= -1 atau yang paling
mendekati adalah yang paling ideal, sedangkan korelasi = +1 atau yang paling
mendekati adalah yang paling buruk.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
expected return terbesar dengan tingkat risiko tertentu atau portofolio yang
mengandung risiko terkecil dengan tingkat expected return tertentu. Portofolio
yang optimal didefinisikan sebagai titik singgung antara sejumlah portofolio yang
efisien dengan kurva indiferen tertinggi investor.
Dalam mengelola portofolio investasi, Manajer Investasi (MI) memiliki dua
pilihan, yaitu: (i) Metode pengelolaan pasif, di mana isi dan arah investasi dari
sebuah portofolio kurang lebih akan menyerupai sebuah indeks, dengan dasar
bahwa pasar modal telah beroperasi dan metode pengelolaan pasif; (ii) etode
pengelolaan aktif, di mana MI secara aktif melakukan pengelolaan portofolio
dan pemilihan efek dengan cara buy, sell serta hold.
Performa portfolio dapat diukur dengan menggunakan beberapa
metode/pendekatan, di antaranya: (i) return measures dengan Time-Weighted
Return (TWR) dan Dollar-Weighted Return/Internal Rate of Return (IRR); (ii)
risk-adjusted performance dengan Sharpe ratio, Treynor ratio, dan Jensens
alpha.
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksadana yang
menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat
pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek
yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Reksadana KIK dapat
dibedakan menjadi: (i) reksadana konvensional, yang terdiri dari: reksadana
pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana
saham; (ii) reksadana terstruktur, yang terdiri dari: reksadana terproteksi,
reksadana penjaminan, dan reksadana indeks; (iii) reksadana yang
diperdagangkan di bursa (ETF); serta (iv) reksadana penyertaan terbatas.
Hedge Fund adalah suatu dana yang dikumpulkan dan dikelola secara privat
(sehingga tidak dibatasi oleh aturan-aturan investasi layaknya suatu reksa dana)
3
oleh fund manager, memasang investasi minimal yang besar, tidak bisa ditarik
setiap saat tapi berjangka sesuai perjanjian, dan memberi keleluasaan bagi sang
manager tentang cara menginvestasikan dananya termasuk menggunakan
teknik-teknik mutakhir dan mengenakan performance fee.
4
Obligasi konversi atau convertible bond adalah suatu jenis obligasi yang dapat
dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit obligasi dan biasanya
pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan
obligasi tersebut. Obligasi konversi ini memiliki tingkat suku bunga kupon yang
rendah di mana pemegang obligasi dianggap telah menerima kompensasi
berupa kesempatan untuk mengkonversikan obligasinya dengan saham biasa
dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut dipasaran.
5
Small and middle cap stocks: saham yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan berkapitalisasi pasar kecil.
Rasio investasi atau rasio pasar saham merupakan rasio yang penting bagi
investor ketika menganalisa informasi tentang perusahaan, terdiri atas: earning
per share, dividend per share, price earnings ratio, dan dividend yield.
Marketpriceof
underlying Strikeprice
Fundamentalvalueofacall commonstock, on 100
orother thecall
financialasset
Marketpriceof
Strikeprice underlying
Fundamentalvalueofaput on commonstock, 100
theput orother 6
financialasset
G. Studi Kasus Komprehensif
Menghitung Trading by Binomial
Zero Coupon Bond
Coupon Bond
7
8