Anda di halaman 1dari 8

Lampiran Ringkasan Materi Pelaksanaan

Diklat Manajemen Investasi Angkatan I Tahun Anggaran 2016

RINGKASAN MATERI
A. Analisis Makro dan Regulasi
Siklus ekonomi digambarkan sebagai gelombang naik turun aktivitas ekonomi
yang terdiri atas empat tahapan, yaitu: (i) ekspansi atau pemulihan, (ii) puncak
atau peak; (iii) resesi; dan (iv) trough atau lembah. Siklus ekonomi yang
tercermin pada produk nasional dan pendapatan nasional ini terjadi secara
berulang dalam jangka waktu tertentu.
Kebijakan makroekonomi terdiri dari: (i) Kebijakan Moneter yang dikontrol oleh
Bank Indonesia dengan instrumen mengubah jumlah uang beredar, suku bunga,
dan tingkat diskonto, dan sistem perbankan yang dikontrol oleh Otoritas Jasa
Keuangan; dan (ii) Kebijakan Fiskal yang dikontrol oleh pemerintah dengan
instrumen tarif pajak dan belanja pemerintah.
Melalui peningkatan kapasitas perekonomian, kebijakan fiskal dapat
mempengaruhi suatu sisi permintaan agregat suatu perekonomian dalam jangka
pendek, dan juga dapat mempengaruhi sisi penawaran yang bersifat jangka
panjang. Kebijakan fiskal dan moneter akan berinteraksi antara satu sama lain
dalam pengelolaan stabilitas makroekonomi.
Penghitungan GDP dapat dilakukan dengan tiga metode: produksi, pengeluaran
dan pendapatan. Perhitungan Inflasi, dapat dilakukan dengan (i) menghitung
indeks harga konsumen (IHK) dengan indeks Laspeyres, dan (ii) menghitung
persentase perbedaan IHK. Hanya inflasi inti yang dipengarui oleh kebijakan
moneter. Harga bahan makanan dipengaruhi oleh iklim dan kondisi cuaca.
Harga bbm dan listrik serta komoditi yang disubsidi lainnnya ditentukan oleh
kebijakan pemerintah.
Untuk mengatasi krisis ekonomi tahun 1997-1998, Indonesia memperkenalkan
empat kebijakan yang saling terkait, yakni: (i) mengubah kebijakan moneter dan
kredit perbankan, di antaranya: mengganti sistem kurs devisa tetap ke sistem
kurs devisa mengambang dan menghentikan kebijakan kredit program serta
represi finansial dan beralih pada sistem mekanisme pasar yang menggunakan
aturan Basel yang berbasis risiko; (ii) mengubah kebijakan fiskal, termasuk
otonomi daerah dan administrasi keuangan negara; (iii) melakukan
restrukturisasi perbankan, pengaturan dan pengawasannya; (iv) melakukan
strukturalisasi di sektor riil untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas
perekonomian guna menurunkan biaya produksi dan tingkat harga serta
meningkatkan daya saing ekspor di pasar dunia.

1
B. Basic of Financial Management
Investasi dapat dibedakan atas aset finansial dan aset fisik. Aset finansial terdiri
dari: pasar uang (call money, Sertifikat Bank Indonesia, Treasury Bill,
Promissory Note, Commercial Paper, dan Repurchase Agreement), dan pasar
modal (saham, obligasi, reksadana). Sedangkan aset fisik dapat berupa tanah,
properti, emas, dan sebagainya.
Pasar modal adalah pasar untuk perdagangan instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan sebagai sumber pendanaan bagi lembaga
perusahaan atau pemerintah. Manfaat pasar modal bagi emiten, di antaranya: (i)
jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar; (ii) tidak ada batasan
(covenant); (iii) tingkat solvabilitas perusahaan tnggi; dan (iv) tingkat
ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil. Sedangkan manfaat
pasar modal bagi investor, di antaranya: (i) nilai investasi berkembang mengikuti
pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam capital gain; dan (ii) memperoleh
dividen bagi mereka yang memiliki saham. Indeks harga saham dapat
dikelompokkan menjadi: indeks harga saham gabungan, indeks sektoral, indeks
LQ45, indeks syariah, dan indeks harga saham individual.
Time value of money atau nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep
yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai
uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan perbedaaan waktu karena adanya inflasi,
perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, dan suasana
politik. Time value of money terdiri dari: future value, present value, annuities,
rates of return, dan amortization.
Return merupakan tingkat pengembalian hasil yang diperoleh oleh para investor
yang mengiventasikan sejumlah dananya pada saham dan periode tertentu.
Sedangkan risiko adalah kemungkinan tingkat pengembalian yang lebih rendah
dari yang diharapkan, yang dapat dilihat berdasarkan: stand-alone risk dan
portofolio risk.

C. Portfolio Management
Jenis Risiko dapat dibedakan menjadi: (i) specific risk, seperti: business risk,
credit risk, liquidity risk, operational risk, dan legal risk; (ii) systematic risk,
seperti: political risk, foreign exchange risk, dan economic risk. Risiko spesifik
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi sebab risiko ini hanya ada
dalam satu perusahaan atau industri tertentu, sedangkan risiko sistematis tidak
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi karena dipengaruhi oleh

2
kondisi makro dan pasar secara keseluruhan. Selain itu jangka waktu dan
likuiditas juga dapat mempengaruhi risiko.
Alokasi aset atau diversifikasi sangat berperan dalam kesuksesan berinvestasi,
dengan harapan jika terjadi penurunan pengembalian satu saham akan ditutup
oleh kenaikan pengembalian saham yang lain. Kelas aset terbagi atas: (i) stock
category: value, growth, small cap, large cap, foreign stock; (ii) bond category:
government, corporate; (iii) cash category: saving, deposits, money market.
Tingkat return dan risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus covarians dan
standar deviasi, di mana portofolio dengan korelasi= -1 atau yang paling
mendekati adalah yang paling ideal, sedangkan korelasi = +1 atau yang paling
mendekati adalah yang paling buruk.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
expected return terbesar dengan tingkat risiko tertentu atau portofolio yang
mengandung risiko terkecil dengan tingkat expected return tertentu. Portofolio
yang optimal didefinisikan sebagai titik singgung antara sejumlah portofolio yang
efisien dengan kurva indiferen tertinggi investor.
Dalam mengelola portofolio investasi, Manajer Investasi (MI) memiliki dua
pilihan, yaitu: (i) Metode pengelolaan pasif, di mana isi dan arah investasi dari
sebuah portofolio kurang lebih akan menyerupai sebuah indeks, dengan dasar
bahwa pasar modal telah beroperasi dan metode pengelolaan pasif; (ii) etode
pengelolaan aktif, di mana MI secara aktif melakukan pengelolaan portofolio
dan pemilihan efek dengan cara buy, sell serta hold.
Performa portfolio dapat diukur dengan menggunakan beberapa
metode/pendekatan, di antaranya: (i) return measures dengan Time-Weighted
Return (TWR) dan Dollar-Weighted Return/Internal Rate of Return (IRR); (ii)
risk-adjusted performance dengan Sharpe ratio, Treynor ratio, dan Jensens
alpha.
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksadana yang
menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat
pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek
yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Reksadana KIK dapat
dibedakan menjadi: (i) reksadana konvensional, yang terdiri dari: reksadana
pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana
saham; (ii) reksadana terstruktur, yang terdiri dari: reksadana terproteksi,
reksadana penjaminan, dan reksadana indeks; (iii) reksadana yang
diperdagangkan di bursa (ETF); serta (iv) reksadana penyertaan terbatas.
Hedge Fund adalah suatu dana yang dikumpulkan dan dikelola secara privat
(sehingga tidak dibatasi oleh aturan-aturan investasi layaknya suatu reksa dana)

3
oleh fund manager, memasang investasi minimal yang besar, tidak bisa ditarik
setiap saat tapi berjangka sesuai perjanjian, dan memberi keleluasaan bagi sang
manager tentang cara menginvestasikan dananya termasuk menggunakan
teknik-teknik mutakhir dan mengenakan performance fee.

D. Analysis of Fixed Income Securities


Obligasi (bonds) merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Disebut fixed income securities karena pengembaliannya pasti (fixed).
Tingkat suku bunga merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan
harga obligasi, di mana apabila suku naik maka harga obligasi akan turun, dan
demikian sebaliknya. Jika dibandingkan dengan saham, maka obligasi
menawarkan tingkat pengembalian lebih rendah namun dengan risiko lebih
stabil.
Karakteristik Obligasi :
Nilai Nominal (face value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
Kupon (coupon rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala (biasanya setiap 3 atau 6 bulanan).
Jatuh Tempo (maturity) adalah tanggal di mana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya.
Emiten (issuer) adalah pihak yang menerbitkan obligasi, bisa perusahaan atau
pemerintah.
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada tiga kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: (i) par:
harga obligasi sama dengan nilai nominal; (ii) at premium : harga obligasi lebih
besar dari nilai nominal, terjadi ketika bunga pasar di bawah coupon rate
obligasi; (iii) at discount: harga obligasi lebih kecil dari nilai nominal, terjadi ketika
bunga pasar lebih besar dari coupon rate.
Peringkat obligasi merupakan kode yang menunjukkan kualitas investasi pada
obligasi. Lembaga pemeringkat swasta menetapkan peringkat berdasarkan
analisis keuangan. Emiten yang keuangannya kuat mendapatkan peringkat
investment grade, sedangkan peringkat junk bond diberikan untuk emiten yang
risiko gagal bayarnya tinggi.

4
Obligasi konversi atau convertible bond adalah suatu jenis obligasi yang dapat
dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit obligasi dan biasanya
pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan
obligasi tersebut. Obligasi konversi ini memiliki tingkat suku bunga kupon yang
rendah di mana pemegang obligasi dianggap telah menerima kompensasi
berupa kesempatan untuk mengkonversikan obligasinya dengan saham biasa
dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut dipasaran.

E. Analysis of Equity Securities


Saham atau equity securites merupakan surat berharga sebagai bukti
kepemilikan atau penyertaan modal dari individu atau institusi dalam suatu
perusahaan. Keuntungan investasi saham terdiri dari capital gain, yaitu selisih
harga jual saham yang lebih tinggi daripada harga beli saham, dan deviden atau
pembagian laba; sedangkan risiko investasi saham dapat berupa:capital loss,
delisting, dan tidak likuid.
Jenis analisa saham dapat dibedakan atas: (i) analisa fundamental, yaitu analisa
dengan melihat kinerja ekonomi, bisnis, perusahaan, dan keuangan; dan (ii)
analisa teknikal, dengan melihat data pasar dan grafik. Analisa fundamental
dilakukan dengan economic analysis, industry analysis, hingga company
analysis. Sementara, analisa teknikal dapat dilakukan dengan teknik grafik,
seperti: the dow theory, types of charts, dan chart patterns, ataupun teknik
indikator, seperti: cumulative advance-decline indicator, rate of change, moving
averages, dan relative strength index. Analisa fundamental akan membantu
dalam menentukan saham apa yang akan dibeli atau dijual, sedangkan analisa
teknikal akan membantu untuk menentukan kapan membeli atau menjual
saham.
Sifat dan karakteristik saham:
Growth stocks: saham dengan tingkat penjualan yang lebih tinggi daripada
ekonomi secara umum dan lebih cepat dari kebanyakan saham.
Income stocks: saham yang mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dari
rata-rata saham dalam bentuk deviden.
Defensive stocks: saham yang diasumsikan stabil dan aman, khususnya
dalam periode di mana siklus bisnis sedang menurun.
Cyclical stocks: saham yang berfluktuasi tajam mengikuti siklus bisnis atau
industrinya.
Speculative stocks: saham yang memberikan peluang spekulatif bagi investor
dalam menemukan momen yang tepat untuk berinvestasi.

5
Small and middle cap stocks: saham yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan berkapitalisasi pasar kecil.
Rasio investasi atau rasio pasar saham merupakan rasio yang penting bagi
investor ketika menganalisa informasi tentang perusahaan, terdiri atas: earning
per share, dividend per share, price earnings ratio, dan dividend yield.

F. Analysis of Derivative Securities


Derivative adalah suatu instrumen keuangan yang merupakan turunan
(derivative asset) dari instrumen utamanya (underlying asset) baik yang bersifat
penyertaan maupun hutang. Instrumen derivatif mempunyai beberapa manfaat,
antara lain seperti sebagai suatu upaya untuk meminimalisir risiko yaitu dalam
bentuk pemanfaatan instrumen derivatif untuk hedging atau lindung nilai valuta
asing. Selain itu instrumen derivatif juga bisa memperbesar keuntungan,
mengamankan investasi, serta melindungi dari fluktuasi tingkat harga. Derivative
dapat diperdagangkan atas: common stocks, stock indexes, exchange traded
fund, foreign currencies, debt instruments, maupun commodities.
Jenis dari sekuritas derivative di antaranya: options, rights, warrant, future, di
mana nilainya tergantung pada perilaku harga aktiva keuangan yang dijadikan
pokok kontrak atau underlying asset. Ada 5 komponen dasar dalam sebuah
option contract: underlying asset (saham yang mendasarinya); expiration month
(bulan di mana option akan kadaluarsa); strike price (harga perjanjian); type of
option (jenis option: call atau put); premium (premi atau harga option). Investor
yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan
akan membeli call option dan/atau menjual put option, sebaliknya investor yang
mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami penurunan akan
menjual call option dan/atau membeli put option.
Options dapat diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa paralel
(over the counter market). Pada perdagangan options, Option Clearing
Corporation (OCC) berfungsi sebagai perantara, di mana OCC menjadi pembeli
untuk semua penjual dan sekaligus penjual untuk setiap pembeli. Penilaian
terhadap sebuah options perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsiknya
untuk selanjutnya dapat menentukan harga dari options tersebut.
Berikut rumus mencari nilai dari stock options:

Marketpriceof
underlying Strikeprice
Fundamentalvalueofacall commonstock, on 100

orother thecall
financialasset
Marketpriceof
Strikeprice underlying
Fundamentalvalueofaput on commonstock, 100

theput orother 6
financialasset
G. Studi Kasus Komprehensif
Menghitung Trading by Binomial
Zero Coupon Bond

Coupon Bond

Menghitung risk dan return dari suatu portofolio

7
8

Anda mungkin juga menyukai