Anda di halaman 1dari 2

(8) Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini diatur dalam suatu peraturan

tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan tata tertib ini.

Pasal 10
Penguru Pusat

a. Status:
(1) Pengurus Pusat adalah Badan eksekutif tertinggi organisasi PDFI
(2) Masa jabatan Pengurus Pusat PDFI adalah 3 (tiga) tahun.
(3) yang berhak duduk dalam pengurus pusat adalah anggota biasa.
(4) ketua dipilih oleh Rapat pleno Muktamar
(5) kepengurusan pengurus pusat disusun oleh ketua terpilih dan diumumkan selambat-
lambatnya dalam waktu satu bulan sejak terpilihnya ketua.
(6) Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua Umum, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan yang secara bersama-sama
melaksanakan kegiatan organisasi secara kolektif.
(7) Seseorang anggota PDFI hanya diperbolehkan menjadi ketua maksimal 2 (dua) kali masa
kepengurusan.
(8) Apabila sebelum masa jabatan berakhir ketua berhalangan tetap atau mengundurkan diri,
maka wakil ketua wajib bertindak sebagai ketua sampai masa bakti berakhir.
(9) Wakil ketua menggantikan ketua bila berhalangan
(10)Salah satu diantara ketua dan wakil ketua harus berkedudukan di Jakarta
(11)Sekretaris dan bendahara pengurus pusat berkedudukan di Jakarta
(12)Anggota pengurus pusat lainya dapat dipilih baik dari cabang Jakarta maupun cabang
lainya.
b. kekuasaan dan Wewenang
(1) Melaksanakan isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan semua keputusan
yang telah ditetapkan Muktamar.
(2) Mengumumkan kepada seluruh pengurus Cabang yang menyangkut pengambilan
keputusan organisasi ataupun perubahan keputusan Muktamar, dan kemudian
mempertanggung jawabkan kepada Muktamar berikutnya.
(3) Membina hubungan yang baik dengan semua Aparat yang ada, baik Pemerintah maupun
swasta di dalam ataupun di luar negeri, khususnya dengan aparat yang berhubungan dengan
dunia kedokteran forensik dan Medikolegal.
(4) Bertanggung jawab kepada Muktamar
c. Tata tertib Pengelolaan
(1) Pengurus Pusat menjalankan tugasnya segera setelah dilakukan serah terima dengan
Pengurus Pusat demisioner.
(2) Serah terima dilaksankan pada Muktamar dari ketua PP demisioner kepada ketua PP
terpilih.
(3) Untuk menyelenggarakan kegiatan PP harus mengadakan rapat-rapat berupa musyawarah
kerja, rapat pleno diperluas, rapat pleno terbatas serta rapat pengurus harian tetap.
(5) Ketentuan mengenai Musyawarah kerja diatur dalam pasal tersendiri.
(5) Rapat pleno diperluas dihadiri oleh pengurus pusat, kolegium, pengurus pusat
pengembangan dan penelitian dan badan khusus serta pengurus.

Anda mungkin juga menyukai