Osteoporosis Dan Oa
Osteoporosis Dan Oa
Pada tahap awal, anda biasanya tidak akan merasakan nyeri atau gejala lainnya.
Tetapi ketika tulang telah melemah dan keropos anda dapat mengalami tanda
dan gejala antara lain :
- Nyeri punggung
- Badan membungkuk
Jenis-jenis osteoporosis
Osteoporosis
Osteoporosis primer :
Osteoporosis Sekunder :
Osteoporosis primer paling sering terjadi pada wanita, yang disebabkan kadar
hormon estrogennya rendah. Berdasarkan teori, puncak massa tulang terjadi
pada usia 30 tahun baik pada wanita dan pria. Jika puncak massa tulang tidak
tercapai maka wanita rentan terkena penyakit osteoporosis. Puncak massa
tulang pada wanita banyak tidak tercapai karena konsumsi kalsiumnya rendah
(meningkat saat hamil dan masa menyusui). Asupan kalsium orang Indonesia
sangat rendah yaitu tidak sampai 300 mg (hanya 254 mg per hari), padahal
seharusnya setiap hari konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg. Kemudian. setelah
puncak massa tulang tercapai pun tetap harus dijaga dengan asupan kalsium
yang cukup.
- Tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan
kelainan bentuk.
- Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang
ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah
patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan
(Radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut
fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung
menyembuh secara lambat.
Asupan kalsium yang cukup, terutama pada wanita hamil dan saat menyusui
Paparan sinar UVB matahari selama 30 menit (pagi sebelum jam 9 pagi, sore
sesudah jam 4 sore).
Pengertian Osteoporosis
1) Faktor genetik
2) Faktor mekanis
1) Faktor genetik
2) Faktor mekanis
Di lain pihak, faktor mekanis mungkin merupakan faktor yang terpenting dalarn
proses penurunan massa tulang schubungan dengan lanjutnya usia. Walaupun
demikian telah terbukti bahwa ada interaksi panting antara faktor mekanis
dengan faktor nutrisi hormonal. Pada umumnya aktivitas fisis akan menurun
dengan bertambahnya usia; dan karena massa tulang merupakan fungsi beban
mekanis, massa tulang tersebut pasti akan menurun dengan bertambahnya
usia.
3) Kalsium
4) Protein
5) Estrogen.
Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak cenderung akan mengakibatkan
penurunan massa tulang, lebih-lebih bila disertai masukan kalsium yang rendah.
Mekanisme pengaruh merokok terhadap penurunan massa tulang tidak
diketahui, akan tetapi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui urin
maupun tinja.
7) Alkohol
Patofisiologi Osteoporosis
Berkurangnya kalsium
dalam diet
berkurangnya
meningkatnya
arbsorpsi kalsium
sensitivitas osteoklas
terhadap PTH
Gejala yang paling sering dan paling mencemaskan pada osteoporosis adalah :
Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri khas nyeri akibat fraktur
kompressi pada vertebra (paling sering Th 11 dan 12) adalah:
Komplikasi Osteoporosis
Pemeriksaan absorpsiometri
a. Pengobatan
b. Pencegahan
c) Hindari :
Bagaimana gejalanya ?
Patah tulang
Nyeri punggung
Bagaimana diagnosisnya ?
Terapi hormon, terapi ini membantu untuk mencegah kehilangan tulang dan
patah tulang dan kepadatan tulang meningkat.
Obat - obatan
Definisi Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah tipe dari arthritis yang disebabkan oleh kerusakan atau
penguraian dan akhirnya kehilangan tulang muda (cartilage) dari satu atau lebih
sendi-sendi. Cartilage adalah senyawa protein yang melayani sebagai "bantal"
antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Osteoarthritis juga dikenal sebagai
degenerative arthritis. Diantara lebih dari 100 tipe-tipe yang berbeda dari
kondisi-kondisi arthritis, osteoarthritis adalah yang paling umum, mempengaruhi
lebih dari 20 juta orang-orang di Amerika. Osteoarthritis terjadi lebih sering
ketika kita menua. Sebelum umur 45 tahun, osteoarthritis terjadi lebih sering
pada pria-pria. Setelah umur 55 tahun, ia terjadi lebih sering pada wanita-wanita.
Di Amerika, semua ras nampaknya sama dipengaruhi. Kejadian yang lebih tinggi
dari osteoarthritis ada pada populasi Jepang, sementara orang-orang hitam
Afrika Selatan, East Indians, dan China Selatan mempunyai angka-angka yang
lebih rendah.
Penyebab Osteoarthritis
Osteoarthritis primer kebanyakan dihubungkan pada penuaan. Dengan menua,
isi air dari cartilage meningkat, dan susunan protein dari cartilage degenerasi.
Akhirnya, cartilage mulai degenerasi dengan mengelupas atau membentuk
crevasses yang kecil. Pada kasus-kasus yang telah lanjut, ada kehilangan total
dari bantal cartilage antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Penggunaan yang
berulangkali dari sendi-sendi yang terpakai dari tahun ke tahun dapat
mengiritasi dan meradang cartilage, menyebabkan nyeri dan pembengkakan
sendi. Kehilangan dari bantal cartilage menyebabkan gesekan antara tulang-
tulang, menjurus pada nyeri dan pembatasan dari mobilitas sendi. Peradangan
dari cartilage dapat juga menstimulasi pertumbuhan-pertumbuhan tulang baru
(spurs, juga dirujuk sebagai osteophytes) yang terbentuk sekitar sendi-sendi.
Osteoarthritis adakalanya dapat berkembang dalam banyak anggota-anggota
dari keluarga yang sama, menyiratkan basis yang diturunkan (genetik) untuk
kondisi ini.
Definisi
Selain diakibatkan oleh aus, osteoartritis juga dapat disebabkan oleh karena
trauma atau akibat dari penyakit sendi yang lain (sekunder). Tulang rawan yang
terdapat di antara sendi berfungsi sebagai bantalan pada saat sendi dipakai,
namun karena bagian ini rusak maka permukaan tulang pada sendi tersebut
saling beradu sehingga timbul rasa nyeri, bengkak dan kaku.
Description: Osteoarthritis
Gejala klinis
Keluhan yang dirasakan pasien OA adalah nyeri pada sendi, terutama sendi yang
menyangga berat tubuh (seperti sendi lutut atau pinggang). Nyeri terutama
dirasakan sesudah beraktivitas menggunakan sendi tersebut, dan berkurang jika
istirahat.
Kadang-kadang timbul rasa kaku di sendi tersebut pada pagi hari sesudah
bangun tidur, berlangsung kurang dari 30 menit. Kaku ini akan membaik setelah
digerak-gerakkan beberapa saat. Bila digerakkan bisa terdengar bunyi krek
krepitus. Setelah beberapa waktu kemudian penyakit ini dapat memberat
sehingga terasa nyeri juga pada saat sedang istirahat. Penekanan pada
beberapa bagian tertentu di sekitar sendi yang nyeri akan terasa sakit. Gerak
sendi juga menjadi terbatas karena nyeri.
Faktor risiko OA
Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi OA. Hampir semua orang di
atas usia 70 tahun mengalami gejala OA ini, dengan tingkat nyeri yang berbeda-
beda. Sebelum usia 55 tahun perbandingan OA pada pria dan wanita sebanding,
namun pada usia di atas 55 tahun lebih banyak pada wanita.
Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dengan OA, berat badan berlebih,
pekerjaan yang membutuhkan jongkok atau berlutut lebih dari 1 jam/ hari.
Pekerjaan mengangkat barang, naik tangga atau berjalan jauh juga merupakan
risiko.
Olah raga yang mengalami trauma pada sendi seperti sepak bola, basket atau
voli juga meningkatkan risiko OA. Beberapa penyakit lain yang bisa menimbulkan
OA sekunder antara lain artritis reumatoid, gout, hemofilia.
Terapi
Osteoartritis tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini biasanya makin lama makin
memburuk sejalan dengan usia. Tetapi keluhan OA dapat dikontrol sehingga
penderita OA dapat beraktivitas seperti biasa dan melakukan kegiatan sehari-
hari tanpa rasa nyeri. Beberapa obat dapat membantu perlambatan kerusakan
yang terjadi, mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri. Selanjutnya jika tetap
nyeri walaupun sudah menjalani semua prosedur pengobatan maka pilihan
terakhir adalah operasi. Pemasangan sendi palsu pada sendi yang rusak itu
dapat membantu pasien-pasien yang tidak respon terhadap terapi.
Latihan yang lain adalah menaruh handuk di bawah lutut, lalu dalam posisi
berbaring terlentang atau duduk, menekan handuk tersebut dengan cara
mengencangkan otot-otot paha kemudian ditahan dalam 8 hitungan (10 detik)
kemudian direlaks kan lagi, bergantian paha kiri dan kanan. Latihan ini dilakukan
bertahap dan semakin hari semakin meningkat frekuensinya.
Gambar 4. Latihan menggunakan handuk
- Olah raga: Pilihan olah raga yang dianjurkan pada pasien OA adalah
berenang dan bersepeda, kedua olah raga ini tidak menggunakan beban berat
tubuh sehingga mengurangi nyeri sendi. Jika tidak memungkinkan untuk kedua
olah raga tersebut maka jalan kaki di tempat yang datar dan rata dapat
dilakukan dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing penderita.
- Alat bantu: Menggunakan alat bantu untuk sendi seperti tongkat, walker,
dan dekeratau suatu alat pelindung untuk sendi dapat membantu dalam
melakukan aktivitas. Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan alat bantu
yang tepat dengan keadaan OA yang diderita.
Terapi Farmakologis:
- Obat anti inflamasi non steroid: Penggunaan obat-obat ini harus melalui
konsultasi dengan dokter. Efek samping obat-obat golongan ini terutama
mengenai lambung, ginjal dan jantung, karena itu sebelum digunakan harus
berkonsultasi dengan dokter. Obat golongan ini dapat mengurangi radang yang
terjadi di sendi dan sekitarnya, sehingga rasa nyeri akan jauh berkurang.
Terapi bedah
Operasi atau tindakan bedah merupakan alternatif terapi bagi penderita OA yang
sudah tidak respon dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi di atas.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah: