Anda di halaman 1dari 5

TEMPLATE PEMASANGAN IMPLANT UNTUK MAHASISWA

Jabaran penilaian checklist berdasarkan item dan bobot nilai


1. Memberikan salam dan membina sambung rasa
Nilai 2: Peserta memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan setidaknya 2 identitas
pasien

2. Ini adalah kunjungan kedua pasien ke tempat praktek Anda, setelah pasien melakukan
Konseling KB pada kunjungan pertama dan metode Implant adalah alat kontrasepsi
yang pasien pilih. Peserta menjelaskan cara penggunaan implant secara singkat dan
meminta inform consent
Nilai 2: Peserta menjelaskan
a. Prosedur pemasangan implant:
implant dipasang di bawah kulit dengan bius lokal
berjumlah 2 kapsul
b. Setiap alat KB bisa gagal
c. Meminta inform consent
Peserta menanyakan kesediaan pasien mengenai tindakan pemasangan implant

3. Memposisikan pasien untuk memulai prosedur pemasangan (pasien mencuci lengan sisi
volar pada tangan yang lebih pasif):
Nilai 2: Peserta menjelaskan prosedur pemasangan sbb:
a. menanyakan pada pasien, tangan manakah yang lebih pasif
b. meminta pasien mencuci lengan yang lebih pasif dengan sabun dan air mengalir
c. meminta pasien berbaring di meja periksa dan mengatur posisi kursi, meja
peralatan dan bahan yang ergonomis untuk peserta.
d. meletakkan handuk kering dan bersih serta perlak di bawah manekin lengan atas
pasien
e. manekin lengan pasien paralel dengan arah insersi, bagian proksimal berada di
sebelah kanan dan bagian distal berada di sebelah kiri peserta (pemasang implant).
Simulasi ini berlaku berlaku bila tangan yang lebih pasif adalah tangan kiri pasien.
Peserta mengatakan, Saya akan memasang implant pada lengan yang lebih pasif,
pada sisi volar. (sekalipun peserta tetap memasang implant pada sisi/permukaan
atas manekin saja, untuk mencegah kapsul implantnya jatuh ke bawah)
f. menentukan tempat insersi implat pada manekin yang telah disediakan

4. Mempersiapkan alat dan bahan


Instrumen dan bahan yang disediakan adalah:
a. Lampu sorot
b. Pegangan bisturi dan bisturi
c. Trocar dan plunger
d. Mangkok steril 4 buah
e. Bengkok steril
f. Pinset chirurgis
g. Disposable syringe 5 cc
h. Mosquito clamp
i. Kassa steril
j. Antiseptik: Betadine
k. Larutan Klorin
l. Perekat: Hipafix
m. Anestetik lokal: Lidocain
n. Implant 2 kapsul
o. Tempat sampah non medis
p. Bengkok untuk sampah medis
q. Safety box BIO HAZARD
r. Basin untuk alat-alat medis yang nantinya berisi larutan klorin
s. Wadah linen kotor
Nilai 2:
a. Peserta menyalakan lampu dan mengarahkannya pada area yang akan dipasang implant
b. Peserta membuka kain penutup secara aseptik (tidak menyentuh bagian dalam kain).
c. Peserta menuangkan cairan antiseptik ke dalam mangkok steril ke-1, mangkok steril ke-
2 untuk tempat kapsul, mangkok steril ke-3 untuk kassa steril
d. Peserta mengeluarkan syringe 5 cc ke area steril tanpa menyentuh syringe tersebut.
e. Peserta membuka dengan hati-hati kemasan steril Implant 2 dengan menarik kedua
lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul ke dalam mangkok steril ke-2
f. Peserta membuka ampul Anestetik lokal dengan cara memutuskan di bagian lehernya.
g. Peserta membuka kemasan bisturi dan jatuhkan bisturi ke mangkok steril ke-4
h. Peserta menuangkan larutan klorin ke dalam wadah untuk dekontaminasi.
i. Peserta meletakkan bengkok plastik untuk sampah medis di area yang terjangkau
namun tidak mengganggu prinsip sterilitas dan aseptik prosedur ini dan kenyamanan
pasien, namun tetap ergonomis bagi peserta.
j. Peserta menyiapkan Perekat untuk melakukan penutupan luka setelah prosedur ini
selesai.

5. Mencuci tangan, memakai satu sisi sarung tangan, menyiapkan anestesi injeksi, dan
memakai sarung tangan lengkap
Nilai 2: peserta mencuci tangan dengan menggunakan teknik 6 langkah mencuci tangan dan memakai
sarung tangan satu sisi dengan teknik aseptik. Tangan yang memakai sarung tangan, memegang spuit
5 cc dan mengisi cairan Anestetik lokal dari ampul/vial yang dipegang oleh tangan tanpa sarung
tangan.

6. Melakukan desinfeksi pada tempat insisi dan memasang doek steril secara aseptik
Nilai 2: Dengan menggunakan klem untuk memegang kassa berantiseptik,mengusapkan larutan
antiseptik dengan gerakan berputar pada area insersi (sisi volar lengan atas), 8-10 cm di atas siku
menggunakan antiseptik dari sentral ke perifer, harus sebanyak 2 kali, mengingat prosedur ini
adalah prosedur yang cukup rumit. Lalu, Peserta memasang doek steril berlubang di atas lengan yang
sudah didesinfeksi secara aseptik. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat
yang akan dipasang kapsul

7. Melakukan Anestesi Lokal


Nilai 2: Peserta memasukkan jarum suntik tepat di bawah kulit pada tempat yang akan diinsisi,
kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah.
Suntikkan sedikit (0,3 cc) Anestetik lokal intrakutan, kemudian tanpa memindahkan jarum, masukkan
ke subdermal. Hal ini akan membuat kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya dan dorong
jarum menelusuri bawah kulit hingga 5-6 cm, kemudian tarik jarum sambil menyuntikkan anestesi
pada kedua jalur kapsul (masing-masing 1 ml) membentuk huruf V

8. Memasang bisturi pada pegangan skalpel


Nilai 2: Peserta memasang bisturi pada pegangan skalpel dengan memakai klem yang telah
disediakan sampai paten, dengan tidak melakukannya di hadapan pasien ataupun asisten, karena
menyadari bahwa bisturi tersebut dapat mencederai orang lain

9. Test anestesi
Nilai 2: Sebelum membuat insisi, pastikan efek anestesi telah berlangsung dan sensasi nyeri hilang,
dengan cara mencubit bagian kulit yang akan diincisi tersebut dengan pinset chirurgis dan
menanyakan pada pasien, Bu, apakah masih nyeri?
10. Membuat incisi
Nilai 2: Memegang skalpel dengan sudut 90 0, buat insisi dangkal 4 mm hanya untuk sekadar
menembus kulit (prosedur ini dilakukan dengan jari kelingking menahan di atas permukaan lengan
sisi volar, agar bisturi tidak menembus terlalu dalam) dan langsung menekan perdarahan yang
mungkin terjadi dengan kassa steril. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.

11. Memasukkantrokar
Sesuaikan dan tandai trokar sesuai dengan panjang implantnya
Memanfaatkan kegunaan kedua tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang tajam
menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar. Tanda (1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar
dimasukkan ke bawah kulit sebelum memasukkan setiap kapsul (setidaknya 1 cm dari pangkal
trokar). Tanda (2) dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah
memasang setiap kapsul.

Nilai 2: Dengan trokar dimana posisi angka (Implan-2) menghadap keatas masukkan ujung trokar
pada luka insisi dengan posisi 45 (saat memasukkan ujung trokar) kemudian turunkan menjadi 30
saat memasuki lapisan subdermal dan sejajar permukaan kulit saat mendorong hingga tanda 1 (3-5
mm dari pangkal trokar). Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokar ke atas,
sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat
pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu
terlihat mengangkat kulit selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada tepat di
bawah kulit.

12. Memasukkan kapsul implant pertama


Nilai 2: Setelah trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar (Implan-2).
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset atau klem untuk
mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar. Peserta boleh memasukkan kapsul dengan
menggunakan tangan. Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan
kembali pendorong. Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa
ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa (akan terasa tahanan pada saat sekitar setengah
bagian pendorong masuk ke dalam trokar). Tahan pendorong di tempatnya kemudian tarik trokar
dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi atau mendekati pangkal pendorong
sampai tanda 2 muncul di luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong. Hal yang
penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul
ke jaringan.
Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, tanda (2) harus terlihat di tepi luka insisi dan
kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba ujung kapsul dengan jari untuk
memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.

13. Memindahkan trokar dan memasukkan kapsul implant kedua


Nilai 2: Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah lateral kanan
dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas.
Memindahkan arah trokar. Selanjutnya geser trokar sekitar 30, mengikuti pola huruf V pada lengan.
Untuk melakukan itu, mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali
trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1).
Hal ini untuk memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang
dipasang sebelumnya. Bila tanda (1) sudah tercapai, masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan
lakukan seperti sebelumnya, sampai seluruh kapsul terpasang. Pada pemasangan kapsul berikutnya,
untuk mengurangi resiko infeksi atau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang
lebih 5 mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak antara ujung setiap kapsul yang terdekat dengan
tepi luka insisi (dasar huruf V) tidak lebih dari lebarnya 1 kapsul. Jadi kapsul harus membentuk pola
huruf V dengan sudut sekitar 300, sehingga antara kapsul 1 dan 2 tidak berjauhan.
Saat memasang kedua kapsul satu demi satu, jangan mencabut trokar dari luka insisi. Hal ini akan
mengurangi trauma pada jaringan, menurunkan kemungkinan infeksi dan mempersingkat waktu
pemasangan.
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul telah terpasang. Pastikan
ujung dari kedua kapsul harus cukup jauh dari luka insisi (sekitar 5mm).

14. Melepaskan trokar, menghentikan perdarahan dan menutup luka insisi


Nilai 2: Setelah kedua kapsul terpasang dan posisi setiap kapsul sudah dipastikan tepat, keluarkan
trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan. (Peserta mengatakan, Saya menekan tempat insisi selama 1 menit).
Bersihkan tempat pemasangan dengan kassa antiseptik.
Luka insisi ini tidak perlu dijahit karena justru akan menimbulkan jaringan parut. Peserta menutup
luka insisi dengan kassa steril yang diberikan sedikit antiseptik, lalu Peserta menutupnya dengan
Perekat dengan rapih.

15. Melepaskan doek steril berlubang, menaruh instrumen serta sarung tangan bekas pada
wadah yang tepat dan mencuci tangan kembali sebelum mengedukasi pasien
Nilai 2: Nilai 2 diberikan dengan ketentuan sbb:
Melepaskan doek steril dan meletakkan pada wadah linen kotor.
Taruh seluruh instrumen kotor yang dapat disterilkan kembali pada basin berisi larutan
klorin.
Melepaskan mata bisturi dengan menggunakan klem. Menaruh alat medis bermata
tajam (spuit tanpa tutup jarum dan mata bisturi) ke kotak/ Safety Box dengan BIO
HAZARD
Taruh bahan habis pakai dan tutup jarum di tempat sampah medis
(Catatan: setiap sampah non medis sejak awal taruh di tempat sampah non medis)
Peserta melakukan prosedur cuci tangan dengan teknik yang tepat.

16. Edukasi untuk pasien


Nilai 2: Laporkan pada pasien bahwa prosedur telah selesai dilaksanakan, lanjutkan dengan edukasi
sebagai berikut secara lengkap:
a. Berikan saran pengobatan luka (kedua hal ini harus disebutkan)
1) Daerah insersi harus dibiarkan kering selama 3-4 hari, Perekat dapat dilepas setelah
3 hari
2) Setelah efek anestesi habis, lengan mungkin akan terasa nyeri untuk beberapa hari,
bengkak dan memar, sampaikan bahwa hal ini wajar dan akan sembuh dengan
sendirinya
3) Tangan yang dipasang Implant jangan dipakai untuk bekerja berat selama 1 minggu
4) Berikan resep antibiotika 5 hari dan analgetika 3 hari, secara lengkap dan jelaskan
singkat
R/ Amoxicillin tab 500mg No. XV
S 3 dd 1 pc
R/ Antalgin tab 500mg No. X
S 3 dd 1 pc
b. Kontrol 1 minggu lagi
c. Efek samping yang mungkin timbul
1) Perdarahan yang irreguler, sampaikan pada pasien bahwa hal ini tidak berbahaya
dan akan berkurang atau berhenti setelah 1 tahun pemasangan implant. Bila nyeri
dapat diberikan Asam Mefenamat 500mg 3kali dalam sehari untuk 5 hari. Tidak
perlu menulis resep.
2) Infeksi dan abses pada tempat insersi (kemerahan, sakit, panas, dan mungkin
bernanah)
d. Terangkan bahwa metode Implant: langsung efektif sebagai alat KB , berlaku untuk 3 tahun
masa pakai dan sewaktu-waktu bisa dilepas tanpa mempengaruhi kesuburan akseptornya.

CATATAN PENTING:
Berlaku prinsip sterilitas
Tuangkan seluruh cairan, namun sedikit saja. Menuangkan dalam jumlah banyak
akan mengurangi nilai
Inhal apabila:
ON > 3kali
Nilai< 70

Kepustakaan
Buku Acuan Implant-2 untuk Program Keluarga Berencana
Buku Blok Ketrampilan Medik Prosedur Pemasangan Implant KB

Disusun oleh dr.Lovelia Sukamtini


Direvisi oleh dr. Theresia Avilla Ririel Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai