(FMEA)
PROSES PEMBERIAN TRANFUSI DARAH PADA PASIEN RAWAT INAP
2017
Pendahuluan
Latar Belakang
Transfusi darah adalah proses penyaluran darah ke tubuh Anda. Langkah medis ini dilakukan
untuk menyelamatkan nyawa Anda ketika tubuh kekurangan darah. Banyak manfaat dari
transfusi darah. Meski begitu, risiko yang bisa Anda terima pun tidak sedikit.
Umumnya jika dilakukan sesuai prosedur, transfusi darah jarang mengakibatkan komplikasi.
Namun tetap ada risiko di balik langkah medis ini.
Apa Saja Risiko yang Akan Terjadi?
Demam. Reaksi demam bisa terjadi dengan cepat selama atau setelah transfusi
dilakukan. Umumnya, ini bukan pertanda serius. Namun, beberapa reaksi serius ada
yang ditandai oleh demam. Untuk berjaga-jaga, dokter akan menghentikan transfusi
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Alergi. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein atau zat
lain dalam darah yang Anda terima. Reaksi ini biasanya terjadi cepat selama atau
setelah transfusi. Anda akan merasakan gejala-gejala umum, seperti kulit kemerahan
dan gatal.
Infeksi. Sebelum mendonorkan darah, setiap orang pasti diperiksa jika dia menderita
infeksi yang mungkin ditularkan melalui darah. Walau demikian, kadang bisa terjadi
kesalahan dan darah yang terkontaminasi itu lolos pemeriksaan. Contohnya, 1 dari 2,3
juta transfusi darah terkontaminasi virus HIV dan sekitar 1 dari 350 ribu
terkontaminasi virus hepatitis B.
Cedera paru. Kondisi ketika paru-paru Anda akan meradang dalam waktu enam jam
usai transfusi. Jika peradangan yang terjadi parah, paru-paru akan kekurangan
oksigen. Hal tersebut bisa membuat Anda sulit bernapas.
Kelebihan cairan. Kondisi ini bisa menyebabkan jantung tidak mampu memompa
cukup darah ke seluruh tubuh. Sesak napas juga bisa terjadi akibat paru-paru dipenuhi
oleh cairan. Risiko kelebihan cairan lebih tinggi pada kalangan berumur yang
memiliki penyakit serius seperti penyakit jantung.
Kelebihan zat besi. Transfusi darah bisa memicu kelebihan zat besi dalam darah
Anda. Hal ini bisa berdampak buruk pada hati dan jantung Anda.
Graft-versus-host disease. Kondisi ini terjadi akibat sel darah putih yang diterima
menyerang jaringan tubuh orang yang menerima darah. Kondisi ini sering kali
berakibat fatal dan menimbulkan gejala seperti diare, ruam dan demam. Penderita
kondisi ini juga mengalami gangguan pada hati yang bisa diketahui melalui tes fungsi
hati.
Meskipun transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa, namun tindakan ini bukan tanpa risiko.
Dahulu infeksi menjadi risiko utama transfusi darah, tetapi kini hal itu semakin sangat langka
terjadi karena pengujian yang hati-hati dan skrining donor. Sebaliknya, reaksi transfusi dan
masalah diluar infeksi menjadi masalah yang paling umum.
Tujuan
1. Mengidentifikasi penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk dan proses
Tranfusi Darah di RSUD Sultan Imanuddin
2. Mengidentifikasi efek dari kegagalan proses Tranfusi Darah di RSUD Sultan Imanuddin
3. Mengidentifikas tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk dan
proses Tranfusi Darah
ANALISA MATRIX GRADING PROSES BERESIKO TINGGI DI RSUD SULTAN IMANUDDIN
Rangki
ng Analisa
Identifikasi Proses
Risk Assesment Priorita Resiko
Resiko Tinngi
s Pro Aktif
N Resiko
O Probability/LikeH Impa Preparedn Tota FMEA/HV
ood ct ess l A
Kategori Situasi
scor
Resiko Saat Ini
0-4 1-5 1-5 e
risk
Keselama Terjadinya
1 tan Reaksi 3 5 5 75 1
Pasien Tranfusi
Penyampa
ian Test
2 Komplain hasil kritis 3 4 4 48 2
Laboratori
um
Terjadi
Radiasi
dengan
3 K3 3 3 4 36 3
pemotreta
n lebih
dari 1 kali
PEMBENTUKAN TIM
2.Christovery E, A.Md.Kep
NOTULEN :
ALUR PROSES PEMBERIAN TRANFUSI DARAH PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SULTAN IMANUDDIN
Permintaan tranfusi Pengambilan sampel Pengajuan tranfusi Pengantaran darah Proses pemberian
darah dari dokter darah pada pasien darah kepada PMI transfusi dari PMI darah tranfusi pada
yang merawat ke ruang rawat inap pasien
SUB PROSES
Tulisan tidak lengkap atau tidak jelas Kadang tidak ada tanda tangan
Petugas terburu-buru / kurang teliti
Sub Proses 2
Cocokkan identitas Ambil sampel darah pasien Pelabelan sampel darah Pengantaran permintaan dan sampel
pasien dengan formulir ke PMI
permintaan darah
Ketidaksesuaian Sampel darah rusak Penulisan label tidak Pengantaran Permintaan dan sampel
formulir permintaan jelas dan tidak lengkap dilakukan oleh keluarga pasien
darah dengan identitas
pasien
Sampel terlalu sedikit Lebel tidak Permintaan dan sampel tidak segera
menyertakan no rekam dikirim ke PMI
medis
Label dan sampel tidak
sesuai
Sub Proses 3
Penyerahan formulir dan sampel darah Pengecekan identitas pasien Tunggu proses di PMI
Dilakukan oleh keluarga pasien Petugas tidak langsung Tidak dilakukan crossmatch atau reaksi
menerima formulir sampel darah silang serasi
Petugas tidak melakukan Pelabelan untuk bloodpack baik WB, PRC,
konfirmasi dengan petugas unit Plasma ataupun TC, masih manual dan tidak
yang meminta lengkap
Sub Proses 4
Penerimaan darah dari Pmi Proses serah terima darah transfusi di ruang rawat inap
Tidak menggunakan cool pack (masih Penyerahan dilakukan oleh keluarga ke petugas unit rawat inap
menggunakan kantong plastik)
Keluarga pasien kurang faham cara Blood pack tidak langsung diserahkan ke petugas
menjaga keamanan blood pack
Sub Proses 5
Cek insruksi di RM Pengecekan identitas pasien Persiapan Tranfusi Tranfusi darah ke pasien
dengan blood pack
Petugas tidak mengecek Petugas tidak mengkoscek Darah dihangatkan dengan Petugas tidak melakukan
kembali instruksi di RM antara blood pack dengan cara yang salah pengawasan reaksi tranfusi
identitas pasien
Tulisan di blood pack Petugas tidak memberikan Keliru hitung tetesan darah
rusak / terhapus informed consent
Petugas tidak crosscheck Petugas tidak melakukan Keliru jumlah kebutuhan
kesesuaian golongan darah vital sign sebelum tranfusi tranfusi
dengan permintaan
Keliru memilih set tranfusi
Keliru memilih cairan infus
pre tranfusi
Sub Procces / Product 1. Cocokkan identitas pasien dengan formulir permintaan darah
2 Pelabelan untuk bloodpack baik WB, Tidak ada alat untuk pelabelan Tulisan jadi kabur atau hilang
PRC, Plasma ataupun TC, masih
manual dan tidak lengkap
Sub Process 4 : Pengantaran darah transfusi dari PMI ke ruang rawat inap
Sub Process/product 2. Proses serah terima darah transfusi di ruang rawat inap
Potential Failure Mode Potential Causes for Failure Likelihood Potential Effects of Severity Current Controls Detection RPN
Failure
Petugas penerima
Tulisan tidak lengkap Tulisan pemberi SPO identifikasi tdk
1 5 delegasi keliru 5 5 125
atau tidak jelas perintah sulit terbaca efektif
memahami instruksi
Petugas terburu-buru / Instruksi yang SPO transfusi darah tidak
2 Beban kerja tinggi 4 5 5 125
kurang teliti dijalankan salah efektif
Dokter Lupa, dan
Kadang tidak ada tanda SPO transfusi darah tidak
3 perawat tidak 3 Legalitas Kurang 3 3 27
tangan efektif
mengingatkan
Ketidaksesuaian
Petugas tidak teliti
formulir permintaan Permintaan darah SPO transfusi darah tidak
4 menulis identitas 5 5 5 125
darah dengan identitas ditolak efektif
penerima transfusi
pasien
Salah cara pengambilan SPO pengambilan sampel
5 Sampel darah rusak 4 Sampel Ulang 4 4 64
sampel darah darah tidak efektif
Sampel sangat sulit SPO pengambilan sampel
6 Sampel terlalu sedikit 4 Sampel Ulang 4 4 64
didapat darah tidak efektif
Penulisan label tidak SPO pengambilan sampel
7 Petugas tidak teliti 5 Konfirmasi ulang 5 5 125
jelas dan tidak lengkap darah tidak efektif
Lebel tidak SPO pengambilan sampel
8 Petugas tidak teliti 3 Konfirmasi ulang 3 3 27
menyertakan no rekam darah tidak efektif
medis
Pengantaran Permintaan
dan sampel dilakukan Prosedur yang salah dan Beban keluarga SPO transfusi darah tidak
10 5 4 4 80
oleh keluarga pasien ketidaktahuan petugas bertambah efektif
Petugas tidak
melakukan pengawasan Petugas sibuk,beban Tidak ketahuan bila SPO transfusi darah tidak
30 5 5 5 125
reaksi tranfusi kerja terlalu tinggi terjadi reaksi tranfusi efektif
31 Keliru hitung tetesan Proses tranfusi tidak SPO transfusi darah tidak
Petugas tidak teliti 4 5 4 80
darah efektif efektif
32 Keliru jumlah Proses tranfusi tidak SPO transfusi darah tidak
Petugas tidak teliti 4 5 4 80
kebutuhan tranfusi efektif efektif
PROSES BARU PEMBERIAN TRANFUSI DARAH
ACTION PLAN
RE DESIGN FMEA
No Sebelum Redesign Sesudah Redesign
1 Penulisan Identifikasi pasien (nama,tgl lahir, RM) masih Buat stiker yang memuat identitas pasien (nama,tgl lahir,RM)
secara manual
2 Penyerahan formulir dan sampel darah dilakukan oleh Penyerahan formulir dan sampel darah dilakukan oleh petugas
keluarga pasien
3 Belum dilakukan uji silang serasi (crossmatch) Sudah harus dilakukan uji silang serasi (crossmatch)
4 Belum ada media transport Penyediaan media transpot untuk blood pack
5 Formulir permintaan darah kurang lengkap Formulir dipersiapkan lebih lengkap baik pada identitas maupun data
pendukung
6 Hanya ada SOP transfusi Revisi SOP transfusi, SOP Pengambilan sampel darah, SOP serah
terima dan transport darah
7 Permintaan darah ke UTDC Permintaan darah ke Bank Darah RS
8 Pelabelan bloodpack masih manual Label pada bloodpack sesuai standart
Dengan adanya metode FMEA pada proses Tranfusi Darah di RSUD Sultan Imanuddin penyebab
kegagalan yang potensial, efek yang akan ditimbulkan dari sistem, desain produk dan proses tranfusi
darah dapat teridentifikasi dan dievaluasi guna menetapkan proses baru pemberian tranfusi darah di
RSUD Sultan Imanuddin untuk mengurangi resiko cedera,meminimalkan bahaya dan kerugian pada
pasien,pengunjung, karyawan Rumah Sakit dan organisasinya untuk menciptakan lingkungan yang
aman.