Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGEMBANGAN ALAT PERONTOK CENGKEH DENGAN


MEMANFAATKAN SEL SURYA SEBAGAI ENERGI PENGGERAK RAMAH
LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:

1605531031 FARIS REYNALDI Tahun Angkatan 2016


1605531028 I MADE JANARDANA Tahun Angkatan 2016
1605531029 MUHAMMAD RASYID RIDHO Tahun Angkatan 2016
1605531045 MOHAMMAD FITRAH GIFFARI Tahun Angkatan 2016
1605531048 RAHMAD ADITYA HASIBUAN Tahun Angkatan 2016

UNIVERSITAS UDAYANA

JIMBARAN

2017
DAFTAR ISI

JUDUL PROGRAM i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN v

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

1.4 Luaran yang Diharapkan 2

1.5 Kegunaan 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Tanaman Cengkeh 3

2.2 Mesin Perontok Cengkeh 3

2.3 Biogas 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 6

3.1 Survei dan Studi Literatur 6

3.2 Konsep 6

3.3 Perancangan dan pembuatan alat 6

3.4 Pengujian alat 6

3.5 Evaluasi alat 7

3.6 Pembuatan Laporan 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8

4.1 Anggaran Biaya 8


4.2 Tahap Pelaksanaan 8

2
Daftar Pustaka 9
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping 10
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan Penelitian 15
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kerja 16

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana 17

Lampiran 5 Surat Pernyataan Kesediaan Mitra 18

Lampiran 6 Denah Lokasi Mitra 19

3
RINGKASAN
Cengkeh banyak digunakan dan sangat diperlukan bagi kebanyakan orang.
Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek, bahan pembuatan
obat-obatan dan bahan pembuatan minyak atsiri. Oleh karena pengolahan cengkeh
dengan cara tradisional, yaitu dengan memisahkan bunga cengkeh yang telah
dipanen dari pohon menggunakan tangan, tidak terlalu efektif maka mesin
perontok cengkeh adalah salah satu alternatif untuk mengefektifkan waktu
tersebut. Mesin ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani khususnya
petani cengkeh dalam proses pemilahan bunga cengkeh dari tangkainya.
Selain itu pengembangan mesin perontok cengkeh dengan menggunakan
sel surya sebagai pnggeraknya kami kembangkan agar penggunaan bahan bakar
minyak dapat diminimalkan, dan membangkitkan minat untuk penggunaan bahan
bakar alternatif

4
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Tanaman cengkeh "Eugenia aromatica" merupakan salah satu komoditas


pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan
campuran rokok kretek, bahan pembuatan obat-obatan dan bahan pembuatan
minyak atsiri. Pengolahan cengkeh dengan cara tradisional, yaitu dengan
memisahkan bunga cengkeh yang telah dipanen dari pohon menggunakan
tangan, tidak terlalu efektif.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,


maka kebutuhan manusia terutama para petani cengkeh membutuhkan alat yang
dapat meringankan pekerjaan mereka, diantaranya adalah alat yang dapat
mempercepat proses pengolahan cengkeh. Dengan penggunaan bahan bakar yang
ramah lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut, kami mempunyai sebuah gagasan untuk


mengembangkan sebuah alat perontok bunga cengkeh dengan memanfaatkan Sel
surya sebagai energi penggeraknya. Dengan alat ini petani otomatis akan
mendapatkan dua keuntungan, pertama petani mempersingkat waktu dalam
memisahkan bunga cengkeh. Kedua, alat ini meminimkan penggunaan BBM
(Bahan Bakar Minyak) sebagai penggeraknya karena sudah menggunakan Sel
surya sebagai energi alternatifnya. Dari masalah ini kami akan mengankat judul
PENGEMBANGAN ALAT PERONTOK CENGKEH DENGAN
MEMANFAATKAN SEL SURYA SEBAGAI ENERGI PENGGERAK RAMAH
LINGKUNGAN.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana proses pemisahan tangkai dengan bunga cengkeh dalam
mesin perontok cengkeh?
2. Bagaimana cara kerja sel surya sehingga dapat menggerakan mesin
perontok cengkeh ?
3. Bagaimana kelebihan dari penggunaaan sel surya dalam mesin perontok
cengkeh?

1.3. Tujuan

Tujuan dari alat perontok cengkeh ini adalah untuk meringakankan dan
mempercepat proses dalam pengolahan cengkeh oleh mitra. Sehingga alat ini
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan efisiensi kerja para mitra. Dan

1
juga untuk membangkitkan minat penggunaan bahan bakar alternative. Sehingga
nantinya penggunaan bahan bakar minyak dapat di minimalkan.

1.4. Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah mesin atau alat yang
dapat membantu mengoptimalkan proses pengolahan cengkeh, khususnya di
simantri 012 : Gapoktan Amerta Nadi , Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar,
Kabupaten Buleleng. Dan artikel yang menjadi luaran lain yang dapat dibaca oleh
khalayak umum.

1.5. Kegunaan
1. Memberikan kemudahan petani dalam proses panen serta pengolahannya,
khususnya petani petani kecil.
2. Meminimalkan angka kemiskinan bagi para petani kecil

BAB II
Tinjauan Pustaka

2
2.1. Tanaman Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum ) dalam bahasa


Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari suku
Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai
bumbu masakan pedas di negara . negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama
rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di
Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan sebagai aromaterapi dan juga
mengobati sakit gigi.

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan


tinggi mencapai 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga
pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna
merah jika sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-
2 cm. Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut, piramid atau piramid
ganda, dengan batang utama menjulang keatas. Cabang-cabangnya amat banyak
dan rapat, pertumbuhannya agak mendatar dengan ukuran relatif kecil jika
dibandingkan batang utama. Daunnya kaku berwarna hijau atau hijau kemerahan
dan berbentuk elips dengan kedua ujung runcing.

Cengkeh dapat mulai dipanen mulai umur 4,56,5 tahun. Untuk


memperoleh mutu yang baik bunga cengkeh dipetik saat matang petik, yaitu saat
kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Bunga cengkeh yang
tidak dipetik pada saat matang dalam waktu beberapa hari akan mekar biasanya
pada pagi atau sore hari beberapa saat sebelum atau setelah mekar bunga akan
segera mengadakan penyerbukan sendiri atau silang melalui bantuan angin atau
serangga.

2.2. Mesin Perontok Cengkeh

Mesin Perontok Cengkeh merupakan salah satu mesin yang paling


dibutuhkan oleh para petani cengkeh saat ini. Karena proses pemisahan bunga
cengkeh dari tangkainya akan memakan waktu yang lama jika masih dilakukan
dengan cara manual. Belum lagi kesulitan petani untuk mendapatkan pekerja yang
mau melakukan pekerjaan pemilahan cengkeh ini. Sehingga dibutuhkan peralatan
yang mampu mempermudah dan mempercepat pengolahan hasil pertanian
khususnya petani cengkeh. Mesin pemisah cengkeh diharapkan dapat menjadi
solusi bagi petani dalam proses pemilahan bunga cengkeh dari tangkainya.
Dengan mereduksi waktu dalam tahapan ini tentu akan mendapatkan efisiensi
biaya operasional petani.

3
Pada tahun 1992, Balai Tanaman Obat dan Rempah (Balitro) pernah
membuat prototype mesin perontok dan pemisah bunga cengkeh. Alat perotok
bunga cengkeh buatan Balitro bekerja berdasarkan prinsip tumbukan dan
dangeseran yang dihasilkan oleh gigi perontok pada silinder. Alat tersebut
dioperasikan dengan mengunakan motor listrik 1 HP dan penyaluran tenaganya
melalui transmisi sabuk (V belt). Dari hasil pengujian alat, kondisis optimal
proses perontokan diperoleh pada putaran 480 rpm Hasil perontokan yang
diperoleh dengan kondisi seperti di atas adalah sebagai berikut ; efisiensi
perontokan 92.11 %, kapasitas mesin adalah 76.43 kg bunga/perjam, kehilangan
hasil 8.98%, kerusakan bunga 8.46%,dan kebersihan bunga dari kotoran tangkai
82.41 %. Keadaan fisik bunga cengkeh kering dan kadar minyaknya tidak berbeda
dibandingkan dengan perontokan secara tradisional. (Buletin Litro Vol.IV. No.1
1992, p 30.)

Mesin ini hampir mirip dengan mesin yang dibuat oleh Balitro namun
dengan beberapa penambahan. Mesin ini menggunakan Rol sikat yang berputar
saling berlawanan arah untuk memisahkan bunga dan tangkai cengkeh Karena
kondisi sikat yang dikondisikan rapat maka otomatis bunga cengkah akan tehimpit
diantara rol sikat. Saat terhimpit sikat-sikat itulah diharapkan bunga dan tangkai
cengkeh terpisah. Setelah rontok bunga dan tangkai akan menuju grader dimana
saat grader diputar diharapkan bunga cengkeh akan jatuh kebawah sementara
tangkai bergerak aksial sampai ujung grader dan terbuang. Untuk memperkecil
kerusakan bunga kami menggunakan sikat yang bermaterial nylon.
A. Cara Kerja Mesin Perontok Cengkeh :

1. Mesin perontok cengkeh dihidupkan terlebih dahulu

2. Bahan baku cengkeh dimasukkan yang kemudian akan dipisahkan pada


corong input mesin yang tersedia

3. Hasil bunga cengkeh akan keluar pada corong output mesin

4. Output tangkai cengkeh akan keluar melalui pengeluaran yang berbeda

5. Matikan mesin jika proses perontokan buah cengkeh telah selesai


dilakukan

2.3. Sel Surya

4
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada
tahun 1880 oleh Charles Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik
yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk
menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian
atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek
fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan
panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkanproton mengalir ke lapisan
panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya
diantaranya Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.
Hingga tahun 1980-an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar
cell masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya
listrik. Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara:
Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya matahari
langsung menjadi listrik. Cara ini umumnya digunakan di daerah terpencil yang
belum ada jaringan listrik konvensional. Penggunaan photovolaic banyak
digunakan untuk kalkulator, jam tangan, rambu-rambu jalan, lampu penerangan
taman dsb.
Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik
yaitu panas yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk
memanaskan suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga
generator.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel
surya photovoltaic yaitu photon dari cahaya matahari menabrak electrons menjadi
suatu energi yang lebih tinggi sehingga terjadi listrik. Istilah photovoltaic
menjelaskan mode operasi suatu photodiode dimana arus yang
melalui device selururuhnya terjadi karena adanya perubahan induksi tenaga
cahaya. Hampir semua peralatan photovoltaic adalah berupa photodiode.

2.3.1. Prinsip Kerja

5
Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg
controller, arus disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini
masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat
dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik. Dalam alat perontok cengkeh
ini diharapkan daya yang dihasilkan oleh sel surya ini adalah sebesar 1000 watt

2.3.1 Kelebihan Panel Surya

a) Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap


perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena
panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbon dioksida.
b) Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk
energi paling berlimpah yang tersedia di planet .
c) Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
d) Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja
dengan sangat diam.
e) Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan
bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
f) Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.
g) Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu
yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu
melakukan investasi besar secara instan.
h) Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai yang
mencapai 20 tahun.
i) Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi
penggunanya akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

6
BAB III
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan agar tujuan dari program ini tercapai melalui 6
tahap, yaitu survei dan studi literatur, menetukan konsep, perancangan dan
pembuatan alat,pengujian alat, evaluasi alat, dan penyusunan laporan akhir
kegiatan PKM. Berikut tahap pelaksanaan metode yang dilaksanakan :
3.1. Survei dan Studi literatur

Survei ke lokasi mitra tani cengkeh di simantri 012 : Gapoktan Amerta


Nadi yang berada di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
untuk mengetahui permasalahan petani cengkeh disana dan disertai studi literatur
terkait mesin perontok cengkeh.

3.2. Konsep

Menentukan konsep mesin yang harus diwujudkan sesuai dengan keadaan


mitra tani.

3.3. Perancangan dan pembuatan alat


Pada tahap ini kami merancang alat perontok cengkeh dengan sel surya
sebagai penggeraknya . Di dalam rancangan tersebut kami buat dengan
menggunakan panel surya sebagai pengubah energi matahari yang dihasilkan
menjadi energi listrik. Energi dari sel surya yang diharapkan sebesar 1000 watt
sehingga dapat menggerkan mesin dengan daya 700 watt. Untuk alat perontok
cengkehnya sendiri menggunakan hopper dibagian atasnya sebagai tempat
masuknya cengkeh. Kemudian di bagian perontok cengkehnya menggunakan
mekanisme dua buah sikat yang berputar saling berlawanan arah . Untuk
bagian pemisahnya menggunakan Length Grader. Untuk outputnya sendiri terdiri
dari satu saluran untuk bagian bunga cengkeh dan dua saluran untuk bagian
tangkai cengkehnya.

3.4. Pengujian alat


Setelah rancang bangun alat selesai,dilakukan pengujian mesin tersebut
dengan mencatat hasil pengujiannya sesuai atau tidak dengan konsep,

7
perencanaan, dan pembuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Pengujian alat ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan bunga, tingkat kehilangan bunga
dan tingkat kerusakan bunga oleh alat perontok cengeh. Serta menguji
penggunaan sel surya terhadap performa alat perontok cengkeh.

3.5. Evaluasi alat


Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan sel surya sebagai penggerak alat perntok cengkeh. Sehingga kita
dapat menyimpulkan kondisi dan kualitas dari alat ini.

3.6. Pembuatan laporan


Pada tahap ini kami menarik kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian
yang telah dilakukan dengan membuat laporan akhir ,dan membuat data data
yang nantinya dapat digunakan sebagai pengukur tingkat keberhasilan alat kami.

8
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
Biaya Peralatan
1 Penunjang 10.000.000
2 Biaya Bahan Habis Pakai 50.000
3 Biaya Perancangan 200.000
BAB IV
4 Biaya Transportasi 750.000
Biaya Dan Jadwal
5
Kegiatan
Total 11.000.000

4.1. Anggaran biaya

4.2. Tahap Pelaksanaan


Bulan

No Keterangan Maret April Mei Juni Juli

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Studi Literatur
Menentukan
2
Konsep
Perancangan dan
3
pembuatan alat

4 Pengujian alat

5 Evaluasi

6 Pembuatan laporan

9
Daftar Pustaka

Pusat Ensiklopedia Bebas. Cengkeh. Diperoleh 27 Maret 2017, dari http://pusat-


ensiklopedia-bebas-q.usbm.ac.id/id3/2860-2734/Cengkeh_27701_pusat-
ensiklopedia-bebas-q-usbm.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai