Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
A. Latar Belakang
Atelektasis adalah suatu kondisi di mana paru-paru tidak dapat mengembang
secara sempurna (Somantri, 2008).
Atelektasis disebut juga Kolapsnya paru atau alveolus. Alveolus yang kolaps
tidak mengandung udara sehingga tidak dapat ikut serta di dalam pertukaran gas.
Kondisi ini mengakibatkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses
difusi dan kecepatan pernafasan berkurang. ( Elizabeth J.Corwin , 2009)
Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak
mengandung udara dan kolaps. (Keperawatan Medikal Bedah,vol.2,penerbit buku
kedokteran.EGC.2002)
Jadi, atelektasis merupakan suatu keadaan kolaps, dimana paru-paru tidak
dapat mengembang secara sempurna, tepatnya pada alveolus/alveoli paru yang tidak
mengandung udara.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan pada klien dan keluarga
diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui tentang Atelektasis
dan dapat melakukan pencegahan serta mampu memahami
pencegahan dan dapat melakukan perawat mandiri.
D. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
E. Media
a. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
3 Penutup
a. Menyimpulkan Memperhatikan
materi penyuluhan 5 menit
bersama keluarga Menjawab
b. Memberikan evaluasi secara Menjawab salam
lisan
c. Memberikan salam penutup
G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal :
a. Apakah yang dimaksud dengan Atelektasis?
b. Apa penyebab Atelektasis ?
c. Bagaimana tanda dan gejala Atelektasis?
6. Jawaban soal
a. Pengertian Atelektasis
Atelektasis merupakan suatu keadaan kolaps, dimana paru-
paru tidak dapat mengembang secara sempurna, tepatnya pada
alveolus/alveoli paru yang tidak mengandung udara.
TEORI
ATELEKTASIS
A. Pengertian Atelektasis
Atelektasis adalah pengembangan tak sempurna atau kempisnya
(kolaps) bagian paru yang seharusnya mengandung udara. Kolapsnya paru
atau alveolus disebut atelectasis, alveolus yang kolaps tidak mengandung
udara sehingga tidak dapat ikut serta didalam pertukaran gas. Kondisi ini
mengakibatkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses difusi
dan kecepatan pernafasan berkurang (Ed,2005)
Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian paru yang
terserang tidak mengandung udara dan kolaps. (Keperawatan Medikal
Bedah,vol.2,penerbit buku kedokteran.EGC.2002)
Atelektasis adalah suatu kondisi di mana paru-paru tidak dapat
mengembang secara sempurna (somantri, 2008)
Jadi Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru yang
mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru
berkembang atau sama sekali tidak terisi udara
B. Penyebab Atelektasis
Sebab utama dari atelektasis adalah penyumbatan sebuah bronkus.
Penyumbatan juga bisa terjadi pada saluran pernafasan yang lebih kecil.
Penyumbatan bisa disebabkan oleh adanya gumpalan lendir, tumor, benda
asing yang terhisap kedalam bronkus. Atau bronkus bisa tersumbat oleh
sesuatu yang menekan dari luar, seperti tumor atau pembesaran kelenjar getah
bening. Jika saluran pernafasan tersumbat, udara didalam alveoli akan terserap
kedalam aliran darah sehingga alveoli akan menciut dan memadat. Jaringan
paru-paru yang yang mengkerut biasanya terisi dengan sel darah, serum,
lendir dan kemudian akan mengalami infeksi.
Atelektasis merupakan suatu akibat dari kelainan paru yang dapat disebabkan
1. Bronkus tersumbat
kelainan pleura atau trauma toraks yang menahan rasa sakit. Keadaan
ini juga akan menghambat pengeluaran secret bronkus yang dapat
memperhebat terjadinya atelektasis.
Atelektasis seharusnya dapat dibedakan dengan pneumothoraks.
Walaupun kolaps alveolar terdapat pada kedua keadaan tersebut, penyebab
kolapsnya dapat dibedakan dengan jelas. Atelektasis timbul karna alveoli
menjadi kurang berkembang atau tidak berkembang, sedangkan
pneumothoraks timbul karena udara masuk kedalam rongga pleura. Pada
kebanyakan pasien, pneumothoraks tidak dapat dicegah dengan perawatan
yang tepat.
C. Tanda dan gejala atelectasis
1. dispnea dengan pola nafas cepat dan dangkal
2. Takikardi
3. Sianosis
4. temperatur tinggi
5. penurunan kesadaran atau syok
6. Bunyi perkusi redup
7. Pada atelektasis yang luas bising nafas akan melemah atau sama sekalitidak
terdengar
8. terdapat perbedaan gerak dinding thorak, gerak sela iga dan diafragma
9. Pada perkusi mungkin batas jantung dan mediastinum akan bergeser, letak
diafragma mungkin meninggi.
b. Atelektasis Kompresi
Yaitu atelektasis yang terjadi akibat penekanan terhadap substansi
paru. Dapat terjadi bila rongga pleura sebagian atau seluruhnya terisi dengan
eksudat cairan, darah, tumor, atau udara (pneumotoraks), atau dengan
pneumotoraks tension bilamana tekanan udara masuk dan mengancam
fungsi paru-paru serta mediastinum.
Bentuk atelektasis kompresi biasanya dijumpai pada penyakit payah
jantung dengan efusi pleura, dan pada penderita yang mengalami efusi pleura
akibat mengidap penyakit neoplasma (tumor). Selain itu, pada penyakit
peritonitis atau abses subdiafragma daoat menyebabkan diafragma terangkat
ke atas dan mencetuskan terjadinya atelektasis basal. Pada atelektasis
kompresi mediastinum bergerak menjauhi atelektasis.
E. Pencegahan Atelektasis
1. Anjurkan untuk nafas dalam dan batuk efektif untuk mencegah
penumpukan sekresi dan untuk mengeluarkan eksudat
2. Posisi pasien sering diubah, terutama dari posisi supinasi ke posisi tegak,
untuk meningkatkan ventilasi dan pencegahan penumpukan sekret.
3. Tingkatkan ekspasi dada yang sesuai selama pernapasan untuk memenuhi
paru-paru dengan udara secara keseluruhan.
4. Berikan opiod dan sedatif secara bijaksana untuk mencegah depresi
pernapasan.
5. Lakukan suksion untuk membuang sekresi trakeobronkial
6. Lakukan drainase postural dan perkusi dada
7. Anjurkan ambulasi dini
8. Ajarkan teknik yang sesuai untuk spirometri insentif.
9. Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas
dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.
10. Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa
diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum
pembedahan.
11. Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang
menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan lebih
baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu
pernafasannya. Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus-menerus ke
paru-paru, sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran
pernafasan tidak dapat menciut.
E. Penanganan Atelektasis
1. Pemeriksaan bronkoskopi
2. Pemberian oksigenasi
3. Pemberian terapi simtomatis (anti sesak, bronkodilator, antibiotik dan
kortikosteroid)
4. Fisioterafi (masase atau latihan pernapasan)
5. Pemeriksaan bakteriologis
6. Teknik batuk efektif
7. Pegaturan posisi secara teratur
8. Melakukan postural drainase dan perkusi dada
9. Melakukan pengawasan pemberian medikasi secara teratur
Daftar Pustaka
Price A. Sylvia &Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi edisi 6,vol.2. penerbit buku
kedokteran.EGC.Jakarta.
Somantri Irma.2008. keperawatan medical bedah: asuhan keperawatan dengan
gangguan sistem pernafasan.Jakarta.Salemba medika
Brunner dan sudart. 1994. Keperawatan medical bedah 1, edisi 8 , vol.1.EGC:
Jakarta.
Doengus marylinn, dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. EGC: Jakarta.