Sejarah Asean dan Tujuan Didirikannya Seperti yang telah anda ketahui
sebelumnya, ASEAN yang merupakan sebuah akronim dari Association of Souteast Asian
Nations adalah Perhimpunan Negara-negara yang Berada dikawasan Asia Tenggara.
Organisasi ASEAN yang pada awalnya hanya berjumlah lima negara saja sekarang sudah
tumbuh berkembang menjadi 10 negara antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja dimana lima negara
pertama adalah pendirinya.
ASEAN merupakan sebuah organisasi internasional kewilayahan yang begitu besar, jika
dijumlahkan secara keseluruhan luas wilayahnya mencapai 1,7 juta mil persegi atau sekitar
4,5 juta kilometer persegi dengan jumlah populasi yang ada didalamnya sekitar setengah
milyar orang. ASEAN dibentuk dengan maksud dan tujuan kepentingan negara-negara
didalamnya seperti ekonomi, sosial, budaya, dll.
Pada tanggal 5 Agustus 1967, lima negara dari negara-negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia,
Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand mengadakan pertemuan (Konferensi) di Bangkok.
Konferensi tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang disebut dengan Persetujuan
Bangkok tanggal 8 Agustus 1967.
ASEAN adalah organisasi antar negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibentuk pada tahun 1967 oleh Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand untuk mempromosikan kerjasama politik dan ekonomi dan
stabilitas regional. Brunei bergabung pada tahun 1984, tak lama setelah kemerdekaannya dari
Inggris, dan Vietnam bergabung ASEAN sebagai anggota ketujuh pada tahun 1995.
Laos dan Myanmar yang mengakui ke keanggotaan penuh pada bulan Juli 1997 sebagai
ASEAN merayakan ulang tahun ke-30. Kamboja menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada
tahun 1999.
Deklarasi ASEAN pada tahun 1967, dianggap dokumen pendiri ASEAN, diresmikan prinsip-
prinsip perdamaian dan kerjasama yang didedikasikan ASEAN. Piagam ASEAN mulai
berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.
Dengan berlakunya Piagam ASEAN, ASEAN didirikan identitas hukum sebagai suatu
organisasi internasional dan mengambil langkah besar dalam nya proses pembangunan
masyarakat.Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar, Politik Keamanan Masyarakat itu,
Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya. Setiap pilar memiliki Blueprint sendiri
disetujui di tingkat puncak dan bersama-sama dengan Initiative for ASEAN Integration (IAI)
Kerangka Kerja Strategis dan Rencana Kerja IAI Tahap II (2009-2015) mereka membentuk
Roadmap untuk dan Komunitas ASEAN 2009-2015.
Perintah ASEAN pengaruh yang jauh lebih besar pada perdagangan Asia-Pasifik, politik, dan
keamanan dari para anggotanya bisa mencapai individual. Hal ini telah mendorong upaya
pembangunan komunitas ASEAN. Karya ini sebagian besar didasarkan pada konsultasi,
konsensus, dan kerja sama.
Hubungan AS dengan ASEAN telah sangat baik sejak awal. Amerika Serikat menjadi negara
Mitra Wicara ASEAN pada tahun 1977. Mitra Dialog memenuhi teratur dengan ASEAN pada
kerja dan tingkat senior untuk memandu pengembangan hubungan regional kami. Pada bulan
Juli 2009, Menlu Clinton menandatangani Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia
Tenggara (TAC) yang telah sangat meningkatkan hubungan AS dengan ASEAN politik.
Setiap tahun berikutnya Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN, ASEAN memegang nya Post-
Ministerial Conference (PMC) yang Sekretaris Negara diundang. Pada tahun 1994, ASEAN
memimpin dalam membangun Forum Regional ASEAN (ARF), yang kini memiliki 27
anggota dan bertemu setiap tahun di tingkat menteri setelah PM.
Sebab-sebab Terbentuknya ASEAN adalah karena kelima negara tersebut mengalami nasib
yang sama, yaitu pernah dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand.
Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut ditandatangani oleh lima menteri luar
negeri negara peserta konferensi, yaitu oleh:
Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam masuk sebagai anggota baru ASEAN. Pada
tanggal 28 Juli 1985 Vietnam masuk sebagai anggota ASEAN. Myanmar dan Laos menjadi
anggota ASEAN pada tanggal 28 Juli 1997 dan Kampuchea / Kamboja pada tanggal 16
Desember 1998. Dengan demikian sampai sekarang ASEAN beranggotakan 10 Negara.
Tujuan ASEAN
To accelerate the economic growth, social progress and cultural development in the
region through joint endeavours in the spirit of equality and partnership in order to
strengthen the foundation for a prosperous and peaceful community of South-East
Asian Nations.
Untuk mempercepat pertumbuhan ekonimi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya
dalam kawasan (ASEAN) melalui usaha-usaha bersama didalam semangat kesetaraan dan
kebersamaan didalam memperkuat pondasi untuk kesejahteraan dan perdamaian negara-
negara dikawasan Asia Tenggara.
To promote regional peace and stability through abiding respect for justice and the
rule of law in the relationship among countries of the region and adherence to the
principles of the United Nations Charter.
Untuk mempromosikan kolaborasi secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang
menjadi kepentingan bersama seperti ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan
juga dalam bidang-bidang administrasi.
To provide assistance to each other in the form of training and research facilities in
the educational, professional, technical and administrative spheres.
Untuk memberikan bantuan satu sama lain dalam hal fasilitas-fasilitas pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, pekerjaan/profesi, teknik dan administrasi.
To collaborate more effectively for the greater utilization of their agriculture and
industries, the expansion of their trade, including the study of the problems of
international commodity trade, the improvement of their transportation and
communications facilities and the raising of the living standards of their peoples.
Untuk berkolaborasi lebih efektif dalam pemanfaatan dengan lebih baik dalam bidang
pertanian dan industri, memperluas perdagangan, termasuk mempelajari masalah-masalah
dalam perdagangan komositas internasional, pengembangan sistem transportasi dan fasilitas-
fasilitas komunikasi dan meningkatkan standar hidup untuk orang-orang atau masyarakat
yang berada didalam kawasan ASEAN.
To maintain close and beneficial cooperation with existing international and regional
organizations with similar aims and purposes, and explore all avenues for even closer
cooperation among themselves.
Untuk menjaga kerjasama yang erat dan saling menguntungkan dengan organisasi-organisasi
internasional dan regional yang sudah ada sebelumnya yang memiliki kesamaan visi dan
tujuan, dan mengeksplor semua jalan untuk kerjasama yang lebih erat diantara mereka
(organisasi-organisasi tersebut).
Itu adalah tujuh tujuan didirikannya ASEAN yang masuk dalam Deklarasi Bangkok yang
disepakati pada tanggal 8 Agustus 1967 di Kota Thailand, Bangkok.
Nah itulah tulisan yang singkat mengenai pengertian, sejarah, dan tujuan ASEAN yang
mungkin bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk anda sekalian. Tentunya kita
berharap semoga visi atau tujuan terbentuknya ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi
Bangkok ini bisa segera tercapai.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara / ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik
dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8
Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian
dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas
perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km atau setara dengan 3% total luas
daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara
dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah
daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun
Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai
ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis,
Brasil, Inggris, dan Italia.
Prinsip Utama
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan,
subversif atau koersi pihak luar
Piagam
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan
dan kemakmuran regional;
menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang
tidak sesuai dengan hukum internasional;
ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari
campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi
dan pemerintahan yang konstitusional;
menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan
keadilan sosial;
menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter
internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar
oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor non-negara, yang
mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi ASEAN
Negara-negara Anggota;
menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara
menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil
tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis ASEAN rezim
bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap
penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi
pasar.
Anggota
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-
negara anggota ASEAN:
Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang
sama)
Perluasan Keanggotaan
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun
belakangan ini, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara
tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan
ASEAN:
Bangladesh
Palau
Papua Nugini
Timor Leste
Sejarah
5 Negara Pendiri ASEAN , yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di
Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok
kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan
Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei
Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat
seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN
kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada
tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi
anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk
bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut
terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu,
satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada
tanggal 16 Desember 1998. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam
wadah ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tak lain dan tak bukan juga
pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi
anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.
Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama
transnasional lainnya.