Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Universitas Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern
ini,mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi yang
diusahakan secara maksimal.Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang
teknologi sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktuyang relatif
lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang
memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran biaya operasional yang
diperlukan akan semakin banyak. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk
melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan
eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan.Dengan demikian, pengelolaan sistem
informasi merupakan halyang sangat penting untuk dilakukan. Bagi perusahaan yang
bergerak, sistem informasi memainkan sebuah peranan yang penting dalam mengukur
tindakan dan hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para
individu. Dan setiap pengeporasian perusahaan terjadi siklus pendapatan perusahaan yang
mencakup aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan dan
penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasayang dilakukan tersebut.
Sehingga sebuah perusahaan melakukan berbagai pencatatan yangterjadi dalam siklus
pendapatan demi terjaganya sistem pengendalian perusahaantetap stabil.

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penerimaan kas ?

2. Apa itu siklus penerimaan ?

3. Apa saja aktivitas bisnis siklus pendapatan ?

4. Apa tujuan, ancaman, prosedur siklus pendapatan ?

5. Apa itu siklus penerimaan kas di penjalan tunai ?

6. Apa itu siklus penerimaan kas di penjualan kredit ?

1
7. Apa itu retur penjualan pada siklus penerimaan kas ?

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penerimaan kas.

2. Mengetahui apa itu siklus penerimaan.

3. Megetahui apa saja aktivitas bisnis siklus pendapatan.

4. Mengetahui apa tujuan, ancaman, prosedur siklus pendapatan.

5. Mengbetahui apa itu siklus penerimaan kas di penjalan tunai.

6. Mengetahui apa itu siklus penerimaan kas di penjualan kredit.

7. Mengetahui apa itu retur penjualan pada siklus penerimaan kas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penerimaan/Pendapatan Kas

Penerimaan/ pendapatan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang
berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara
digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan
piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Penerimaan / pendapatan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu
dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari
wesel, dan setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal
dari 2 sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas
dari piutang.

Penerimaaan kas bisa terjadi dengan berbagai macam cara seperti lewat pos,
pembayaran langsung ke kasir atau pelunasan ke bank. Uang yang diterima biasanya
berbentuk uang tunai, baik logam maupun uang kertas, cek, money order, bank draft,
dan lain-lain.

Dalam penyusunan prosedur penerimaan kas perlu dipertimbangkan


pentingnya dan frekuensi masing-masing transaksi. Sesudah itu baru merencanakan
3
organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat catatan
pengelolaan dan pengawasan.

2.2 Siklus Penerimaan / Pendapatan

Perusahaan ekonomis, baik berorientasi profit maupun non profit,


mendapatkan keuntungan melalui proses usaha yang merupakan siklus pendapatan
mereka. Bentuk siklus pendapatan dapat dilihat sebagai berikut :

Dalam bentuk yang sangat sederhana siklus pendapatan merupakan perubahan


langsung dari produk akhir dan jasa menjadi uang tunai.

Proses siklus pendapatan yang lebih rumit adalah penjualan melalui kredit.

Transaksi pendapatan dibagi ke dalam dua tahap:

Tahap fisik, meliputi pemindahan aktiva atau jasa dari penjual kepada pembeli.

Tahap keuangan, meliputi penerimaan uang tunai oleh penjual dalam pembayaran
piutang dagang.

Siklus pendapatan sebenarnya terdiri dari dua subsistem utama, yaitu :

Subsistem proses pesanan penjualan

Subsistem penerimaan uang tunai.

Siklus pendapatan menerangkan prosedur untuk suatu hipotesis perusahaan


yang memperdagangkan barangnya melakukan penjualan kredit kepada
pelanggannya. Kedua subsistem atas proses ini diperlakukan secara terpisah. Tujuan
utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu
yang tepat dengan harga yang sesuai.

2.3 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan


informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

4
1. Entri Pesanan Penjualan :

o Mengambil pesanan dari pelanggan.

o Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.

o Memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini
terdiri dari dua tahap :

o Mengambil dan mengepak pesanan.

o Mengirim pesanan tersebut.

3. Penagihan dan Piutang Usaha

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :

o Penagihan ke para pelanggan.

o Memelihara data piutang usaha.

4. Penagihan Kas

o Menangani kiriman uang pelanggan.

o Menyimpannya ke bank.

2.4 Pengendalian : Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur

a. Tujuan dalam siklus pendapatan Didalam siklus pendapatan, SIA yang didesain
dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan
bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai :

Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.

Semua transaksi yang dicatat valid (benar2 terjadi)

Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat


5
Semua transaksi dicatat dengan akurat

Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian

Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

b. Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan:

1. pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat.

2. Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catt. Kredit buruk.

3. Legitimasi pesanan.

4. Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga

5. Kesalahan pengiriman: barang dag., jumlah dan alamat yang salah

6. Pencurian persediaan

7. Kegagalan untuk menagih pelanggan

8. Kesalahan dalam penagihan

9. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha

10. Pencurian kas

11. Kehilangan data

12. Kinerja yang buruk

c. Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan

1. Pemeriksaan edit entri data.

2. Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt
yang akurat atas saldo rek. pelanggan.

3. Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan sertifikat digital untuk e-biz
Sistem pengendalian persediaan.

6
4. Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan:
pemindai kode garis.

5. Pengendalian aplikasi entri data.

6. Batasi akses fisik ke persediaan.

7. Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan.

8. Pengendalian edit entri data

9. Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar: laporan bulanan ke
pelanggan.

10. Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox;


konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan.

11. Rekonsiliasi periodic laporan bank dengan catt seseorang yang tidak terlibat
dalam pemrosesan penerimaan kas.

12. Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana; pengendalian akses (secara fisik
dan logis).

13. Persiapan dan tinjauan laporan kinerja.

2.5 Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli


melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian
diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahan.

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, seperti toko buku, berasal
dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik,
sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :

a) Penerimaan kas dalam bentuk harus segera disetor ke Bank dalam jumlah penuh
dengan melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

7
b) Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga (3) prosedur antara lain:

1) Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang keperusahaan, melakukan pemilihan


barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian
menerima barang yang dibeli. dalam Over-the Counter Sale ini, perusahaan menerima
uang tunai, cek pribadi (Personal Check), atau pembayaran langsung dari pembeli
dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Penerimaan kas dari
Over-the Counter Sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini :

a. Pembelian memesan barang langsung kepada wiraniaga ( Sales Person ) di Bagian


Penjualan.

b. Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai,
cek pribadi ( personal check ) atau kartu kredit.

c. Bagian pengiriman menyerahkan barang keoada pembeli.

d. Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.

e. Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.

f. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal
penerimaan kas.

Jika kas yang diterima cek pribadi, bank penjual ( bank yang penjual miliki
rekening giro didalamnya) kemudian akn mengurus check clearing tersebut ke bank
pembeli ( bank yang pembeli memiliki rekening giro didalamnya). Jika kas yang
diterima berupa kartu kredit, bank penjual merupakan bank penerbit kartu kredit
langsung menambah saldo rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit card
fee ( yang berkisar 2,5% sampai dengan 4% ). Bank penerbit kartu kredit inilah yang
secara periodik melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit.

8
Gambar. 3.1. Penerimaan kas dari Over-the-Counter Sales

2) Penerimaan Kas dari COD Sale


Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan tunai yang
melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam
penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan sarana
untuk barang bagi pembeli dan Jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
COD sales melalui pos belum merupakan sistem penjualan yang umum berlaku di
Indonesia. COD sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui pos.
b. Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim dengan cara mengisi
formulir COD sales di Kantor pos.
c. Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD sales sesuai dengan
instruksi penjual kepada kantor pos penerima.
d. Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir COD sales,
memberitahukan kepada pembeli tentang diterimannya kiriman barang COD
Sales.
e. Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan
pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD Sale. Kantor pos
penerima menyerahkan barang kepada pembeli, dengan diterimannya kas dari
pembeli.
f. Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirim bahwa COS Sale telah
dilaksanakan.
g. Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirim bahwa COD sale telah
dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli.

9
Gambar 3.2. melukiskan prosedur COD sales melalui Pos.

Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan,
penyerahan barang baiasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi pengiriman
perusahaan. Pencatatatan COD Sale dilakukan dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal penjualan. Pasa saat barang dikirim. Bagian jurnal membuat jurnal sebagai
berikut :
Pendapatan tunai xxx
Pendapatan Penjualan COD xxx
PPN Keluaran xxx
Jurnal penerimaan kas. Pada saat kas diterima oleh Bagian Kasa, Bagian Jurnal
membuat jurnal membuat jurnal dalam jurnal peneimaan kas sebagai berikut :
Kas xxx
Penjualan Tunai xxx
Jika COD sale dilakukan oleh perusahaan kepada pembeli luar kota atau luar
pulau, pengiriman dan penagihan harga barang dapat dilakukan lewat kantor pos atau
perusahaan angkutan umum. Pencatatan COS sale dilakukan pada saat barang
diserahkan kepada kantor pos atau perusahaan angutan umum, dengan jurnal sebagai
berikut :
Piutang COD xxx
PPN Keluaran xxx
Penjualan COD xxx
10
Biaya Angkutan xxx
Pada saat kas diterima dari pembeli melalui kantor pos atau perusahaan
angkutan umum, jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
Kas xxx
Piutang COD xxx
3) Penerimaan Kas dari Credit Card Sale
Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun
merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi
penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit
card merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over the counter sale
maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa
kantor pos atau angkutan umum. Dalam Over the Countre sale , pembeli datang ke
perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli , melakukan
pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan tunai yang
melibatkan pos atau perusahaan angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke
perusahaan ke perusahaan penjual. Pembeli memberi persetujuan tertulis penggunaan
kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga memungkinkan perusahaan
penjual melakukan penagihan kepada bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.
Kartu kredit digolongkan dalam tiga ( 3 ) kelompok :
a. Kartu Kredit Bank ( Bank Cards )
Kartu Kredit Bank ( Bank Card) diterbitkan oleh Bank atau lembaga keuangan
yang lain. Kartu Kredit yang beredar adalah Visa dan Master Card. Dengan
menggunakan kartu kredit ini, pembeli sebenarnya memperoleh kredit dari Bank.
Perusahaan yang menerima pembayaran melalui kartu kredit dapat memperoleh
uang tunai segera dari bank dengan menukarkan Copy Credit Card Sales Slip ke
Bank yang menerbitkan kartu kredit biasanya menagih pemegang kartu kredit
sebulan sekali, untuk transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit yang
dilakukan oleh pemegang kartu kredit dalam jangka waktu sebulan sebelumnya.
Rerangka hubungan antara Bank penerbit kartu kredit , penerbit kartu kredit , dan
penjual barang ( disebut dengan istilah Merchant ) , memberikan manfaat kepada
semua pihak yang berkaitan tersebut. Penjual barang dijamin dapat menerima
uang tunai dengan segera dari bank penerbit kartu kredit , pemegang kartu kredit
dapat melakukan pembelian secara kredit satu bulan , dan bank penerbit kartu
kredit menerima credit card fee dari penjual.
11
Gambar 3.3 penjualan dengan Kartu Kredit Bank

b. Kartu Kredit Perusahaan ( Company Cards )


Kartu kredit ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para
pelanggannnya. Pelanggan dapat menggunakan kartu kredit ini untuk membeli
barang hanya ke perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut. Pada akhir
bulan atau pada tanggal tertentu, perusahaan menagih jumlah harga barang yang
dibeli oleh pemegang kartu kredit selama jangka waktu tertentu yang telah lewat.
c. Kartu Kredit berpergian dan Hiburan ( Travel and Entertaiment Cards)
Diners Club dan Carte Blance biasanya digolongkan ke dalam travel and
entertaiment cards karena pada umumnya kartu kartu kredit tersebut digunakan
dalam bisnis Restaurant, Hotel, dan Motel. Namun , banyak pula toko yang
menerima kartu kartu kredit tersebut sebagai alat pembayaran. Perusahaan
penjual barang menguangkan credit card sales slip dari transaksi penjualannya ke
perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut. Jurnal untuk mencatat
transaksi penjualan dengan menerima kartu kredit jenis ini tida berbeda dengan
jurnal penjualan dengan menerima kartu kredit bank.
Credit card sale adalah transaksi penjualan tunai ( yang merupakan bentuk lain
Over the Counter sale) yang pembeli melakukan pembayaran dengan
menggunakan kartu kredit.

12
Gambar 3.4 Penerimaan Kas dari Credit Card Sale

2.5.1 Fungsi yang Terkait


Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
a. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima uang dari pembeli, baik uang
tunai maupun dalam bentuk cek atau bilyet giro. Selain itu, bertanggung jawab
untuk menghitung kembali setiap penjumlahan yang terdapat dalam faktur
penjualan tunai apakah sudah benar ataukah masih ada kesalahan, membuat
register kas dari faktur penjualan tunai yang sudah dinyatakan kebenaran
jumlahnya oleh kasir, dan untuk membubuhkan cap LUNAS pada faktur
penjualan tunai yang telah terbayarkan. Serta untuk membuat bukti kas masuk
setiap harinya sebagai laporan uang yang diterima kemudian menyetor uang tunai
dana tau cek atau bilyet giro yang telah jatuh tempo tersebut ke bank. Fungsi ini
berada di tangan bagian kas.
c. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan
barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman

13
Dalam transaksi penerimaan kas adari penerimaan kas dari penjuakan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan
barang yang telah dibayar hargannya kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, penerimaan kas dan pembuat laporan
penjualan.
2.5.2 Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari
penjualan tunai
a. Jumlah pendapatan penjualan tunai menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah harga pokok produksi yang dijual selama jangka waktu tertentu.
c. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk
tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak
diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
d. Kuantitas produk yang dijual.
e. Otorisasi pejabat yang berwenang.
2.5.3 Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dari sistem penerimaan kas penjualan tunai adalah :
a. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam sebagai informasi yang diperlukan
oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
b. Pita Register Kas (Cas Register Tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kasa dengan cara mengoperasikan mesin
register. Pita register ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh
fungsi kasa dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
ktedit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi
anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa, dokumen ini
di isi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari
bang yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah
dilakukan kepada pemegang kartu ktedit.
14
d. Bill Of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan
barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi
pengiriman dalam penjulan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh
perusahaan angkutan umum.
e. Faktur Penjulan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.
f. Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi ksa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke
bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,
bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya
diminta kembali bank setelah ditanda tangani dan dicap oleh bank sebagai bukti
penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber
untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang kedalam jurnal penerimaan
kas.
g. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fumgsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode. Dokumen ini digunakan oleh fungsi
akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk
mencatat harga pokok yang dijual.
2.5.4 Catatan Yang Digunakan
Catatan Akuntansi :
a. Jurnal Penjualan (Tunai)
Jurnal penjualan ini digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penjualan
barang. Terjadinya penjualan barang ini menambah jumlah penjualan yang ada.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas ini digunakan untuk merekam terjadinya penerimaan
uang dari hasil penjualan tunai yang akan menambah kas.
c. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
d. Kartu Persediaan Barang

15
Kartu Persediaan Barang ini berfungsi sebagai Buku Besar Pembantu untuk
mencatat pengurangan barang pada persediaan karena dijual. Pada kasus
perusahaan menggunakan jurnal umum (tanpa menggunakan jurnal khusus),
transaksi penjualan ini dicatat pada jurnal umum sebagai berikut :
Penjualan Rp
K a s Rp
e. Kartu gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan barang yang disimpan dalam gudang.
2.5.5 Jaringan Prosedur
jaringan prosedur yang membentuk sistem
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang
dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang ari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran(berupa pita register kas & cap
lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan
pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman.
c. Prosedur pembungkusan/kemasan barang dan penyerahan barang
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
d. Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi
penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas serta mencatat
berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kertu persediaan.
e. Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas menharuskan penyetoran dengan
segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini
fungsi kas menyatorkan yang diterima dari penjualan tunai ke bamk dalam jumlah
penuh.
f. Prosedur pencatatan penerimaan kas
16
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam
jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui
fungsi kas.
g. Prosedur pencatatan HPP
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi HPP berdasarkan
dat ayang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi ini, fungsi
akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
HPP ke dalam jurnal umum.

2.6 Sistem Penerimaan Kas Penjualan Kredit


Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit
maupun secara tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah
dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini
ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit. Di dalam transaksi penjualan
tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan
menerima kas dari pembeli. Untuk kegitan penjualan tunai ini ditangani oleh perusahaan
melalui sistem penjualan tunai.
Di dalam transaksi penjualan, tidak semua penjualan berhasil mendatangkan
pendapatan (revenue) bagi perusahaan. Adakalanya pembeli mengembalikan barang yang
telah dibelinya kepada perusahaan. Transaksi pengembelian barang oleh pembeli ini
ditangani perusahaan melalui sistem retur penjualan.
2.6.1 Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan
adalah :
a. Fungsi Kredit
Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi ini bertanggung
jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan terpilih. Sebelum seorang
pelanggan diberi kartu kredit, ia harus mengajukan permintaan menjadi anggota.
Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan
calon anggota dengan meminta fotocopy rekening Koran bank, keterangan gaji
atau pendapatan calon anggota dari perusahaan tempat ia bekerja, dan dari
sumber-sumber lain.
17
Dengan demikian pelanggan yang diberi kartu kredit adalah pelanggan yang
telah melewati tahap seleksi yang dilakukan oleh fungsi kredit, sehingga
kemungkinan tidak tertagihnya piutang kepada pelanggan tersebut dapat
dikurangi. Dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi kredit tidak
diperlukan lagi otorisasinya, karena otorisasi pemberian kredit sudah tercermin
dari kartu kredit yang ditunjukkan oleh pelanggan pada saat melakukan
pembelian.
b. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan dengan kartu kredit ini, fungsi penjualan bertanggung
jawab melayani kebutuhan barang pelanggan. Fungsi penjualan mengisi faktur
penjualan kartu kredit untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang.
Dalam sistem penjualan ini, fungsi gudang menyediakan barang yang
diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur
penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang kuantitas,
mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur
penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk memperoleh tanda tangan dari pelanggan di atas faktur
penjualan kartu kredit sebagai bukti telah diterimanya barang yang dibeli oleh
pelanggan.
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi bertambahnya piutang
kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur penjualan kartu
kredit yang diterima dari fungsi pengiriman. Di samping itu, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas pencatatan transaksi penjualan di dalam jurnal penjualan.
f. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan secara periodic
kepada pemegang kartu kredit.
2.6.2 Informasi yang diperlukan menejemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan dengan
kartu kredit adalah:
18
a. Jumlah pendapatan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka
waktu tertentu.
b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli.
e. Kuantitas produk yang dijual.
f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
g. Otorisasi pejabat yang berwenang
2.6.3 Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :
a. Surat Pemberitahuan
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran
yang dilakukannya. Surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas
keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirim oleh
debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi perusahaan yang menerima kas
dari piutang, surat pemberitahuaan ini digunakan sebagai sumber dalam
pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang. Karena surat
pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar.
b. Daftar Surat Pemberitahuan
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat
atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan dilakukan
melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat memisahkan surat
pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan yang
diterima setiap hari.
c. Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi kasa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke
bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,
bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya
diminta kembali bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti
penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kasa kepada
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber
untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang kedalam jurnal penerimaan
kas.
2.6.4 Catatan akuntansi yang digunakan
19
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit
adalah :
a. Jurnal penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik
secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa macam produknya.
b. Kartu piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
c. Kartu gudang
Catatan ini sebenernya bukan termasuk dalam golongan catatan akuntansi.
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi data kuantitas
barang yang disimpan di gudang beserta mutasinya.
2.6.5 Jaringan prosedur
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan dengan kartu kredit adalah :
a. Prosedur order penjualan
Pada prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan
kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada
berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan
kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
b. Prosedur pengiriman
Pada prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang diperlukan oleh
pembeli dan fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang
diterima dari fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman
meminta tanda tangan penerimaan barang dari pemegang kartu kredit di atas
faktur penjualan kartu kredit.
c. Prosedur pencatatan piutang
Pada prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan kartu
kredit ke dalam kartu piutang.
d. Prosedur penagihan
Pada prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur penjualan kartu kredit
dan mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodic fungsi penagihan membuat

20
surat tagihan dan mengirimkannya kepada pemegang kartu kredit perusahaan,
dilampiri dengan faktur penjualan kredit.
e. Prosedur pencatatan penjualan
Pada prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan kartu kredit
ke dalam jurnal penjualan.

2.7 Retur Penjualan


Menurut Soemarso (2009:41), Retur penjualan adalah barang dagang yang dijual
mungkin dikembalikan oleh pelanggan atau oleh karena kerusakan atau alasan-alasan
lain, pelanggan diberikan potongan harga (pengurangan harga atau sales allowance).
2.7.1 Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan adalah:
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai
pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli.
2. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi
yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpan kembali barang yang diterima
dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan
kedalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan pencatatan berkurangnya
piutang dan bertambahnya persediaan akibat retur penjualan dalam kartu piutang
dan kartu persediaan.
2.7.2 Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi retur penjualan adalah:
1. Jumlah rupiah retur penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.
2. Jumlah berkurangnya piutang karena retur penjualan
3. Jumlah harga pokok produk yang dikembalikan oleh pembeli
4. Nama dan alamat pembeli
5. Kuantitas produk yang dikembalikan oleh pembeli
21
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan produk yang dikembalikan oleh
pembeli.
7. Otorisasi pejabat berwenang
2.7.3 Dokumen yang digunakan
Dokumen penting yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah:
1) Memo Kredit, memo kredit merupakan dokumen sumber (source document)
sebagai dasar pencatatan transaksi tersebut kedalam kartu piutang dan jurnal retur
penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memberi perintah
kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh
pembeli.
2) Laporan Penerimaan Barang, laporan penerimaan barang merupakan dokumen
pendukung yang melampiri memo kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi
penerimaan sebagai laporan telah diterima dan diperiksanya barang yang diterima
oleh pembeli.
2.7.4 Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakandalam transaksi retur penjualan adalah:
1) Jurnal Umum Dan/Atau Jurnal Retur Penjualan
Berkurangnya pendapatan penjualan dan piutang dagang akibat transaksi retur
penjualan dicatat dalam jurnal umum, atau jika perusahaan menggunakan jurnak
khusus, dicatat dalam jurnal penjualan.
2) Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang dalam transaksi
retur penjualan digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang kepada debitur
tertentu akibat dari transaksi tersebut.
3) Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu persediaan yang dalam
transaksi retur penjuala digunakan untuk mencatat bertambahnya jenis persediaan
produk jadi tertentu akibat dari transaksi tersebut.
4) Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh bagian gudang untuk mencatat bertambahnya
jenis persediaan produk jadi tertentu akibat dari transaksi retur penjualan.
2.7.5 Jaringan prosedur
Jaringan prosedur dalam sistem retur penjualan adalah sebagai berikut:

22
1. prosedur pembuatan memo kredit
Fungsi penjualan membuat memo kredit yang memnerikan perintah kepada
fungsi penerimaan untuk menerima barang dari pembeli tersebut dan kepada
fungsi akuntansi untuk mencatat pengurangan piutang kepada pembeli.
2. prosedur penerimaan barang
Atas penerimaan barang tersebut fungsi penerimaan membuat laporan
penerimaan barang untuk melampiri memo kredit yang dikirim ke fungsi
akuntansi.
3. prosedur pencatatan retur penjualan
Dalam rosedur ini transaksi berkurangnya piutang dagang dan pendapatan
penjualan akibat dari transaksi retur penjualan oleh fungsi akuntansi ke dalam
jurnal umum atau jurnal retur penjualan dan kedalam buku pembantu piutang.
2.7.6 Flowchart Retur Penjualan
Flowchart Retur Penjualan adalah flowchart yang menggambarkan proses
pencatatan barang yang dikembalikan oleh konsumen kepada produsen karena barang
tersebut tidak sesuai ataupun rusak.
berikut ini adalah Flowchart Retur Penjualan:

TRANSAKSI RETUR PENJUALAN

Barang yang diterima pelanggan mungkin tidak sesuai dengan pesanannya atau rusak
dalam pengiriman. Maka Pelanggan membuat permohonan retur berupa Memo Debit.
23
Pelanggan mengirimkan Memo Debit ke Perusahaan pengirim ke Bagian Penjualan.
Setelah menerima Pemberitahuan Retur dari pelanggan, Bagian Penjualan membuat Memo
Kredit rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Penerimaan Barang. Lembar 2 dikirimkan
ke Bagian Piutang.

Bagian Penerimaan Barang menerima pengembalian barang dari pelanggan dan


membandingkan dengan catatan di Memo Kredit, kemudian membuat Laporan Penerimaan
Barang (LPB) rangkap 2. Barang beserta LPB lembar 2 dikirimkan ke Bagian Gudang,
sementara dua lembar Memo Kredit dan LPB lembar 1 dikirimkan ke Bagian Piutang.

Bagian Gudang menerima barang dan mencatat masuknya barang berdasarkan LPB
lembar 2 pada catatan penerimaan barang

Berdasarkan Memo Kredit dan LPB, Bagian Piutang melakukan pencatatan


pengurangan piutang pada Catatan Pengurang Piutang (CPP) kemudian mengirimkan LPB
lembar 1 beserta Memo Kredit lembar 2 ke Bagian Akuntansi Persediaan.

Bagian Akuntansi Persediaan, berdasarkan LPB lembar 1 dan Memo Kredit lembar 2
mencatat di Kartu Persediaan, dan mengirimkan kedua dokumen tersebut ke Bagian
Keuangan.

Bagian ini mencatat jurnal perubahan piutang dan mengarsipkan kedua dokumen
tersebut ke Bagian Keuangan.

Jobdesc atau uraian kegiatan (Operating List) sistem retur penjualan:

1. Bagian Penjualan

Menerima pemberitahuan retur berupa Memo Debit dan Barang yang diretur

Membuat memo kredit rangkap 2. Memo kredit lembar pertama dikirimkan ke


bagian penerimaan barang. Memo kredit lembar ke dua dikirimkan ke bagian
piutang

2. Bagian Penerimaan Barang

Menerima memo kredit lembar 1 dari bagian penjualan

24
Menerima barang retur dari bagian pelanggan dan melakukan pemeriksaan
barang yang diterima

Membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) 2 lembar

Lembar 1 : Lembar ke-1 dikirimkan ke bagian piutang

Lembar 2 : Lembar ke-2 dikirimkan ke bagian gudang beserta barang yang


bersangkutan

3. Bagian Gudang

Menerima Laporan Penerimaan barang lembar ke-2 dari bagian penerimaan


barang

Mencatat masuknya barang pada Catatan Penerimaan Barang (CPB) dan catatan
tersebut diarsip

Bagian Piutang

Menerima memo kredit lembar 2 dari bagian penjualan

Berdasarkan LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2, bagian piutang melakukan
pencatatan dalam Catatan Pengurang Piutang (CPP)

Mengirim dokumen berupa LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 ke bagian
akuntansi persediaan

Bagian Akuntansi Persediaan

Menerima LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 dari bagian piutang

Mencatat kedua dokumen tersebut di Kartu Persediaan dan kartu persediaan


tersebut diarsip

4. Bagian Keuangan

Menerima LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2 dari bagian akuntansi
persediaan

Mencatat jurnal perubahan piutang dalam jurnal perubahan piutang


25
Mengarsipkan LPB lembar 1 dan memo kredit lembar 2

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerimaan/ pendapatan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa
uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan, yang
berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi
lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
Perusahaan ekonomis, baik berorientasi profit maupun non profit, mendapatkan
keuntungan melalui proses usaha yang merupakan siklus pendapatan mereka. Bentuk siklus
pendapatan dapat dilihat Dalam bentuk yang sangat sederhana siklus pendapatan merupakan
perubahan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi uang tunai, Proses siklus pendapatan
yang lebih rumit adalah penjualan melalui kredit.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang
dilakukan dalam siklus pendapatan yaitu Entri Pesanan Penjualan ,Pengiriman,Penagihan dan
Piutang Usaha,Penagihan Kas.

Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan yaitu pesanan pelanggan yang
tidak lengkap atau tidak akurat, Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catt.
Kredit buruk, Legitimasi pesanan,Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan
pengurangan harga,Kesalahan pengiriman: barang dag., jumlah dan alamat yang salah.
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan yakni Pemeriksaan edit entri data.,
Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat
atas saldo rek. Pelanggan,Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan sertifikat digital untuk e-
biz,Sistem pengendalian persediaan,Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu
pengambilan dan slip pengepakan: pemindai kode garis,Pengendalian aplikasi entri
data.,Batasi akses fisik ke persediaan.dll.

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli


melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeliSistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga
(3) prosedur antara lain:Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale,Penerimaan Kas dari
COD Sale, dan Penerimaan Kas dari Credit Card Sale. Fungsi yang terkait dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah Fungsi Penjualan, Fungsi keuangan,Fungsi
Gudang,Fungsi Pengiriman,Fungsi Akuntansi

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari penjualan
tunai yaitu Jumlah pendapatan penjualan tunai menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu, Jumlah harga pokok produksi yang dijual selama jangka waktu

26
tertentu,Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu,
namun pada umumnya
Dokumen yang digunakan dari sistem penerimaan kas penjualan tunai yakni Faktur Penjualan
Tunai,Pita Register Kas (Cas Register Tape), Credit Card Sales Slip, Bill Of Lading, Faktur
Penjulan COD, Bukti Setor Bank,Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Catatan Akuntansi Yang Digunakan yaitu Jurnal Penjualan (Tunai), Jurnal Penerimaan
Kas,Jurnal umum,Kartu Persediaan Barang.jaringan prosedur yang membentuk sistem yaitu
Prosedur Order Penjualan,Prosedur penerimaan kas,Prosedur pembungkusan/kemasan barang
dan penyerahan barang,Prosedur pencatatan penjualan tunai,Prosedur penyetoran kas ke bank
,Prosedur pencatatan penerimaan kas,Prosedur pencatatan HPP

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan
pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki
piutang kepada pelanggannya.Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit dengan kartu
kredit perusahaan adalah Fungsi Kredit:Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu
kredit, fungsi ini bertanggung jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan terpilih.
Fungsi Penjualan:Fungsi penjualan mengisi faktur penjualan kartu kredit untuk
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman melaksanakan penyerahan barang
kepada pelanggan.

Fungsi Gudang:fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan


sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima
dari fungsi penjualan.Fungsi Pengiriman:Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan
barang yang kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam
tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.

Fungsi Akuntansi: Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi bertambahnya
piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur penjualan kartu kredit
yang diterima dari fungsi pengiriman.Fungsi Penagihan:Fungsi ini bertanggung jawab untuk
membuat surat tagihan secara periodic kepada pemegang kartu kredit.Informasi yang
diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan dengan kartu kredit adalah:Jumlah
pendapatan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu
tertentu., Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit,Jumlah harga
pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu, Nama dan alamat pembeli,Kuantitas
produk yang dijual.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit
adalah Jurnal penjual, Kartu piutang, Kartu gudang . Jaringan prosedur yang membentuk
sistem penjualan dengan kartu kredit adalah Prosedur order penjualan,Prosedur pengiriman
, Prosedur pencatatan piutang, Prosedur penagihan,Prosedur pencatatan penjualan

Retur penjualan adalah barang dagang yang dijual mungkin dikembalikan oleh
pelanggan atau oleh karena kerusakan atau alasan-alasan lain, pelanggan diberikan potongan
harga (pengurangan harga atau sales allowance).

27
Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan adalah: Fungsi
Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai
pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli; Fungsi Penerimaan, Fungsi ini
bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi yang terdapat dalam memo
kredit yang diterima dari fungsi penjualan.;Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab atas
penyimpan kembali barang yang diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut
diperiksa oleh fungsi penerimaan.;Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab atas
pencatatan transaksi retur penjualan kedalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan
pencatatan berkurangnya piutang

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi retur penjualan


adalah:Jumlah rupiah retur penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.,Jumlah berkurangnya piutang karena retur penjualan,Jumlah harga
pokok produk yang dikembalikan oleh pembeli,Nama dan alamat pembeli

Dokumen penting yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalalahMemo


Kredit dan Laporan Penerimaan Barang, laporan penerimaan barang merupakan dokumen
pendukung yang melampiri memo kredit.
Catatan akuntansi yang digunakandalam transaksi retur penjualan adalah Jurnal Umum
Dan/Atau Jurnal Retur Penjualan, Kartu Piutang, Kartu Persediaan, Kartu Gudang
Jaringan prosedur dalam sistem retur penjualan adalah sebagai berikut prosedur pembuatan
memo kredit,prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan retur penjualan

Flowchart Retur Penjualan adalah flowchart yang menggambarkan proses pencatatan barang
yang dikembalikan oleh konsumen kepada produsen karena barang tersebut tidak sesuai
ataupun rusak. Barang yang diterima pelanggan mungkin tidak sesuai dengan pesanannya
atau rusak dalam pengiriman. Maka Pelanggan membuat permohonan retur berupa Memo
Debit.

28

Anda mungkin juga menyukai