Anda di halaman 1dari 13

RIWAYAT AL-KHAWARIZMI

Muhammad bin Musa al-Khawarizmi lahir pada tahun 780 M


di bagian Barat kota Bagdad. Selain itu beliau dikenali sebagai
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-
Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-
Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi
dan beberapa cara ejaan lagi.
Al-Khawarizmi hidup di zaman berkembang pesatnya
ilmu pengetahuan dan ekonomi. Kota Baghdad pada waktu itu
merupakan sebuah kota besar yang sangat penting dan menjadi
salah satu pusat peradaban, di samping ia juga menjadi tempat
bertemunya para pedagang antara wilayah timur dan barat
kekuasaan Islam.
Ayahnya, Musa bin Syakir adalah seorang pegawai Khalifat al-Mamun. Al-
Khawarizmi diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-Mamun (813-833
M) zaman dinasti Abbasiyyah. Khalifah al-Mamun menjadi sahabat karibnya. Dia menjadikan
al-Khawarizmi sebagai anggota Bait al-Khikmah (Wisma Kearifan) di Baghdad . Sebuah
lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Bait al-
Khikmah memiliki berbagai keunggulan yang masyhur di dunia Islam. Kesuksesan al-
Khawarizmi dalam bidang Astronomi dan Aljabar didedikasikan kepada Khalifah al-Mamun.
Sementara Khalifah al-Mamun sendiri banyak memberikan penghargaan kepada al-Khawarizmi.
Dengan Ilmu Astronomi, al-Khawarizmi mengungkap ramalan tentang waktu Nabi
Muhammad SAW dilahirkan secara cermat. Dia juga tercatat sebagai salah seorang astronom
yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah al-Mamun. Peta dunia tersebut
kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy.
Karya intelektual al-Khawarizmi tentang Aritmetika dan Aljabar menjadi sumber acuan
Ilmu Matematika di belahan Barat dan Timur. Penulis sejarah Matematika kenamaan, George
Sarton, mengungkapkan bahwa al-Khawarizmi adalah salah seorang Ilmuwan Muslim terbesar
dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan bahwa periode antara Abad Keempat sampai
Kelima sebagai Zaman al-Khawarizmi, karena dia adalah Ahli Matematika terbesar pada
masanya. Smith dan Karpinski menggambarkan pribadi al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar
pada masa keemasan Baghdad, setelah seorang penulis Muslim menggabungkan Ilmu
Matematika klasik Barat dan Timur, mengklasifikasikan dan akhirnya membangkitkan kesadaran
daratan Eropa.
Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan Ilmu Matematika adalah suku kata algoritm
yang dinotasikan sebagai prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari
perubahan versi al-Khawarizmi ke dalam versi Latin, algorismi, algorism dan akhirnya menjadi
algorithm.
Tulisannya tentang aritmetika berbahasa Arab pertama kali diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin memainkan peran penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan
yang diterapkan saat ini. Meskipun bukan murni sebagai penemunya, tahapan yang dilakukan al-
Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita saat ini. Hal ini menjelaskan
bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi penulisan basis sepuluh, yang diperkenalkan
oleh al-Khawarizmi, dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi perhitungan di Abad Pertengahan
bagi bangsa Eropa.

Pribadi al-Khawarizmi
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat
dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwapencapaian-pencapaian yang tertinggi telah
diperoleh oleh orang-orang Timur. Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann
berkata." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan
hidupnya untuk dunia sains".

Penerjemah.
Khalifah Al-Mamun sangat tertarik oleh salah seorang pegawainya yang kelihatan cerdas
dan cekatan. Orang itu tidak lain adalah Al-Khawarizmi. Hai anak muda, kemarilah! kata Al-
Mamun.Ada apa tuan? jawab Al-Khawarizmi. Maukah engkau belajar bahasa Sansekerta?
tanya Al-Mamun.Tentu saja, Tuan, jawab Al-Khawarizmi gembira.
Pada masa itu, bahasa Sansekerta merupakan bahasa yang banyak diminati orang untuk
dipelajari. Penyebabnya bahasa Sansekerta merupakan bahasa pengantar dari buku-buku ilmu
pengetahuan India. Atas biaya dari Al-Mamun, Al-Khawarizmi kemudian belajar bahasa
Sanskerta hingga mahir. Setelah tiu, ia diberi tugas untuk menerjemahkan sebuah buku berbahasa
Sansekerta yang berjudul Siddhanta. Buku yang membahas ilmu astronomi ini, diterjemahkan
Al-Khawarizmi ke dalam bahasa Arab dengan sangat baik. Pada tahun 830 M, Al-
Khawarizmi mendapat tugas lagi untuk menerjemahkan buku geografi karya Ptolomeus, seorang
ilmuwan Yunani.

Penulis
Setelah sukses menjadi penerjemah Al-Khawarizmi mulai menulis buku. Buku pertama
yang ditulisnya berjudul Suratul Ardhi (peta dunia). Dalam bukunya ini, Al-
Khawarizmi membagi bumi menjadi tujuh daerah yang disesuaikan dengan perubahan iklim.
Peta dunia karya Al-khawarizmi ini dijadikan model oleh ahli-ahli geografi Barat untuk
menggambar peta dunia.
Bersama para ilmuwan lainnya, Al-Khawarizmi kemudian membuat tabel perhitungan
astronomi yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan kedalaman bumi. Karyanya ini
diterima oleh para ilmuwan di Yunani, India dan Cina. Pada tahun 1226, tabel ini mulai
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi dasar penelitian astronomi.
Al-Khawarizmipun mulai dikenal sebagai orang jenius yang mahir dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan , terutama dalam bidang matematika. Tulisan-tulisan karya ilmuwan
Yunani dikoreksi kesalahannya oleh Al-Khawarizmi, kemudian dikembangkannya sedemikian
rupa sehingga menjadi mudah dipahami.
Al-Khawarizmi menulis buku matematika yang berjudul Hisab Aljabar wal Muqabala.
Buku ini berisi tentang persamaan linear dan kuadrat. Dalam bukunya ini ia menjelaskan cara
menyederhanakan suatu persamaan kuadrat.
Misalnya persamaan:
x + 5x + 4 = 4 - 2x + 5x
dengan aljabar, persamaan ini menjadi :
x + 7x + 4 = 4 + 5x
dengan al-muqabala, persamaan ini menjadi lebih sederhana:
x + 7x = 5x
Buku Hisab Aljabar wal Muqabala ini kemudian diterjemahkan pada abad ke 12 ke dalam bahasa
Latin. Sampai abad ke 16 buku ini digunakan sebagai buku pegangan para mahasiswa yang
belajar matematika di universitas-universitas di Eropa.
Riwayat Angka Nol
Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka,
termasuk angka nol. Ia menulis buku yang membahas beberapa soal hitungan dan asal-usul
angka, serta sejarah angka-angka yang sedang kita gunakan. Melalui Al-Khawarizmilah orang-
orang Eropa belajar menggunakan angka nol untuk memudahkan menghitung puluhan, ratusan,
ribuan, dst, dst.. Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang artinya nol
(kosong) diserap ke dalam bahasa Perancis menjadi kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi
ziffer, dan dalam bahasa Inggris menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan didalamnya
kosong.
Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang sebelumnya tidak dikenal
di kalangan ilmuwan Arab. Para matematikawan di seluruh dunia mengakuinya dan berhutang
budi kepada Al-Khawarizmi. Ia juga mengarang buku sundials (alat-alat petunjuk waktu dengan
bantuan bayangan sinar matahari). Al-Khawarizmi berhasil menyusun tabel astronomi yang
sangat lengkap untuk menggantikan tabel astronomi buatan Yunani dan India. Tabel ini menjadi
pegangan para ilmuwan astronomi, baik di Timur maupun di Barat.
Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui Karya Sumbangan hasil karya beliau sendiri,
antaranya ialah :
1. Al-Jabr wal Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam
penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan
matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya
merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan
yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3. Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem
nombor pada zaman sekarang.
Hasil karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat. Antara hasil
karya yang telah beliau hasilkan ialah :
1. Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero
Indorum.
2. Mufatih al-Ulum : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.
3. Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa
Latin oleh Prince Boniopagri.
4. Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai
algebra.
5. Al-Amal bi Usturlab
6. Al-Tarikh
7. Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah.

Karya- Karya
a. Buku I Aljabar
Al-Kitb al-mukhtas ar f h isb al-jabr wa-l-muqbala: Buku Rangkuman Kalkulasi
dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan) adalah buku matematika yang ditulis tahun
830.Buku tersebut merangkum definisi aljabar. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin
berjudul Liber algebrae et almucabala oleh Robert of Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh
Gerard of Cremona. Metode beliau dalam menyelesaikan linear dan notasi kuadrat dilakukan
dengan meredusi notasi ke dalam 6 bentuk standar (dimana b dan c adalah angka positif)
Angka ekual kuadrat (ax2 = c)
Angka ekual akar (bx = c)
Kuadrat dan akar ekual (ax2 + bx = c)
Kuadrat dan angka akar ekual (ax2 + c = bx)
Akar dan angka kuadrat ekual (bx + c = ax2)
Kuadrat ekual akar (ax2 = bx)
Dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi aljabar
penyimpanan atau melengkapkan) dan al-muqbala (menyeimbangkan). Aljabar adalah proses
memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di
kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x - 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqbala adalah
proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x 2 + 14 = x + 5
disederhanakan ke x2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitb al-abr wa-l-
muqbala, termasuk Ab Hanfa al-Dnawar, Ab Kmil (Rasla fi al- abr wa-al-muqbala),
Ab Muh ammad al-Adl, Ab Ysuf al-Mis s s , Ibnu Turk, Sind bin Al, Sahl bin Bir, dan
arafaddn al-Ts

b. Buku 2 - Dixit algorizmi


Kitab al-jam wal-tafriq bi-hisab al-Hid (Book of Addition and Subtraction by the
Method of Calculation). Karya ini dikenal pelajaran pertama yang ditulis dengan menggunakan
sistem bilangan desimal, merupakan titik awal pengembangan matematika dan sains. Pelajar di
Eropa mengaitkan Al-Khwarizmi dengan new aritmetic yang akhirnya menjadi basis notasi
angka, dimana penulisan angka Arab dikenal dengan istilah algorism atau algorithm.
Hasil karya Al-Khwarizmi menjadi penting karena merupakan notasi pertama
menggunakan basis angka Arab dari 1 sampai 9,0 dan pola nilai-penempatan. Ini dilengkapi pula
dengan aturan-aturan yang diperlukan dalam bekerja denga menggunakan bilangan notasi Arab
dan penjelasan tentang empat basis operasi perhitungan, yaitu; penambahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian. Ini juga mengakomodir bentuk-bentuk penulisan angka yang lazim
digunakan, yaitu penulisan dengan enam digit desimal dan penggunaan tanda akar.
Al Khawarizmi adalah orang pertama memperkenalkan angka 0 (nol) dalam dunia ilmu
pengetahuan (bilangan/hitungan). Meski ia bukan penemu angka 0 (nol), namun Al-
Khawarizmi orang pertama di dunia yang memperkenalkan angka nol sebagai suatu bilangan
dalam ranah ilmu pengetahuan. Kosong, atau 0, bukan sebarang angka, penemuannya
merevolusikan pemikiran matematik dan sains moden. Angka nol ini sudah digunakan di dunia
Arab-Islam pada kurun kesembilan. Angka 0 baru diperkenalkan di Eropah pada awal abad ke-
13, dibawa oleh pemikir Itali, Fibonacci, dalam tahun 1202 melalui karya popularnya Liber
Abaci. Sifar adalah kata arab untuk angka 0. Perkataan sifar ini juga membentuk perkataan
cipher dalam bahasa Inggeris yang membawa masud tiada apa-apa, simbol, kod atau
mesej rahsia.
Diantara serangkaian notasi bilangan Arab yang diperkenalkan Al-Khwarizmi, tidak
terlalu signifikan dibanding notasi nol digit. Tanpa keberadaan bilangan nol tabel-tabel yang
memiliki kolom dalam satuan puluhan, ratusan dan selanjutnya diperlukan untuk menempatkan
satu satuan bilangan sesuai fungsinya. Notasi nol disimbolkan dengan sebuah ruang kosong
dalam satu rangkaian angka, bentuk lingkaran kecil ini sebenarnya merupakan salah satu temuan
matematika yang terbesar. Notasi nol juga membuka jalan bagi konsep penulisan bentuk positif
dan negatif dalam aljabar.
c. Buku 3- Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan. Buku ketiga beliau yang
terkenal adalah Kitb s rat al-Ard "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi"
diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan
Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis
lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitb s rat al-Ard , yang tersimpan di Perpustakaan Universitas
Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de Espaa di Madrid. Judul
lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut,
Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Jafar Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk Zona Cuaca, yang menulis
pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat
bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan
praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh
karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia
berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.
d. Buku 4- Geografi
Taqwiimul Buldaan adalah buku lainnya dalam bidang geografi. Dalam penulisan buku
ini,enjelaskan pendapat-pendapat Bethlumus dengan sangat detail. Dalam penulisan bukunya ini,
al-Khawarizmi ia berpijak pada buku sebelumnya, yakniShuuratul Ardh. Dengan bukunya kali
ini, al-Khawarizmi dianggap sebagai pembaharu terhadap teori-teori Bethlumus. Salah seorang
pakar sejarah asal Eropa pernah berkomentar tentang buku ini, Buku Taqwiimul Buldaan tidak
bisa hanya dianggap hanya mengekor pada teori-teori Yunani kuno saja, tetapi ia juga merupakan
kajian baru yang independen dalam bidang geografi dan tidak kalah pentingnya dengan kajian
ataupun penulis Eropa lainnya yang mengarang geografi pada masa itu.
Berkenaan dengan ini, perlu diingat bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
sejumlah peneliti mengisyaratkan bahwaal-Khawarizmi termasuk salah seorang yang ditugaskan
oleh khalifah al-mamun untuk mengukur derajat kebulatan bumi. Al-Khawarizmi telah
melakukan hitungan-hitungannya dan mendapat kesimpulan bahwa garis tengah maksimal bumi
mencapai 40.248 km atau lebih banyak 178 km dari ukuran yang kita kenal sekarang yang hanya
mencapai 40.070 km dengan dibandingkan hasil perkiraan Bethumulus yang mencapai 38.340
km atau kurang 1.730 km dari ukran sekarang. Hasil hitungan ini memuktikan betapa jelinya
hitungan al-Khawarizmi dan kepandaiannya dalam memantau besaran bumi, serta kedekatnnya
dengan kenyataan yang sebenarnyadibandingkan tokoh-tokoh sebelumnya
e. Buku 4 - Astronomi
Buku Zj al-sindhind ("tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada
kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial
sebaik data yang diakui sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomer
Spanyol Maslama al-Majrt (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh
Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di
Bibliothque publique (Chartres), the Bibliothque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional
(Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
f. Buku 5 - Kalender Yahudi
Al-Khawrizm juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risla fi istikhrj tarkh al-
yahd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum
yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishr dimulai; memperhitungkan interval
antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur
matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-
Brn dan Maimonides.
g. Karya lainnya
Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi
pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizm. Manuskrip di Istanbul
berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah
adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Marifat saat al-mashriq f kull balad) dan determinasi
azimut dari tinggi (Marifat al-samt min qibal al-irtif). Beliau juga menulis 2 buku tentang
penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari
bahasa Arab) juga menyebutkan Kitb ar-Ruma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku
sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.

Disalin Para Ilmuwan Barat


Para ilmuwan Barat seperti Copernicus, banyak menyalin teori-teori dari para ilmuwan
muslim, diantaranya dari Al-Khawarizmi. Misalnya, tentang perhitungan ketinggian gunung,
kedalaman lembah dan jarak antara dua buah objek yang terletak antara suatu daerah yang
berpermukaan datar atau yang berpermukaan tidak rata.
Bahkan, ada ilmuwan Barat lainnya yang tidak saja menyalin teori hasil pemikiran al-
Khawarizmi, tetapi juga mengakuinya sebagai penemunya. Misalnya, John Napies (1550-1617
M) dan Simon Stevin (1548-1620 M). Mereka mengaku bahwa merekalah penemu rumus ilmu
ukur mengenai segitiga, daftar logaritma dan hitungan persepuluh. Padahal, para ilmuwan
Muslim mengetahui bahwa Al-Khawarizmi-lah yang pertama kali menemukannya.

Pengaruh Karya Algebra


Ahli matematika pada masa Al-Khwarizmi dan saat ini memberi opini tentang Algebra,
antara lain Ibnu Turk, Thabit ibn Qurra, al-Sidnani, Sinan ibn al-Fath, Abu Kamil dan Abu al-
Wafa al-Buzjani. Karya Algebra juga populer di Barat pada awal abad XII ketika para pelajar
Eropa mulai menerjemah dari bahasa Arab ke bahasa Lain, seperti Johannes Hispalensis
(fl.1140), Gherardo of Cremona (1114 1187), Adelard of Bath (fl.1120) dan Robert of Chester
(fl.1150).
Robert Bacon (1214 1294) dan Vincent de Beauvais (sekitar 1275) menjadikan karya
Al-Khwarizmi sebagai referensi dan mengambil beberapa istilah yang ditemukan di buku itu,
demikian pula Albertus Magnus (1208 1280) mengacu tabel yang ditulis Al-Khwarizmi.
Sejarawan F. Woepcke menyebut bahwa Leonardo Fibonacci mengutip model Al-Khwarizmi
untuk contoh soal tapi sebagian dari kasus tersebut kemungkinan berasal dari Abu Kamil, tokoh
dimana Fibonacci mengutip sebagian masalah dalam aljabar.
Buku Algebra memberi kesan mendalam pada karya Regiomontanus (1436 1476), tidak
saja mengacu pada akar quadrat (ars rei et census) tetapi juga menggunakan teknik
pengungkapan tertentu; restaurare defactus sebagai suatu contoh, dengan cara sama yang
persis dengan pemahaman dalam aljabar. Karpinski mencantumkan, kopi naskah Algebra yang
ditampilkan dalam kumpulan tulisan Plimpton menyerupai tulisan tangan dan pemakaian
singkatan yang digunakan Regiomontanus (Johannes Mueller). Bahwa pengarus karya Al-
Khwarizmi sangat besar pada naskah negara-negara Barat dan Latin yang terlihat pada format
tulisan dasar-dasar aljabar yang dipelajari di Eropa.
PERTENTANGAN
Walaupun sampai sekarang masih diperdebatkan siapa sebenarnya yang berhak atas
sebutan tersebut . Mereka yang mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan fakta bahwa hasil
karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan sampai sekarang ini dan ia juga memberikan
penjelasan yang rinci mengenai pemecahan persamaan kuadratik. Sedangkan mereka yang
mendukung Diophantus menunjukkan Aljabar ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat
elementer dibandingkan Aljabar yang ditemukan dalam Arithmetica, karya Diophantus.
Matematikawan Persia yang lain, Omar Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan
menemukan bentuk umum geometri dari persamaan kubik. Matematikawan India Mahavira dan
Bhaskara, serta Matematikawan Cina, Zhu Shijie,juga berhasil memecahkan berbagai macam
persamaan kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat tinggi lainnya.
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi pada
pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan
Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan
tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan
Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan
di abad ke-18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori
Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility).
Menurut saya Al Khawarizmi adalah sosok penting dalam islam yang sangat berpengaruh
di dunia. Pemikiran- pemikiran serta hasil karyanya sangatlah bermanfaat bagi kita sampai
sekarang ini.

Dalam bidang astronomi, kita dapat merasakan manfaatnya seta menggunakannya sampai
sekarang ini seperti peta dunia yang Memberikan gambaran fisiografis secara umum permukaan
bumi dan suatu daerah / wilayah (bentuk, relief, iklim, jenis tanah. jenis vegetasi).
juga menunjukkan dan menggambarkan lokasi atau letak suatu kawasan atau wilayah atau obyek
geografis lainnya. Pengungkapan ramalan waktu kelahiran Nabi Muhammad saw yang cermat
sehingga setiap tahunnya kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw atau lebih di
kenal dengan Maulid Nabi Muhammad saw.

Dalam bidang matematika, yang pertama yaitu aljabar . Manfaat Aljabar bagi Ibu Rumah
Tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Aljabar
dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau kerugian yang dapat
diperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang harus dipakainya. Yang kedua yaitu
aritmatika, dalam aritmatika sosial kita juga bisa menentukan keuntungan dalam usaha kita untuk
menghindari yang namanya kerugian.Yang ketiga yaitu algoritma, algoritma digunakan Untuk
membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pada pola pikirnya
masing-masing. Berkat penemuan angka nol, maka dunia matematika dijaman sekarang semakin
maju, misalnya dengan ditemokan berbagai rumus seperti rumus sinus, cosinu, tangent ataupun
rumus trigonometi. Selain dalam dunia matematika penemuan angka nol ternyata sangat
mempengaruhi dunia tegnologi khususnya computer/ digital yaitu ditemukannya gerbang logika
dan kode ASCII.
RIWAYAT
AL KHAWARIZMI

Disusun oleh :
Nama : Mazida Zulfah Alfit
NIM : 220101316140006
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

Anda mungkin juga menyukai