Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

sehingga Makalah dengan judul SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS)

ini dapat terselesaikan pada waktunya, makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah tugas yang ditetapkan oleh dosen.
Makalah Ini tidak akan terwujud tanpa bantuan beberapa pihak yang sedianya siap
membantu dan memberi support dan dorongan pada saat proses pembuatan makalah
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) Akhir kata, semoga apa yang telah
kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca makalah ini .

Sorong, September 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata pengantar

Daftar Isi................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................... 2

B. Tujuan........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian SDGs........................................................................ 6

B. Konsep SDGs............................................................................. 6

C. Indikator SDGs.......................................................................... 7

D. Perbandingan SDGs dengan MDGs......................................... 7

E. Tujuan SDGs............................................................................. 9

F. Prinsip SDGs............................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................... 12

Daftar Pustaka......................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development Goals

(SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke belakang, melihat

pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs

adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189 negara

anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2000.

Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk

mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia sebagai

salah satu Negara yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai komitmen

untuk melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan yang di rancang,

baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Bagaimana hasilnya? Seperti

yang tercantum dalam laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium di

Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011) disampaikan beberapa capaian pelaksanaan

MDGs di Indonesia.

Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta

proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program

DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan

diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat

kemajuan yang sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja

yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja,

dan
pervalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM

SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka

melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya

sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di

tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir

mendekati 100 persen serta kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector

non pertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang

meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka

kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat

imunisasi campak

yang meningkat pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian

kontasepsi bagi perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan

angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan

pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB

yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan

AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki

akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru

malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan

kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus

baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon,

proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio

luas kawasan lindung


untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan

dan rasio kawasan

lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya meningkat;

(MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system keuangan dan

perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak

diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio

pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR yang

semuanya meningkat pesat.

Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global dipandu

oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan Sustainable

Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap pembahasan, namun

nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir September ini tidak akan

banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada. Artinya, bila komunitas

masyarakat global bersepakat dengan konsep dan berbagai indikator yang tertuang

dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs akan efektif diterapkan mulai tahun

2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud SDGs.


2. Untuk mengetahui bagaimana Konsep SDGs.
3. Untuk mengetahui apa saja Indikator SDGs.
4. Untuk mengetahui apa saja Perbandingan SDGs dengan MDGs.
5. Untuk mengetahui apa Tujuan SDGs.
6. Untuk mengetahui bagaimana Prinsip SDGs.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SDGs

Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu sebuah

dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan

perundingan negara-negara di dunia.

B. Konsep SDGs

Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang

mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGS. Terutama

berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation

sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial,

perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak

pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Ir. Rr. Endah Murniningtyas, Msc,

Deputi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, pada rapat pemikiran awal

pengembangan konsep Sustainable Development Goals (SDGS): Kerangka

Pembangunan Pasca 2015, Rabu (12/9) diruang SS 4. Rapat tersebut juga dihadiri

oleh perwakilan dari berbagai kementrian/lembaga.

Sustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang

dibahas di KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta

Kementrian/Lembaga lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan indikator

untuk SDGS ini. Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan

Hidup Bidang Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, terkait dengan

pengembangan konsep
awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs

2015 semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya

alam.

Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia

internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan ketahanan

air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep

SDGs 2015.

C. Indikator SDGs

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs,

yaitu:

1. Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human Development), seperti

pendidikan dan kesehatan.


2. Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social Economic Development),

seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi.


3. Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental

Development), seperti ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang

baik.

D. Perbandingan MDGs dan SGDs

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDGs

2015 menjadi SDGs 2030, ini harus menjadi perhatian kita semua sebagai praktisi

kesehatan, khususnya dibidang kesehatan lingkungan agar kita mencermati lebih jeli

program dan kegiatan apa saja yang mesti dilakukan dalam mendukung

pembanganan global yang dicanangkan oleh PBB tersebut.


Dalam laporan citiscope yang terbaru diminggu ini dikatakan bahwa tujuan

PBB bekerja selama 2010-2030, yang dikenal sebagai tujuan pembangunan

berkelanjutan atau SDGs. Aktifitas perkotaan diseluruh dunia bekerja keras untuk

mendapatkan tujuan eksplisit terkait dengan kota-kata yang termasuk dalam daftar

yang disetujui oleh kelompok kerja PBB pada bulan juli. Tujuan akan disempurnakan

lebih lanjut dan dipilih oleh majelis umum PBB di September 2015.

Maksud SDGs adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut secara luas

dipublikasikanya Millenium Develoment Goals (MDGs) yang telah dilaksanakan dari

tahun 2000-2015. Beberapa lembaga yang menyetujui adanya SDGs ini mengatakan

bahwa upaya ini belum pernah terjadi sebelumya diera MDGs untuk memenuhi

kebutuhan orang-orang termiskin didunia. Para kritikus mengatakan sudah ada

implementasi

dibeberapa Negara namun pencapaianya sangat tidak merata sesuai dengan

tujuan berdasarkan topic MDGs, Negara atau wilayah dunia. Untuk itulah SDGs ini

dicadangkan oleh PBB.

Inilah perbedaan antara butir-butir tujuan MDGs 2015 dan SDGs 2030 sebagai

berikut:

Isi The Millennium Development Goals (MDGs) untuk 2000-2015

1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim


2. Mewujudkan pendidikan dasar
3. Mempromosikan kesehatan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian anak


5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkunngan
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

E. Tujuan SDGs
Tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs)

untuk 2016-2030:

1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana


2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan

mempromosika pertanian berkelanjutan


3. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua segala usia
4. Menjamin kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan kesempatan belajar

seumur hidup untuk semua


5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak

perempuan.
6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk

semua
7. Menjamin akses keenergi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan

modern untuk semua

8. Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan

ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk

semua
9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi insklusif dan

berkelanjutan dan mendorong inovasi


10. Mengurangi kesenjangan didalam dan antar nagara
11. Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan

berkelanjutan
12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudra, laut dan sumber daya

kelautan untuk pembangunan berkelanjutan


15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem

darat, berkelanjutan mengelola hutan, memerangi desertifikasi, dan menghantikan dan

membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati


16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan

berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun

institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua tingkatan


17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk

pembangunan berkelanjutan.

F. Prinsip SDGs

Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:

1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada tahun

2015.

2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.

3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara berimbang

ekonomi, sosial dan lingkungan.

4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca 2015.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sustainable Development Goals (SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang akan

menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara

di dunia. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang

mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGS. Terutama

berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.

SDGs sendiripun mempunyai prinsip indicator dan tujuan untuk lebih baik

lagi dalam memperbaiki MDGs. Didalam MDGs dan SGDs ini sendiri mempunyai

perbedaan dimana isi dari SDGs ini lebih diperbanyak dan lebih berfokus.

B. Saran

Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memanfaatkan

makalah ini untuk menambah wawasan untuk mengetahui tentang Kelanjutan dari

MDGs ke SDGs.
DAFTAR PUSTAKA

http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs

file:///C:/Users/Young%20Cen/Downloads/SDGS/Materi%20Kuliah
%20%20SDGs.htm

Anda mungkin juga menyukai