I. PENDAHULUAN
1. DASAR HUKUM
a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b) Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c) Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan;
d) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
e) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014;
f) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tetang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
g) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005;
h) Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
i) Peraturan Menteri Keuangan No. 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
j) Peraturan Menteri Keuangan No. 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penghapusan Barang Milik Negara;
k) Peraturan Menteri Keuangan No. 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan Barang Milik Negara;
l) Peraturan Menteri Keuangan No. 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara;
m) Peraturan Menteri Keuangan No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara;
n) Peraturan Menteri Keuangan No. 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang
Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
o) Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara;
p) Peraturan Dirjen Kekayaan Negara Nomor PER-07/KN/2009 tentang Tatacara
Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan
BMN dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
q) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-38/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi
Konstruksi Dalam Pengerjaan;
r) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-40/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi
Persediaan;
s) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan
2. ENTITAS PELAPORAN
Balai Besar Industri Agro yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Bogor merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri
(BPKIMI). Tupoksi Balai Besar Industri Agro adalah melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan
pengembangan kompetensi industry agro sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
3. PERIODE PELAPORAN
Laporan Barang Milik Negara ini merupakan laporan untuk periode Tahun Anggaran 2014,
dimana berisi tentang laporan BMN yang dilaksanakan dari kurun waktu 1 Januari 2014
sampai dengan 31 Desember 2014.
4. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hokum tetap.
BMN yang telah diperoleh tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asas-asas
pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan
kepastian nilai.
Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dan tepat
waktu, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan dan penyajiannya secara sistematis dalam
suatu set informasi sesuai dengan ketentuan. Dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 proses yang
sistematis ini disebut penatausahaan.
Penatausahaan BMN Kementerian Perindustrian bertujuan untuk mewujudkan tertib
administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN yang meliputi penatausahaan pada
Pengguna/ Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian Perindustrian sesuai dengan
Dalam PMK Nomor 97/PMK.06/2007 diatur pemberian kode BMN sesuai dengan
penggolongan dan kodefikasi masing-masing BMN. Selain itu, dalam rangka harmonisasi
penyajian BMN dalam penyusunan Neraca BMN dan Laporan Keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah, kodefikasi BMN diselaraskan dengan Bagan Akun Standar.
Sesuai dengan PMK Nomor 29/OMK.06/2010, BMN diklasifikasikan ke dalam 8
(delapan) golongan barang, yaitu Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan,
dan Aset Tak Berwujud. Masing-masing golongan barang tersebut terbagi atas bidang
barang, yang kemudian terbagi lagi atas sub-sub barang.
Pelaporan BMN pada tingkat Kuasa Pengguna Barang (Satuan Kerja) disajikan mulai
dari tingkat golongan barang sampai dengan tingkat sub-sub kelompok barang. Sedangkan
pelaporan BMN pada tingkat wilayah dan / atau Eselon I, disajikan mulai dari tingkat barang
sampai dengan sub kelompok barang, dan pada tingkat pengguna barang (K/L) laporan
disajikan mulai dari tingkat golongan sampai dengan kelompok barang. Penggolongan dan
Kodefikasi BMN ini diatur dalam PMK Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi BMN.
diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang/ jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual. Aset Lain-lain adalah akun untuk mencatat aset lainnya yang tidak
dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud. Contoh dari aset lain-lain adalah aset
tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Dengan kata lain, lingkup Aset Lainnya dalam LBP hanya mencakup nilai BMN yang
secara substansi diklasifikasikan sebagai Aset Lainnya. Hal ini berbeda dengan penyajian
Aset Lainnya dalam Laporan Keuangan, yang meliputi penyajian BMN dari non BMN
seperti piutang K/L yang dialihkan, aset yang dibatasi penggunaannya (restricted assets) ,
dan lain sebagainya.
b. Tanah
Saldo Tanah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31
Desember 2014 sebesar Rp 40.851.149.958,- (empat puluh milyar delapan ratus lima
puluh satu juta seratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus lima puluh delapan
rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas 25.840 m2 dengan nilai
sebesar Rp 40.851.149.958,- (empat puluh milyar delapan ratus lima puluh satu juta
seratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus lima puluh delapan rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.
Keterangan :
Tanah dan Rumah Dinas yang berlokasi di Cikaret Bogor telah di DEM namun masih
tercatat 4 tanah rumah dinas yang belum bersertifikat dan masih bergabung dalam
Sertifikat Tanah Induk seperti berikut :
a. Sertifikat Tanah No.4448572 = 17.050 m2
Tanah dan Rumah Dinas yang di DEM 4 Rumah = 1.029 m2
Sesuai dengan KIB = 16.021 m2
Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut :
1) Alat Besar (3.01);
Saldo Alat Besar pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31
Desember 2014 sebanyak 10 buah/ unit sebesar Rp 339.772.000,- (tiga ratus tiga
puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri
dari intrakomptabel sebanyak 8 buah/ unit sebesar Rp 339.572.000,- (tiga ratus tiga
puluh sembilan juta lima ratus tujuh puluh dua rupiah) dan ekstrakomptabel
sebanyak 2 buah/ unit sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 10 buah/ unit sebesar Rp
339.772.000,- (tiga ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu
rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari intrakomptabel sebanyak 8 buah/ unit sebesar
Rp 339.572.000,- (tiga ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus tujuh puluh dua
rupiah) dan ekstrakomptabel sebanyak 2 buah/ unit sebesar Rp 200.000,- (dua
ratus ribu rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Alat Berat di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan
(Rp)
barang masing-masing)
Baik 10 339.772.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Angkutan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan
(Rp)
barang masing-masing)
Baik 20 995.741.250
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
dengan nilai sebesar Rp 447.751.000,- (empat ratus empat puluh tujuh juta tujuh
ratus lima puluh satu ribu rupiah).
Dari jumlah Alat Bengkel dan Alat Ukur di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 82 876.317.532
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Nilai Akumulasi Penyusutan Intrakomptabel (sesuai neraca) Alat Bengkel dan Alat
Ukur sebesar Rp 752.640.134,- (tujuh ratus lima puluh dua juta enam ratus empat
puluh ribu seratus tiga puluh empat rupiah), sehingga nilai buku untuk Alat Bengkel
dan Alat Ukur senilai Rp 122.312.401,- (seratus dua puluh dua juta tiga ratus dua
belas ribu empat ratus satu rupiah).
Dari jumlah Alat Pertanian di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 19 259.014.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 2.272 .828.018.960
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
sebesar Rp 870.306.650,- (delapan ratus tujuh puluh juta tiga ratus enam ribu
enam ratus lima puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari intrakomptabel sebanyak
121 buah/ unit sebesar Rp 868.168.650,- (delapan ratus enam puluh delapan juta
seratus enam puluh delapan ribu enam ratus lima puluh rupiah) dan
ekstrakomptabel sebanyak 47 buah/ unit sebesar Rp 2.138.000,-(dua juta seratus
tiga puluh delapan ribu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 157 buah/ unit sebesar Rp
770.445.650,- (tujuh ratus tujuh puluh juta empat ratus empat puluh lima ribu enam
ratus lima puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari intrakomptabel sebanyak 110
buah/ unit sebesar Rp 768.307.650,- (tujuh ratus enam puluh delapan juta tiga
ratus tujuh ribu enam ratus lima puluh rupiah) dan ekstrakomptabel sebanyak 47
buah/ unit sebesar Rp 2.138.000,-(dua juta seratus tiga puluh delapan ribu rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2014 terdapat mutasi tambah sebanyak 12 buah/unit
dengan nilai sebesar Rp 101.981.000,- (seratus satu juta sembilan ratus delapan
puluh satu ribu rupiah) dan mutasi kurang sebanyak 1 buah/ unit senilai Rp
2.120.000,- (dua juta seratus dua puluh ribu rupiah).
Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar di atas, berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 168 870.306.650
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Komunikasi dan Pemancar senilai Rp 165.009.560,- (seratus enam puluh lima juta
sembilan ribu lima ratus enam puluh rupiah).
Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 71 1.294.422.895
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian di atas, berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 2 662.752.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
dan Pemurnian senilai Rp 331.375.997,- (tiga ratus tiga puluh satu juta tiga ratus
tujuh puluh lima ribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).
Dari jumlah Alat Keselamatan Kerja di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 1 39.194.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Nilai Akumulasi Penyusutan Intrakomptabel Alat Keselamatan Kerja sebesar Rp
1.959.700,- (satu juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus rupiah)
sehingga nilai buku untuk Alat Keselamatan Kerja senilai Rp 37.234.300,- (tiga
puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus rupiah).
Dari jumlah Alat Proses/ Produksi di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 23 2.178.600.700
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Nilai Akumulasi Penyusutan Intrakomptabel Alat Proses/ Produksi sebesar Rp
1.158.740.181,- (satu milyar seratus lima puluh delapan juta tujuh ratus empat
puluh ribu seratus delapan puluh satu rupiah) sehingga nilai buku untuk Alat
Proses/ Produksi senilai Rp 1.019.860.519,- (satu milyar sembilan belas juta
delapan ratus enam puluh ribu lima ratus sembilan belas rupiah).
Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per bidang barang adalah sebagai berikut:
1) Bangunan Gedung (4.01);
Saldo Bangunan Gedung pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan
per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 15 buah sebesar Rp 22.991.841.550,-
(dua puluh dua milyar sembilan ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus empat
puluh satu ribu lima ratus lima puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari
intrakomptabel sebanyak 14 buah Bangunan Gedung dengan nilai sebesar Rp
22.982.581.550,- (dua puluh dua milyar sembilan ratus delapan puluh dua juta lima
ratus delapan puluh satu ribu lima ratus lima puluh rupiah) dan ekstrakomptabel
sebanyak 1 buah Bangunan Gedung senilai Rp 9.260.000,- (sembilan juta dua
ratus enam puluh ribu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 12 buah sebesar Rp
21.868.478.550,- (dua puluh satu milyar delapan ratus enam puluh delapan juta
empat ratus tujuh puluh delapan ribu lima ratus lima puluh rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari intrakomptabel sebanyak 11 buah Bangunan Gedung dengan nilai
sebesar Rp 21.859.218.550,- (dua puluh satu milyar delapan ratus lima puluh
sembilan juta dua ratus delapan belas ribu lima ratus lima puluh rupiah) dan
Dari jumlah Tugu/ Tanda Batas di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 1 41.923.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Rincian mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan per bidang barang adalah sebagai berikut :
1. Jalan dan Jembatan (5.01)
Saldo Jalan dan Jembatan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang
Tahunan per 31 Desember 2014 adalah seluas 3.720 m2 sebesar Rp 11.144.800,-
(sebelas juta seratus empat puluh empat ribu delapan ratus rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 3.720 m2 sebesar Rp 11.144.800,- (sebelas
juta seratus empat puluh empat ribu delapan ratus rupiah).
Selama Tahun 2014 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Jalan dan Jembatan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 3.720 11.144.800
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Bangunan Air di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 2 20.302.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
3. Instalasi (5.03)
Saldo Instalasi pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31
Desember 2014 adalah sebanyak 7 buah/ unit sebesar Rp 80.832.500,- (delapan
puluh juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 7 buah/unit sebesar Rp 80.832.500,-
(delapan puluh juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Instalasi di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 7 80.832.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
sepuluh rupiah), sehingga nilai buku untuk Instalasi senilai Rp 54.992.090,- (lima
puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu sembilan puluh rupiah).
h. Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31
Desember 2014 adalah sebanyak 5 buah/ unit sebesar Rp 119.512.000,- (Seratus
sembilan belas juta lima ratus dua belas ribu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 5 buah/ unit sebesar Rp 119.512.000,-
(Seratus sembilan belas juta lima ratus dua belas ribu rupiah)
Selama Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
1. Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan
per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 5 buah/ unit sebesar Rp 119.512.000,-
(Seratus sembilan belas juta lima ratus dua belas ribu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 5 buah/ unit sebesar Rp
119.512.000,- (Seratus sembilan belas juta lima ratus dua belas ribu rupiah).
2. BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah
Saldo BMN Yang Dihentikan Penggunannya dari Operasional Pemerintah pada
Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31 Desember 2014 adalah
sebanyak 86 buah/ unit sebesar Rp 1.130.210.775,- (satu milyar seratus tiga puluh
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 28
Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Industri Agro
Tahun Anggaran 2014
juta dua ratus sepuluh ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari intrakomptabel sebanyak 59 buah/ unit sebesar Rp 1.129.192.250,-
(satu milyar seratus dua puluh sembilan juta seratus sembilan puluh dua ribu dua
ratus lima puluh rupiah) dan ekstrakompatabel sebanyak 27 buah/ unit sebesar Rp
1.018.525,- (satu juta delapan belas ribu lima ratus dua puluh lima rupiah), saldo
awal sebanyak 0 buah/ unit sebesar Rp 0,- (nol rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2014 terdapat mutasi tambah dengan nilai sebesar Rp
1.130.210.775,- (satu milyar seratus tiga puluh juta dua ratus sepuluh ribu tujuh
ratus tujuh puluh lima rupiah) . Jumlah tersebut terdiri dari Intrakomptabel sebanyak
59 buah/ unit sebesar Rp 1.129.192.250,- (satu milyar seratus dua puluh sembilan
juta seratus sembilan puluh dua ribu dua ratus lima puluh rupiah) dan
ekstrakompatabel sebanyak 27 buah/ unit sebesar Rp 1.018.525,- (satu juta
delapan belas ribu lima ratus dua puluh lima rupiah).
3. Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31
Desember 2014.
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada Laporan Kuasa Pengguna Barang Tahunan per 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp 125.042.590.826,- (seratus dua puluh lima milyar empat puluh dua
juta lima ratus sembilan puluh ribu delapan ratus dua puluh enam rupiah), nilai BMN
dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca, yaitu :
Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan
Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai
berikut:
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
I Aset Lancar
1 Persediaan
433.414.760 0,35% 0 0,00% 433.414.760 0,35%
Sub Jumlah (1)
433.414.760 0,35% 0 0,00% 433.414.760 0,35%
II Aset Tetap
32,53
1 Tanah
40.851.149.958 32,57% 0 0,00% 40.851.149.958 %
2 47,16
Peralatan dan Mesin
59.063.174.976 47,09% 167.937.747 94,23% 59.231.112.723 %
3 18,34
Gedung dan Bangunan
23.024.504.550 18,36% 9.260.000 5,20% 23.033.764.550 %
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
112.279.800 0,09% 0 0,00% 112.279.800 0,09%
5 Aset Tetap Lainnya
684.073.020 0,55% 0 0,00% 684.073.020 0,54%
6 KDP
0 0 0 0,00%
98,66
Sub Jumlah (2)
123.735.182.304 98,66% 177.197.747 99,43% 123.912.380.051 %
III Aset Lainnya
1 Kemitraan dengan pihak 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
ketiga
2 Aset Tak Berwujud 119.512.000 0,10% 0 0,00% 119.512.000 0,10%
3 Aset yang dihentikan dari 1.129.192.250 0,90% 1.018.525 0,57% 1.130.210.775 0,90%
penggunaan operasional
Pemerintah
Sub Jumlah (3) 1,00% 1.018.525 0,57% 1.249.722.775 1,00%
1.248.704.250
Total 100% 178.216.272 100% 125.595.517.586 100%
125.417.301.314
Rupiah Persen
b. Pengelolaan BMN
No Uraian Penggunaan Pemanfaatan Pemindah Penghapusan Jumlah
tanganan
1 Dalam proses pengajuan - - -
permohonan ke Pengguna
Barang
2 Dalam proses pengajuan - - -
permohonan ke Pengelola
Barang
3 Dalam proses Pengelola
- - -
Barang
4 Selesai di Pengelola Barang - - -
a.Dikembalikan - - -
b.Ditolak - - -
c.Disetujui - - -
5 Dalam proses tindak lanjut - - -
Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang
6 Telah diterbitkan Keputusan - - -
dari Pengguna Barang
7 Tindak lanjut oleh Kuasa - - -
Pengguna Barang
8 Selesai serah terima - - -