Anda di halaman 1dari 4

Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga

dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan
dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang
antara sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem
kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru.
Melanda neutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis,
menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam,
menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan
cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen
normal.

Sudoyo, Aru W. et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Jakarta:
InternaPublishing.

Mekanisme demam

Demam atau febris adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh,
dimana suhu terssebut melebihi dari suhu normal.

Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan
oleh zat toksin yang masuk ke dalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya
proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya
merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam
keadaan fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya zat toksin
(mikroorganisme) ke dalam tubuh kita. Mikroorganisme (MO) yang mesuk ke dalam tubuh
umumnya memiliki suatu zat toksin tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan
masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan
memerintahkan tentara pertahanan tubuh anatara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit
untuk memakannya (fagositosis). Dengan adanya proses fagositosis ini, tentara-tentara tubuh
itu akan mengeluarkan senjata, berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen
(khususnya IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar,
selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus untuk mengeluarkan suatu
substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat dapat keluar dengan adanya bantuan
enzim fosfolipase A2. Asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan memacu
pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin dibantu oleh enzilm
siklooksigenase (COX). Pengeluaran protaglandin akan mempengaruhi kerja dari termostat
hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus akan meningkatkan titik patokan suhu
tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan termostat
tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya
terjadilah respon dingin atau menggigil. Adanya proses menggigil (pergerakan otot rangka)
ini ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Dan terjadilah demam
(Sherwood, 2001).

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 2. Jakarta: EGC.
Suara Pernapasan

Secara tradisional, suara ini dikategorikan berdasarkan intensitas, pitch , lokasi, dan rasio
inspirasi dan ekspirasi. Suara pernafasan terbentuk dari turbulen aliran udara. Pada inspirasi,
udara bergerak ke saluran udara yang lebih sempit dengan alveoli sebagai akhirnya. Saat
udara menabrak dinding saluran pernafasan, terbentuk turbulen dan menghasilkan suara. Pada
saat ekspirasi, udara mengalir ke arah yang berlawanan menuju saluran pernafasan yang lebih
lebar. Turbulen yang terjadi lebih sedikit, sehingga pada ekspirasi normal terbentuk suara
yang lebih kecil dibanding ekspirasi.

Berikut beberapa suara paru dan contoh suaranya

a. Suara Pernafasan Tracheal

Suara pernafasan tracheal sangat nyaring dan pitch-nya relatif tinggi. Inspirasi adn ekspirasi
relatif sama panjang. Suara ini dapat didengar di atas trakea yang agak jarang dilakukan
auskultasi pada pemeriksaan rutin.

b. Suara PernafasanVesicular

Suara pernafasan vesikular merupakan suara pernafasan normal yang paling umum dan
terdengar hampir di semua permukaan paru-paru. Suaranya lembut dan pitch rendah. Suara
inspirasi lebih panjang dibanding suara ekspirasi. Suara vesikular bisa terdengar lebih kasar
dan sebagian terdengar lebih panjang apabila ada ventilasi yang cepat dan dalam (misalnya
setelah berolah raga) atau pada anak-anak yang memiliki dinding dada yang lebih tipis. Suara
vesikular juga bisa lebih lembut jika pasien lemah, tua, gemuk atau sangat berotot.

c. Suara Pernafasan Bronchial

Suara bronchial sangat nyaring, pitch tinggi, dan suara terdengar dekat dengan stetoskop.
Terdapat gap antara fasa inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan, dan suara ekspirasi
terdengar lebih lama dibanding suara inspirasi. Jika suara ini terdengar dimana-mana kecuali
di manubrium, hal tersebut biasanya mengindikasikan terdapat daerah konsolidasi yang
biasanya berisi udara tetapi berisi air.

d. Suara Pernafasan Bronchovesicular


Terdapat suara pernafasan yang tingkat instensitas dan pitch-nya sedang. Inspirasi dan
ekspirasinya sama panjang. Suara ini terdengar sangat baik di ICS ke-1 dan ke-2 dan di antara
skapula. Dengan suara bronchi, jika terdengar di mana-mana selain di batang utama bronchi,
biasanya mengindikasikan daerah konsolidasi.

Suara Pernafasan Abnormal

Suara paru-paru abnormal dibagi menjadi 2 kondisi, tiap-tiap kondisi diterangkan sebagai
berikut:

a. Hilangnya suara pernafasan atau menurun

Ada beberapa penyebab umum dari suara pernafasan abnormal, termasuk:

ARDS : penurunan suara pernafasan pada tahap lanjut.

Asthma : penurunan suara pernafasan

Atelectasis : jika terjadi blok pada bronchial, suara pernafasan


menghilang kecuali jika atelectasis terjadi di dalam RUL
yang pada kasus ini suara tracheal yang berdekatan dapat
terdengar.

Emphysema : penurunan suara pernafasan

Pleural Effusion : penurunan suara pernafasan atau suara pernafasan tidak


ada. Jika pelepasan cukup besar, suara bronchial mungkin
terdengar.
Pneumothorax : penurunan suara pernafasan atau suara pernafasan tidak
ada

b. Suara Pernafasan Bronchial pada Lokasi Abnormal

Suara bronchial terjadi pada daerah over consolidated. Test lebih lanjut
dari eghony dan whispered petroliloquy mungkin akan berguna. (Reviono, 2012)

Reviono, dkk. 2012. Buku Pedoman Keterampilan Klinis Fakultas Kedokteran UNS.

Anda mungkin juga menyukai