Anda di halaman 1dari 6

113

Penggunaan Artificial Neuro Fuzzy Inference


Sistem (ANFIS) dalam Penentuan Status
Aktivitas Gunung Merapi
Bagus Fatkhurrozi, M. Aziz Muslim, dan Didik R. Santoso

dan resiko yang diakibatkannya perlu untuk dinyatakan


Abstrak-Penelitian ini mendeskripsikan penggunaan dalam bentuk probabilitas yang memperhatikan
metode ANFIS dalam optimasi penentuan status aktivitas ketidakpastian [3]. Gangguan seismik telah digunakan
Gunung Merapi. Sistem berdasar data hasil pemantauan untuk prakiraan erupsi gunung berapi. Erupsi vulkanik
aktivitas Gunung Merapi berupa data kegempaan, didahului oleh peningkatan tekanan magma, mengarah
deformasi, dan geokimia. Pada penelitian ini digunakan
metode ANFIS. Digunakan gabungan alogaritma
ke inflasi struktur vulkanik yang mengakibatkan
backpropagation gradient descent dan recursive least square deformasi tanah. Kemampuan untuk merekam inflasi
estimator (RLSE) untuk pembelajaran. Hasil RMSE yang struktur gunung berapi pada mode ini seharusnya dapat
didapat pada proses pelatihan sebesar 0,081109 dan meningkatkan kemampuan untuk memprediksi erupsi
MAPE sebesar 15,2084%, sedangkan pada proses dan intensitasnya serta dampaknya bagi lingkungan [4].
pengujian dihasilkan MAPE sebesar 10,2041%. Bayesian event tree model for forecasting Eruption
(BET_EF) telah diperkenalkan untuk meramalkan
Kata Kunci Gunung Merapi, status aktivitas, ANFIS.
erupsi. Metode ini berkaitan dengan prakiraan jangka
I. PENDAHULUAN pendek dan panjang, oleh karena itu dapat bermanfaat
dalam banyak aspek praktis, seperti perencanaan
G UNUNG Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) merupakan salah satu gunung berapi paling aktif
penggunaan lahan, dan selama keadaan darurat volkanis
[5]. Sistem logika fuzzy dapat digunakan untuk
meramalkan aktivitas vulkanik. Tingkat erupsi gunung
di dunia. Gunung Merapi mungkin akan erupsi setiap 3 berapi tidak bisa diramalkan kepastian waktunya dengan
tahun sekali dengan erupsi besar terjadi dalam interval 9 metode stokastik, tetapi dengan mempelajari gejala awal
tahun [1]. Setiap kali terjadi erupsi disamping sering sebelum erupsi akan terjadi [6].
mengakibatkan korban meninggal, juga akan ANFIS telah banyak digunakan dalam berbagai
menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar. bidang, diantaranya untuk prakiraan beban puncak
Untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat jangka panjang pada sistem kelistrikan indonesia [7],
dan sektor-sektor pertanian yang berada pada kawasan simulasi pada sistem lampu lalu lintas enam ruas [8],
rawan bencana erupsi gunung Merapi, diperlukan suatu diagnosa kesehatan pekerja industri [9], dan prediksi
sistem peringatan dini yang digunakan untuk curah hujan di kalimantan [10]. Dalam penelitian ini,
pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam rangka ANFIS digunakan untuk mengoptimasi penentuan status
mengurangi risiko terkena bencana serta Gunung Merapi. Diharapkan dengan penelitian ini akan
mempersiapkan tindakan tanggap darurat. Sistem ini didapatkan suatu model peringatan dini akan bahaya
berfungsi untuk menyampaikan informasi terkini status erupsi Gunung Merapi yang akurat.
aktivitas Gunung Merapi dan tindakan-tindakan yang
harus diambil oleh berbagai pihak, terutama oleh II. ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SISTEM (ANFIS)
masyarakat yang terancam bahaya. Menurut Balai
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi A. Struktur ANFIS
Kegunungapian (BPPTK), ada empat tingkat peringatan Neuro-fuzzy adalah gabungan dari dua sistem yaitu
dini untuk mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi, sistem logika fuzzy dan jaringan syaraf tiruan. Sistem
yaitu: Aktif Normal, Waspada, Siaga, dan Awas [2]. neuro-fuzzy berdasar pada sistem inferensi fuzzy yang
Prakiraan resiko gejala vulkanis menjadi semakin dilatih menggunakan algoritma pembelajaran yang
kuantitatif dan berdasar pada pemahaman ilmu fisika diturunkan dari sistem jaringan syaraf tiruan. dengan
tentang proses yang menyebabkannya. Prakiraan erupsi demikian, sistem neuro-fuzzy memiliki semua
kelebihan yang dimiliki oleh sistem inferensi fuzzy dan
Bagus Fatkhurrozi adalah mahasiswa Program Magister Teknik sistem jaringan syaraf tiruan. Dari kemampuannya
Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email untuk belajar maka sistem neuro-fuzzy sering disebut
bagus_fatkhurrozi@yahoo.com) sebagai ANFIS (adaptive neuro fuzzy inference
M. Aziz Muslim adalah Staf Pengajar Teknik Elektro Universitas
Brawijaya, Malang, Indonesia (email: muhazizm2@gmail.com) sistems). Salah satu bentuk struktur yang sudah sangat
Didik R. Santoso adalah Staf Pengajar Jurusan Fisika Universitas dikenal adalah seperti terlihat pada Gb. 1. Dalam
Brawijaya, Malang, Indonesia (email: dieks@ub.ac.id)

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012


114

struktur ini, sistem inferensi fuzzy yang diterapkan O4,i = O3,i (4,i = O3,i ( x) + y + ) (5)
adalah inferensi fuzzy model Takagi-Sugeno-Kang [11] dengan i, i and i adalah linier parameter konsekuen
[12]. kesesuaian node i.
Lapisan 5: Lapisan Total Output
A1 x y
Node tunggal pada lapisan ini mensintesiskan
x informasi yang dikirimkan dengan lapisan 4 dan
A2 N
mengembalikan keseluruhan output menggunakan
N
fungsi tetap berikut:
B1 N Lapisan 5

5, =
Lapisan Total Output
y
Lapisan 3 (6)

Lapisan 2
B2 Lapisan Produk Lapisan Normalisasi x y
Lapisan 4
Lapisan 1
Lapisan Defuzzyfikasi B. Algoritma Belajar HIbrida
Lapisan Fuzzy
ANFIS dalam kerjanya mempergunakan algoritma
Gb. 1. Struktur ANFIS
belajar hibrida, yaitu menggabungkan metode Least-
Dalam sistem Neuro-Fuzzy terdapat lima lapisan squares estimator (LSE) dan error backpropagation
proses yang mana fungsi dan persamaan masing-masing (EBP). Dalam struktur ANFIS metode EBP dilakukan di
lapisannya dijelaskan sebagai berikut: lapisan 1, sedangkan metode LSE dilakukan di lapisan
Lapisan 1: Lapisan Fuzzyfikasi 4.
Jadikan O 1,i menjadi output setiap node pada lapisan Pada lapisan 1 parameternya merupakan parameter
1. Setiap node i pada lapisan ini adalah node adaptif dari fungsi keanggotaan himpunan fuzzy sifatnya
dengan fungsi node O 1,i = Ai(x) untuk i = 1, 2; atau nonlinier terhadap keluaran sistem . Proses belajar pada
O 1,i = Bi(y) untuk i = 1, 2, dengan x adalah input ke parameter ini menggunakan metode EBP untuk
node i dan Ai adalah label linguistik (kecil, besar, dan memperbaharui nilai parameternya. Sedangkan pada
sebagainya) yang sesuai dengan fungsi node ini. Di lapisan ke 4, parameter perupakan parameter linier
bagian lain O 1,i adalah fungsi keanggotaan dari A1 dan terhadap keluaran sistem, yang menyusun basis kaidah
derajat keanggotaannya spesifik untuk pemberian x fuzzy. Proses belajar untuk memperbaharui parameter.
yang memadai pengkuantisasi Ai. Fungsi keanggotaan Lapisan ini menggunakan metode Least-squares
yang banyak digunakan adalah bentuk Bell (lonceng) Estimator (LSE). Proses belajar pada ANFIS dapat
dan Gaussian. dilihat pada Tabel I.
Fungsi keanggotaan bentuk Bell dinyatakan dengan: TABEL I
PROSES BELAJAR ANFIS
1
(, , , ) = 2
(1) Arah Maju Arah Mundur
1+ Parameter
Tetap EBP
premis
dengan parameter b biasanya positif. Parameter c Parameter
LSE Tetap
letaknya di tengah kurva. Fungsi keanggotaan Gaussian konsekuen
dinyatakan dengan: Sinyal Keluaran simpul Sinyal kesalahan
()2
() = 22 (2)
III. PERAMALAN TIME SERIES DENGAN ANFIS
Lapisan 2: Lapisan Produk
Pada peramalan dengan metode ANFIS terbagi
Setiap node pada lapisan ini terdiri atas operator prod menjadi 3 proses yaitu: proses Inisialisasi awal, proses
t-norm sebagai fungsi node. Lapisan ini mensintesiskan pembelajaran (learning), dan proses peramalan.
pentransmisian informasi dengan lapisan 1 dan Penentuan periode input dan periode training dilakukan
perkalian semua sinyal yang masuk dan mengirim saat inisialisasi awal dimana tiap-tiap periode input
produk keluar. Output dari lapisan produk dinyatakan memiliki pola atau pattern yang berbeda.
dengan: Data yang digunakan untuk proses pembelajaran
O2,i = A (x). B (y) = W (3) (traning) terdiri dari data input, parameter ANFIS, dan
data test yang berada pada priode traning ANFIS.
Setiap node pada lapisan ini melayani sebagai ukuran
kekuatan dari rule (aturan). Output pada lapisan ini Training dengan ANFIS menggunakan adalah algoritma
bertindak sebagai fungsi bobot. belajar hybrid, dimana dilakukan penggabungan metode
Lapisan 3: Lapisan Normalisasi Least-squares estimator (LSE) pada alur maju dan error
Setiap node pada lapisan ini menormalisasi fungsi backpropagation (EBP) pada alur mundur. Pada
bobot yang didapat dari lapisan produk sebelumnya. algoritma belajar ini nilai parameter premis akan tetap
Output normalisasi dihitung dengan: saat alur maju, namun sebaliknya parameter konsekuen
akan ter-update saat alur maju [13].
3, = (4)
1 +2 A. Alur Maju
Lapisan 4: Lapisan Defuzzifikasi Pada blok diagram Gb. 2. digambarkan mengenai
Node pada lapisan ini adalah adaptif alami. Output proses alur maju dari sebuah sistem ANFIS yang terdiri
defuzzyfikasi dari lapisan ini dihitung dengan formula: dari beberapa lapisan. Pada lapisan pertama data input

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012


115

pada masing masing periode akan dilakukan proses sistematika alur mundur dari suatu sistem ANFIS.
fuzzyfikasi. Proses ini adalah untuk memetakan inputan Variabel-variabel pada gambar mengacu pada pers. 2
data kedalam himpunan fuzzy sesuai dengan klasifikasi sampai pada pers. 6. Pada proses ini dilakukan
yang dipilih (pada proyek akhir ini hanya menggunakan algoritma EBP (Error Backpropagation) dimana pada
dua jenis himpunan fuzzy yaitu: tinggi dan rendah). setiap lapisan dilakukan perhitungan error untuk
Dalam proses ini inputan akan dilakukan perhitungan melakukan update parameter-parameter ANFIS.
fungsi keanggotaan fuzzy untuk mentransformasi Pada lapisan 5 dilakukan perhitungan error dengan
masukan himpunan klasik (crisp) ke derajat tertentu. rumus differensial dari perhitungan MSE yaitu:
Fungsi keanggotaan yang digunakan adalah jenis ()2
gaussian dimana pada fungsi keanggotaan ini terdapat = (7)
2
dua parameter yaitu mean dan varian, parameter Nilai yd adalah output aktual, dan nilai y adalah
tersebut dalam metode ANFIS disebut sebagai output ANFIS.
parameter premis. Pada lapisan 4 tidak dilakukan perhitungan error hal
X(jum periode......X(jum data) ini dikarenakan pada alur mundur tidak terjadi update
mx1 nilai paramater konsekuen yang terdapat pada lapisan 4.
X(i) Pers. 3 Pers. 4 Pers. 5 Untuk perhitungan error lapisan 3 dilakukan dengan
mx2
rumus sebagai berikut:
SUM Y 3 () = 5 4 (), = 1,2 (8)
my1
X
Pada lapisan 2 dilakukan perhitungan error dengan
Pers. 5
(periode) Pers. 3 Pers. 4 melibatkan error 5 dan error 3 yaitu:
my2
2 () = 3 () , = 1,2 (9)
fuzzyfikasi Proses mesin inferensi X(jum periode......X(jum data) (1 2 )2
Lapisan 1 Lapisan 2 Lapisan 3 Lapisan 4 Lapisan 5
Pada lapisan 1 dilakukan perhitungan error dengan
Gb. 2. Blok diagram alur maju ANFIS untuk melibatkan error 5 ,3 dan error 2 yaitu:
Time series forecasting
Pada lapisan kedua dan ketiga dilakukan proses 1 (, ) = 2 () (, ), = 1,2 = 1,2 (10)
inference engine (sistem inferensi fuzzy) ditentukan rule Setelah dilakukan perhitungan error pada setiap
fuzzy untuk dilakukan proses perhitungan selanjutnya. lapisan maka dilakukan update data parameter ANFIS
Pada proses ini digunakan model takagi sugeno. Pada dengan proses differensial masing-masing parameter
proyek akhir ini digunakan dua rule yaitu: jika mx1 premis terhadap fungsi gaussian. Dimana pada
bertemu my1 maka akan dilanjutkan ke W1, dan jika perhitungan ini nilai error sebelumnya diinputkan.
mx2 bertemu my2 maka akan dilanjutkan ke W2. nilai Berikut adalah rumus untuk memperoleh parameter
W1dan W2 didapat dari hasil pencarian nilai minimum delta mean pada ANFIS setelah proses defferensial.
untuk masingmasing input keanggotaan fuzzy. (, ) = 1 (, ) 2 (, )
Pada lapisan 4 dilakukan proses defuzzyfikasi (,)
2 (11)
dilakukan perhitungan mentransformasi hasil fuzzy ke (,)
bentuk keluaran yang crisp. Pada lapisan ini dilakukan Nilai delta mean selanjutnya dijumlahkan dengan
perhitungan LSA untuk mendapatkan nilai parameter nilai mean sebelumnya untuk menghasilkan nilai mean
konsekuen. yang baru
Pada lapisan 5 dilakukan proses summary dari dua
_ = + (12)
output pada lapisan 4. Pada ANFIS sistem fuzzy terletak
pada lapisan 1,2,3 dan 4. Dimana sistem fuzzy ini Berikut adalah rumus untuk memperoleh parameter
adalah sebagai penentu hidden node yang terdapat pada delta varians pada ANFIS setelah proses defferensial.
sistem jaringan syaraf tiruan. (, ) = 1 (, ) 2 (, )
(,)
B. Alur mundur 3 (13)
(,)

Nilai delta varians selanjutnya dijumlahkan dengan


mx1 nilai varians sebelumnya untuk menghasilkan nilai
X(i) varians yang baru.
w1 wt1 O41
mx2 _ = + (14)
SUM Y
Proses perhitungan diatas akan berulang terus
my1
X w2 wt2 O42
menerus sampai nilai MSE memenuhi nilai error
(periode)
maksimum yang diinginkan oleh user.
my2

fuzzyfikasi
Lapisan 1 Lapisan 2 Lapisan 3 Lapisan 4 Lapisan 5
IV. DATA DAN METODE PENELITIAN
Gb. 3. Blok diagram alur mundur ANFIS untuk A. Data
time series forecasting
Data yang diperlukan adalah data sekunder hasil
Pada blok diagram Gb. 3. dijelaskan mengenai pemantauan dari aktifitas kegempaan, deformasi tanah,

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012


116

dan geokimia Gunung Merapi yang diperoleh dari Balai dan deviasi standar pada setiap cluster, nilai mean, dan
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi deviasi standar ini selanjutnya akan menjadi nilai
Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Data yang telah parameter a dan parameter c (premise parameters) awal.
diperoleh dibagi menjadi dua bagian, pertama sebagai Selanjutnya output pada lapisan pertama berupa derajat
data pelatihan jaringan, dan kedua sebagai data keanggotaan setiap data, pada lapisan kedua perkalian
pengujian. Data pelatihan menggunakan periode data derajat keanggotaan, pada lapisan ketiga dilakukan
prekursor erupsi Gunung Merapi tahun 1997, 1998, normalisasi, pada lapisan keempat mencari nilai
2001, dan 2006. Data pengujian menggunakan data consequent parameters, pada lapisan kelima merupakan
prekursor erupsi Gunung Merapi tahun 2010. penjumlahan dari lapisan keempat.
LSE rekursif digunakan untuk memperbaiki nilai
B. Metode Penelitian
consequent parameters sampai didapatkan nilai error
yang kecil pada langkah maju, sedangkan pada langkah
mundur kita menggunakan propagasi error untuk
Mulai memperbaiki nilai premise parameter, selanjutnya
menghitung error keluaran dari jaringan. Diagram alir
Penelitian Awal program ANFIS ditunjukkan pada Gb. 4.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengumpulan dan
Pengolahan Data Proses penentuan status aktivitas Gunung Merapi
mempertimbangkan data-data input yang sudah
Pembuatan Program diperoleh sebelumnya. Data yang digunakan pada
Neuro-Fuzzy proses pelatihan adalah data erupsi tahun 1995-2008
sebanyak 346 pasangan data, kemudian parameter akhir
Pelatihan ANFIS jaringan digunakan pada proses pengujian dengan data
erupsi tahun 2010 sebanyak 49 pasangan data.
Proses pengujian dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar laju pembelajaran yang akan digunakan
T oleh model.
Optimal?
A. Proses pelatihan
Pengujian pengaruh laju pembelajaran () terhadap
Y jumlah epoch yang diperlukan untuk mencapai root
mean square error (RMSE) sebesar 0,081214 diberikan
Kesimpulan
dalam Tabel II.

TABEL II
Selesai PENGARUH LAJU PEMBELAJARAN TERHADAP RMSE
Gb. 4. Diagram alir metode penelitian 0,1 0,01 0,001 0,0001 0,00001

RMSE 0,0855 0,0838 0,0870 0,0823 0,0812


Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu
mempelajari penelitian (riset) yang yang terkait dengan
topik, kemudian dilakukan pengumpulan dan
pengolahan data. Tahap selanjutnya adalah pembuatan
program neuro-fuzzy dengan metode Adaptive Neuro-
Fuzzy Inference Sistem (ANFIS). Setelah progam
selesai kemudian dilakukan pengujian, jika sudah
didapatkan hasil yang baik (error dan epoch sudah
optimal) maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya,
yaitu penarikan kesimpulan.
Pada tahap pembuatan program akan dilakukan
pelatihan program dengan ANFIS untuk mencari
(a) = 0,1
parameter-parameter pada bagian IF yaitu parameter a
dan parameter c (premise parameters), dan parameter- Dari Tabel II dapat dilihat bahwa laju pembelajaran
parameter pada bagian THEN (consequent parameters). yang kecil menyebabkan jumlah epoch yang diperlukan
Setelah parameter-parameter tersebut diketahui dengan untuk mencapai RMSE yang sama menjadi lebih besar.
error yang kecil maka parameter-parameter tersebut Sebaliknya dengan menentukan laju pembelajaran yang
digunakan pada tahap selanjutnya. besar, epoch yang diperlukan menjadi lebih sedikit.
Pada tahap ini kita akan menggunakan FCM untuk Namun konvergensi yang terlalu cepat dapat
melakukan clustering untuk menentukan suatu data mengakibatkan bobot yang diperoleh bukan merupakan
masuk ke suatu cluster. Selanjutnya mencari nilai mean nilai global optimumnya sehingga hasil prakiraan
cenderung menjadi tidak akurat. Pengaruh besar laju

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012


117

pembelajaran terhadap RMSE yang ditunjukkan pada pada Gb. 6.


Gb. 5.

Gb. 6. Grafik perbandingan pelatihan aktual dan ANFIS

(b) = 0,01 Dari grafik perbandingan pelatihan antara status


aktual dengan hasil ANFIS dapat dilihat bahwa secara
garis besar hasil pelatihan dengan ANFIS sudah
mendekati nilai aktual status aktivitas Gunung Merapi.
Pada awal pelatihan, yaitu pada periode erupsi tahun
1997, model belum bisa mengenali dengan baik status
aktual. Hasil dari ANFIS rata-rata berada di atas nilai
aktual. Hal ini terjadi pada status Aktif Normal dan
Waspada, akan tetapi mulai pada status Siaga, model
sudah mengenali dengan baik.
Model juga belum bisa mengenali dengan baik status
setelah periode erupsi pada tahun 2001. Hasil dari
(c) = 0,001 ANFIS rata-rata juga masih di atas status aktual.
Sedangkan pada periode setelah erupsi tahun 2006, hasil
dari ANFIS rata-rata berada di bawah status aktual.
B. Proses pengujian
Hasil dari proses pelatihan kemudian digunakan pada
proses pengujian. Hasil pengujian memberikan rata
kesalahan (MAPE) sebesar 10,2041%. Grafik
perbandingan hasil pengujian antara status aktivitas
gunung Merapi aktual dengan ANFIS ditunjukkan pada
Gb. 7.
(d) = 0,0001

Gb. 7. Grafik perbandingan pengujian aktual dan ANFIS

(e) = 0,00001 Dari grafik perbandingan pengujian antara status


Gb. 5. Pengaruh laju pembelajaran pada proses pelatihan aktual dengan hasil pengujian ANFIS dapat dilihat
bahwa secara garis besar hasil penentuan dengan
Hasil optimal diperoleh dengan laju pembelajaran
ANFIS sudah mendekati nilai aktual status aktivitas
sebesar 0,00001 yang menghasilkan RMSE paling kecil
Gunung Merapi. Perbedaan hasil terjadi mulai pada ke-
sebesar 0,081214. Gb. 5. memberikan gambaran bahwa
13 sampai pekan ke-16, dimana hasil ANFIS lebih
semakin kecil laju pembelajaran, proses pelatihan akan
tinggi nilainya. Hal ini juga terjadi pada pekan ke-19
lebih cepat konvergen.
dan pekan ke-20.
Kesalahan rata-rata (mean absolute percentage error/
Selanjutnya pada pekan ke-24 sampai pekan ke-32
MAPE) antara status aktivitas gunung Merapi aktual
hasil dari ANFIS berada di bawah nilai aktual. Hal ini
dengan hasil dari pelatihan ANFIS adalah sebesar
terjadi karena gejala-gejala prekursor erupsi Gunung
15,2084% yang grafik perbandingannya ditunjukkan

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012


118

Merapi mengalami penurunan yang cukup tinggi setelah [2] BPPTK, Informasi MerapiPemantauan,
merapi.bgl.esdm.go.id. Diakses tanggal 20 Juni 2011.
terjadinya erupsi. [3] R.S.J Sparks, Forecasting Volcanic Eruptions, Earth and
Pada dasarnya peramalan dengan data time series Planetary Science Letters 210, 2003.
dengan ANFIS akan bekerja dengan baik jika data yang [4] F. Brenguier, N. M. Shapiro, M. Campillo, dkk, Towards
Forecasting Volcanic Eruptions using Seismic Noise, Letters,
digunakan mempunyai pola yang teratur. Dalam
Grenoble, 2008, Page: 1-5.
penelitian ini data yang digunakan mempunyai pola [5] W. Marzocchi , L. Sandri , dan J. Selva, BET_EF: a
yang memiliki deviasi yang cukup tinggi secara statistik Probabilistic Tool for Long-and Short-Term Eruption
sehingga ANFIS memberikan rata-rata kesalahan yang Forecasting, Istituto Nazionale di Geofisica e Vulcanologia,
Bologna, 2007.
masih cukup tinggi, yaitu MAPE hasil pengujian [6] N. Dashore, G. Upadhyaya, dan K. Vyas, Fuzzy Logic Based
sebesar 10,2041%. Model for Predicting Volcanic Activity, Indian Journal of
Science and Technology, Indore, Vol. 3 No. 7, 2010, Page: 759-
763.
VI. KESIMPULAN [7] A. Rahman, A.G. Abdullah, dan D.L. Hakim, Prakiraan Beban
Berdasarkan pembahasan mengenai model neuro Puncak Jangka Panjang pada Sistem Kelistrikan Indonesia
Menggunakan Algoritma Adaptive Neuro-Fuzzy Inference
fuzzy, yaitu model ANFIS (adaptive neuro fuzzy Sistem, Electrans, Vol.11, No.2, September 2012 , 18 -26.
inference sistem) yang diaplikasikan untuk menentukan [8] B. S. Putra, R. S.Wahono, dan R. I. Akbar, Simulasi Penerapan
status aktivitas gunung Merapi, maka dapat diambil Anfis pada Sistem Lampu Lalu Lintas Enam Ruas, Jurnal
Ilmiah Kursor Vol. 6, No. 2, Juli 2011.
kesimpulan sebagai berikut: laju pembelajaran yang [9] R. Setyaningrum, Kemampuan Expert Sistem-Anfis untuk
digunakan ANFIS untuk mendapatkan RMSE dan Diagnosa Kesehatan Pekerja Industri Dan Mencari Solusinya,
epoch yang optimal sebesar 0,00001 yang menghasilkan Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI
2007)
RMSE sebesar 0,081109 dan MAPE sebesar 15,2084%, [10] D. Septiadi, Aplikasi Soft Computing pada Prediksi Curah
sedangkan pada proses pengujian dihasilkan MAPE Hujan Di Kalimantan, Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, Vol.
sebesar 10,2041%. 9 No.1 Juli 2008 : 65 77.
[11] S. Hartati, dan S. Kusumadewi, 2006, Neuro-Fuzzy Integrasi
Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf, Graha Ilmu, Yogyakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH [12] Jang, J.-S. R, 1993, ANFIS: Adaptive-network-based fuzzy
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Balai inference sistems, IEEE Trans. on Sistems, Man and
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Cybernetics, 23(03):665-685.
[13] A. Fariza, A. Helen, dan A. Rasyid, 2007, Performansi Neuro
Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta atas ijin Fuzzy untuk Peramalan Data Time Series, SNATI 2007.
penelitian dan survey di BPPTK.

DAFTAR PUSTAKA Bagus Fatkhurrozi, lahir di Batang, 12 Oktober 1979 sebagai anak
kedua dari pasangan Zaenudin dan Juwariyah. Tahun 1985
[1] J. Ikhsan, M.Fujita, dan M. Takebayashi, Sustainable Sand
bersekolah di SDN 1 Wonobodro dan lulus tahun 1991. SMPN 1
Mining Management in Merapi Area using Groundshills,
Blado lulus tahun 1994. SMUN Bandar lulus tahun 1997. Sarjana
Annuals of Disas. Prev. Res. Inst. Kyoto University, No. 52B,
Teknik Elektro Widya Gama Malang lulus tahun 2002.
2009.

Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai