Anda di halaman 1dari 8

STUDI KORELASI ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT

KEMAMPUAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANJUT USIA PEREMPUAN


DI DESA GONDOWANGI, KEC.SAWANGAN,
KAB. MAGELANG

Selasih Putri Isnawati Hadi1), Surjani2), Siti Haryani3)


Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo

ABSTRAK

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga
yang lainnya. Aktivitas sehari-hari adalah aktivitas yang biasanya dilakukan dalam sepanjang hari
normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
aktivitas sehari-hari yang lansia perempuan di Desa Gondowangi, Kec. Sawangan, Kab. Magelang.
Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia perempuan yang berusia 60-<90 tahun
yang tinggal bersama keluarga di Desa Gondowangi, dengan teknik Proporsional Stratified
Random Sampling dan Accidental didapatkan sampel sebanyak 83 responden dan alat ukur
menggunakan menggunakan kuesioner. Analisa data yang menggunakan Kendal Tau dengan
membandingkan niai p dengan = 0,05.
Hasil data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 25 lansia (30,1%) dukungan keluarga
tinggi, 44 lansia (53,0%) dukungan sedang dan 14 lansia (16,9%) dukungan kurang. Hasil data
penelitian mengenai aktivitas sehari-hari lansia menunjukkan 71 lansia (85,5%) termasuk mandiri
dan 12 lansia (14,5%) termasuk lansia tergantung dan sebagian besar lansia mendapatkan dukungan
keluarga yang tinggi mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri 23 lansia (92%), hasil
penelitian menunjukkan nilai p-value sebesar 0,0110,05 berarti ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat aktivitas sehari-hari.
Dengan demikian diharapkan keluarga memberikan dan menentukan dukungan yang baik bagi
kesehatan lansia.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Lansia Perempuan, Tingkat Aktivitas Sehari-hari

1 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
ABSTRACT

Hadi, Isnawati Putri Selasih. 2013; Study Correlation between Family Support and Activity of Daily
Live on Female Elderlies at Gondowangi Village, Sawangan, Magelang Regency. Scientific Paper.
Ngudi Waluyo Midwifery Academy Ungaran. Supervisor I: Surjani, S. SiT.,M.PH.,II. Siti Haryani,
S.Kp.,Ns.,M.Kes.

Family support is an attitude, action and acceptance of a family toward other family member.
Activity of daily living is continue activity ini someones live. This study aimed to determine the
correlation berween family support and activity of daily live on female elderlies at Gondowangi
Village, Sawangan, Magelang Regency.
The design of this study was descriptive correlation by using cross sectional approach. The
population in this study was all female elderly aged 60-<90 years old and more who lived with
family at Gondowangi Village taken with Proporsional Stratified Random Sampling and Accidental
tehnique with total samples were 83 female elderlies and measurement instrument in this research
used Quetionare. The data analys is used the Kendal Tau test by comparing the value of p with =
0,05.
The result of the study shows 25 elderlies (30,1%) with good family support, 44 elderlies
(53,0%) with middle support and 14 (16,9%) elderlies with less family support. The result about
activity of daily living show 71 elderlies (85,5%) belong to independent and 12 elderlies (14,5%)
belong to dependent. So, the p-value of 0,011<0,05 it means there is a correlation between family
support and activity of daily living on female elderlies.
It is expected that the families concern and determine good support for the establishment of
female elderlys health.

Keyswords : Family Support, Female Elderly, Activity of Daily Living

PENDAHULUAN saat ini jumlah penduduk yang berusia 60


tahun keatas sekitar 7,18 % dari jumlah
Latar Belakang penduduk Indonesia. Secara geografis,
Lanjut usia adalah bagian dari proses distribusi penduduk lansia di Indonesia
tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba- terbanyak di Pulau Jawa, yaitu sekitar
tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, 66,84% dari seluruh penduduk lansia
anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. (Notoadmodjo,2007;h.276) dengan proporsi
Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tiap provinsi sebagai berikut Jawa Barat
tingkah laku yang dapat diramalkan yang (8,08%), DIY (14,04%), Jawa Tengah
terjadi pada semua orang pada saat mereka (11,06%), Jawa Timur (11,14%) dan Bali
mencapai usia tahap perkembangan (11,02%) (Komnas Lansia). Dan yang paling
kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu kecil tinggal di Irian Jawa yaitu sebanyak
proses yang alami dan menjadi bagian dari 1,65% (Notoadmodjo,2007;h.276).
proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan Bahkan Indonesia termasuk salah satu
dan akan dialami oleh setiap individu. Masa negara yang jumlah lansianya bertambah
tua inilah yang menjadi masa hidup manusia paling cepat di Asia Tenggara. Indonesia
yang terakhir. Dimasa ini seseorang selama empat dasawarsa terakhir menempati
mengalami kemunduran fisik, mental dan posisi empat jumlah populasi terbesar di
sosial secara bertahap (Azizah,2011;h.1) dunia menurut US. Cencus bureau setelah
Indonesia adalah termasuk negara yang China, India dan Amerika Serikat
memasuki era penduduk berstruktur lanjut (Notoadmodjo,2007;h.276). Proyeksi
usia (Aging Structured Population) karena penduduk Indonesia pada tahun 2010

2 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
berdasarkan data sensus penduduk 2010 yang age ratio dependency). Setiap penduduk usia
diselenggarakan BPS di seluruh wilayah produktif akan menanggung semakin banyak
Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa dengan penduduk usia lanjut. Ketergantungan lanjut
jumlah penduduk Lansia sebanyak 18.118.699 usia disebabkan kondisi orang lanjut usia
jiwa. Diperkirakan tahun 2020 lansia banyak mengalami perkembangan dalam
meningkat sebesar 28,8 juta (11,34%) dan bentuk perubahan-perubahan yang mengarah
menurut prediksi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada perubahan yang negatif. Secara umum
lansia di Indonesia tahun 2050 akan mencapai kondisi fisik seseorang yang telah memasuki
kurang lebih 60 juta jiwa masa lanjut usia mengalami penurunan yang
(Notoadmodjo,2007;h.276). Di Jawa Tengah pada akhirnya akan berpengaruh pada
sendiri tercatat 2.336.115 jiwa merupakan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dengan
Lansia dari total penduduk 32.864.56. demikian setidaknya penting bagi keluarga
Peningkatan jumlah usia lanjut ini antara lain dengan lansia untuk lebih peduli, mendukung
disebabkan tingkat sosial ekonomi dan memperhatikan kaum lansia dengan lebih
masyarakat yang meningkat, kemajuan bidang dalam lagi.
pelayanan kesehatan dan tingkat pengetahuan Berbagai masalah kesehatan yang
masyarakat yang semakin dihadapi antara lain gangguan pendengaran,
meningkat,perbaikan gizi dan sanitasi, gangguan penglihatan, kepikunan, beser
menurunnya angka kematian bayi dan anak, buang air kecil maupun buang air besar,
meningkatnya pengawasan terhadap penyaki asupan makan dan minum yang kurang, dan
infeksi (Nugroho,2008;h.3). lain sebagainya (Azizah,2011;h.12). Terlebih
Peningkatan jumlah penduduk ini juga bagi lansia perempuan masalah akan semakin
sebagai konsekuensi dari peningkatan usia komplek karena berkaitan erat dengan
harapan hidup yang membawa beban bagi kesehatan reproduksi. Di Indonesia dijumpai
masyarakat karena populasi penduduk lansia sekitar 8-10% wanita usia lanjut yang
meningkat (Notoatmodjo,2007;h.275) kesehatannya harus mendapatkan perhatian
Ditunjukkan dengan data dari perkiraan CIA dari masyarakat sehingga tercapai kebahagian
World Factbook pada tahun 2011 Indonesia serta kesejahteraan.
dalam urutan berdasarkan daftar PBB masuk Permasalahan yang dihadapi usia lanjut
urutan ke-108 dengan rata-rata angka harapan tersebut bisa menjadi masalah yang kompleks
hidup 70,76 tahun dengan angka harapan karena bisa menimbulkan banyak masalah
hidup laki-laki 68,26 sedikit lebih rendah yang berkelanjutan. Akibat-akibat itu dapat
daripada wanita yaitu 73,78 tahun. Hal ini dikelompokkan sebagai berikut : gangguan
mengalami peningkatan yang mana tahun sistem, timbulnya penyakit serta menurunnya
2010 didapatkan usia harapan hidupnya 67,4 activities daily of living (ADL). Penurunan
tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan usia ADL ini disebabkan oleh : persendian yang
harapan hidup akan meningkat menjadi 71,1 kaku, keadaan yang tidak stabil, pergerakan
tahun. Dinyatakan dalam Pembangunan yang terbatas, waktu beraksi lambat,
Manusia Berbasis Gender Jawa Tengah tahun keseimbangan tubuh yang buruk, gangguan
2011 di Jawa Tengah usia angka harapan laki- peredaran darah, gangguan penglihatan,
laki mencapai 69,51 tahun dan perempuan gangguan pendengaran, gangguan pada
mencapai 73,4 tahun. Sedangkan di perabaan. Faktor yang mempengaruhi
Kabupaten Magelang usia angka harapan penurunan ADL adalah kondisi fisik
hidup laki-laki mencapai 68,2 tahun dan menahun, kapasitas mental, status mental
perempuan mencapai 72,15 tahun. seperti kesedihan dan depresi, penerimaan
Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia terhadap berfungsinya anggota tubuh dan
dan angka harapan hidup ini akan membawa dukungan anggota keluarga.
dampak terhadap sosial ekonomi baik dalam Dengan masalah yang begitu kompleks
keluarga, masyarakat maupun dalam maka diperlukan tindakan untuk segera
pemerintah. Implikasi ekonomis yang penting mengatasi masalah tersebut maka diperlukan
dari peningkatan jumlah adalah peningkatan dukungan keluarga misalnya melalui
dalam rasio ketergantungan usia lanjut (old perawatan sehari-hari yang cukup misal

3 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
perawatan kebersihan perorangan seperti utama dan memegang andil terbesar dalam
kebersihan gigi dan mulut, kebersihan kulit pemberian perawatan lansia sedangkan belum
dan badan, serta kebersihan rambut tentu semua keluarga mampu mengerti dan
(Nogroho,2008;h.70). Dukungan keluarga memberi dukungan bagi lansia untuk merawat
tersebut dimaksudkan agar lansia mampu ADL lansia yang semestinya.
mandiri atau mendapatkan bantuan yang Berdasarkan fenomena diatas maka
minimal dan memandirikan lansia. peneliti merasa tertarik untuk meneliti
Berdasarkan data statistik didapatkan di masalah Hubungan Antara Dukungan
desa Gondowangi ini jumlah lansia cukup Keluarga Dengan Tingkat Kemampuan
tinggi di lihat dari tahun ketahun semakin Aktivitas Sehari-Hari Pada Lanjut Usia
meningkat, yaitu pada tahun 2010 didapatkan Perempuan Di Desa Gondowangi,
lansia (>60 tahun) perempuan ada 249 orang Kec.Sawangan, Kab.Magelang.
sedangkan yang laki-laki 238 orang sehingga
total lansia tahun 2010 berjumlah 487 orang. Metode Penelitian
Sedangkan pada tahun 2011 jumlah lansia Penelitian ini menggunakan desain
perempuan ada 226 orang dan lansia laki-laki deskriptif korelasi tentang hubungan antara
ada 219 orang sehingga jumlah semuanya 445 dukungan keluarga dengan tingkat
orang dan pada tahun 2012 ini terjadi kemampuan aktivitas sehari-hari pada lanjut
peningkatan lagi yaitu jumlah lansia menjadi usia dengan menggunakan pendekatan cross
493 dengan 248 lansia perempuan dan 245 sectional.
lansia laki-laki. Dari studi pendahuluan dari Penelitian sudah dilaksanakan pada bulan
10 orang lansia didapatkan 5 orang (50%) Februari sampei Mei 2013 dengan jumlah
lansia mendapat dukungan keluarga yang baik populasi berjumlah 458 lansia perempuan
dan 3 orang (30%) lansia mendapat dukungan yang tinggal di Desa Gondowangi. sample
yang cukup dan 2 orang (20%) lansia kurang dalam penelitian ini sejumlah 83 lansia
mendapatkan dukungan keluarga. perempuan umur 60-<90 tahun yang
Peningkatan jumlah lansia ini tentu akan memenuhi kriteria inklusi dan sifat samplenya
menjadikan masalah bagi keluarga, tersebut dapat mewakili semua populasi.
masyarakat bahkan pemerintah jika tidak ada Penelitian ini menggunakan teknik
motivasi bagi mereka untuk bisa mandiri Proporsional Stratified Random Sampling dan
melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini Accidental di Desa Gondowangi. Kecamatan
dikarenakan angka ketergantungan akan Sawangan, Kab. Magelang secara door to
semakin tinggi jika lansia tidak melakukan door.
aktivitas sehari-hari yang mana kegiatan itu Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
sebenarnya adalah kegiatan yang mendasar keluarga dengan lansia perempuaan usia 60-
untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka <90 tahun, lansia sehat jasmani dan rohani,
(Tamher,2009;h.70). lansia tinggaal di desa Gondowangi, lansia
Dukungan keluarga ini sangat penting yang bersama keluarga, bersedia menjadi
bagi lansia karena keluarga adalah salah satu responden penelitian dan keluarga yang dapat
tumpuan hidup mereka untuk membantu membaca dan menulis.
lansia tetap sehat dan meningkatkan adaptasi Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
kehidupan mereka. Dukungan ini berupa dukungan keluarga sedangkan variabel
dukungan instrumental, dukungan terikatnya adalah tingkat aktivitas sehari-hari
informasional, dukungan pada harga diri, dan pada lansia.
dukungan emosional (Prasetyawati, Instrumen penelitian yang digunakan
2011;h.96) sehingga diharapkan keluarga dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
sebagai motivator, fasilitator sekaligus 20 item mengenai dukungan keluarga yang
sebagai pendamping lansia yang baik dengan meliputi dukungan instrumental,
begitu lansia akan selalu merasa diperhatikan informasional, emosional, penghargaan dan
dan diharapkan lansia mampu melakukan pertanyaan mengenai aktivitas sehari-hari
aktivitas sehari-harinya secara mandiri. pada lansia yang berisi tentang kemampuan
Mengingat keluarga adalah sebagai tonggak menjalani aktivitas sehari-hari seperti mandi,

4 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
berpakaian, ke kamar mandi, berpindah, Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
kontinensia, dan makan. Dukungan Keluarga di Desa
Pengumpulan data pada penelitian ini Gondowangi, Kec. Sawangan, Kab.
dilakukan dengan pengsian kuesioner. Magelang
Sebelum melakukan pengisian kuesioner, Dukungan Presentase
Frekuensi
responden mengisi lembar informed consent Keluarga (%)
terlebih dahulu. Kurang 14 16,9
Analisis data penelitian ini menggunakan Sedang 44 53,0
uji statistik Kendal Tau untuk mengetahui Tinggi 25 30,1
apakah ada hubungan antara dukungan Jumlah 83 100,0
keluarga dengan tingkat aktivitas sehari-hari
pada lansia di Desa Gondowangi, dan untuk Tabel 2 menujukkan bahwa sebagian besar
mengetahui kemana arah hubungan itu. lansia mendapatkan dukungan keluarga
sedang yaitu sebanyak 25 lanisa (30,1%) dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dukungan tinggi yaitu sebanyak 44 lansia
Hasil (53,0%).
Hasil penelitian dibagi menjadi 2 yaitu
analisa univariat dan analisa bivariat. Tingkat Aktivitas Sehari-hari pada Lansia
Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat
Analisa Univariat aktivitas sehari-hari pada lansia perempuan
Golongan Umur Lansia disajikan pada tabel berikut ini.
Distribusi frekuensi berdasarkan golongan Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan
umur lansia sesuai dengan WHO 1999 tingkat aktivitas sehari-hari pada
disajikan pada tabel berikut ini. lansia perempuan di Desa
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gondowangi, Kec. Sawangan, Kab.
Golongan Umur Lansia di Desa Magelang
Gondowangi Tingkat
Umur Aktivitas Presentase
Mandiri Tergantung Jumlah Frekuensi
(Tahun) Sehari-hari (%)
pada Lansia
46 49 Tergantung 12 14,5
60-74 3 (6,12%)
(93,8%) (100%) Mandiri 71 85,5
25 34 Jumlah 83 100,0
75-<90 9 (26,5%)
(73,5%) (100%)
71 83 Dari hasil penelitian ini didapatkan
Jumlah 12 (14,5%) sebagian besar lansia tergolong lansia yang
(85,5%) (100%)
mandiri yaitu 71 lansia (85,5%) dan hanya 12
responden yang tergantung (14,5%).
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, didapatkan
bahwa berdasarkan umur lansia dari 83
Analisa Bivariat
responden yaitu didapatkan umur 60-74 tahun
Berdasarkan hasil analisis menggunakan
dikatakan mandiri sebanyak 46 lansia (93,8%)
Kendal Tau, diperoleh P sebesar 0,011. Nilai p
dan tergantung sejumlah 3 lansia (6,12%)
< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho
sedangkan yang berumur 75-<90 tahun
ditolak atau terdapat hubungan yang
dikatakan mandiri sejumlah 25 lansia (85,5%)
sifnifikan antara dukungan keluarga denga
dan tergantung sejumlah 12 orang (14,5%).
tingkat aktivitas sehari-hari pada lansia
perempuan di Desa Gondowangi. Seperti
Dukungan Keluarga
disajikan pada tabel berikut :
Distribusi frekuensi berdasarkan
dukungan keluarga disajikan pada tabel
berikut ini.

5 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
Tabel 4. Hubungan antara dukungan keluarga minum,istirahat, terhindar dari kelelahan serta
dengan tingkat aktivitas sehari-hari pelayanan yang dibutuhkan keluarga. Dan
pada lansia perempuan di Desa faktor pendukungnya yaitu faktor ekonomi
Gondowangi keluarga dan pengetahuan keluarga tentang
Tingkat aktivitas perawatan lansia dalm bidang kesehatan.
Sehari-hari pada Dari hasil penelitian diketahui dukungan
Dukungan Total
Lansia keluarga kurang dan aktivitas sehari-hari pada
Keluarga lansia tergantung sebanyak 8 lansia (57,1%)
Tergantung Mandiri
f % f % f % sedangkan lansia yang mandiri dengan
Kurang 8 57,1 6 42,9 14 100,0 dukungan keluarga yang kurang sebanyak 6
Sedang 2 4,5 42 95,5 44 100,0 (42,9%) berbeda jauh dengan lansia yang
Tinggi 2 8,0 23 92,0 25 100,0 mempunyai dukungan keluarga yang tinggi
Jumlah 12 14,5 71 85,5 83 100,0 yang tergantung sebanyak 2 orang (8,0%) dan
yang mandiri terdapat 23 (92,0%). Hal ini
Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat diketahui membuktikan bahwa peran dukungan
bahwa lansia yang tergantung dan mendapat keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia.
dukungan kurang dari keluarga sejumlah 8 lansia ( Mengingat keluarga adalah salah satu tonggak
57,1% ), lebih besar daripada lansia yang mandiri kehidupan bagi lansia dan keluarga adalah
dan mendapatkan dukungan keluarga kurang sebagai sumber dukungan bagi lansia.
sejumlah 6 lansia (42,9%). Lansia yang Didukung dengan penelitian yang
tergantung tetapi mendapatkan dukungan sedang dilakukan oleh Wilanisa Amilia Rosmita Putri
dari keluarga sebanyak 2 lansia ( 4,5%) dan lansia
dan Imam Permata (Jurnal Mutiara
yang mandiri dan mendapatkan dukungan sedang
dari keluarga sebanyak 42 lansia ( 95,5% ). Dan Medika,2011;h.6) yang berjudul Hubungan
lansia yang tergantung dengan dukungan keluarga antara Fungsi Keluarga dengan Kualitas
yang tinggi sejumlah 2 lansia (8,0%) dan lansia Hidup Lansia di Kelurahan Wirobrajan
yang mandiri dengan dukungan keluarga tinggi Yogyakarta menunjukkan dari 84 orang
sebanyak 23 lansia (92,0%). lansia yang diteliti didapatkan 61 orang
(72,6%) lansia yang memilki fungsi keluarga
Pembahasan sehat juga memilki kualitas hidup yang baik.
Hasil penelitian yang telah dilakukan Sedangkan lansia yang memiliki kualitas
didapatkan persentase tingkat kemampuan hidup yang buruk sebanyak 18 orang (21,4%).
aktivitas sehari-hari yang mandiri dengan Lansia yang memiliki fungsi keluarga kurang
dukungan keluarga yang tinggi lebih banyak sehat atau sakit dan memiliki kualitas hidup
dibandingkan dengan dukungan keluarga yang baik sebanyak 3 orang (3,6%).
yang kurang. Ini disebabkan oleh keluarga Adapun faktor yang lain dalam
yang kurang memberikan dukungan pada mempengaruhi dukungan keluarga seperti
lansia baik dari keempat bentuk dukungan bentuk dukungan keluarga yang berupa
keluarga antara lain : dukungan informasional instrumental seperti penghasilan keluarga
yaitu berupa pemberian saran, sugesti, yang kurang sehingga menyebabkan status
informasi yag dapat digunakan ekonomi dalam keluarga dalam memberikan
mengungkapkan suatu masalah. Dukungan asuhan perawatan lansia juga berkurang.
penilaian yaitu keluarga memberi semangat, Karena keadaan sosial ekonomi yang rendah
persetujuan pada pendapat individu,memuji pada umumnya berkaitan erat dengan adanya
jika lansia melakukan hal yang positif, berbagai permasalahan kesehatan yang
memberikan support dan perhatian. Dukungan mereka hadapi disebabkan karena faktor
Emosional meliputi dukungan yang ketidak mampuan/pengetahuan dan
diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya ketidaktauan dalam mengatasi berbagai
kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan masalah yang mereka hadapi.
didengarkan. Dukungan Instrumental meliputi
penyediaan materi yang dapat memberikan
pertolongan langsung seperti pinjaman uang,
pemberian barang, kebutuhan makan dan

6 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan DesKes RI. 2005. Pedoman Pedoman
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Peminaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi
bahwa adanya hubungan antara dukunga Petugas Kesehatan. Direktorat
keluarga dengan tingkat aktivitas sehar-hari Kesehatan Keluarga, Depertemen
pada lansia perempuan di Desa Gondowangi, Kesehatan. Jakarta
Kec. Sawangan, Kab. Magelang dan Eka Prasetyawati,Arsita. 2011. Ilmu
hubungan ini ke arah positf yaitu semakin Kesehatan Masyarakat untuk
tinggi dukunga keluarga semakin mandiri Kebidanan Holistik. Yogyakarta : Muha
tingkat aktivitas sehari-hari pada lansia Medika
perempuan di Desa Gondowangi. Ilyansyah. 2011. Hubungan Dukungan
Saran Keluarga dengan Tingkat Depresi pada
1. Bagi Masyarakat Lansia di Desa Lerep Kecamatan
Untuk menjadikan masukan bagi Ungaran Barat Kabupten Semarang .
masyarakat khususnya pada keluarga yang Skripsi. STIKES Ngudi Waluyo
memiliki lansia agar dapat meningkatkan Ungaran
motivasi para lansia,memberikan Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan
perhatian dan dukungan bagi para lansia pada Klien Lanjut Usia.
agar tercipta lansia yang sehat dan tetap Jakarta:Salemba Medik
produktif. Dan keluarga yang memiliki Ma`rifatul Azizah,Lilik. 2011.Keperawatan
lansia diharapkan ikut berpartisipasi Lanjut Usia. Yogyakarta:Graha Ilmu
dalam sosialisasi mengenai pentingnya Nugroho, Wahjudi.2008. Keperawatan
dukungan keluarga terhadap kemandirian Gerontik dan Geriatrik. Jakarta:EGC
lansia. Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan
2. Bagi Peneliti Metodologi Penelitian Ilmu
Agar dapat meningkatkan kemampuan Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
pengetahuan dan wawasan tentang
metodologi penelitian dan pengolahan Notoatmodjo,Soekidjo.2007. Kesehatan
data sehingga dapat menghasilkan Masyarakat Ilmu dan
penelitian yang baik dan terinci dan bagi Seni.Jakarta:Rineka Cipta
peneliti lain agar dapat mengembangkan ________. 2010. Metodologi Penelitian
penelitian denngan menambah variabel Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
penelitian yaitu mempertimbangkan S.Tamher dan Noorkasiani.2009.Kesehatan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Usia Lanjut dengan Pendekatan
tingkat aktivitas sehari-hari pada lansia Asuhan Keperawatan. Jakarta:Salemba
dan kelemahan-kelemahan dalam Medika
penelitian ini. Setiadi.2008. Konsep dan Proses
3. Bagi Institusi Keperawatan Keluarga.
Diharapkan dapat menyediakan Yogyakarta:Graha Ilmu
referensi yang terbaru mengenai Setiawan, Ari dan Saryono.2011. Metodologi
keperawatan lansia dan diharapkan pula Penelitian Kebidanan.
berpartisipasi dan berperan aktif dalam Yogyakarta:Numed
kegiatan sosialisasi khusnya tentang Nita Y.R. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pentingnya dukungan keluarga terhadap Activities Daily Living (ADL) Lansia
kemandirian lansia dengan mengingat Terhadap Pengetahuan dan Sikap
jumlah lansia yang semakin tinggi dan Keluarga di wilayah RW V Kelurahan
kesehatan lansia tidak terlepas dari dunia Giriwono, Kec.Wonogiri.
kesehatan. Wonogiri:Jurnal Keperawatan; 2010
Wilanisa A dan Imam Permana. Hubungan
antara Fungsi Keluarga denagn
Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan
Wirobrajan, Yogyakarta.

7 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang
Yogyakarta:Jurnal Mutiara
Medika;2011
Rinajumita. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kemandirian
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Lampasi Kecamatan Payakumbuh
Utara Tahun 2011. Padang:Jurnal
Kesehatan;2011
Anonymous. Psikologi keluarga. [Akses
tanggal 23 November 2012]. Didapat
dari:http://www.psychologymania.com/
2012/08/pengertian-dukungan-
keluarga.html.
Anonymous. Angka Harapan Hidup 2012.
Januari 28, 2012 [Akses tanggal 3
November 2012]. Didapat
dari:http://andrianmgl.wordpress.com/2
012/01 /28/magelang-sektor-pariwisata/
Haryani, Dewi Dwi. 2013. Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dan Perilaku
Petugas Posyandu Dengan Keaktifan
Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Di
Posyadu Lansia Desa Klahang,
Kec.Sokaraja. Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIV Kebidanan Stikes
Ngudi Waluyo
Oviyani. 2012. Hubungan Pengetahuan
Dengan Kepatuhan Lansia Dalam
Melaksanakan Kunjungan Posyandu
Lansia Di Desa Botorejo, Kec.
Wonosalam, Kab.Demak. Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Ngudi
Waluyo
Putikawati. 2011. Pengaruh Tingkat
Diskriptif Pengetahuan Lansia
Terhadap Kunjungan Posyandu Lansia
Di Desa Jatijajar, Kec. Bergas,
Semarang 2011. Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo

8 Studi Korelasi antara Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari
pada Lanjut Usia Perempuan di Desa Gondowangi, Kec.Sawangan, Kab. Magelang

Anda mungkin juga menyukai