Anda di halaman 1dari 17

TRANSMISI

Untuk mentransmisikan daya dan putaran dari motor penggerak ke mesin/alat yang
digerakan, maka diperlukan suatu elemen yang dapat mentransmisikan daya maupun putaran
tsb.
Elemen tersebut antara lain :
1. Sabuk (Belt)
2. Rantai (Chain)
3. Roda gigi (Gear)

Pemakaian ke tiga elemen tersebut (Belt, Chain, Gear) tentunya disesuaikan dengan
penggunaan dan kebutuhan yang diperlukan.

1. Sabuk (Belt)
Jarak yang jauh antara 2 buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung
dengan menggunakan roda gigi. Untuk kondisi seperti ini, cara transmisi yang dapat
diterapkan adalah dengan menggunakan Belt atau Chain yang dibelitkan sekeliling puli
atau sprocket pada poros.
Transmisi belt dapat dibagi menjadi 3 type :
a. Sabuk datar (Flat belt)
b. Sabuk-V (V-belt)
c. Sabuk bergigi (Toothed belt)

Flat belt dapat digunakan pada jarak antar poros yang relative lebih jauh dari pada type
belt yang lain.
Flat belt, jarak antar poros dapat sampai 10 m, perbandingan putaran
maksimum 6.
V-belt, jarak antar poros dapat sampai 5 m, perbandingan putaran maksimum
7.
Toothed belt digunakan untuk mendapatkan putaran yang tetap.

1
A. Flat belt.
1. Daya yang akan ditransmisikan P : kw/hp
Putaran poros motor penggerak n1 : rpm
Putaran poros mesin/alat n2 : rpm
Perbandingan putaran i : n1/n2
Jarak antar sumbu poros c : mm
Diameter puli motor penggerak D1 : mm
Diameter puli mesin/alat D2 : mm

2. Faktor koreksi fc :

3. Daya rencana Pd : P. fc

.D.n
4. Kecepatan belt V (m/dt)
60

102.Pd
5. Gaya keliling F (Pd = kw), (kgf)
V
76.Pd
F (Pd = hp), (kgf)
V

6. Material Flat Belt a =


w =
h = tebal flat belt (mm)

7. Tegangan yang terjadi K = Ko. Cv. C


Ko = Tegangan keliling awal

h
8. Tegangan keliling awal Ko a w
D min
h = tebal flat belt

2
Dmin = diameter minimum puli

D 2 D1
9. Sudut kontak 180 0 .57 0
c
C = factor of the Arc of contact
Cv = velocity factor

F
10. Lebar flat belt b
k .h


D1 D 2 D 2 D1
2
11. Panjang flat belt L 2.c
2 4.c
12. Hasil perencanaan

3
4
5
B. V-belt.
1. Daya yang akan ditransmisikan P : kw/hp
Putaran poros motor penggerak n1 : rpm
Putaran poros mesin/alat n2 : rpm
Perbandingan putaran i : n1/n2
Jarak antar sumbu poros c : mm

2. Faktor koreksi fc :

3. Daya rencana Pd : P. fc

Pd
4. Pemilihan penampang V-belt
n Penampang ..V belt

max
5. Pemilihan diameter puli dp = diameter lingkar jarak bagi (table)
din = dp 2.ko
dout = dp + 2.k
dp.n1 = Dp.n2
Din = Dp 2.ko
Dout = Dp + 2.k

.dp.n
6. Kecepatan belt V (m/dt)
60

dout Dout
7. Pengecekan C terhadap diameter puli C
2
8. Kapasitas daya transmisi dari satu V-belt Po =

6
Dp dp
9. Sudut kontak 180 0 .57 0
c
k = factor koreksi

Pd
10. Jumlah V- belt N
Po.k


11. Panjang flat belt L 2.c Dp dp 1 Dp dp 2
2 4.c
12. Hasil perencanaan

7
8
9
10
11
C. Thoothed-belt.
1. Daya yang akan ditransmisikan P : kw/hp
Putaran poros motor penggerak n1 : rpm
Putaran poros mesin/alat n2 : rpm
Perbandingan putaran i : n1/n2
Jarak antar sumbu poros c : mm

2. Faktor koreksi fc :

3. Daya rencana Pd : P. fc

Pd
4. Pemilihan penampang
n Penampang..Toothed belt

max
Toothed-belt

Type.to thed.belt
5. Pemilihan jumlah gigi
n Jumlah.gigi
max
6. Diameter puli
dp : Diameter lingkar jarak bagi
p.z1
dp

p.z2
Dp

12
.dp.n
7. Kecepatan belt V (m/dt)
60

8. Panjang toothed-belt

c z z / 6,28
2
z1 z2
Lp 2. 2 1
2 p c/ p

9. Jarak Sumbu Poros

2

1 Z Z2 Z Z2
Cp Lp 1 Lp 1
2
Z 2 Z1 2
4 2 2 9,86

C = Cp. P

10. Daya yang ditransmisikan persatuan lebar Po =

Dp dp
11. Sudut kontak 180 0 .57 0
c
Jumlah gigi terkait

JGT .Z1
3600

Faktor koreksi JGT


ft =

Pd
12. Lebar Toothed belt b
Po. ft

13. Hasil perencanaan

13
2

1 Z Z2 Z Z2
Cp Lp 1 Lp 1
2
Z 2 Z1 2
4 2 2 9,86

1
2
Z Z2 Z Z2
Cp Lp 1

Lp 1
2
Z 2 Z1 2
4 2 2 9,86

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai