Bab Iv
Bab Iv
A. HASIL
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian asuhan keperawatan ini diambil diruang E Rumah Sakit
khusus penyakit dalam dan penyakit bedah, ada juga ruang isolasi khusus
laki, umur 80 tahun, suku Jawa, agama islam, alamat Bantul, status pasien
Keadaan umum pasien sakit sedang, keluhan utama batuk, kesadaran pasien
riwayat penyakit sekarang pasien mengatakan sudah seminggu ini dari tanggal
3 Mei 2016 batuk, di sertai sesak nafas karena kelelahan sehabis perjalanan
jauh pasien menjadi sesak kemudian keluarga membawa ke IGD Rumah Sakit
67
68
ada dalam keluarganya yang terkena diebetes mellitus, hepatitis dan penyakit
menular lainya.
makanan.
pasien sakit atau ada keluarganya yang sakit pasien selalu berobat
tidak pernah memeriksakan, untuk diet pasien tidak ada diet khusus
pasien sehari makan 3x dengan porsi sedang , lauk pauk dan sayur,
dengan porsi yang disediakan rumah sakit. Tidak ada diet khusus
pada pasien .
3) Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan selama di rumah, buang air besar
pola eliminasi.
4) Pola aktivitas
Pasien mengatakan sebelum sakit semua kebutuhan aktivitasnya di
liter/menit.
5) Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien mengatakan tidur jam 22.00-05.00 WIB setiap
hari pasien juga jarang tidur siang karena terganggu dengan batuk
sakit sakarang.
9) Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam sistem
c. Pemeriksaan Fisik
berwarna hitam, sedikit kotor dan sudah banyak yang beruban, mata
mata pada hidung tidak terdapat pembesaran polip, dan terpasang O2 nasal
kanul 4 liter per menit, pada telinga bentuk simetris, tidak ada serumen,
kuku terlihat bersih, tidak panjang, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
pada leher. Pada thorak untuk pemeriksaan paru paru, inspeksi : bentuk
vocal fremitus atau getaran paru kiri dan kanan sama, perkusi : bunyi
72
perkusi sonor, auskultasi : terdengar bunyi ronchi pada kedua lapang paru.
terlihat, palpasi : ictus cordis tidak teraba, parkusi : bunyi perkusi pekak,
tidak ada bekas luka, Auskultasi : bising usus terdengar 20 kali per menit,
bunyi perkusi tympani, palpasi : tidak terdapat pembesaran hepar dan lien,
tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas pada keempat kuadran. Pada
kiri, Genetalia bersih, pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak terpasang
pemberian secara oral diberikan jam 08.00 pagi dan jam 18.00 sore,
oral diberikan jam 08.00 pagi dan jam 18.00 sore, azithromycin 2 x 500
infeksi akibat bakteri secara oral diberikan jam 08.00 pagi dan jam 18.00
diberikan jam 08.00 pagi dan jam 20.00 malam dengan nebulizer, dan
fungsional i
1. Pasien Pasien terpasang Bersihan
terganggu merah,pasien
tidurnya sering
batuk-
batuk,tidak
bisa tidur
dengan
nyenyak,siang
hari juga
jarang tidur
karena batuk
terus menerus
3. Pola Pasien Saat di Tanya Kurang
mengetahui perawatan
penyebab Bronkopneumoni
sekarang tahu
75
b. Analisa Data
Penyebab
1. Ds : Pasien mengatakan Bersihan jalan nafas tidak Peningkatan
sesak nafas.
Do : Pasien terpasang 02
terganggu tidurnya
sering batuk-batuk,tidak
terus menerus
Do : Terdapat kantung
mata,mata merah,pasien
sering menguap,pasien
76
Nampak lemah
penyebab sakitnya
sekarang
Do : Saat di Tanya
Bronkopneumonia pasien
tidak tahu
produksi mucus/secret.
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas.
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan
informasi .
77
produksi mucus/secret.
a) Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam jalan
segar.
d) Evaluasi
Evaluasi tanggal 12 Mei 2016 pasien mengatakan tadi
informasi
a) Tujuan
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x30 menit
lakukan.
c) Implementasi
Implementasi yang telah di lakukan tanggal 10 Mei 2016
bronkopneumonia.
Data objektif pasien dan keluarga pasien dapat
B. PEMBAHASAN
produksi mucus/secret
1) Pengkajian
Pengkajian di lakukan oleh peneliti pada tanggal 09 Mei 2016 di
serta dalam jumlah yang sedikit. Jika hal ini dibiarkan maka
serta dalam jumlah yang sedikit. Jika hal ini dibiarkan maka
pengeluaran sekret.
4) Implementasi
Implementasi yang dilakukan pada Tn.S pada tanggal 10 Mei 2016
Mei 2016 pukul 8.30 WIB mengkaji keadaan umum pasien respon
karena belum memenuhi kriteria hasil yaitu secara verbal tidak ada
sedikit berkurang ini artinya sesak nafas pada pasien belum teratasi
lapang paru hasil ini tidak sesuai dengan kriteria yang ingin
yang ingin dicapai Masalah ini belum teratasi juga karena faktor
juga tidak kooperatif pada saat terapi inhalasi karena pasien tidak
91
inhalasi.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas
1) Pengkajian
Pengkajian yang di lakukan oleh peneliti untuk diagnosa Gangguan
nyenyak, siang hari juga jarang tidur karena batuk terus menerus.
menerus,sampai sesak nafas, siang hari pasien juga tidak bisa tidur
Membantu pasien dalam posisi relaks yaitu dengn cara nafas dalam
nyaman dan rileks saat nafas dalam dan melemaskan otot buat
pasien sudah terlihat tidak merah dan pasien kelihatan lebih segar.
Semua intervensi sudah dilakukan pada implementasi, tidak ada
tidur pasien karena tempat tidur yang rapi membuat pasien nyaman
untuk beristirahat.
Didalam pembuatan implementasi penulis juga tidak lupa untuk
tidur dengan nyaman, data objektif mata pasien sudah terlihat tidak
dari data subjektif dan objektif sudah sesuai dengan kriteria hasil
yang ingin dicapai oleh penulis yaitu pola tidur normal, kesukaran
ini kurang tepat karena seharusnya tidak muncul ,sesak nafas yang
2009).
97
2) Diagnosa
Diagnosa ini diangkat menjadi masalah karena supaya dengan
kurang informasi.
3) Intervensi
Intervensi yang dapat dilakukan adalah kaji tingkat pengetahuan
dirumah.
Implementasi yang dilakukan pada Tn.S sudah sesuai dengan
keperawatan.
5) Evaluasi
Evaluasi tanggal 12 Mei 2016 data subjektif respon pasien dan
merujuk data diatas yang sudah sesuai dengan kriteria hasil yaitu
rumah
2. Diagnosa yang tidak muncul
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau defisit pada oksigenasi dan
perfusi.
Penulis tidak menegakkan diagnosa ini karena tidak terdapat data yang
kuat seperti dispnea, sakit kepala saat bangun, napas cuping hidung,
pasien.
b. Hipertermi berhubungan dengan toxemia
Hipertermi adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau
dari 37,8C (100F) per oral atau 38,8C (101F) per rektal karena faktor
Batasan karakteristik mayor antara lain suhu lebih tinggi dari 37,8C
(100F) per oral atau 38,8C (101F) per rektal, kulit hangat, takikardia.
dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misalnya sakit kepala),
berlebihan.
c. Penulis tidak menegakkan diagnosa ini karena tidak ditemukan data yang
dari 37,8C (100F) per oral atau 38,8C (101F) per rektal, kulit hangat.
Pasien juga sudah mendapatkan terapi obat paracetamol dari hari pertama
parenkim paru
Menurut Carpenito (2009) Nyeri akut adalahkeadaan dimana
hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau
kurang.
Batasan karakteristik nyeri akut menurut Carpenito (2009) terbagi
tulang, menarik bila disentuh, mata terbuka lebar atau sangat tajam,
takut mengalami cedera tulang, menarik bila disentuh, mata terbuka lebar