PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab terjadinya hernia inguinalis adalah terdapat defek atau kelainan
terletak pada lemahnya dinding akibat kongenital yang tidak diketahui. Hernia
atau kegemukan, batuk yang kuat, bersin yang kuat, mengedan saat sembelit,
seperti atlet angkat besi, balap sepeda, dan berbagai jenis olahraga lain yang
Bila dua faktor ini dapat terjadi bersamaan, maka individu akan mengalami
intestinal masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau
penduduk atau 0,03%. Di Amerika insiden hernia inguinalis lateralis yaitu satu
inguinalis lateralis sering dijumpai pada laki-laki, dengan insiden 12 kali lebih
diperkirakan 425 penderita. Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang Santo
Lukas RSU Budi Rahayu Pekalongan pasien yang terkena hernia inguinalis
melakukan pekerjaan yang berat dan disertai dengan pola makan yang tidak
hernia. Hernia merupakan masalah kesehatan yang sering muncul karena hal
lain: herniotomi yaitu membuang kantong hernia. Hal ini terutama pada anak-
anak karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan dinding perut,
(Muttaqin, Arif & Kumala Sari : 2013). Selain itu perawatan yang dapat
meningkatkan asupan makanan tinggi serat dan tinggi cairan untuk mencegah
sembelit dan mengejan selama buang air besar. Karena dengan mengejan
terlalu kuat akan meningkatkan tekanan intra abdomen dan kemungkinan
preventif yang dapat dilakukan dengan cara menghindari factor resiko antara
lain obesitas, peningkatan tekanan intra abdomen (mengejan saat defekasi dan
dan terapi medis yaitu pemberian analgesik dan antibiotik. Upaya rehabilitatif
dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada klien post operasi hernia
terlau berat, melakukan latihan penguatan otot perut, dan menurunkan factor
hernia scrotalis 10-15% terjadi pada orang dewasa. Hernia scrotalis disebabkan
karena kelainan congenital, usia lanjut dan terlalu sering mengangkat beban
Pada Bapak T di Ruang Santo Lukas Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pada Bapak T di Ruang Santo Lukas Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pada Bapak T di Ruang Santo Lukas Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Tahun 2017
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat untuk aspek teoritis yaitu dimana penelitian beguna dalam
penyakit.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Asuhan Keperawatan ini sebagai bahan masukan bagi perawatan dalam
scrotalis dextra
d. Bagi Pasien
Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dalam penanganan nyeri