Dalam bab ini penulis akan menguraikan beberapa hal terkait hasil
partisipan (identitas pasien), dan data asuhan keperawatan. Selain itu penulis juga
A. HASIL
1. Gambaran Lokasi Penelitian
sejumah 13 orang. Untuk kasus stroke sendiri sebanyak 195 kasus dari
2. Karakteristik Partisipan
Asuhan keperawatan diberikan pada pasien dengan inisial Ny S, 71
urine bag. Pasien terpasang infus ringer laktat 20 tetes per menit di
pertama sekitar bulan Juni 2015 dan yang kedua sekitar bulan
Februari 2016.
Riwayat penyakit keluarga, anak pasien mengatakan bahwa ibu
sehat itu penting, jika ada keluarga yang sakit maka langsung
dengan komposisi nasi, lauk, dan sayur. Serta minum kurang lebih
500cc. Selama sakit berat badan dan tinggi badan pasien belum
Pasien makan 4 kali sehari dengan diet cair lewat NGT berupa susu
entramix 200cc setiap jam 07.00, 11.00, 18.00, dan 22.00. serta diet
dari sari buah 2 kali sehari setiap jam 09.00 dan 15.00.
Pola eliminasi, keluarga mengatakan di rumah biasanya pasien
buang air besar 1 kali sehari di pagi hari lancar dengan konsistensi
lembek, warna kuning, dan bau khas feses. Pasien buang air kecil
tergantung total.
Pola tidur dan istirahat, sebelum sakit keluarga mengatakan
pasien tidur malam jam 21.00 dan bangun 04.00 tidak ada
Saat ini pasien tidak bisa menjalankan sholat karena tidak sadar,
per menit. Keadaan umum pasien adalah tidak sadarkan diri dengan
bersih, tidak rontok. Mulut pasien mukosa bibir lembab, tidak ada
muda, sklera putih, pupil isokor. Hidung simetris kanan kiri, tidak
ada polip terpasang NGT. Telinga simetris kanan kiri, tidak ada
ada luka. Palpasi, getaran sama antara kanan dan kiri dalam vocal
meliputi batas kanan atas di ICS II linea sternalis dekstra, kiri atas
di ICS II linea sternalis sinistra, kanan bawah di ICS IV linea
tidak ada bekas luka, tidak ada striae, tidak ada spider navi.
Perkusi timpani.
Pada pemeriksaan ekstremitas beserta kulit dan kuku di
otot didapatkan data tangan kanan skala 2, tangan kiri skala 1, kaki
kanan skala 2 dan kaki kiri skala 1. Pada kulit di dapatkan turgor
kulit elastis tidak ada dekubitus, tidak ada varises, tidak udem dan
d) Program terapi
Tabel 4.2 daftar terapi yang diberikan
Nama obat Rute Dosis Indikasi
Cithicolin Intra vena 3x2ml untuk meningkatkan kesadaran akibat
kerusakan otak
Plasminek Intra vena 3x5ml anti perdarahan
Ceftriaxone Intra vena 3x2gr mengobati infeksi-infeksi yang
disebabkan patogen yang sensitif
terhadap ceftriaxone
Ranitidine Intra vena 3x50m mengatasi produksi asam lambung yang
g berlebihan
b. Analisa Data
Tabel 4.3 Analisa data
Tanggal Data Masalah Penyebab
9/5/2016 DS : keluarga pasien mengatakan Gangguan gangguan
pasien tidak sadar sejak 3 hari yang perfusi sirkulasi
lalu jaringan darah ke otak
DO : pasien tidak sadar dengan tingkat serebral
kesadaran soporo comateus, E1 V1
M2
CT Scan : tampak lesi hipodens cukup
luas pada temporalis oksipital kanan
Tekanan darah 180/90 mmHg
Suhu 37.5 derajad celcius
Nadi 89x/menit
Respirasi 28x/menit
9/5/2016 DS : keluarga pasien mengatakan Kerusakan kelemahan
sejak 3 hari yang lalu pasien tidak bisa mobilitas otot dan
bergerak fisik kontraktur
DO : mobilisasi di tempat tidur,
berpindah, dan ambulasi/ROM
tergantung total
kekuatan otot ekstremitas bagian kiri
1, sedangkan kekuatan ekstremitas
bagian kanan 2.
9/5/2016 DS : keluarga pasien mengatakan Defisit menurunnya
pasien tidak sadar sejak 3 hari yang perawatan kekuatan otot
lalu diri dan
DO : pasien tidak sadar dengan tingkat menurunnya
kesadaran soporo comateus, E1 V1 kesadaran
M2
segala perawatan diri pasien
bergantung total seperti
makan/minum, toileting, dan
berpakaian
kekuatan otot ekstremitas bagian kiri
1, sedangkan kekuatan ekstremitas
bagian kanan 2
9/5/2016 DS : keluarga pasien mengatakan Risiko tirah baring
sejak tidak sadar 3 hari yang lalu, kerusakan yang
pasien hanya terbaring saja integritas berlanjut
DO : pasien tidak sadar dengan tingkat kulit
kesadaran soporo comateus, E1 V1
M2
pasien hanya terbaring saja
tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit
sepeti dekubitus
kontraktur
4) Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring
yang berlanjut
d. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi
1) Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan
5 ml.
Tanggal 11 Mei 2016 melakukan tindakan dengan
pasien di rumah.
c. Implementasi yang dilakukan tanggal 9 Mei 2016
lewat NGT.
Tanggal 10 Mei 2016 kembali membantu pasien dalam
dan kontraktur
a. Tujuan dari diagnosa ini adalah setelah dilakukan tindakan
ROM.
Pada tanggal 11 Mei 2016 kembali mengkaji kemampuan
2 jam.
d. Pada tanggal 11 Mei 2016 kembali menginspeksi seluruh
baring.
e. Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2016
deritanya dan perubahan klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon
konsep diri menunjukkan klien merasa berdaya, tidak ada harapan, mudah
penurunan motivasi.
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot dan
kontraktur
Hambatan mobilitas fisik dalah keterbatasan dalam gerakan fisik atau
satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (Herdman dan
berlanjut
Risiko kerusakan integritas kulit adalah rentan mengalami
napas menurut Herdman dan Kamitsuru (2016), antara lain batuk yang
pola napas, sianosis, sputum dalam jumlah yang berlebihan, suara napas
kebutuhan metabolik.
Batasan karakteristik dari diagnosa gangguan nutrisi kurang dari
berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, bising
total, defisit visual parsial, diorientasi orang, ruang dan waktu, dispneu,
kata-kata, tidak ada kontak mata, tidak bucara, dan tidak bisa bicara.