Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah atau tempat
hidup, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan
manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya,
dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa
yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi
biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme
atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi golongan-golongan organisme dan dengan
proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan
upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan
fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam.
Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan
tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat
yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian
bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup
dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan
timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di
sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada
manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam
kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan
adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan
di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah
pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah
makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang
mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang
merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

Peranan Manusia dalam ekosistem


Ekosistem dipelajari dalam salah satu cabang ilmu biologi yaitu ekologi.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti tempat hidup,
dan logos yang berarti ilmu. Pembahasan ekologi tak bisa lepas dari ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik sendiri adalah seluruh makhluk hidup di bumi yang
mencakup individu, populasi, dan komunitas. Sedangkan komponen abiotik
adalah faktor-faktor yang bukan makhluk seperti faktor fisik dan kimia. Contoh
dari komponen abiotik antara lain air, suhu, sinar matahari, tanah, dan angin.
Menurut undang-undang lingkungan hidup (UULH, 1982) ekosistem
adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengerahui. Ekositem juga diartikan sebagai tingkatan
organisme yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu
komunitas dengan lingkungannya dimana teradi antar hubungan.
Manusia adalah salah satu mahkluk hidup yang harus berinteraksi dengan
alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, sebab
mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan hidupnya.
Sebaliknya manusia juga sangat tergantung pada lingkungannya. Manusia
bersama organisme lain di dalam lingkungannya merupakan suatu ekosistem.
Dalam kehidupannya, manusia berhubungan, memanfaatkan dan didukung
oleh lingkungan hidupnya, baik lingkungan dalam pengertian biofisik maupun
pengertian kognitif. Pengertian kognitif adalah pengertian hanya di dalam angan-
angan seperti ekonomi, sosial, budaya, adat istiadat, bahasa yang satu sama lain
saling berhubungan, saling mendukung, saling mempengaruhi dan saling
memanfaatkan atau istilah ringkas dari itu semua saling interaksi. Sedang
pengertian biofisik adalah keadaan senyatanya sebagian dari alam lingkungannya.
Pengaruh manusia terhadap lingkungannya semakin lama semakin banyak
dan beraneka ragam. Hal ini berakibat kualitas lingkungan semakin menurun
karena kerusakan dan atau pencemaran lingkungan.

Berikut peranan manusia dalam ekosistem, di antaranya adalah :

1. Manusia Sebagai Komponen Lingkungan yang Dominan.


Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan
yang nonbiotik, artinya lingkungan hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh
benda hidup tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat tidak hidup, di samping
kebudayaan dan perilakunya. Dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia
adalah sebagai bagian dari unsur lain yang erat kaitannya dan tergantung pula
pada kelestarian ekosistemnya, namun faktor manusia sangat dominan. Manusia
harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya
agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

2. Manusia Sebagai Perusak Lingkungan.


Jika manusia mengusahakan sumber daya alam hanya berlandaskan
pandangan untuk keperluan jangka pendek, agar dapat memanfaatkan produksi
sebanyak mungkin dengan modal seminimal mungkin dalam waktu singkat, maka
hal ini hanya akan memakmurkan generasimya, tetapi menyengsarakan generasi
penerusnya. Hal-hal yang akan timbul di antaranya adalah deteriorasi lingkungan
atau merosotnya kualitas lingkungan, sehingga tak mampu memberi kehidupan
yang layak bagi manusia, bahkan bencana alam yang selalu mengancam.
Menurut konsep bio-ekosistem, dinyatakan bahwa manusia dan mahkluk
lain di alam ini sama kedudukan dan fungsinya. Dalam konsep ini proses rumah
tangga lingkungan dan ekosistem terdapat dua komponen, yaitu komponen
lingkungan atau produsen dan komponen kesatuan mahkluk hidup atau konsumen.
Proses rumah tangga suatu ekosistem atau lingkungan akan terlihat lingkaran
energi, materi, dan informasi yang dipengaruhi oleh kekuatan dari komponen
produsen dan konsumen. Selama kekuatan-kekuatan tersebut msih berimbang,
selama itu pula proses pengaliran energi dan materi dalam rumah tangga
ekosistem tidak akan terganggu. Tata lingkungan seperti tersebut dinamakan tata
lingkungan dalam keadaan keseimbangan ekologis.
Ciri-ciri pokok dari suatu bio-ekosistem adalah :

Kesatuan-kesatuan hidup atau kelompok-kelompok mahkluk hidup akan


melakukan niche (fungsi dan peran)-nya masing-masing dalam pengaturan
rumah tangga lingkungan.

Komponen lingkungan yang terdiri dari berbagai kesatuan lingkungan


dengan unsur-unsur ruang dan struktur masing-masing akan ikut serta
mempengaruhi jalannya proses rumah tangga lingkungan.

Kesatuan-kesatuan hidup dan kesatuan-kesatuan lingkungan dengan


kemampuan atau kekuatannya masing-masing berdasar asasnya akan
bergerak ke arah tercapainya keseimbangan ekologi.

3. Manusia Sadar Akan Kekeliruannya.


Setalah sadar akan kedudukannya sebagai bagian dari ekosistem dan tahu
bahwa hakekat kehidupan serta kelangsungan keberadaannya sangat tergantung
dari kondisi lingkungan dan habitatnya, tergantung dari sikap dan perilaku
manusia, maka manusia berusaha mulai menjaga keseimbangan ekologis agar
tidak goncang, kelestarian mulai diperhatikan.

SUMBER DAYA ALAM DAN PELESTARIANYA

Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam
alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya. Bagi manusia, hakikat
sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang berupa benda
hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati). Kedua macam
sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Suatu negara yang banyak sumber daya alamnya maka negara tersebut
akan menjadi negara yang kaya.
Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber daya
alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber daya alam juga
ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian
yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial.
Manusia (penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi negara
tersebut karena manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya, seperti
tenaga kerja, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat
meningkatkan ekonomi negara.

Penggolongan Sumber Daya alam


Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut.
Sumber Daya Alam Berdasarkan Asalnya
1. Sumber daya alam organik (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal
dari kehidupan. Contoh: batu bara, minyak bumi.
2. Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang bukan
dari kehidupan. Contoh: timah, bauksit, besi, dan gas alam.
Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Kelestariannya
1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource), yaitu
sumber daya alam yang tidak akan habis karena bagian-bagian yang telah terpakai
dapat diganti dengan yang baru.
Contoh: udara, angin, tenaga air terjun, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources),
yaitu sumber daya alam yang akan habis karena tidak dapat dibuat yang baru.
Contoh: timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.
Sumber Daya Alam Berdasarkan Pemanfaatannya
1. Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam
hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk maka sumber daya alam ruang
makin sempit dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk
areal peternakan, pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain
anak-anak, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan oleh manusia
adalah materi sumber daya alam itu sendiri.
Contoh: Mineral magnetit, hematit, limonit, siderit, dan pasir kuarsa
dapat dilebur menjadi besi/baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, di antaranya untuk kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
3. Sumber daya alam energi, yaitu energi yang terkandung dalam sumber daya
alam. Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah), batu bara, gas alam, dan
kayu bakar merupakan sumber daya alam energi karena manusia menggunakan
energinya untuk memasak, menggerakkan kendaraan, dan mesin industri.
4. Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam berbentuk makhluk
hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut
sumber daya alam nabati, sedang kan sumber daya hewan disebut sumber daya
hewani.

UPAYA PELESTARIAN

Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada


UU No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuanlingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak
negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan
sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
1. Tujuan pokok Badan Pengendalian Lingkungan:
Menanggulangi kasus pencemaran
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3)
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama


Pemerintah
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)


Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah
yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi
tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman
mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer
jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah
gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan
ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai
filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar
angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di
atmosfer.
c. Pelestarian hutan
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
6. Ikut berpartisipasai dalam kegiatan pecinta alam.
7. Memasok peralatan yang canggih.
8. Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.

d. Pelestarian laut dan pantai


1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan

Sumber daya manusia dan masalah kependudukan


Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan
perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah
organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu.Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan
sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi
atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human
Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi
institusi atau organisasi lebih mengemuka.

Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan
makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi
anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh,
karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian
SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia
angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.

Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Perkembangan manajemen SDM didorong oleh beberapa masalah, yaitu:
a) Masalah ekonomi, yang meliputi:
Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan
organisasi, karyawan dan masyarakat.
Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja
jika kepuasan diperoleh dari pekerjaannya.
Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas antar organisasi.
b) Masalah politis, yang meliputi:
HAM semakin mendapatkan perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan
lagi.
Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian
lebih baik terhadap SDM.
Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
c) Masalah sosial, yang meliputi:
Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan
kemajuan teknologi.
Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan akibat adanya
spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapatkan
pengaturan dengan undang-undang.
Manusia sebagai makhluk berfikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda
dari peristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar maupun alam kecil, serta
berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Setelah tahu apa-nya, meraka ingin
tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya
yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru menjadi
pengetahuan yang lebih baru. Hal demikian telah berlangsung berabad-abad,
sehingga terjadi penumpukan pengetahuan. Rasa ingin tahu semacam itu tidak
dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan terbatas pada rasa ingin tahu
yang tetap (tidak berubah dari zaman ke zaman). Rasa ingin tahu pada manusia
tidak sama. Rasa ingin tahunya terus berkembang seakan tidak ada batasnya. Hal
ini mengakibatkan perbendaharaan pengetahuan manusia semakin bertambah,
tidak saja meliputi kebutuhan, tapi juga sampai kepada hal-hal yang menyangkut
keindahan. Manusia sebagai makhluk berfikir dibekali hasrat ingin tahu terhadap
benda dan semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya, bahkan juga ingin tahu
terhadap dirinya sendiri.
Masalah lingkungan hidup dan kependudukan, yaitu masalah
pencemaran lingkungan fisik, desertifikasi, deforestasi, overs eksploitasi terhadap
sumber-sumber alam, serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari
semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Keprihatinan ini tidak saja
memberikan agenda penanganan masalah lingkungan yang bijak, namun juga
warning bagi kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang berada pada
tahap memprihatinkan. Seandainya tidak dilakukan upaya penanggulangan secara
serius, maka dalam jangka waktu tertentu kehidupan ini akan musnah. Padatnya
penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin
terciut, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem,
dimana manusia hidup dengan mengeksploitasi lingkungannya. Pertumbuhan
penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Pada
saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh membengkaknya
jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin
berkurangnya produktifitas sumber daya alam. Faktor lingkungan selalau
mengalami perubahan. Perubahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba ataupun secara
perlahan-lahan. Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan
lingkungan sehingga menguntungkan dirinya guna memenuhi kebutuhannya.
Pada kenyataannya sekarang, tidak semua negara memiliki kekayaan
sumber daya alam yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena penyebaran
SDA di bumi ini tidaklah merata, disamping itu pula jumlah penduduk suatu
negara dan kemampuan teknologi yang dimilikinya turut mempengaruhi
kemakmuran suatu negara. Cepat atau lambat habisnya SDA tersebut tergantung
jumlah pemakainya, yaitu penduduk bumi ini. Kemiskinan merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar
berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis
kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi
sandang, pangan, papan secara layak. Upaya-upaya yang dapat diterapkan untuk
menanggulangi kemiskinan:
Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin.
Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilan.
Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk pasar.
Besarnya penduduk di suatu negara sering menjadi problem yang
dilematis. Di satu sisi, besarnya jumlah penduduk merupakan modal dasar dan
potensi. Namun di sisi lain, penduduk yang besar sering menimbulkan banyak
masalah. Misalnya terkait masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan
lain-lain.Fakta tingginya angka pertumbuhan penduduk akan menimbulkan
berbagai konsekuensi. pertumbuhan penduduk harus mampu dikendalikan. Untuk
itu, perencanaan pembangunan harus menjadikan profil kependudukan sebagai
dasar utama dalam menentukan arah, sasaran, dan prioritas pembangunan.
Fenomena besarnya jumlah penduduk dengan kualitas rendah dan pertumbuhan
yang cepat akan menjadi ancaman bagi keberhasilan pembangunan lainnya.
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa kemampuan bangsa ditentukan oleh
kualitas SDM, bukan melimpahnya sumber daya alam. Upaya mewujudkan
bangsa yang berdaya saing adalah dengan mengendalikan jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk serta lebih memperhatikan pendidikan.
. Sebab-sebab permintaan SDM adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah
organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang
dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain
faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan
SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang
menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:
Faktor Rencana Strategik dan rencana operasional
Faktor prediksi produk dan penjualan
Faktor pembiayaan (cost) SDM
Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
Faktor desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar
kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana
operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada
perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan
sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah
organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:
Faktor Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)
Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Faktor Teknologi
Faktor Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan
sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga
kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem
Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM)
sebuah organisasi/perusahaan.[8]
Mutu sumber daya manusia pada suatu negara dapat dilihat dari tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatannya:
a. Tingkat Pendapatan Penduduk
Untuk melihat tingkat pendapatan biasanya diukur dari besarnya
pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita yaitu pendapatan yang diperoleh
rata-rata tiap penduduk selama satu tahun. Pendapatan itu dihitung dari
pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi dengan jumlah penduduk.
b. Tingkat Pendidikan Penduduk
Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan kemampuan untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang pendidikan merupakan kunci utama
kemajuan sebab melalui jalur pendidikan dapat mempercepat proses alih teknologi
dari negara maju dan juga mendorong penemuan teknologi baru. Tingkat
pendidikan penduduk yang tinggi memungkinkan penduduk dapat mengolah
sumber daya alam dengan baik sehingga kesejahteraan penduduk dapat segera
diwujudkan.
c. Tingkat Kesehatan Penduduk
Produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh tingkat kesehatannya.
Tingkat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian,
terutama kematian bayi dan ibu saat melahirkan. Kesehatan berkaitan erat dengan
pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan. Apabila salah satu kebutuhan
tidak terpenuhi maka dapat terganggulah kesehatannya. Rendahnya kualitas
kesehatan penduduk umumnya disebabkan oleh: lingkungan tidak sehat, gizi
makanan yang rendah dan adanya penyakit-penyakit menular.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan
terhadap jasad hidup. Ekologi dapat juga dikatakan ekonomi alam yang
melakukan transaksi dalam bentuk materi, energi dan informasi. Namun demikian
manusia juga tidak dapat terlepas dari kebutuhan materi, energi dan informasi
yang terus beredar. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas,
ekosistem, hingga biosfer. ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Sedangkan
lingkungan hidup adalah segenap faktor dan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
mempengaruhi eksistensi (keberadaan) serta perkembangan sutu makhluk hidup
atau sekumpulan makhluk.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang
dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca
Daftar Pustaka

Soerjani, Mohamad, dkk. 2007. Lingkungan Hidup (The Living Environment)


Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan dan Kelangsungan Pembangunan (Education,
Envorinmental management and Sustainable Development) Edisi Kedua. Jakarta :
Yayasan Institut Pendididikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL).

Hutagalung RA.2010.Ekologi Dasar.Jakarta :(Alamat


:http//id.m.wikimedia.org/wiki/Ekologi)

Anda mungkin juga menyukai