Ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah atau tempat
hidup, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan
manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya,
dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa
yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi
biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme
atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi golongan-golongan organisme dan dengan
proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan
upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan
fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam.
Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan
tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat
yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian
bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup
dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan
timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di
sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada
manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam
kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan
adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan
di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah
pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah
makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang
mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang
merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam
alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya. Bagi manusia, hakikat
sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang berupa benda
hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati). Kedua macam
sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Suatu negara yang banyak sumber daya alamnya maka negara tersebut
akan menjadi negara yang kaya.
Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber daya
alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber daya alam juga
ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian
yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial.
Manusia (penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi negara
tersebut karena manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya, seperti
tenaga kerja, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat
meningkatkan ekonomi negara.
UPAYA PELESTARIAN
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan
makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi
anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh,
karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian
SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia
angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Perkembangan manajemen SDM didorong oleh beberapa masalah, yaitu:
a) Masalah ekonomi, yang meliputi:
Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan
organisasi, karyawan dan masyarakat.
Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja
jika kepuasan diperoleh dari pekerjaannya.
Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas antar organisasi.
b) Masalah politis, yang meliputi:
HAM semakin mendapatkan perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan
lagi.
Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian
lebih baik terhadap SDM.
Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
c) Masalah sosial, yang meliputi:
Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan
kemajuan teknologi.
Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan akibat adanya
spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapatkan
pengaturan dengan undang-undang.
Manusia sebagai makhluk berfikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda
dari peristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar maupun alam kecil, serta
berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Setelah tahu apa-nya, meraka ingin
tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya
yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru menjadi
pengetahuan yang lebih baru. Hal demikian telah berlangsung berabad-abad,
sehingga terjadi penumpukan pengetahuan. Rasa ingin tahu semacam itu tidak
dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan terbatas pada rasa ingin tahu
yang tetap (tidak berubah dari zaman ke zaman). Rasa ingin tahu pada manusia
tidak sama. Rasa ingin tahunya terus berkembang seakan tidak ada batasnya. Hal
ini mengakibatkan perbendaharaan pengetahuan manusia semakin bertambah,
tidak saja meliputi kebutuhan, tapi juga sampai kepada hal-hal yang menyangkut
keindahan. Manusia sebagai makhluk berfikir dibekali hasrat ingin tahu terhadap
benda dan semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya, bahkan juga ingin tahu
terhadap dirinya sendiri.
Masalah lingkungan hidup dan kependudukan, yaitu masalah
pencemaran lingkungan fisik, desertifikasi, deforestasi, overs eksploitasi terhadap
sumber-sumber alam, serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari
semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Keprihatinan ini tidak saja
memberikan agenda penanganan masalah lingkungan yang bijak, namun juga
warning bagi kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang berada pada
tahap memprihatinkan. Seandainya tidak dilakukan upaya penanggulangan secara
serius, maka dalam jangka waktu tertentu kehidupan ini akan musnah. Padatnya
penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin
terciut, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem,
dimana manusia hidup dengan mengeksploitasi lingkungannya. Pertumbuhan
penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Pada
saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh membengkaknya
jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin
berkurangnya produktifitas sumber daya alam. Faktor lingkungan selalau
mengalami perubahan. Perubahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba ataupun secara
perlahan-lahan. Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan
lingkungan sehingga menguntungkan dirinya guna memenuhi kebutuhannya.
Pada kenyataannya sekarang, tidak semua negara memiliki kekayaan
sumber daya alam yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena penyebaran
SDA di bumi ini tidaklah merata, disamping itu pula jumlah penduduk suatu
negara dan kemampuan teknologi yang dimilikinya turut mempengaruhi
kemakmuran suatu negara. Cepat atau lambat habisnya SDA tersebut tergantung
jumlah pemakainya, yaitu penduduk bumi ini. Kemiskinan merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar
berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis
kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi
sandang, pangan, papan secara layak. Upaya-upaya yang dapat diterapkan untuk
menanggulangi kemiskinan:
Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin.
Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilan.
Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk pasar.
Besarnya penduduk di suatu negara sering menjadi problem yang
dilematis. Di satu sisi, besarnya jumlah penduduk merupakan modal dasar dan
potensi. Namun di sisi lain, penduduk yang besar sering menimbulkan banyak
masalah. Misalnya terkait masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan
lain-lain.Fakta tingginya angka pertumbuhan penduduk akan menimbulkan
berbagai konsekuensi. pertumbuhan penduduk harus mampu dikendalikan. Untuk
itu, perencanaan pembangunan harus menjadikan profil kependudukan sebagai
dasar utama dalam menentukan arah, sasaran, dan prioritas pembangunan.
Fenomena besarnya jumlah penduduk dengan kualitas rendah dan pertumbuhan
yang cepat akan menjadi ancaman bagi keberhasilan pembangunan lainnya.
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa kemampuan bangsa ditentukan oleh
kualitas SDM, bukan melimpahnya sumber daya alam. Upaya mewujudkan
bangsa yang berdaya saing adalah dengan mengendalikan jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk serta lebih memperhatikan pendidikan.
. Sebab-sebab permintaan SDM adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah
organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang
dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain
faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan
SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang
menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:
Faktor Rencana Strategik dan rencana operasional
Faktor prediksi produk dan penjualan
Faktor pembiayaan (cost) SDM
Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
Faktor desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar
kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana
operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada
perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan
sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah
organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:
Faktor Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)
Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Faktor Teknologi
Faktor Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan
sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga
kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem
Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM)
sebuah organisasi/perusahaan.[8]
Mutu sumber daya manusia pada suatu negara dapat dilihat dari tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatannya:
a. Tingkat Pendapatan Penduduk
Untuk melihat tingkat pendapatan biasanya diukur dari besarnya
pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita yaitu pendapatan yang diperoleh
rata-rata tiap penduduk selama satu tahun. Pendapatan itu dihitung dari
pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi dengan jumlah penduduk.
b. Tingkat Pendidikan Penduduk
Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan kemampuan untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang pendidikan merupakan kunci utama
kemajuan sebab melalui jalur pendidikan dapat mempercepat proses alih teknologi
dari negara maju dan juga mendorong penemuan teknologi baru. Tingkat
pendidikan penduduk yang tinggi memungkinkan penduduk dapat mengolah
sumber daya alam dengan baik sehingga kesejahteraan penduduk dapat segera
diwujudkan.
c. Tingkat Kesehatan Penduduk
Produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh tingkat kesehatannya.
Tingkat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian,
terutama kematian bayi dan ibu saat melahirkan. Kesehatan berkaitan erat dengan
pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan. Apabila salah satu kebutuhan
tidak terpenuhi maka dapat terganggulah kesehatannya. Rendahnya kualitas
kesehatan penduduk umumnya disebabkan oleh: lingkungan tidak sehat, gizi
makanan yang rendah dan adanya penyakit-penyakit menular.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan
terhadap jasad hidup. Ekologi dapat juga dikatakan ekonomi alam yang
melakukan transaksi dalam bentuk materi, energi dan informasi. Namun demikian
manusia juga tidak dapat terlepas dari kebutuhan materi, energi dan informasi
yang terus beredar. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas,
ekosistem, hingga biosfer. ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Sedangkan
lingkungan hidup adalah segenap faktor dan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
mempengaruhi eksistensi (keberadaan) serta perkembangan sutu makhluk hidup
atau sekumpulan makhluk.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang
dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca
Daftar Pustaka