Anda di halaman 1dari 5

AIDS singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala

penyakit yang disebabkan karena hilangnya kekebalan tubuh, sistem kekebalan tubuh
berfungsi melawan kuman atau virus yang masuk kedalam tubuh. Penderita AIDS terserang
berbagai penyakit, karena sistem kekebalan tubuhnya telah rusak.

AIDS disebabkan oleh virus Human Immuno Deficiency Virus (HIV), yang menyerang dan
merusak sistem kekebalan tubuh. AIDS muncul setelah virus HIV menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lemah, dan satu atau penyakit dapat timbul.

HIV menular melalui:

1. Melalui cairan darah

tranfusi darah

transplatasi organ atau jaringan tubuh

pemakaina jarum suntik yang tidak steril dan dipakai bersama-sama

peralatan medis yang tidak steril

pemakaian alat tusuk yang menembus kulit (yang tidak steril dan dipakai bersama-sama)

2. Melalui hubungan seksual

cairan mani (bukan sperma)

cairan vagina

cairan darah
3. Melalui ibu yang HIV positif kepada bayi yang dikandungnya

Persentasi dan penularan terjadi selama:

proses kehamilan (10%)

proses menyusui (10%)

proses persalinan (25%)

HIV AIDS tidak menular melalui gigitan nyamuk, pelukan ciuman, menggunakan jamban
yang sama, bersalaman/sentuhan, mengunakan peralatan makan/minuman bersama, dan
tinggal serumah.

Test HIV adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kepastian terinfeksi virus HIV atau
tidak. Test HIV adalah pemeriksaan darah dilaboratorium untuk memastikan status HIVnya.
Untuk membantu seseorang yang akan melakukan tes HIV diperlukan pendekatan individual
melalui proses konseling. Ada 3 tahapan dalam pelaksanaan Konseling dan tes HIV, yaitu:

1. Konseling pra tes HIV

2. Tes HIV

3. Konseling pasca tes HIV

Saat ini layanan KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela) atau biasa disebut klinik VCT
(Voluntary Counseling and Testing) telah ada diseluruh rumah sakit propinsi dan hampir
disemua rumah sakit/kota di Indonesia.

Ada 3 tahap dalam perjalanan HIV mejadi AIDS, yaitu:

1. Periode jendela (2 minggu 6 bulan)


Masa antara masuknya HIV kedalam tubuh sampai terbentuknya antibody (penangkal
penyakit) terhadap HIV atau disebut juga HIV positif. Fase ini sudah bisa menularkan HIV
kepada orang lain walaupun hasil tes masih negatif

2. HIV positif

Tanpa gejala, tampak sehat, dapat beraktifitas biasa

3. AIDS (1-2 tahun)

Timbul infeksi oportunistik (penyakit lain yang muncul karena sistem kekebalan tubuh
turun). Minum ARV (Anti Retro Viral), tetapi tidak dapat menghilangkan HIV dari dalam
tubuh.

Tanda-tanda AIDS yaitu:

Berat badan turun drastis >10% dalam satu bulan

Diare kronis lebih dari 1 bulan

Demam lebih dari 1 bulan

Penurunan kesadaran

Kelainan pada kulit yang menyeluruh

Terdapat herpes zoster dan simplex

Pembengkakan kelenjar getah bening


Terdapat jamur dimulut

Jamur di alat kelamin perempuan

Kelaianan pada mata

HIV AIDS dapat dicegah dengan ABCD:

Anda, jauhi sex bebas

Bersikap, saling setia

Cegah, dengan kondom

Dihindari, penggunaan narkoba suntik

Edukasi, ajari pasangan dan teman-teman kita

Pencegahan efektif tergantung pada beberapa prinsip yang sudah terbukti, yaitu:

1. Informasi akurat

Untuk menghindari penularaan virus tersebut, kita harus tahu bagaimana HIV ditularkan dan
tidak menularkan.

2. Rencana pribadi

Setelah anda mengetahui tentang HIV dan AIDS, anda pasti berfikir mengenai cara-cara yang
bisa membuat anda tertular virus tersebut dan membuat rencana untuk menghindarinya.
Karena setiap pribadi itu unik, anda perlu menyesuaikan rencana pencegahan anda dengan
lingkungan sekitar anda. Bagi sebagian diantara kita, khususnya perempuan, rencana
pencegahan kita mungkin harus memperhatikan dinamika kekuatan antara pribadi yang
kadang-kadang menyulitkan kita untuk melindungi diri.

3. Komunikasi

Karena setidaknya dibutuhkan 2 orang untuk terjadinya penularan HIV, penting bagi kita
untuk menyampaikan pencegahan HIV kepada pasangan, keluarga, rekan kerja, dan tempat
kita mendapatkan perawatan kesehatan.

4. Seruan

Pencegahan HIV membutuhkan lebih dari sekedar informasi. Karena mengubah tingkah laku
untuk menghindari penularan kadang-kadang sulit, kita harus termotivasi untuk
menggunakan metode pencegahan HIV yang efektif dan mengembangkan ketrampilan yang
diperlukan agar tetap aman. Sebagai tambahan, beberapa diantara kita mungkin secara efektif
mulai menerapkan tingkah laku yang lebih aman tapi kemudian menghadapi masalah untuk
meluruskan kebiasaan tersebut dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai