Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Kegiatan Intervensi


Stase Keperawatan Komunitas di SMA Kasihan

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sub Pokok Bahasan:

1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di


sekolah secara sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang
baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku
hidup bersih dan sehat
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari
aplikasi perilaku bersih dan sehat
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat
timbul jika perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak
dijalankan dengan baik.

Sasaran : Siswa Siswi SMA Kasihan


Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Maret 2017
Waktu/Jam : 10.00- 10.35 WIB
Tempat : Di Lapangan Sekolah SMA Kasihan

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 35 menit Siswa Siswi
SMA Kasihan dapat meningkatkan pengetahuan tentang prilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di Sekolah.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 1x pertemuan selama
35 menit, diharapkan Siswa Siswi SMA Kasihan dapat:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah secara sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang
baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku
hidup bersih dan sehat
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari
aplikasi perilaku bersih dan sehat
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat
timbul jika perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak
dijalankan dengan baik.

C. Metode
1. Ceramah/Diskusi
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leptop
2. Leaflet
3. Proyektor
4. LCD
5. Power point
E. Kegiatan
N Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Kegiatan
o
1 5 menit Pembukaan: Menjawab salam
Memberikan salam Menyimak
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
memperhatikan
penyuluhan
Kontrak waktu/strategi
penyuluhan

2 20 menit Pelaksanaan: Mendengarkan


Menjelaskan Menyimak
Mendemonstrasika
pengertian PHBS di
n
Sekolah Memperhatikan
Menjelaskan poin-poin
PHBS di Sekolah
Menjelaskan siapa saja
yang wajib
mengaplikasikan
PHBS di Sekolah
Memperagakan 6
langkah mencuci
tangan yang baik dan
benar menggunakan
air mengalir dan sabun
Menjelaskan tujuan
dan manfaat yang
dapat diperoleh dari
menjelaskan PHBS
dengan baik di
Sekolah
Menjelaskan akibat
yang dapat terjadi
karena PHBS di
Sekolah yang tidak
baik seperti timbulnya
berbagai macam
penyakit serta
menjelaskan
komplikasi penyakit
tersebut

3 10 menit Evaluasi: Menjawab


Memberikan pertanyaan
pertanyaan berkaitan Siswa siswi dapat

dengan materi yang mempraktekan


Merespon/bertanya
sudah dijelaskan oleh
penyaji
Mempraktekan
kembali 6 langkah
cara mencuci tangan
yang baik dan benar
Memberikan
kesempatan kepada
siswa/i untuk bertanya
5 menit Penutup: Mendengarkan dan
Menyimpulkan hasil memperhatikan
Menerima leaflet
penyuluhan
Membagikan leaflet Menjawab salam
Ucapan terimakasih
Mengakhiri dengan
salam

F. Evaluasi
1. Diharapkan Siswa/i dapat menyebutkan pengertian PHBS
2. Diharapkan Siswa/i dapat menyebutkan poin-poin PHBS di Sekolah apa saja
3. Diharapkan Siswa/i dapat mengaplikasikan PHBS di SEkolah
4. Diharapkan Siswa/i dapat mempraktekan 6 langkah mencuci tangan yang baik dan
benar
5. Diharapkan Siswa/i dapat menjelaskan tujuan dan manfaat yang diperoleh dari
menjalankan PHBS dengan baik
6. Diharapkan Siswa/i dapat menyebutkan dampak dari PHBS di Sekolah yang tidak baik

LAMPIRAN MATERI
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

A. Pengertian PHBS
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku
kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan
sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan.
PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.

B. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui
pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma
hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat. Kebijakan
pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang
yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan
perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara,
dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang
bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi
dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar
yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan
semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat
citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah
sehat bagi daerah lain.

D. Indikator PHBS di Sekolah

Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan
dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit
seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A,
ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan
lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat
sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang
lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari
toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di
lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah
menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan
informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang


bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat
mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan
yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di
kantin sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan
berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh
hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan.

4. Olah raga yang teratur dan terukur

Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait
dengan pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiatan olah raga
disekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar
tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu
dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan
segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan
manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru,
memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan
berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit
jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.

5. Memberantas jentik nyamuk

Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang


disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah.
Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan
gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat
penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum,
dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari
pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah.

6. Tidak merokok di sekolah

Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah.


Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya
merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman,
guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak menganggap
bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan
sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat
berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini
dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia
sekolah.

8. Membuang sampah pada tempatnya


Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari
ditempat pembuangan yang memenuhi syarat karena membuang sampah
tidak pada tempatnya akan dapat mengakibatkan penyakit dan akan
mencemari udara disekitarnya. Mendidik anak untuk selalu membuang
sampah pada tempatnya akan dapat menekan angka penyakit yang dapat
muncul di lingkungan sekolah.

Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:


1. Sampah anorganik/kering yaitu tidak dapat mengalami pembususkan
secara alamiseperti logam, besi, kaleng plastik, karet, atau botol.

2. Sampah organik/basah dapat memngalami pembususkan secara alami


seperti sisamakanan, sayuran, sampah dapur, dan lain sebagainya.

3. Sampah berbahaya yaitu sampah yang dapat menimbulkan gangguan


pada kesehatan seperti botol racun nyamuk, jarum suntik, batere, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai