Anda di halaman 1dari 2

Seri Seluk Beluk (A-Z): Profesi-024-12

Melakukan Asesmen Kompetensi


Oleh: Ir. Surono MPhil

Apa itu Asesmen kompetensi? mempunyai ekivalensi sesuai dengan tujuan asesmen, yakni
Adalah proses asesmen baik baik TAAASS 402C, Seri TAEASS401A, ILO-CWA03/CVTTA08, serta
pengetahuan (knowledge), Pedoman-pedoman BNSP. Tulisan ini mencoba meringkas
ketrampilan (skills) maupun sikap standar/pedoman pelaksanaan asesmen untuk memberi
kerja (attitude) melalui pengumpulan gambaran umum pelaksanaan asesmen.
bukti yang relevan untuk menentukan
apakah seseorang kompeten atau Asesmen sebagai salah satu metode evaluasi kompetensi,
belum kompeten pada suatu unit dipercaya sebagai metode yang paling memberikan kepastian
kompetensi atau kualifikasi tertentu. Kegiatan asesmen pencapain kompetensi, karena memberikan peluang untuk dapat
kompetensi diterapkan dalam berbagai tujuan, yakni; untuk tujuan mengases bukti-bukti langsung, bukti tidak langsung dan bukti
sertifikasi profesi, rekrutmen karyawan berbasis kompetensi, tambahan, juga memungkinkan untuk dapat mengases seluruh
asesmen proses dan hasil pembelajaran, RPL (Rekognisi dimensi kompetensi (task skills, task management skills,
Pembelajaran Lampau), RCC (Recognition Prior Learning), contingency skills, job/role environment skills, dan transfer skills),
surveilan, appraisal, remunerasi berbasis kompetensi, proses serta skills for employability.
verifikasi dalam sistem perbaikan berlanjut industri, dan lain-lain.
Dalam bahasa pergaulan antar negara sering disebut Competency Persyaratan dasar untuk melakukan asesmen kompetensi adalah
Based Assessment (CBA= asesmen berbasis kompetensi), sistem adanya rencana asesmen,
ini berbasis criterion atau seseorang dinyatakan kompetensi harus adanya perangkat asesmen.
memenuhi seluruh kriteria unjuk kerja, dan bersifat partisipatory,
yakni bahwa asesmen dapat dilangsungkan bila asesi sudah Prinsip-prinsip asesmen
menyatakan kompeten melalui asesmen mandiri. Beberapa acuan Valid: seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan
normatif baik standar maupun regulasi teknis pada umumnya pembanding (benchmark) yang valid.
Seri Seluk Beluk (A-Z): Profesi-023-12
Reliabel: instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan d. Buat penyesuaian-penyesuaian yang beralasan sehingga
penerapan yang konsisten pada aktifitas asesmen dan jika dapat mempertahankan integritas standar kompetensi
digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi yang yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen
berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten. dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
Fleksibel: seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan e. Bila tersedia, akses dukungan spesialis sesuai rencana
asesi dan organisasi. asesmen.
Adil: aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan f. Tanggulangi segera risiko kesehatan dan keselamatan
karakteristik asesi serta bebas dari bias dan memberikan kerja.
kesempatan bagi asesi yang memiliki kebutuhan khusus
4. Membuat keputusan asesmen
Jenis bukti-bukti yang dapat disampaikan asesi untuk diases, a. Identifikasi dan evaluasi keterbatasan perolehan bukti yang
mencakupi: berkualitas dan bila perlu minta arahan dari orang yang
Bukti langsung, contohnya: observasi aktivitas kerja, baik relevan.
pada keadaan sebenarnya ataupun dalam kondisi b. Periksa dan evaluasi bukti yang telah terkumpul untuk
disimulasikan, dan produk/jasa hasil kerja, memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan
Bukti tidak langsung, contohnya laporan pihak ketiga bukti yang diperlukan.
Bukti tambahan, contohnya pertanyaan dan jawaban, c. Gunakan pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan
rekaman kerja, rekaman pelatihan, portofolio. aturan bukti untuk memutuskan pencapaian kompetensi
yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang
Bukti-bukti tersebut harus mengikuti aturan/persyaratan bukti, dikumpulkan.
yakni: sahih/valid, terkini, memadai, dan otentik. d. Buat keputusan asesmen sesuai dengan prinsip-prinsi
asesmen.
Langkah-langkah melakukan asesmen kompetensi: e. Berikan umpan balik kepada asesi yang jelas dan
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen. membangun terkait keputusan asesmen, dan bila perlu
a. Lakukan interpretasi rencana asesmen dan konfirmasikan kemukakan pula rencana tindak lanjut
sesuai dengan konteks dan tujuan asesmen.
b. Akses dan lakukan interpretasi acuan pembanding dan
perangkat asesmen yang dinominasikan. Dimensi Kompetensi
c. Undang asesi untuk konsultasi pre-asesmen, dan jelaskan, Task Skill Melaksanakan tugas individu
dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan
proses asesmen, termasuk kesempatan untuk melakukan Task Management Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu
penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. Skills pekerjaan

d. Jika relevan, rundingkan dan sepakati dengan asesi usulan Contingency


Kemampuan merespon dan mengelola kejadian ireguler
Management
perubahan terhadap proses asesmen. Skills dan masalah
e. Lakukan arahan untuk asesi melakukan asesmen mandiri Job/Role
Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan
dengan perangkat yang telah disiapkan. Environment
Skills harapan lingkungan kerja

Kemampuan untuk mengdaptasi pesyaratan baru/ standar


2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas Transfer Skills baru/ regulasi baru (*beberapa negara menyatukan
dimensi ini dengan skills for employability)
a. Review hasil asesmen mandiri dan berikan rekomendasi
apakah bukti-bukti cukup untuk diases pada full
assessment atau harus dilengkapi kembali. 5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
b. Ikuti rencana asesmen untuk penentuan kompetensi. a. Rekam hasil asesmen segera secara akurat sesuai SOP
c. Terapkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti asesmen yang ditetapkan.
dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. b. Lengkapi dan proses laporan asesmen sesuai dengan
d. Tentukan bersama asesi dan personel terkait peluang SOP asesmen yang ditetapkan.
untuk pengumpulan bukti pada saat bekerja secara nyata c. Bila diperlukan, serahkan rekomendasi tindak lanjut
atau dalam aktifitas kerja yang disimulasikan. kepada orang yang relevan.
e. Lakukan identifikasi peluang untuk asesmen terpadu dan d. Bila diperlukan, beritahu pihak-pihak terkait lainnya
bila perlu perangkat asesmen dimodifikasi. tentang keputusan asesmen dengan memperhatikan
f. Bahas kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang ketentuan kerahasiaan.
teridentifikasi dan persyaratan organisasi/hukum/etika
untuk asesmen. 6. Meninjau proses asesmen
g. Rencanakan dan sepakati tentang pelaksanaan asesmen a. Tinjau proses asesmen berdasarkan kriteria yang ada
baik waktu maupun metode asesmennya. melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa
3. Mendukung asesi memastikan bukti. datang.
a. Lakukan asesmen dengan pembukaan sesuai instruksi b. Rekam dan dokumentasikan tinjauan sesuai dengan SOP
kerja yang ditetapkan, dan bimbing asesi dalam asesmen yang ditetapkan.
pengumpulan bukti. c. Gunakan keterampilan kematangan berfikir (refleksi)
b. Gunakan komunikasi untuk mengembangkan hubungan secara mandiri untuk meninjau dan mengevaluasi praktek
yang profesional dengan asesi. asesmen.
c. Bila diperlukan, buat kesepakatan bersama asesi
mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan
Copyright by Surono, BNSP, 2012.
kebutuhan dan karakteristik asesi.

Anda mungkin juga menyukai