Anda di halaman 1dari 2

Keterbatasan Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun

1999 Tentang Telekomunikasi Dalam Mengatur Keamanan


Berkomunikasi

Penulis akan membahas keterbatasan mengenai undang-undang republik indonesia no 36


tahun 1999 tentang telekomunikasi serta pendapat yang penulis sampaikan terhadap Pasal 20
yang terdapat dalam UU dengan penjelasan pasal Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib
memberikan prioritas untuk pengiriman, penyaluran, dan penyampaian informasi penting yang
menyangkut :
a. keamanan negara;
b. keselamatan jiwa manusia dan harta benda;
c. bencana alam;
d. marabahaya; dan atau
e. wabah penyakit

Penulis berpendapat keterbatasan pasal 20 yaitu banyak pengguna yang memanfaatkan UU


pada pasal 20 ini untuk menyebarkan informasi hoax. Seperti informasi wabah penyakit yang
belum pasti kebenaran sumber penyebabnya, awal terjadinya, faktor yang mempengaruhi
penyakit, dan lain-lain. Informasi hoax ini dapat menyebabkan kecemasan pada masyarakat luas
mengenai informasi tersebut apabila diatas namakan suatu golongan atau lembaga tertentu.
Berikut ini contoh penyebaran pesan bahaya Aspartam.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui hingga saat ini tak berhasil menemukan penyebar
pesan bahaya Aspartam (pemanis buatan) yang mengatas namakan Ikatan Dokter Indonesia. "Itu
SMS bukan dari IDI," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Priyo Sidipratomo ketika
dihubungi Sabtu (19/2) Dalam situs www.idionline.org, Pengurus Besar IDI sudah membantah
pesan berantai tersebut sejak 2 Maret 2010.

Isi pesannya ialah : IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI):Saat ini sdg ada wabah
pengerasan otak & sumsum tulang blkg.Jangan minum produk:EXTRA JOSS, M-150, KOPI
SUSU GELAS, KIRANTI,KRATINGDAENG,HEMAVITON, NEO
HORMOVITON,MARIMAS, FRUTILLO,SEGAR SARI, POP ICE,SEGAR DINGIN VIT C,
OKKY JELLY DRINK, INACO,GATORADE,NABATI, ADEM SARI, NATURADE GOLD,
AQUA SPLASH FRUIT, krn mengandung ASPARTAME (lebih keras dari Biang Gula) racun yg
menyebabkan diabetes, kanker otak dan bisa mematikan sumsum tulang. Diteruskan kpd orang2
yang kita cintai & kita sayangi dr.H.ISMUHADI, MPH
(0811-323601).

Menurut Priyo dokter yang disebut tak merasa mengirimkan pesan itu. Setelah beredarnya
pesan tersebut setahun lalu, IDI langsung mengkonfirmasi dengan dokter Ismuhadi. "Namanya
dicatut," ucap dia. Kini Ikatan Dokter menyerahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan
untuk meluruskan berita tersebut. "Karena mereka yang berkompetensi soal itu," Priyo beralasan.
Kalau Badan Pengawas sudah menjamin bahwa Aspartam itu aman, maka Ikatan Dokter pun
memegang itu. Kamis lalu, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan Dewan
Perwakilan Rakyat, Badan Pengawas kembali menegaskan bahwa Aspartam aman dikonsumsi.
Asalkan sesuai ambang batas konsumsi yakni 600 mg/ per kg produk (aturan Codex)

Daftar Pustaka

http://kaerrika.blogspot.co.id/2017/05/eterbatasan-uu-telekomunikasi-no-36.html , 12 Mei 2017

https://m.tempo.co/read/news/2011/02/19/173314517/hati-hati-pesan-hoax-soal-bahaya-
aspartam, 12 Mei 2017

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:bUAqRZQFtbkJ:dittel.kominfo.go.id/wp-content/uploads/2013/06/36-TAHUN-
1999.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk , 12 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai