PENDAHULUAN
Hal ini mendorong Kaplan dan Norton untuk merancang suatu sistem
pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan Balanced
Scorecard. Kaplan dan Norton. Kaplan dan Norton (1993) menyatakan bahwa:
Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan diatas, maka rumusan masalah
dalam usulan penelitian ini yaitu bagaimana kinerja PT Sasando Kupang
dengan pendekatan Balanced Scorecard ?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan
masalah yang ada yaitu untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Sasando
Kupang dengan pendekatan Balanced Scorecard dan apa menjadi indicator
utama dari empat perspektif balanced scorecard.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Improve
Gambar 2.2
Core Measurement Group
Market share
Customer Customer Customer Retention
Acquisition Profitability
Customer
Sumber : Robert S. Kaplan and staticfaction
David P. Norton, Balanced Scorecard, 2000.
Gambar 2.3
Product/Service
atribut
Value = + Image + Relationship
Gambar 2.4
Ke
Kenali Luncur Layani butuhan
Kebutuhan Ciptakan Bangun
kan Pelang Pe
Pelanggan pasar Produk Produk
Produk gan Langgan
diidenfikasi produk Jasa Jasa ter
Jasa
puaskan
Sumber : Robert S. Kaplan and David P. Norton, Balanced Scorecard, 2000.
Gambar 2. 5
Hasil
BAB III
Perspektif Keuangan
METODE PENELITIAN
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain,
dalam hal ini diambil dari perusahaan dan dari hasil penelitian lainnya yaitu
antara lain : dokumen perusahaan, studi kepustakaan dan lain-lain.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang
berkompeten di perusahaan.
2. Kuesioner
Yaitu melalui penyebaran kuesioner untuk dapat mengetahui seberapa
tingkat kepuasan karyawan.
3. Dokumentasi
Yaitu berupa data laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi), serta
data yang mencakup perspektif pelanggan, proses bisnis internal,
pembelajaran dan pertumbuhan.
4. Studi pustaka
yaitu merupakan teknik pengumpulan data berdasarkan sumber-sumber
yang diperoleh dari literatur yang membahas mengenai pengukuran kinerja
Balanced Scorecard.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kuesioner yang nantinya
dipergunakan untuk mengukur kepuasan karyawan. Berdasarkan dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang benar-benar obyektif, yang
dikenal dengan istilah validitas. Selain itu perlu juga diuji konsistensinya
yang dikenal dengan istilah reliabilitas. Validitas dan reliabilitas merupakan
dua syarat dalam menentukan baik atau tidaknya suatu penelitian.
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara (Ghozali,
2006):
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
skor konstruk atau variabel.
2. Uji validitas juga dapat dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk.
3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk
menguji apakah suatu konstruk mempunyai undimensionalitas
atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat
mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu kewaktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu (Ghozali, 2006) :
1. Reapeted measure atau pengukuran ulang. Di sini, seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One shot atau pengukuran sekali saja. Di sini pengukurannya hanya
sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang
lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alfa
(). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alfa > 0.60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006).
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan menggunakan metode
one shot atau pengukuran sekali saja, yaitu dengan uji statistik Cronbach
Alfa. Variabel dikatakan reliabel, jika Cronbach alpha > 0,6 dan uji
selanjutnya dapat dilanjutkan karena angket dinyatakan reliabel.
3. Sedangkan perhitungan bobot penilaian kuesioner kepuasan karyawan
menggunakan skala Likert. Skala Likert ini berhubungan dengan
pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu (Husein Umar,
1989):
a) Kemampuan Sistem Informasi
Persentase jumlah pagawai yang dihadapkan langsung dengan
pelanggan yang memiliki akses informasi online mengenai data
pelanggan.
b) Motivasi, kekuasaan dan keselarasan
Pengukuran yang dapat dilakukan adalah berkaitan dengan jumlah
usulan yang diberikan dan diimplementasikan. Penilaiankepuasan
karyawan dilakukan dengan menggunakan skala penilaian sebagai
berikut:
1) = Sangat Tidak Puas
2) = Tidak Puas
3) = Cukup Puas
4) = Puas
5) = Sangat Puas
Laba Bersih
b) Return On Investment Total Aktiva x 100%
100%
Jumla h Pelanggan Lama
b) Tingkat Retensi Pelangan Jumla h Pelanggan x 100%
100%
Jumla h Karyawan yang keluar
b. Retensi Karyawan Total jumla h Karyawan x 100%
Laba Bersi h
c. Produktifitas Karyawan Jumla h Karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. System Manajemen Strategic Berbasis Balance Scorecard. UPP AMP
YKPN.
Kumalasari, Y. S. 2010. Evaluasi Terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank
Konvensional Dengan Perspektif Balance Scorecard. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multi variate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit
(http://pt_sasando_kupang.indonetwork.co.id/).
http://kupang.tribunnews.com/2014/11/04/pt-sasando-dinilai-sedang-sakit.html.