Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

Program : Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur


Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor
Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor Sekretariat Bersama
Mitra Dinas Sosial
Lokasi : Kabupaten Gorontalo
Tahun Anggaran : 2017

Pada Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Gedung Kantor Sekretariat Bersama


Mitra Dinas Sosial (PKH, TKSK, Tagana, Karang Taruna) ini akan kami buat Metode
Pelaksanaan dan Proses Pelaksanaan Pekerjaan dilapangan nanti, hal ini kami buat
setelah melakukan peninjauan lapangan dan mempelajari dengan seksama Dokumen
Lelang yang diberikan dengan maksud untuk memberikan penjelasan yang terperinci
mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan dilapangan serta
mengutarakan asumsi-asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat membuat suatu
manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan kuantitas, kualitas dan waktu
serta biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat
mempercayakan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami. Pekerjaan Bangunan
Gedung Kantor Sekretariat Bersama Mitra Dinas Sosial (PKH, TKSK, Tagana, Karang
Taruna) Anggaran 2017 tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non
standar.

I. UMUM
A. Lokasi Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan terletak di Kabupaten Gorontalo
Lokasi berada dekat Ibukota Provinsi sehingga memudahkan untuk mobilisasi
bahan / material non lokal.
Keadaan iklim dilokasi pekerjaan saat ini intensitas curah hujan cukup sehingga
hambatan pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan nanti relatif kecil.
Tenaga kerja yang akan digunakan adalah tenaga lokal, juga ditempatkan
tenaga terampil yang didatangkan dari Ibukota Kabupaten seperti Pelaksana
Utama, Pelaksana Lapangan, Surveyor dan tenaga Logistik Lapangan.
Untuk material lokal yang akan digunakan cukup tersedia di sekitar lokasi
pekerjaan, hal ini memudahkan percepatan pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Ketersediaan air yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini sangat
mudah didapatkan dan tidak menjadi masalah dilapangan.
B. Personil & Struktur Organisasi
PENDIDIKAN/ PENGALAMAN
NO. NAMA JABATAN DI PROYEK KEBUTUHAN PERSONIL
KEAHLIAN KERJA

1 SOFYAN M. LAIYA Pimpinan Teknik SMK ( STM ) 5 1 Orang

2 UIS MUHARAM Pelaksana Lapangan SMK ( STM ) 5 1 Orang

3 ASLAM OTOLOMO Surveyor SMK ( STM ) 5 1 Orang

4 ABDUL MAJID Tenaga Logistik SMK ( STM ) 3 1 Orang

5 AFRINI RASYID Tenaga Administrasi SMEA 5 1 Orang

Tugas dan Fungsi Personil


a) Pimpinan Teknik
Pimpinan Teknik adalah perwakilan dari kontraktor yang bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan Teknis
proyek, sesuai menajemen proyek dan perencanaan proyek secara
menyeluruh. Project manager bertugas untuk memimpin jalannya suatu
pekerjaan, mengevaluasi hasil dari pekerjaan dan membandingkan dengan
pelaksanaan proyek yang kemudian disusun dalam suatu format laporan
pekerjaan dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek.

b) Pelaksana Lapangan
Pelaksana proyek perlu mempunyai keahlian dalam bidang bangunan agar
mengertahui bagaimana mengatur jalanya setiap item pekerjaan sehingga
menghasilkan kualitas bangunan bagus dalam waktu yang cepat. pada
proyek skala besar seperti gedung bertingkat tinggi keberadaan pelaksana
dikelompokan lebih rinci lagi sehingga terdapat pelaksana spesialis yang ahli
dalam bidang tertentu diantaranya adalah :
- Pelaksana besi
- Pelaksana Cor Beton
- Pelaksana Bekisting
- Pelaksana finishing
- Prelaksana mekanikal elektrikal

c) Surveyor
- Menghitunga luas m2 pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata,
plesteran, pasangan keramik, pekerjaan genteng dll.
- Menghitung volume m3 pekerjaan seperti pekerjaan beton, screed lantai
pekerjaan urugan tanah dll.
- Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/ pemborong dan
untuk keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan
pelaksanaan pembangunan.
- menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap tem
pekerjaan bangunan.
d) Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi yang ada dalam
rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan,
penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana
lapangan. Tugas logistic proyek ada beberapa macam yang jika dilaksanakan
dengan baik diharapkan kegiatan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan
dengan lancar.

e) Administrasi
Mengelola fungsi Keuangan, Akutansi, Pengelolaan Sumber Daya Manusia,
Manajemen Perkantoran Mutakhir, Pengelolaan Fungsi Umum dan
Pergudangan lingkup proyek dalam rangka menunjang peningkatan
produktifitas sumber daya manusia dan tingkat laba proyek.

STRUKTUR ORGANISASI

Direktur

Pimpinan Teknik

Administrasi Pelaksana Surveyor

Mandor Logistik

Kepala Tukang
Tukang & Pekerja

C. Peralatan
Daftar peralatan untuk pekerjaan Bangunan Gedung Kantor Sekretariat Bersama
Mitra Dinas Sosial (PKH, TKSK, Tagana, Karang Taruna)
JENIS PERALATAN
No. JUMLAH KAPASITAS MERK DAN TYPE KONDISI STATUS
PERLENGKAPAN
a b c d e f g

1 Dump Truck 2 Unit 3 - 4 M3 HINO Baik Sewa

2 Scafolding 30 Set Baik Sewa

3 Concrete Mixer 2 Unit 0,6 M3/350 Liter Hercules Baik Sewa

4 Concrete Vibrator 2 Unit 12.000 - 17.000 Baik Sewa


II. TAHAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mengingat Minggu pertama dilakukan untuk persiapan administrasi awal &
persiapan tenaga kerja & alat kerja maka untuk pekerjaan Persiapan akan
dilaksanakan pada minggu ke-2 dengan memasang papan nama proyek,
pembersihan awal & pembuatan direksikeet. Sedangkan untuk administrasi
& dokumentasi beriringan dengan setiap pekerjaan atau setiap minggu
pekerjaan berjalan (minggu ke-2 sampai minggu ke-24)

PEKERJAAN LANTAI I
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah Lantai I akan dimulai pada hari ke 5 minggu ke-2
(setelah pekerjaan persiapan selesai) hingga minggu ke-3
PEKERJAAN PONDASI
Sedangkan pekerjaan pondasi akan dimulai pada minggu ke-3 sampai
minggu ke-4
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan pasangan untuk lantai I akan dimulai setelah pekerjaan Beton
(Sloof, Kolom, Balok & Plat Lantai) selesai yaitu pada minggu ke-10
sampai minggu ke-11.
PEKERJAAN BETON
Untuk pekerjaan Beton akan di mulai di awal Bulan ke-II tepatnya di
minggu ke-5 hingga minggu ke-10, Pekerjaan ini meliputi pek. Sloof,
Kolom, Balok, Plat Lantai & Pek. Tangga dengan waktu (6 minggu).
Catatan : untuk pekerjaan Beton lantai I sampai Lantai II dikerjakan
sekalian (kecuali kolom praktis, Balok latei, & plat level atap lantai II)
PEKERJAAN KOSEN PINTU, JENDELA & VENTILASI
Pekerjaan kusen baik pintu, jendela & ventilasi akan dilaksanakan pada
minggu ke-14 bersamaan dengan pekerjaan instalasi listrik untuk lantai I
PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan rangka plafond & plafond akan dilaksanakan setelah pekerjaan
Keramik selesai atau di minggu ke-13
PEKERJAAN KERAMIK
Lantai keramik akan dilaksanakan pada minggu ke-11 & 12 sementara
untuk pasangan Plint Lantai akan dikerjakan pada minggu ke-12 dan
selanjutnya pekerjaan Plafond.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK & AIR
Pekerjaan Instalasi listrik dilaksanakan pada minggu ke-14 atau setelah
pekerjaan Plafond Selesai
PEKERJAAN FINISHING
Dan untuk pekerjaan Finishing atau Pengecattan Lantai I baru akan
dilaksanakan bersamaan pekerjaan Finishing Lantai II atau nanti pada
minggu ke-19.
PEKERJAAN LANTAI II
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan Lantai II dilaksanakan pada minggu ke-12 sampai
minggu ke-13 bersamaan dengan pekerjaan kolom praktis, balok latey &
plat level atap lantai II
PEKERJAAN BETON
Untuk pekerjaan Beton ( Kolom K2 & Balok 15/25 ) dilakukan setlah
pekerjaan pengecoran Plat Lantai atau pada minggu ke-10, sedangkan
untuk pekerjaan kolom praktis, balok latei & plat level atas dikerjakan
pada minggu ke-12 & minggu ke-13 bersamaan dengan pekerjaan
pasangan.
PEKERJAAN KOSEN PINTU, JENDELA & VENTILASI
Pekerjaan kusen Lantai II baik pintu, jendela & ventilasi akan
dilaksanakan pada hari ke-6 minggu ke-16 sampai minggu ke-17
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
Untuk pekerjaan Atap akan dilaksanakan pada minggu ke-13 setelah
pekerjaan pasangan sudah mencapai 75% keatas (catatan: pekerjaan
atap tidak mengganggu pekerjaan pasangan & tidak berketergantungan
dengan selesainya pekerjaan pasangan, karena pekerjaan Reng Baloknya
sudah selesai lebih dulu)
Sedangkan untuk pekerjaan pasangan Rangka Plafond & Plafond akan
dilaksanakan pada minggu ke-16 atau setelah pekerjaan lantai keramik
selesai
PEKERJAAN KERAMIK
Pekerjaan lantai keramik di Lantai II akan dilaksanaan setelah pekerjaan
Atap selesai atau di minggu ke-14 sampai minggu ke-15
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK & AIR
Semua pekerjaan instalasi Listrik & Sanitasi Air di laksanakan pada
minggu ke-18
PEKERJAAN FINISHING
Pekerjaan Pengecattan Lantai II baru akan dimulai setelah pengecattan
Lantai I selesai atau di hari ke 5 minggu ke-19 hingga minggu ke-20
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Untuk pekerjaan Railing tangga & Gril besi penutup saluran
dilaksanaakan pada minggu ke-17 sampai minggu ke-18, sementara
pemasangan Listrik dan pekerjaan Papan Nama Kantor dilaksanakan
pada minggu ke-19, dan untuk Pembersihan Akhir akan dilaksanakan
setelah pekerjaan selesai atau pada minggu ke-20.
III. URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. WAKTU PELAKSANAAN.
Waktu pelaksanaan pekerjaan Bangunan Gedung Kantor Sekretariat Bersama Mitra Dinas
Sosial (PKH, TKSK, Tagana, Karang Taruna), Lokasi Kabupaten Gorontalo ditetapkan
selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender. Dengan mulai dan akhir pelaksanaan
adalah sesuai dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

B. QUARRY.
Pengambilan material untuk pelaksanaan pekerjaan ini yaitu m e n g u t a m a k a n
material yang ada di daerah sekitar lokasi pekerjaan yang mutu materialnya masih
memenuhi standar, antara lain batu kali, batu pecah, pasir, kerikil, timbunan sirtu dan
untuk pengangkutannya menggunakan alat angkut Dump Truck.

C. PEKERJAAN PERSIAPAN.
Pada awal pelaksanaan perlu disiapkan sarana dan prasarana sebagai berikut :
Base Camp Kontraktor dan Direksi Keet.
Rencana Base Camp Kontraktor pada paket pekerjaan tersebut terdiri dari :
a. Base Camp disewa atau dibuat terlebih dahulu sesuai dengan desain posisi dan detail
gambar yang akan ditentukan kemudian.
b. Kantor seluas disewa atau dibuat bersamaan Base Camp dengan desain posisi dan
detail gambar yang akan ditentukan kemudian.

D. PERIJINAN PERIJINAN.
Untuk kelancaran pelaksanaan maka sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) akan segera mengurus perijinan- perijinan antara lain :
1. Perijinan pengambilan material di quarry.
2. Perijinan - perijinan lainnya yang dibutuhkan / dipersyaratkan

E. Metode Penerapan K3
Implementasi mengenai keselamatan & kesehatan kerja secara praktis dirancang
melalui suatu sistem yang dinamakan dengan Sistem Manajemen Keselamatan &
Kesehatan Kerja (SM-K3) atau dalam paradigma modern dikenal dengan istilah "HSE /
SHE " (Health Safety & Environment). Setiap perusahaan idealnya wajib menerapkan
sistem manajemen K3yang terintegrasi dan sistematis untuk menjamin faktor resiko
terhadap keselamatan &kesehatan di lingkungan kerja. Penerapan sistem manajemen
K3 dimulai dari :
- Pembentukan Komitmen
Komitmen merupakan modal utama dalam penerapan K3 secara riil mengenai
arti pentingkeselamatan & kesehatan kerja. Pembentukan komitmen tentang arti
pentingnya K3harus dimulai dari level TOP MANAGEMENT supaya penerapan
sistem K3 berjalan efektif dan optimal. Sesuai dengan UU No 1 tahun 1970
dijelaskan bahwa unsur pimpinan(direktur) bertanggungjawab untuk
melaksanakan keselamatan & kesehatan kerja. Unsurpimpinan inilah yang
nantinya diharapkan mampu membuat kebijakan-kebijakan yangpositif tentang
K3 dan mampu menggerakan aspek-aspek penunjang/fasiltas sampaidengan
karyawan-karyawan level bawah untuk menjalankan fungsi K3 untuk mencapai"
ZERO ACCIDENT
- Penerapan
Penerapan K3 tentu saja berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas program-
program kerjaK3 secara optimal. Harus disertai evidence serta bukti-bukti
lapangan mengenaipenerpan program kerja tersebut. Contoh program kerja
yang bisa dilakukan yaitusemacam safety campaign, safety sign, safety training,
safety talk , safety for visitor , safety for contractor , simulasi & evakuasi, safety
alert , dll.
- Pengendalian
Setiap penerapan program-program K3 harus dilakukan pelaporan sebagai bukti
evidencesehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dilakukan perbaikan
secara bertahap.Pelaporan K3 harus disusun secara rapi sebagai penunjang
administrasi K3 yang terintegrasi.

A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus
telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai
pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan
penempatan bahan / material dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran

1. S i t u a s i
Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal
yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan
kontraktor.
Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan
luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran
kontraktor.
Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.

2. U k u r a n
Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-
syarat (RKS) pekerjaan ini.
Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran
didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan
kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari
Direksi.
Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama
dijadikan patokan.
Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai
kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama
dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap
ukuran dan kedalaman.
Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong
dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus
selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih
dahulu mengambil Foto Nol.

1. Pekerjaan Pembersihan
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembanguna.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.
3. Memasang Papan Bouwplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan
pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan)
dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas,
Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank


Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok
kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk
menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari
papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan
untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah
dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang terlebih
dahulu ditancapkan kedalam tanah.

4. Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor
ukuran 3x3m, barak pekerja ukuran 3x4m dan gudang ukuran 3 x 7 m (2
Lantai. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja
selama proyek berlansung.

Contoh Gambar Barak Pekerja


Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
B. PEKERJAAN TANAH & URUGAN
1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill).
2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan
rencana lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga
titik peil sesuai dengan gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Galian Tanah
Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran
seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus
mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan
bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian
terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah
yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka
lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan
batu kosong.

2. Urugan Tanah
Untuk pengurugan kembali lubang galian pondasi dapat digunakan tanah
bekas galian / tanah yang didatangkan dari luar, yang tidak mengandung
bahan bahan organis. Urugan tanah dipadatkan lapis demi lapis dengan
tamping rammer atau alat alat yang disetujui oleh Pengawas.

3. Urugan Pasir Alas Lantai & Pondasi dan Urugan Pasir Domato
Untuk pekerjaan uruga pasir dibawah lantai & pondasi menggunakan pasir
beton yang di hampar dengan ketebalan sesuai gambar kerja, sedangkan
untuk Urugan timbunan menggunakan pasir Domato yang di padatkan
dengan stamper agar pada saat pengecoran lantai tidak akan mudah pecah
atau turun.
C. PEKERJAAN PONDASI
1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam
gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk
Direksi / Pengawas
2. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-
ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek
yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat sesuai gambar rencana.
Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk
pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta
terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan
pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang
menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi
pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan
melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
Untuk pekerjaan Pondasi telapak ada dua ukuran yaitu uk. 80x80 & uk. 100x100
mutu beton K-225 dengan lantai kerjanya mutu beton K-100. Untuk pekerjaan ini
kami akan mengacu pada gambar kerja & spesifikasi yang ada dengan selalu
persetujuan direksi.

D. PEKERJAAN PASANGAN
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat
segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di
rendam di dalam air sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang
terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru
dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass.
Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan,
pacul, dan cetok. Sementara untuk pekerjaan Batu Alam (Batu Tempel 20/40 cm &
Pasangan Rooster) akan selalu mengacu di spesifikasi yang telah disetujui direksi

E. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton meliputi :
Pek Cor Beton Beton Tumbuk K-100
Pek Cor Beton Sloof 25/35 S1 K-225
Pek Cor Beton Balok 25/40 BL K-225
Pek Cor Beton Balok Anak 20/30 BA K-225
Pek Cor Beton Balok Tasa Pintu 25/25 BL K-225
Pek Cor Beton Kolom K1 40/40 K-225
Pek Cor Beton Kolom K2 25/25 K-225
Pek Cor Beton Kolom Praktis 12/12 K-175
Pek Cor Beton Balok Latai 12/15 Sp. K-175
Pek Cor Beton Plat Lantai T12 K-225
Pek Cor Beton Tangga & Bordes K-225
Pek Cor Beton Plat Leuvel/Atap T 10 K-225
Untuk Pekerjaan Beton ini akan dilaksanakan dari lantai I hingga Lantai II sebelum
pekerjaan pasangan dilaksanakan.

1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan
yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian
tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971
dan SK.SKNI.T-15.1991-03

2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom,
kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar
rencana.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Bahan
1. Portland camen
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.
2. Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai
harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan
bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.
3. Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus
dicuci.
4. Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap
berat kering.
5. Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak,
karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja
tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang
tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam
waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus
terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
6. Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak
akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak
ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.

7. Pengecoran Beton
Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC
: 3 Psr : 5krl atau K-100 dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik
untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran
disesuaikan dengan gambar.
Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu
beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-
syarat PBI 1971
Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan,
perlatan serta tenaga kerja.
8. Pekerjaan Besi beton
Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter
besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan
perubahan diameter tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas.
Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam
konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang
dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat
beton dengan diameter minimum 1mm.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari
laboratorium.
9. Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting
atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur
minimal 14 (empat belas) hari.

F. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan yaitu plafond gypsum dengan tebal
9mm dan Listprofil Gypsum Sp.12 Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi
hollow yang sesuai spesifikasi & persetujuan direksi.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing). untuk pemasangan rangka plafond lantai II beriringan dengan
pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih
dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki
roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.

G. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna
dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.
2. Ruang Lingkup
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk
direksi / konsultan pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :

Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.


Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh.
Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi
ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar
dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
Bahan lantai gedung digunakan keramik 60 x 60 cm setara Granit sedangkan pada
jenis keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk
Direksi.
Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-benar
ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad
harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya
disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling
cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau
satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat
masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen,
permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas
semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti
sehingga memuaskan Direksi.
Untuk pasangan Plint Lantai menggukanak kermaik 60x60 cm setara Granit dan
di iris/potong per 12cm sehingga menjadi uk. 12x60 cm.

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik
sehingga dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh
instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN
dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh
Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku
di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan
lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya.
Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Material
Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe
armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang
ditujukkan dalam gambar..
Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK atau.
Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M, legrand atau
yang sekualitas.
Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang
sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama
dengan jenis konduitnya.
Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara
penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik
dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/Pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan
listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh
biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan
contohnya antara lain :
Kabel,
Stop kontak,
Saklar,
Lampu (setiap jenisnya),
- MCB 4 group
Konduit, Ballast, dll
4. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Material
Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis
konduitnya.
Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara
penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik
dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan
listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya
ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya
antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll.

J. PEKERJAAN SANITASI AIR


Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih
dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain, Kloset Duduk,
dan lain sebagainya (sesuai RAB dan Spesifikasi). Pemasangan ini berdasarkan
persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas. Untuk semua instalsi pipa air
bersih maupun air kotor akan dilakukan tes kebocoran.

F. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP


1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik,
pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh
detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Bahan atap yang dipakai adalah atap Bitumen Onduline dan Nok Onduline dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan
atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Untuk rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan yang di buat sesuai
gambar rencana.
Listplank menggunakan Listplank Papan Double Kls.II
K. PEKERJAAN FINISHING / PENGECATTAN
1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk
mendapatkan hasil yang baik.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
petunjuk Direksi/ konsultan pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian
semen dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai,
permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur untuk
menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat
celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus
lalu dicat paling sedikit dua kali.
Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk Metrolite
atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengawas.
List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi
sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara.
Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/Pengawas.

L. PEKERJAAN AKHIR / CLEAN KONSTRUKTION

Pekerjaan akhir adalah membersihkan sisa pekerjaan yang sudah tidak terpakai lagi
dibersihkan dan diangkut ke luar proyek Setelah selesai semua pekerjaan, dilakukan
pembersihan semua areal kerja baik dari kayu sisa bekisting, matrial yang menumpuk,
sampah-sampah bekas kantong zak semen dan membongkar semua konstruksi-
konstruksi pembantu dalam pekerjaan ini sampai bersih keseluruhannya.. Membuat As
Built Drawing Pekerjaan seandainya terdapat perubahan-perubahan saat pelaksanaan
di lapangan.

a. Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang
telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai
tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi
awal. Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan
bahan/material lokal yang berhubungan dengan pihak ketiga. Karenanya untuk
mengantisipasi hal tersebut pihak perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah
cukup banyak berupa (Dlivery Order/DO) sehingga begitu pengguna jasa menerbitkan
SPPJ untuk perusahaan, kami secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan
bahan tersebut menimal sudah sampai digudang perusahaan kami.
Kalaupun terjadi hal-hal diluar kemampuan kami, maka perusahaaan seudah siap
dalam bentuk lembar/daftar simak yang menggambarkan sesuatu terlaksana dengan
baik dan berkesinambungan dan wajib DITUANGKAN LEBIH RINCI DALAM RENCANA
MUTU KONTRAK (RMK) pada saat PCM.

M. SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN KONTRAK PEKERJAAN

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan permohonan


untuk diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan yang
dilakukan bagus dan cukup akan dilakukan permohonan serah terima pertama (I).
Setelah diadakan serah terima pertama barulah masa pemeliharaan dapat
dilaksanakan. Selama masa pemeliharaan jika terdapat kerusakan pada bangunan
maka akan dipertanggung jawabkan dan tetap konsisten dalam perjanjian Penyedia
sebagai komitmen antara penyedia dengan Pemerintah yang selaku Pemberi pekerjaan.
Setelah masa pemeliharaan selesai dilakukan Penyerahan II ( FHO )

Demikian metode pelaksanaan dan analisa teknis pekerjaan ini kami buat dengan
sesungguhnya dan menjadi bahan acuan perusahaan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.

Gorontalo, 06 April 2017


Dibuat Oleh,
CV. SYALWA PRATAMA

ANWAR PASILIA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai