Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI &

ANTISIPASI
MASALAH

Hand Out Fasilitasi


Pemberdayaan Masyarakat

PELATIHAN FASILITATOR
APBN-P
PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN (PPIP)
TAHUN 2012 PROPINSI
JATIM
Identifikasi & Antisipasi Masalah

KATA PENGANTAR

Pembangunan masyarakat desa bukanlah semata-mata beban dan tanggung jawab


Pemerintah saja tetapi juga beban dan tanggung jawab masyarakat. Fakta menunjukkan
bahwa belum seluruh masyarakat desa mampu berperan serta secara aktif dan kreatif dalam
menjalankan proses pembangungan di desa.

Penyebab belum tercapainya kondisi partisipasi yang optimal dari masyarakat dalam
proses pembangunan bukan hanya bersumber dari desa saja tetapi juga dari Pemerintah. Di
satu pihak Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan cenderung menempatkan masyarakat
desa hanya sebagai objek., sementara di pihak lain masyarakat desa belum siap dan belum
mampu mandiri untuk menjadi subjek pelaku pembangungan.

Bagaimana menelusuri dan menjelaskan permasalahan-permasalahan pembangungan


dalam masyarakat desa, tulisan dalam buku merupakan pengantar untuk kegiatan tersebut.
Tulisan ini dibagi dalam 4 (empat) pokok bahasan, yaitu : (1) bagaimana mengenali gejala-
gejala masalah baik masalah teknik atau social, mengenali penyebab-penyebab yang
menjadikan suatu gejala muncul menjadi masalah yang berakibat, bagaimana
mengidentifikasi dan menganalisis serta memprioritaskan masalah ; (2) bagaimana
memahami dan menggali potensi-potensi di pedesaan baik sumber daya alam, sumber daya
manusia , maupun sumber daya social masyarakat ; kemudian melakukan analisis dan
memprioritaskan potensi untuk pemecahan masalah ; tercakup dalam bab penggalian
potensi. (3) bagaiman melakukan langkah-langkah pemecahan masalah yang masih bersifat
prevensi , yaitu antisipasi masalah ; tercakup dalam bab antisipasi masalah; dan (4)
bagaimana menentuksn langkah-langkah pemecahan masalah setelah mendapatkan informasi
mengenai masalah dari kegiatan identifikasi masalah dan penggalian potensi ; tercakup dalam
bab pemecahan masalah.

Cakupan tulisan dalam modul ini diharapkan akan bermanfaat untuk dijadikan sebagai
materi pelatihan calon konsultan yang memiliki 2 (dua) bidang kecakapan dan keterampilan ,
yaitu : bidang pemberdayaan masyarakat , dan bidang rekayasa/teknik sipil dasar. Disadari

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan yang sudah
barang tentu mengharapkan masukan-masukan demi lengkapnya baik isi mapun cakupan
ketrampilan yang diharpkan.

Akhirnya kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
penyiapan buku atau modul ini , diucapkan terima kasih.

Surabaya, 3 September 2012

Penyusun

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. .

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......................

ii

A. PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .

B. IDENTIFIKASI MASALAH.
1. Mengenal Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .

2
2. Mengapa Masalah Terjadi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4
3. Analisis dan Prioritas Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

C. PENGGALIAN POTENSI

1. Pengertian Potensi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .

8
2. Identifikasi Potensi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

8
3. Memahami Peta Potensi Sosial Budaya Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .

10
4. Analisis dan Prioritas Potensi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

D. ANTISIPASI MASALAH. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

E. PEMECAHAN MASALAH. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16

A. PENDAHULUAN

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Sifat dasar manusia adalah dinamis dan berkembang, yaitu selalu menginginkan
terjadintya perubahan yang meningkat dan berkembang. Dalam mewujudkan sifat dinamis
tersebut manusia berangkat dari realita atau kenyataan menuju harapan yang ideal. Diskripasi
atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan disebut sebagai masalah. Masalah dapat
muncul melalui suatu proses yang berawal dari kendala, penyebab, gejala, masalah, dan
berakhir dengan akibat serta memunculkan masalah baru.

Kendala adalah factor-faktor kondisi atau keadaan yang membatasi, menghalangi


atau merintangi pencapaian tujuan/sasaran; kekuatan yang mengganggu
pelaksanaan suatu kegiatan.
Penyebab adalah factor-faktor keadaan atau peristiwa yang melatarbelakangi
munculnya masalah.
Gejala adalah suatu keadaan atu peristiwa yang menjadi tanda-tanda akan muncul
masalah.
Masalah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menimbulkan akibat yang
tidak baik atau negative.
Akibat adalah suatu keadaan atau kondisi yang kurang baik karena terjadinya
suatu masalah.

Penanganan terhadap masalah dalam suatu kegiatan pemberdayaan meliputi dua hal , yakni:

Penyelesaian atu pemecahan masalah.


Antisipasi masalah.

Suatu masalah yang sudah muncul dapat ditangani secara baik jika setidak-tidaknya :
Mengenali masalah (menyadari adanya masalah);
Mampu menganalisis dan memprioritaskan masalah (identifikasi masalah dan
perumusan masalah) dengan tepat;
Mampu memanfaatkan potensi yang tersedia (sumber daya manusia , sumber daya
alam , maupun sumber daya sosial masyarakat);
Mengantisipasi munculnya masalh ikutan .

Mengantisipasi masalah agar tidak muncul , minimal dapat dilakukan dengan :

Mengenali gejala atau indicator suatu masalah


Menggali potensi masyarakat (sumber daya manusia, sumber daya social , dan
sumber daya alam)
Menganalisis hubungan sebab-akibat

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Mengidentifikasi alternative tindakan antisipasi


Menentukan tindakan antisipatif
Menghindari hambatan atau kendala
Mengamati perkembangan dan evaluasi tindakan antisipasi.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengenal Masalah

Pada dasarnya semua Janis kegiatan tentu akan berhadapan dengan suatu masalah.
Proses mengenali masalah terdidri atas dua tahap :

Mendefinisikan , dan
Mengklasifikasikan masalah berdasarkan pengalaman yang mempunyai kesamaan
analogis .

Kesadaran bahwa ada masalah merupakan hal yang sangat penting untuk memulai
tindakan-tindakan penyelesaian masalah . Untuk mengenali dan mendefisikan masalah dapat
digunakan sumber-sumber informasi dari masyarakat , antara lain :

Informasi yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat yang sudah berlalu


mengenai hasil, masalah, dan penyelesaian.
Kritik atau saran dari luar (tokoh masyarakat, pemuka agama, pemimpin yang
dipilih, pegawai, anggota organisasi masyarakat, dan masyarakat umum)
Pembandingan dengan orang atau kelompok lain yang juga menghadapi masalah
yang sama. Pembandingan ini harus mengikuti syarat-syarat seperti kesamaan
analogis , dan lain sebagainya.

Langkah-langkah awal pelaksanaan identifikasi adalah sebagai berikut :

Mencari informasi yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat, masalah serta


penyelesaiannya pada masa yang lalu
Menampung semua kritik, saran ataupun pendapat dari : tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, tokoh wanita, tokoh ada , organisasi serta pimpinan setempat .
Mengelompokkan masalah-masalah yantg ada
Membuat perbandingan dengan masalah lain yang sama dan terjadi di tempat lain,
sehingga mendapatkan cara-cara yang efektif. Tetapi ini hanya untuk referensi saja

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Membuat klasifikasi berdasarkan input, karakteristik, dan resiko yang harus


diambil
Membuat hubungan sebab-akibat dari masalah yang ada
Mendiskusikan masalah dengan tokoh-tokoh setempat serta menganalisis dan
menetapkan alternative penyelesaiannya.

Menegaskan permasalahan secara tempat merupakan hal yang sangat penting agar
tindakan penyelesaiannya dapat merupakn penyelesaian yang berdayaguna. Apabil kita
mendefinisikan masalah dengan cara yang sistematis, akan terlihat betapa banyak masalah
yang muncul dan harus diselesaikan tanpa disadari sebelumnya, bahwa hal-hal yang demikian
itu sesungguhnya merupakan masalah.

Mengklasifikasikan masalah hendaknya dilakukan berdasarkan sifat, karakteristik , dan


resiko yang harus ditanggung , kemudian menempatkan perhatian pada masalah terpenting
yang dapat atau paling mengancam keberhasilan suatu kegiatan.

Metode system dalam pennyelesaian permasalahan akan berbeda pada setiap orang,
karena pada dasarnya setiap orang memiliki kiat-kiat yang berbeda dalam menangani suatu
masalah, demikian pula dalam menangani suatu kasus. Kiat-kiat setiap orang sangat
tergantung dari kepekaan dan penghayatan terhadap suatu masalah. Tingkat emosional juga
akan berpengaruh pada proposional atau tidaknya penanganan terhadap suatu masalah. Hal
yang tidak kalah pentingnya adalah tingkat pengalaman serta wawasan seseorang dalam
mendudukkan permasalahan di dalam penanganan.

Keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah, dan tingkat pengembangan potensi


dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

Kesadaran masyarakat akan adanya masalah


Partisipasi masyarakat dalam menetapkan masalah pokok atau akar masalah
Partisipasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi secara
akurat
Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rekomendasi
Kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam mengimplementasikan
rekomendasi atau pemecahan masalah yang diberikan oleh fasilitator
Kesediaan masyarakat untuk bekerjasama dengan fasilitator sebagai konsekuensi
sikap terbuka masyarakat terhadap masukan dan rekomendasi dari orang lain.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Perlu disadari bahwa dalam kegiatan fasilitasi dan berhadapan dengan berbagai kendala
yang mempengaruhi sikap atau tindakan yang bersumber pada kondisi social, ekonomi,
norma, dan budaya; yang terkadang tidak mudah dinalar secara logis.

2. Mengapa Masalah Terjadi ?

Masalah-masalah dalam proses fasilitasi biasanya muncul sebagai akibat dari hal-hal
sebagai berikut :

Proses fasilitasi merupakan kegiatan interaksi antar manusia dalam organisasi/


masyarakat dalam usaha mencapai tujuan, yaitu perubahan yang dilandasi
kesadaran dinamis manusia dan dinamika social masyarakat. Pada hal setiap
individu atau kelompok acapkali memiliki kepentingan yang mungkin sama atau
berbeda sama sekali, sehingga bisa menimbulkan permasalahan.
Manusia sebagai makhluk individu maupun kelompok selalu ingin terbebas dari
rasa ketakutan, khawatir, dan ketidaknyamanan. Aman-selamat, untung-rugi,
benar-salah merupakan landasan pokok dalam mengambil keputusan. Dalam
proses fasilitasi, masyarakat terkadang bersikap menutup diri atau menolak nilai
atau norma baru yang datang dari luar. Hal tersebut diakibatkan oleh sikap curiga
atau ketidakyakinan dan ketidakyakinan terhadap fasilitator (kompetensi,
kemampuan, sikap dan tindakan)
Keterbatasan cara pandang masyarakat, kemampuan fisik dan mental, pengalaman
dan keterampilan akan menyebabkan sikap pasif dan defensive terhadap
pembaharuan. Keterbatasan ini erat kaitannya dengan kondisi social budaya dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Adanya sikap ketergantungan terhadap nilai-nilai lama, aturan, pejabat atau
pemerintah.

Penyebab masalah biasanya suatu perubahan yang telah terjadi melalui beberapa sifat,
mekanisme atau keadaan yang memunculkan akibat yang tidak diharapkan. Memahami dan
menyadari mengapa suatu masalah muncul sangat penting terutama dalam upaya
mengidentifikasi dan menemukan pokok dan akar masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Dengan pemahaman dan penghayatan terhadap situasi dan kondisi lokal, masyarakat akan

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

membantu memecahkan masalah dan mengembangkan potensi masyarakat, sekaligus


menembus ketertutupan atau penolakan serta ketidakberdayaan masyarakat.

3. Analisis dan Prioritas Masalah

Dalam melakukan analisis masalah ada tiga alur penting yang harus diperhatikan, yakni:

Sebab apa sehingga terjadi masalah


Apa substansi masalahnya
Akibat apa yang ditimbulkan

Seluruh masalah yang muncul dan mungkin akan muncul harus diorganisir bersama-
sama dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Mengumpulkan dan menyusun masalah


Menyeleksi masalah
Mengelompokkan dan mengklasifikasikan masalah
Melihat hubungan sebab-akibat dari masalah
Mendiskusikan prioritas masalah , dan
Menganalisis dan menentukan alternative pemecahan masalah

Proses analisis masalah yang dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat


bertujuan untuk menelusuri dan mencari pola hubungan sebab-akibat. Dalam hal ini kegiatan
fasilitasi harus dikerjakan dengan terampil dan cerdik serta sabar. Perbedaan-perbedaan
gagasan, pandangan dari masyarakat kadang terkesan alot dan tidak masuk akal, namun hal
tersebut merupakan cerminan berfikir masyarakat dan potensi untuk menyelesaikan masalah.
Fasilitator sebaiknya memberikan pertanyaan yang membuat peserta diskusi tergerak untuk
mendiskusikan dan menghayati masalah yang sedang dihadapi. Isu atau pendapat yang
muncul belum tentu masalah yang sebenarnya, dan setiap masalah mungkin berhubungan
antara satu dengan yang lain.

Dalam menganalisis masalah perlu memperhatikan pola hubungan antara sebab dan
akibat, yang antara lain :

Seperti bola, hubungan sebab-akibat yang muncul seperti lingkaran


Seperti sirip ikan, masalah yang muncul memiliki sebab dan akibat yang sangat
beragam, mungkin masalah pertama akan berbeda dengan masalah yang
berikutnya

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Seperti pohon dengan cabang dan akarnya, setiap masalah yang muncul
diakibatkan oleh anak masalah yang sebelumnya .

Dengan menelusuri dan mencari hubungan sebab akibat dengan pola-pola diatas
diharapkan akan mendapatkan akar/pokok permasalahan yanhg sesungguhnya.

Teknik yang dapat ditempuh dalam memfasilitasi masyarakat dalam menetapkan masalah
adalah :

Sadarkan dan yakinkan bahwa kemungkinan akan adanya permasalahan yang


berkaitan dengan kebutuhan masyarakat
Ajaklah menyamakan persepsi terhadap permasalahan
Membukakan kesempatan kepada masyarakat untuk menentukan dan menelusuri
pokok masalah dan tegaskan cara mengantisipasinya.
Hindarkan pembahasan yang menimbulkan konflik kepentingan antar elemen
masyarakat
Bicarakan dengan orang atau pihak yang tepat
Kumpulkan informasi dan data yang akurat
Libatkan masyarakat di dalam prosesnya

Kriteria untuk menentukan prioritas masalah harus mencermikan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat dan harus disepakati bersama. Untuk menetapkan kriteria pemecahan masalah
terkait dengan potensi masyarakat yang tersedia perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :

Keterkaitan antar masalah, berarti dapat ditemukannya beberapa masalaha atau


penyebab yang saling mempenngaruhi, saling berinteraksi, saling memperkuat
Penyebab masalah perlu ditangani bersama atau pada waktu yang sama agar
masalah dapat diselesaikan secara tuntas
Keterkaitan antara masalah dan potensi, mengandung pengertian bahwa
pemecahan masalah tidak dilakukan sendiri, tetapi perlu mendapat dukungan dari
masyarakat dan potensi atau sumber daya yang tersedia
Tinjauan terhadap masalah harus disadari sebagai suatu keadaan yang tidak
diharapkan oleh masyarakat dengan menganalisis penyebab (alasan) dan sumber
daya (potensi) yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
Adanya sumber daya yang tersedia kurang memungkinkan, tindakan yang
diusulkan mengacu pada pemecahan masalah yang dianggap paling menentukan
keadaan yang tidak diinginkan dan dapat diperbaiki.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memprioritaskan penanganan masalah


adalah sebagai berikut :

Masalah yang dihadapi realistis dan bermanfaat untuk ditangani


Menyangkut kepentingan orang banyak
Mendesak untuk segera diatasi
Ada sumber daya setempat yang dapat dikembangkan
Masalah yang mendasar dan berkaitan dengan kebutuhan primer

C. PENGGALIAN POTENSI

1. Pengertian Potensi

Dalam proses pemberdayaan masyarakat, potensi menjadi salah satu faktor penentu
yang harus digali dan dikenali untuk menetapkan strategi kegiatan untuk mencapai tujuan.
Potensi adalah suatu kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kemauan yang dimiliki dan
memungkinkan untuk dikembangkan di dalam kerangka pemberdayaan . Potensi masyarakat
adalah segala kekuatan dan sumber daya yang dimiliki dan dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan aktifitas masyarakat.

2. Identifikasi Potensi

Identifikasi potensi merupakan kunci upaya pengembangan dan pemberdayaan


masyarakat. Pemahaman dan penghayatan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dapat
digunakan sebagai alat untuk :

Mengetahui seberapa besar daya dan kapasitas yang telah dimiliki oleh masyarakat
Mengetahui peluang-peluang pemberdayaan masyarakat
Alat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
Membantu masyarakat mengenali potensinya yang tidak dapat ditemukan secara
swadaya

Identifikasi potensi masyarakat dalam kerangka pemberdayaan akan berhubungan dengan


nilai kesehatan, nilai social budaya, ekonomi, pendidikan, pola partisipasi masyarakat, sumber
daya social masyarakat, dan sumbr daya alamnya.

Nilai Sosial dan Budaya Masyarakat

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Nilai social dan budaya masyarakat harus diperhatikan dalam melaksanakan pemberdayaan
masyarakatagar betul-betul dapat menumbuhkan partisipasi dan penyadaran tgerhadap nilai-
nilai dinamis manusia dn dinamika social masyarakat . Nilai dan norama yang diant akan
menjadi factor pemicu percepatan dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat .

Institusi dan Organisasi Masyarakat

Keberadaan masyarakat selalu disertai dengan institusi atau pranata yang menopang
aktifitasnya. Mulai dari keluarga , kelompok masyarakat dan masyarakat luas. Potensi
organisasi yang telah tumbuh merupakan unsur masyarakat yang perlu diberdayakan , seperti
organisasi pemuda (karang taruna), seni budaya , lembaga social keagamaan , kelompok
usaha wanita , kopersi , dan sebagainya .

Informasi dan Hubungan dengan Pihak Lain

Fasilitator berperan membuka akses informasi secara transparan dengan cara meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya informasi dan hubungan denga pihak lain.
Masyarakat yang telah memiliki pengalaman digunakan sebagai potensi informasi yang terus
berkembang, namun perlu diorganisir dan dibuka peluang penyebaran akses yang lebih luas
dengan melibatkan pihak terkait baik Pemerintah, perusahaan, tokoh masyarakat, dan para
pengambil kebijakan. Keterkaitan antar individu, masyarakat, dan pihak lain dijalin dalam
bentuk pola kemitraan yang mengarah pada kesalingtergantungan dan ketergantungan .

Nilai Sosial dan


Budaya

Informasi dan Institusi dan


Hubungan dengan Organisasi
Pihak Lain Kemasyarakatan
Langkah lankah dalam Mengidentikasi Potensi
Menetapkan tujuan atau sasaran dalam pemberdayaan masyarakat
Menggali kebutuhan masyarakat yang perlu segera di tangani
Mengumpulkan fakta, data, dan informasi mengenai pengalaman, nilai-nilai,
norma, situasi, pendidikan dan kondisi social ekonomi masyarakat

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Menginventarisir potensi sumber daya manusia yang erat kaitannya dengan


pengembangan masyarakat
Menginventarisir organisasi atau kelembagaan masyarakat
Bersama masyarakat melakukan pendekatan terhadap pihak yang relevan ,
terutama tokoh masyarakat, OMS , pemerintah daerah , peta untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan
Melakukan pengamatan dan penyamaan persepsi terhadap gejala masalah yang
timbul dan kemungkinan antisipasinya
Mengumpulkan dan menginventarisir hasil pengamatan berdasarkan kebutuhan
masyarakat.

3. Memahami Peta Potensi Sosial Budaya Masyarakat


Bagaimana hubungan kekerabatan atau kekeluargaan yang terdapat dalam
masyarakat
Bagaimana sikap kerjasama atau partisipasi yang berlaku dalam masyarakat
Bagaimana hubungan antara masyarakat dengan institusi yang terkait ,seperti :
OMS, organisasi pemuda, organisasi wanita, lembaga pendidikan, lembaga social
dan keagamaan
Bagaimana peran tokoh masyarakat dan pemerintahan desa dalam memecahkan
masalah
Bagaimana jalur hubungan pasar dari desa yang satu ke desa lain atau menuju
pusat ekonomi di wilayah tersebut itu
Bagaimana pergeseran kependudukan (apakah akan ada penggusuran, pemindahan
sarana, transmigasi, peremajaan, dlsb)
Bagaiman kondisi perekonomian masyarakat (apakah sedan mengalami inflasi
atau resesi), kesulitan bahan baku
Bagaiman proyeksi kondisi ekonomi untuk tahun depan
Beberapa hambatan sosiologis lain yang mungkin dihadapi seperti : pengangguran,
penolakan masyarakat, konflik , dlsb .

4. Analisis dan Prioritas Potensi

Teknik yang digunakan untuk menganalisis potensi desa ditentukan berdasarkan


kebutuhan dan prioritas potensi yang mempunyai peluang untuk dikembangkan. Seluruh
potensi yang ada harus diidentifikasi dan diorganisir secara bersama-sama oleh fasilitator,
tokoh masayarakat, dan masyarakat .

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Langkah-langkah menganalisis dan memprioritaskan potensi untuk antisipasi masalah


maupun untuk menyelesaikan masalah meliputi hal-hal sebagai berikut :

Mengumpulkan dan mengidentikasikan kebutuhan masayarakat


Menetapkan dan menyeleksi potensi yang dimiliki masyarakat (organisasi , nilai-
nilai , partisipasi) sesuai dengan masalah yang mungkin dihadapi
Mengklasifikasi potensi sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi
Melihat keterkaitan antara potensi dan potensi yang tersedia
Mendiskusikan prioritas potensi yang dapat dikembangkan
Menganalisasikan dan menentukan alternatif pemecahan masalah , terkait dengan
sumber daya , (potensi yang dimiliki dan mungkin dilaksanakan)

Fasilitator sebaiknya memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui penelusuran sumber


daya yang mereka miliki dan langkah-langkah mendayagunakannya.

D. ANTISIPASI MASALAH

Model antisipasi masalah (social budaya) dapat digunakanb sebagai pendekatan bagi
fasilitator bersama masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang akan muncul
pada saat pelaksanaan program pemberdayaan. Model ini akan membantu menemukan solusi
tindakan antisipsi yang tepat dan menghindari beberapa hambatan dan kendala secara
sistematis .

Langkah Pertama : Mengenali Gejala Masalah

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Daftar semua gejala dan indicator yang akan menimbulkan masalah. Cara terbaik untuk
mengenali dan memastikan gejala masalah dengan mengajak masyarakat untuk
mendefinisikan gejala secara actual.

Pahamkan kepada setiap orang bahwa :

Gejala akan menimbulkan masalah


Gejala bisa hilang sementara , dan
Gejala bisa hilang seterusnya

Langkah kedua : Analisis hubungan sebab-akibat

Salah satu gagasan kunci dari pengalaman terhadap masalah adalah melihat gejala yang
sering timbul untuk mendapatkan sebab-akibat yang nyata (atau akar permasalahan).
Menganalisis sebab-akibat secara efektif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Identifikasi sebab-akibat yang potensial


Tentukan sebab yang paling memungkinkan
Identifikasikan akar penyebab permasalahan yang sesungguhnya

Gagasan Kunci Metode yang Mungkin


Identifikasikan semua sebab-akibat
potensial yang memberikan andil:
Susunlah 20 sampai 30 sebab yang paling
memungkinkan. Fasilitator dapat
menggunakan diagram akibat, sumbang
saran, diagram bidang kekuatan, dan saran
lainnya .
DIAGRAM BIDANG KEKUATAN

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Analisis kembali sebab-akibat yang paling


memungkinkan untuk mengidentifikasikan
akar penyebab permasalahan dengan
menanyakan mengapa. Fasilitator dapat
menggunakan Pohon Masalah dan Sirip
Ikan untuk membantu menemukan akar
penyebab permasalahan.

Langkah Ketiga : Identifikasi Kemungkinan Solusi / Tindakan

Setelah sebab akibat teridentifikasi, selanjutnya dikembangkan gagasan dan alternative


secara luas untuk mengantifikasi suatu masalah. Dalam mengidentifikasi kemungkinan solusi
atau tindakan ini perlu dipertimbangkan :

Kendala
Aturan
Nilai-nilai
Fenomena Sosial , dan
Prosedur yang menyempitkan kemungkinan pilihan untuk melakukan tindakan
antisipasi masalah

Proses identifikasi terdiri dari dua bagian , yaitu :

Membuat daftar kemungkinan solusi , dan


Menentukan solusi terbaik dengan mempertimbangkan dampak sampingan yang
sekecil mungkin.

Gagasan Kunci Metode yang Mungkin


Penting untuk tidak segera berhenti dalam
proses ini, karena beberapa gagasan atau
pandangan yang paling awal , jelas dan tidak
menyulitkan.
Disamping itu tinjaulah potensi yang dimiliki
masyarakat. Fasilitator dapat menginventarisir
(20-30 jenis) kemungkinan solusi dari gejala
masalah dengan membandingkan masalah SUMBANG SARAN

yang telah dapat diselesaikan.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Analisis seluruh kemungkinan dari daftar


Sol.A Sol.B Sol.C Sol.D
yang telah dibuat 4-5 kemungkinan yang
Sol.A
dianggap tepat. Sol.B
Ajaklah masyarakat untuk merefleksi dan Sol.C
menemukan pokok gagasan yang Sol.D
muncul.Dalam hal ini dapat digunakan pilihan
MATRIK BERPASANGAN
model matrik berpasangan.

Langkah Keempat : Memilih Tindakan Antisipasi

Pada langkah keempat keputusan harus diambil dan ditetapkan sebagai pilihan terbaik
untuk mengantisipasi masalah. Pada saat menentukan pilihan yang tepat ajaklah masyarakat
untuk mereflesksikan diri dan menyadari potensi serta organisasi yang dimiliki, sehingga
keluaran keputusan akan berdaya guna dan realistis. Dalam banyak situasi dan antisipasi
masalah, factor-faktor, kriteria, nilai-nilai, budaya, interaksi social menjadi ukuran yang
mengakibatkan setiap keputusan yang diambil akan berbeda-beda. Hal yang perlu ditegaskan
adalah penyamaan persepsi terhadap gejala masalah dan bagaimana antisipasinya. Dalam
memilih tindakan antisipasi dapat ditempuh 3 cara :

Kembangkan dan berikan bobot pada factor, criteria, dan nilai norma
Implementasikan criteria terhadap keputusan yang akan diambil
Pilihlah solusi yang terbaik.

Gagasan Kunci Metode yang Mungkin


Tentukan kriteria yang cocok untuk memilih solusi
antisipasi masalah. Pastikan masyarakat memahami Sumbang Saran
Kemudahan Penerapan 20%
dan mengenali gejala masalah yang akan
Kemungkinan berhasil 20%
diantisipasi (kesamaan pandangan) secara jelas. Efektifitas solusi 50%
Pastikan masyarakat memahami masing-masing Resistensi termuda 10%

factor dan kriteria yang akan ditetapkan . Lakukan


pembobotan terhadap setiap gejala masalah yang
Memberikan angka pembobotan
akan diantisipasi.
untuk setiap kriteria hingga mencapai
100%

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Langkah kelima : Menghindari Hambatan

Pada langkah kelima masyarakat diarahkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis


hambatan dari solusi yang telah diambil pada langkah keempat. Apabila masalah yang
dihadapi adalah bagaiman mengatasi hambatan orang , nilai-norma, ketertutupan, penolakan
atau apapun yang menghambat tujuan, Fasilitator harus mampu mengukur potensi dan
tantangan yang dihadapi dengan bantuan peta hambatan.

Dalam menghindari hambatan dapat ditempuh dengan 4 cara :

Identifikasi dan pahami keadaan masyarakat yang sebenarnya, hal ini menyangkut
kebutuhan esensial yang harus dipenuhi
Buatlah daftar kemungkinan hambatan
Merefleksikan hambatan yang pernah dialami dengan membandingkan solusi yang
diambil dan pengalaman di masa yang lalu
Pertemukan dan pertemukan antara solusi dan tindakan yang diambil dengan
hambatan yang akan dihadapi

Langkah keenam : Mengimplementasikan Tindakan Antisipasi dan Evaluasi


Perkembangan
Pada langkah keenam masyarakat diajak untuk mengimplementasikan tindakan antisipasi
masalah sesuai dengan keputusan solusi atau tindakan yang diambil. Pada langkah ini
Fasilitator perlu memeriksa realitas diri dan orang-orang yang terkait dan yang bisa diajak
bekerjasama untuk mengantisipasi masalah , seperti tokoh masyarakat , pemuka adat atau
agama, OMS, aparat desa merupakan aparat kunci dalam proses implementasi suatu gagasan
atau tindakan. Dalam mengimplementasikan solusi atau tindakan dapat ditempuh cara-cara :
Menyusun rencana tindakan
Bagilah solusi yang ditetapkan menjadi rencana tindakan
Libatkan unsur yang ada dalam masyarakat secara sinergis (ulama, kepala desa,
pemuda, organisasi social, kopersi, dlsb)

Gagasan Kunci Metode yang Mungkin

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Kondisi masyarakat selalu berubah, Fasilitator


perlu mensusun rencana tindakan dan upaya
implementasi dan pihak-pihak yang akan terlibat
dalam implementasi melalui pendekatan baik
formal maupun informal. Tindakan dan
implementasi yang telah ditetapkan digunakan
untuk menggerakkan masyarakat menuju pada
PARTISIPATIF
keadaan yang diharapkan, sehingga dapat
meminimalisasi bahkan mencegah masalah yang
mungkin timbul

Melalui sistem pemantauan yang tepat dan


WAWAMCARA
berkelanjutan, diharapkan fasilitator dapat
memonitor tindakan atau implementasi yang
dilakukan, apakah gejala masalah dapat dihindari
atau diminimalisasi atau bahkan menimbulakan
masalah berikutnya. Tentukan tugas-tugas
implementasi dilakukan atau tugas jangka pendek OBSERVASI PARTISIPATIF
dapat dilakukan atau tidak . Sejauh mana
efektivitas dan pengaruh tindakan yang diambil
terhadap gejala masalah.

Ulangi proses enam tahap tersebut untuk melihat


hasil dan menunjukkan perhatian pada berbagai
gejala masalah. Apakah keadaan yang diinginkan
?, Apakah semua rencana tindakan berjalan
secara efektif untuk memastikan bahwa masalah SUMBANG SARAN
tersebut tidak akan terjadi.

E. PEMECAHAN MASALAH

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Pemecahan masalah merupakan langkah setelah menyadari dan menghayati munculnya


masalah. Perlu diingat bahwa masalah yang dipecahkan harus melibatkan masyarakatsecara
menyeluruh mulai dari identifikasi hingga penerapan solusi masalah.

Dalam proses pemecahan masalah Fasilitator dapat menggunakan pendekatan menurut


SOP (standar operasional program) apabila prosedur operasional standar atau pengalaman
menetapkan apa yang harus dikerjakan. Cara lain dengan menggunakan pendekatan ilmiah
dalam memecahkan masalah yang timbul dari masyarakat, pendekatan dengan satu keputusan,
penggunaan data kuantitatif atau pendekatan kreatif.
Pada umumnya pendekatan kreatif banyak diterapkan dalam situasi masyarakat untuk
menyelesaikan masalah. Gagasan kreatif serta kebutuhan yang muncul di masyarakat akan
membantu Fasilitator dalam menetapkan alternative pemecahan masalah yang diambil. Oleh
karena itu, dalam proses pemecahan masalah libatkan partisipasi masyarakat dalam
mengambil keputusan. Gagasan kreatif terbentuk dari landasan pengetahuan, norma, dan
pengalaman masyarakat itu sendiri.

Penyelesaian yang terpilih timbul dari :


Proses pengelompokan alternative dengan teliti berdasarkan susunan kemungkinan
penolakan atau penerimaan yang releven dengan kebutuhan masyarakat setempat
Hindari penyelesaian masalah dengan bersinggungan dengan adat istiadat dan
kebiasaan yang telah disepakati oleh masyarakat
Temukan pendekatan yangt mendorongkebersamaan dan keterlibatan masyarakat
dalam menyelesaikan masalah
Harus disadari bahwa tidak ada penyelesaian yang sempurna dimana seluruh masalah
atau penyakit dapat diselesaikan semua. Penyelesaian masalha yang diambil diarahkan untuk
memperkecil atau menghindari kerusakan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian
Fasilitator harus memfokuskan perhatian kepada para penyelesaian yang memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
Membatasi dan memperkecil kerusakan
Tidak menimbulkan konflik individu atau kelompok dalam masyarakat
Tidak mengakibatkan penyimpangan dari bagian lain dari kegiatan atau sasaran yang
telah direncanakan
Penyelesaian yang diambil dapat dilaksanakan dalam batas persediaan sumber daya
yang tersedia

Setiap alternative harus dapat berfungsi sebagai penyelesaian masalah, namun dapat juga
menawarkan cara untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam keadaan yang memekasa.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

Alternatif-alternatif mana yang sesuai tergantung pada criteria yang tepat untuk diterapkan
dalam situasi tertentu. Selain itu suatu alternative yang diambil mengandung konsekuensi
pembiayaan materiil yamh harus disediakan. Suatu daftar umum dari cirri-ciri penyelesaian
masalah perlu dibuat.

Penyelesaian masalah yang bisa diterima oleh masyarakat harus :

Sekurang-kurangnya memberikan hasil minimum dari tujuan yang telah ditetapkan


Tidak membutuhkan biaya yang lebih besar dari dana yang tersedia
Mendorong keterlibatan atau partisipasi masyarakat untuk melaksanakan

Fasilitator perlu menggunakan prosedur formal dalam menyelesaikan masalah. Kaidah


ini bukan hanya efektif dan efisian, tetapi juga akan mendokumentasikan pengalaman dan
menciptakan laporan atau catatan penting yang dapat dipakai sebagai acuan bila situasi yang
sama muncul di masa yang akan datang. Hal ini dapat menghindari pengulangan pekerjaan
yang mubadzir. Kaidah-kaidah formal ini memerlukan kesepakatan dari masyarakat yang
lebih mengerti tentang masalah yang dihadapi. Selain itu data yang lengkap perlu dirangkum
agar mempermuda dalam menyelesaikan masalah.

Cara-cara menangani masalah dan pemberdayaan dapat dilaksanakan sebagai berikut :

Mengambil prakarsa untuk menyiptakan proses untuk menguji permasalahannya,


apakah bisa dibangun suatu kerangka yang mendorong penyelesaian masalah tersebut
Melihat situasi dan kondisi apakah masalah tersebut berdiri sendiri atau berkaitan
dengan masalah yang lain
Menampung pendapat-pendapat yang sesuai dengan pihak-pihak yang terkait dan
mengembangkannya lebih lanjut
Mengadakan pendekatan diantara kedua belah pihak (kalau masalahnya adalah
konflik) dan memberikan alternative yang bisa diterima semua, setidak-tidaknya
mayoritas, karena tidak bisa memuaskan semua pihak karena adanya perbedaan-
perbedaan, sehingga proses yang dilakukan secara demokratis harus diterima oleh
semua pihak.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012


Identifikasi & Antisipasi Masalah

DAFTAR PUSTAKA

Mansour Fakih & Roem Topatimasang, Biarkan Kami Bicara !, Perhimpunan Pengembangan
Pesantren dan Masyarakat (P3M) bekerja sama dengan Friedrich-Naumann
Stiftung (FNS), Jakarta, 1988.
Mansour Fakih; Roem Topatimasang; Russ Dilt; dan Utomo Dananjaya, Belajar Dari
Pengalaman, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)
bekerja sama dengan Canadian University Service Overseas (CUSO).
Swadamas Jayagiri, Identifikasi dan Antisipasi Masalah, (Hand Out Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat), Swadamas Jayagiri, Bandung, 1999.
Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan, Identifikasi dan Antisipasi Masalah,
(Modul Ketrampilan Dasar Konsultan), Tim Koordinasi PPK, Jakarta 2002.

Pelatihan Fasilitator APBN-P PPIP Jatim 2012

Anda mungkin juga menyukai