KMB 3
KMB 3
Skip to content
Home
Sample Page
1) Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting. Beberapa gangguan endokrin
baru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses patologis sudah berlangsung sejak
lama. Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan usia dan gender ,
misalnya berat badan dan tinggi badan. Tenpat tinggal juga merupakan data yang perlu di
kaji, khususnya tempat tinggal pada masa bayi dan kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien
sekarang.
4) Riwayat Diit
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat saja mencerminkan
gangguan endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang salah dapat menjadi faktor
penyebab, pleh karena itu kondisi berikut ini perlu di kaji:
Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis
Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
Pola makan dan minum sehari-hari
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu fungsi endokrin seperti
makanan yang bersifat goitrogenik terhadap kelenjar tiroid
Pemeriksaan fisik terhadap kondisi kelenjar hanya dapat dilakukan terhadap kelenjar tiroid
dan kelenjar gomad pria (testes).Secara umum,tekhenik pemeriksaan fisik yang dapat
dilakukan dalam memperoleh berbagai penyimpangan fungsi adalah :
Inspeksi
Disfungsi sistem endokrin akan menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, kesembangan cairan dan elektrolit , seks dan reproduksi,
metabolisme dan energi.Berbagai pperubahan fisik dapat berhubungan dengan satu atau lebih
gangguan endokri, oleh karena itu dalam melakukan pemeriksaan fisik, perawat tetap
berpedoman pada pengkajian yang komprehensif dengan penekanan pada gangguan
hormonal tertentu dan dampaknya terhadap jaringan sasaran dan tubuh secara keseluruhan.
Jadi menggunakan pendekatan head-to-toe saja atau menggabungkannya dengan pendekatan
sistem, kedua-duanya dapat digunakan
Pertama-tama, amatilah penampilan umum klien apakah tampak kelemahan berat, sedang dan
ringan dan sekaligus amati bentuk dan proporsi tubuh. Pada pemeriksaan wajah, fokuskan
pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti bentuk dahi, rahang dan
bibir.pada mata amati adannya edema periorbita dan exopthalmus serta apakah ekspresi
wajah datar atau tumpul. Amati lidah klien terhadap kelainan bebtuk dan penebalan, ada
tidaknya tremor pada saat diam atau bila digerakkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada
gangguan tiroid.
Didaerah leher, apakah leher tampak membesar, simetris atau tidak. Pembesaran leher dapat
disebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan untuk meyakinkannya perlu dilakukan
palpasi.Distensi atau bendungan pada vena jugularis dapat mengidemtifikasikan kelebihan
cairan atau kegagalan jantung. Amati warna kulit(hiperpigmentasi atau hipopigmentasi) pada
lehe, apakah merata dan cacat lokasinya dengan jelas. Bila dijumpai kelainan kulit leher,
lanjutkan dengan memeriksa lokasi yang lain di tubuh selakigus. Infeksi jamur, penembuhan
luka yang lama, bersisik dan petechiae lebih sering dijumpai pada klien dengan hiperfungsi
adrenokortikal. Hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut dijumpai pada klien hipofungsi
kelenjar adrenal.Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit tampak pada hipofungsi kelenjar
adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun. Hipopigmentasi
biasa terjadi di wajah, leher, dan ekstremitas. Penumpukan masa otot yang berlebihan pada
leher bagian belakang yang biasa disebut Bufflow neck atau leher/punuk kerbau dan terus
sampai daerah clavikula sehingga klien tampak seperti bungkuk, terjadi pada klien
hiperfungsi adrenokortikal. Amati bentuk dan ukuran dada, pergerakan dan simetris tidaknya.
Ketidakseimbangan hormonal khususnya hormon seks akan menyebabkan perubahan tanda
seks sekunder, oleh sebab itu amati keadaan rambut axila dan dada. Pertumbuhan rambut
yang berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme. Pada buah dada amati
bentuk dan ukuran, simetris tidaknya, pigmentasi dan adanya pengeluaran cairan. Striae pada
buah dada atau abdomen sering dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal.Bentuk abdomen
cembung akibat penumpukan lemak centripetal dijumopai pada hiperfungsi
adrenokortikal.Pada pemeriksaan genetalia, amati kondisi skrotum dan penis juga klitoris dan
labia terhadap kelainan bentuk.
Palpasi
Kelenjar tiroid dan testes, dua kelenjar yang dapat diperiksa melalui rabaan. Pada kondisi
normal, kelenjar tiroid tidak teraba namun isthmus dapat diraba dengan menengadahkan
kepala klien. Lakukan palpasi kelenjar tiroid perlobus dan kaji ukuran, nodul tinggal atau
multipel, apakah ada rasa nyeri pada saat di palpasi. Pada saat melakukan pemeriksaan, klien
duduk atau berdiri sama saja namun untuk menghindari kelelahan klien sebaiknya posisi
duduk.Untuk hasil yang lebih baik, dalam melakukan palpasi pemeriksa berada dibelakang
klien dengan posisi kedua ibu jari perawat dibagian belakang leher dan keempat jari-jari lain
ada diatas kelenjar tiroid.
Palpasi testes di lakukan dengan posisi tidur dan tangan perawat harus dalam keadaan hangat.
Perawat memegang lembut began ibu jari dan dua jari lain, bandingkan yang satu dengan
yang lainnya terhadap ukuran/besarnya, simetris tidaknya nodul. Normalnya testes teraba
lembut, peka terhadap sinaar dan sinyal seperti karret.
Auskultasi
Mendengarkan bunyin tertentu dengan bantuan stetoskop dapat menggambarkan berbagai
perubahan dalam tubuh.Auskultasi pada daerah leher, diatas kelenjar tiroid dapat
mengidentifikasi bruit. Bruit adalah bunyi yang dihasilkan oleh karena turbulensi pada
pembuluh darah tiroidea. Dalam keadaan normal, bunyi ini tidak terdengar. Dapat
diidentifikasi bila terjadi peningkatan sirkulasi darah ke kelenjar tiroid sebagai dampak
peningkatan aktivitas kelenjar tiroid.
Auskultasi dapat pula dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan pada pembuluh darah dan
jantung seperti tekanan darah, ritme dan rate jantung yang dapat menggambarkan gangguan
keseimbangan cairan, perangsangan katekolamin dan perubahan metabilisme tubuh.
7) Pengkajian Psikososial
Perawat mengkaji keterampilan koping, dukungan keluarga, teman , dan handai taulan serta
bagaimana keyakinan klien tentang sehat sakit. Sejaumlah ganguan endokrin yang serius
mempengaruhi persepsi klien terhadap dirinya sendiri oleh karena perubahan-perubahan yang
dialami menyangkut perubahan fisik, fungsi seksual dan reproduksi dan lain-lain yang akan
mempengaruhi konsep dirinya. Kemampuan klien dan keluarga dalam memberi perawatan di
rumah termasuk penggunaan obat-obatan yang biasanya dapat berlangsung lama perlu dikaji.
CT scan Otak
Dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofise atu hipotalamus melalui
komputerisasi. Tidak ada persiapan fisik secara khusus, namun diperlukan penjelasan agar
klien dapat diam bergerak selama prosedur.
T3 dan T4 Serum
Persiapan fisik secara khusu tidak ada. Spesimen yang dibutuhkan adalah darah vena
sebanyak 5-10 cc.
1. Nilai normal pada orang dewasa:
Jodium bebas : 0.1-0.6 mg/dl
T3 : 0.2-0.3 mg/dl
T4 : 6-12 mg/dl
2. Nilai normal pada bayi/anak:
T3 : 180-240 mg/dl
Up take T3 Resin
Bertujuan untuk mengukur jumlah hormon tiroid ( T3 ) atau tiroid binding globulin (TBG)
tak jenuh. Bila TBG naik berarti hormon tiroid bebas meningkat. Peningkatan TBG terjadi
pada hipertiroidisme. Dibutuhkan spesimen darah vena sebanyak 5 cc. Klien puasa selama 6-
8 jam.
Nilai normal pada :
- Dewasa : 25-35 % uptake oleh resin
- Anak : pada umumya tidak ada
Scanning Tyroid
Dapat digunakan dengan beberapa tehnik antara lain :
- Radio Iodine Scanning. Digunakan untuk menentukan apakah nodul tiroid tunggal atau
majemuk dan apakah panas atau dingin ( berfungsi atau tidak berfungsi ). Nodul panas
menyebabkan hipersekresi jarang bersifat ganas.
- Up take Iodine. Digunakan untuk menentukan pengambilan jodium dari plasma. Nilai
normal 10 s/d 30 % dalam 24 jam.
Persiapan :
-urine 24 jam ditampung ditampung.
-makanan rendah kalsium 2 hari berturut-turut.
Pelaksanaan :
-masukkan urin 3 ml ke dalam 2 tabung.
-ke dalam tabung pertama dimasukkan reagens sulkowitch 3 ml, tabung kedua hanya sebagai
kontrol.
Stimulasi test
Daimaksudkan untuk mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi adrenal. Dapat dilakukan
terhadap kortisol dengan pemberian ACTH. Stimulasi terhadap aldosteron dengan pemberian
sodium.
Leave a Reply
Name *
E-mail *
To prevent comment spam, you must verify you own your email address using Mozilla
Persona (Browserid) by clicking the green Sign In button.
Comment
KMB 3
Powered by Blog.com
Login
Create Blog
Random Blog
Report Blog