Anda di halaman 1dari 3

Proes annealing pada paduan Al-Si

Pada proses pelunakkan atau annealing merupakan proses perlakuan panas untuk menghasilkan
perlit yang kasar (coarse perlite) tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenisasi dan
didinginkan secara perlahan-lahan dalam tungku pemanas (furnace), yang bertujuan untuk
memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa hal juga memperbaiki machinibility. Disamping
itu juga pelunakan dilakukan untuk tujuan meningkatkan keuletan dan mengurangi tegangan
dalam yang meyebabkan material berprilaku getas (Dieter, 1996).

Tujuan dari heat treatment annealing adalah untuk :

Memperbaiki keuletan dan machineability.


Menurunkan ketidak homogenan stuktur.
Memperhalus ukuran butir.
Mengurangi tegangan sisa.

Aluminium merupakan logam non ferrous dan merupakan logam kedua terbesar yang
dipergunakanoleh industri komponen setalah baja. Kelebihan dari logam aluminium antara lain:
memiliki berat dariberat baja (: 2.7 Kg / dm3), memiliki konduktifitas panas dan listrik yang
baik, ratio kekuatan dan beratyang tinggi, tahan terhadap korosi, memiliki sifat formability yang
baik serta mudah dicetak.Adapun menurut kemampuannya terhadap perlakuan panas, logam ini
dapat dibagi menjadi duabagian, yaitu paduan Al yang tidak dapat dilaku panas dan paduan Al
yang dapat dilaku panas. Paduan Alyang tidak dapat dilaku panas (non heat-treatable) tidak dapat
ditingkatkan kekerasannya melalui prosesperlakuan panas. Kekuatannya hanya dapat
ditingkatkan dengan pengerjaan dingin (cold work ). Sedangkanpaduan Al yang hot-treatable
dapat ditingkatkan kekerasannnya dengan proses perlakuan panas.Perlakuan panas yang umum
dilakukan pada paduan aluminium adalah annealingdan pengerasanpengendapan (Precipitation
Hardening). Proses annealing sendiri pada logam Al dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Anneal Proses

Prosedur dan fungsi anneal sama seperti yang dilakukan pada baja, hanya rentang
temperaturprosesnya lebih rendah, yaitu sekitar 150-250 oC, dan laju pendinginannya adalah
28 o C/jam.

2. Anneal Homogenisasi

Proses anneal ini akan menghomogenisasi struktur yang tidak seragam akibat proses
pengecoran,sehingga sifat mekanik paduan akan seragam pada setiap bagian. Temperatur
anneal yang digunakan bervariasi tergantung pada paduannya, biasanya lebih tinggi
dibandingkantemperaturpada anneal proses.
3. Anneal Stress Relief

Proses anneal ini penting untuk mendapatkan kontrol dimensi yang teliti pada part
aluminium.Temperatur perlakuan rendah dan waktu tahan pendek sekitar 15 menit, dilakukan
setelah machining untuk menghilangkan tegangan sisa. Yang harus diwaspadai adalah anneal
stress relief akan menurunkan sifat mekanis paduan Al yang di- age hardening, sehingga
harus dilakukan hanyasebatas tercapai nilai optimalnya. Contoh aplikasinya adalah part
panjang, part datar dan luas,melingkar, serta bentuk kompleks.

Pelunakan (Annealing)

Selain untuk tujuan pengerasan perlakuan panas dapat dilakukan untuk tujuan pelunakan. Hal ini
diperlukan untuk perlakuan baja-baja yang keras, sehingga dapat dikerjakan dengan mesin.
Disamping itu juga pelunakan di lakukan untuk tujuan meningkatkan keuletan dan mengurangi
tegangan dalam yang menyebabkan material berperilaku getas. Secara umum proses pelunakanm
dapat berupa proses normalizing, full annealing dan spheroidizing.

a. Normalizing.

Normalizing merupakan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk memperhalus dan,
menyeragamkan ukuran serta distribusi ukuran butir logam. Proses ini diperlukan untuk
komponen atau material yang mengalami proses pembentukan seperti pengerolan dingin, tempa
dingin dan pengelasan. Proses normalizing yaitu dengan cara memanaskan material pada
temperatur 55 sampai 85 o C diatas temperatur kritis. Kemudian ditahan untuk beberapa lama
hingga fasa secara penuh bertransformasi ke fasa austenit. Selanjutnya material didinginkan pada
udara terbuka hingga mencapai suhu kamar.

b. Full annealing.

Full annealing merupakan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk melunakkan logam yang
keras sehingga mampu dikerjakan dengan mesin. Proses ini banyak dilakukan pada medium.
Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan material baja pada temperatur 15 hingga 40 o C di
atas temparatur A3 atau A1 tergantung kadar karbonnya. Pada temperature tersebut pemanasan
ditahan untuk beberapa lama hingga mencapai kesetimbangan. Selanjutnya material didinginkan
dalam dapur pemanas secara perlahan-lahan hingga mencapai temperature kamar. Struktur mikro
hasil full annealing berupa pearlit kasar yang relatif lunak dan ulet.

c. Spheroidizing.

Baja karbon medium dan tinggi memiliki kekerasan yang tinggi dan sulit untuk dikerjakan
dengan mesin dan dideformasi. Untuk melunakkan baja ini dilakukan proses spheroidizing.
Proses spheroidizing dilakukan dengan cara memanaskan baja pada temperatur sedikit dibawah
temperatur eutectoid, yaitu sekitar 700 o C. Pada temperatur tersebut ditahan selama 15 hingga
25 jam. Kemudian didinginkan secara perlahan-lahan di dalam tungku pemanas hingga mencapai
temperatur kamar.

Daftar Pustaka

Dieter. 1996. Metalurgi Mekanik. Jakarta:Erlangga

Haryanto, Didik. 2006. Pengaruh Artificial Aging T6 Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis
Paduan Aluminium Tuang. Semarang: Univesitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai