Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK PUSKESMAS .........


JANUARI DESEMBER 2016

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada
tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam
kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun
sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia
mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH,
Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97
menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015.
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan, ditandai
dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 359 per 100,000 kelahiran hidup di
tahun 2012. AKI di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN,
seperti Singapura (3), Brunei Darussalam (24), Malaysia (29), Vietnam (59),dan Thailand
(48). Kondisi Angka Kematian Bayi (AKB) tidak jauh berbeda, saat ini kematian bayi
sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI,2012) dan terjadi stagnasi penurunan bila kita
bandingkan dengan SDKI 2007 (34 per 1000 kelahiran hidup). AKB di Indonesia masih
tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara - negara anggota ASEAN, yaitu
Singapura (2 per 1000), Vietnam (17,3 per 1000), dan Philipina (20,2 per 1000) (Data 2010
The UN Interagency Group for Children). Angka tersebut menunjukkan bahwa penurunan
angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk dapat mencapai
target MDG,yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015
AKI di Indonesia sekitar 18.000 setiap tahun yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Kematian ibu tersebut erat kaitannya
dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, paritas dan perilaku yang
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama hamil yang dapat mempengaruhi proses
persalinan normal atau patologis.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui:
1) Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko
tinggi secara memadai
2) Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,pelayanan
pasca persalinan dan kelahiran
3) Pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif
(PONEK) yang dapat dijangkau
Beberapa program penurunan AKI dan AKB di Indonesia telah dilakukan melalui
kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah dengan meningkatkan
mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal di tingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
anak balita serta anak prasekolah serta Pemberdayaan Masyarakat di bidang Kesehatan Ibu
dan Anak
Puskesmas ......... sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan di provinsi DKI jakarta
yang menjadi pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas Gambir berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Hal ini sejalan dengan Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Budaya Kerja yang dilaksanakan
di Puskesmas ..........

VISI :
Sebagai pilihan utama masyarakat dengan pelayanan kesehatan prima.

MISI :
Meningkatkan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat dan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor dan swasta.
Meningkatkan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat dengan menerapkan sistem
manajemen mutu menuju tercapainya pelayanan prima, berkualitas dan professional.
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan untuk pelayanan yang
professional.
Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan keluarga sehat
dan mandiri.

B. KEBIJAKAN MUTU
Memberikan pelayanan kesehatan prima yang berfokus pada kepuasan pasien,
masyarakat dan karyawan dengan sasaran mutu yang terukur disertai peningkatan kualitas
yang berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku

C. TATA NILAI
Budaya kerja yang dianut di puskesmas ......... dapat disingkat dengan SEHAT, yaitu :
Semangat : partisipasi aktif, gigih pantang menyerah, kerjasama tim, tingkatkan target.
Empati : peduli, memahami keadaan pasien dan teman, rela berkorban.
Handal : kompeten dan terampil, inovatif, responsive.
Amanah : tanggungjawab dan dapat dipercaya, konsisten, jujur.
Taat : disiplin, komitmen,sesuai aturan.

Untuk mendukung keberhasilan program tersebut diatas diperlukan peran serta


masyarakat dan kerjasama serta dukungan lintas program dan lintas sektoral terkait, seperti :
Stake holder, TOMA, TOGA dan Kader Kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas ..........

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu MDGs 2015,
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa siaga, penyelenggaraan Posyandu dan
sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri
di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan BKB PAUD, serta di
sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui dan Keluarga Berencana.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi PUS, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama
melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya dan masyarakat.
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan pokok
Sosialisasi tentang Kesehatan ibu dan anak di wilayah puskesmas .........
2. Rincian kegiatan
a. Pertemuan dan pembinaan PWS KIA/KB
b. Pelaksanaan kelas ibu hamil sampai ke tingkat Puskesmas Kelurahan
c. Pelaksanaan audit maternal dan perinatal (Bedah kasus)
d. Pengembangan kelompok pendukung ibu ( KP Ibu) sampai ke tingkat Puskesmas
Kelurahan
e. Pertemuan pengembangan KB aktif
f. Pembinaan kader kesehatan

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kegiatan program KIA di dahului dengan mengadakan sosialisasi
2. Berkoordinasi dengan seluruh sektor yang terkait
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan program KIA
4. Pelaksanaan program KIA melalui sosialisasi, media promosi, dan konseling
5. Melakukan monitoring pelaksanaan program dengan mengadakan pertemuan
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan program KIA

G. SASARAN
Sasaran program KIA adalah seluruh ibu dan anak, suami, keluarga serta masyarakat
yang tinggal di wilayah ......... dengan kerjasama lintas program dan lintas sektoral terkait,

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 Terlampir

NO KEGIATAN APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT KET

1 Pertemuan dan
pembinaan PWS V V
KIA/KB

2 Pelaksanaan kelas ibu


hamil/PKL V V V V

3 Pelaksanaan audit
maternal dan perinatal v v
(Bedah kasus)

4 Pengembangan
kelompok pendukung V V V V
ibu ( KP Ibu)/PKL

5 Pertemuan
pengembangan peserta v v
KB aktif

6 Peningkatan wawasan
kader kesehatan v

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh koordinator program KIA

J. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan setiap kegiatan program yang dilaksanakan dalam bentuk SPJ kegiatan
program. SPJ kegiatan program dibuat oleh masing masing petugas penanggungjawab
program. SPJ kegiatan program kemudian diserahkan kepada koordinator UKM untuk
dilakukan verifikasi.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dilakukan untuk mengetahui permasalahan
yang timbul dan mencari solusinya.

Anda mungkin juga menyukai