Oleh :
KELAS CC
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
KASUS 4
1.Menurut SA Seksi 318 (PSA 67), Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan,
auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan
auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut
pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau
atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Informasi yang dibutuhkan pada tahap
awal pekerjaan audit adalah :
Faktor-faktor ekonomi yang bersifat umum seperti tarif tukar pengendalian mata
uang asing, inflasi atau devaluasi mata uang, dsb.
Kondisi-kondisi penting yang dapat berdampak terhadap bisnis klien misalnya
pasar dan persaingan, resiko bisnis, penurunan dan peningkatan operasi,
perubahan dalam teknologi produk, praktek akuntansi, masalah lingkungan, dsb.
Entitas bisnis klien itu sendiri misalnya pengelolaan dan kepemilikan atau bisnis
entitas produk seperti sifat bisnis, lokasi bisnis, dsb.
Sumber-sumber yang tersedia bagi auditor untuk memahami pengendalian
internal klien dan menilai resiko pengendalian :
1. Struktur organisasi
2. job desk (struktur tanggung jawab)
3. Siklus bisnis perusahaan atau alur bisnis perusahaan (hal ini dapat dilihat dalam
bentuk flowchart)
4. Auditor dapat memberikan kuesioner kepada klien
Sumber-sumber tersebut masih dapat bertambah lagi apabila sumber-sumber di
atas masih belum memberikan pemahaman yang memadai bagi auditor terhadap
sistem pengendalian internal klien.
Selain itu dalam SA Seksi 318, Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri
dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh:
a. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
b. Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur,
personel operasi senior)
c. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan
review terhadap laporan auditor intern.
d. dll
2. - Kondisi lingkungan bisnis PT Maju Makmur sangat mendukung untuk memiliki
pengendalian internal yang kuat. Hal ini terlihat pada alur prosedur perusahaan
dalam pengakuan pendapatan yang dibuat cukup ketat untuk menghindari
terjadinya kecurangan. Baik pengakuan secara pendapatan maupun pengeluaran
dan penerimaan-pendapatan kas Distributorship.
- Perusahaan sudah memiliki kebijakan penilaian resiko yang baik. Hal tersebut
terlihat dalam pengakuan pendapatan dimana Agus Kuncoro selaku asisten
presiden melakukan pengecekan terhadap umur saldo piutang. jika pelanggan
berada dalam daftar pelanggan yang diterima, tidak melebihi batas kredit, dan
tidak memiliki keterlambatan pembayaran, maka faktur penjualan akan
ditandatangani. Ini menunjukkan bahwa Perusahaan tidak mau mengambil resiko
terhadap piutang yang tidak dapat ditagih.
- Manajemen membuat sistem otorisasi terhadap dokumen yang berkaitan dengan
pengakuan pendapatan maupun pengeluaran kas
- Sistem komunikasi dan informasi perusahaan telah memadai.
Kelemahan :
Perusahaan masih belum mempunyai proses untuk mengawasi kualitas
pelaksanaan pengendalian internal dari waktu ke waktu karena dalam dokumen
yang dilampirkan tidak dijelaskan mengenai hal tersebut.
3.Setelah melakukan penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian, auditor dapat
melakukan:
1) penaksiran risiko pengendalian pada tingkat maksimum untuk beberapa atau
semua asersi karena yakin bahwa pengendalian tidak berkaitan dengan suatu
asersi, kemungkinan tidak efektif, atau karena evaluasi terhadap efektivitasnya
akan tidak efisien.
Penaksiran pengendalian intern di bawah tingkat maksimum mencakup:
- Pengidentifikasian pengendalian khusus yang relevan dengan asersi
khusus yang kemungkinan mencegah atau mendeteksi salah saji material
dalam asersi tersebut.
- Pelaksanaan pengujian pengendalian untuk mengevaluasi efektivitas
pengendalian tersebut.
Entitas yang pengendalian internnya kompleks, auditor harus mempertimbangkan
penggunaan bagan alir (flowchart), kuesioner, atau tabel keputusan yang
memudahkan penerapan pengujian atas desain.
2) Pengujian yang dilakukan pada prosedur permintaan keterangan dari pegawai
yang semestinya, inspeksi atas dokumen, laporan, atau electronic files yang
menggambarkan kinerja pengendalian; pengamatan terhadap penerapan
pengendalian, dan pengulangan penerapan pengendalian oleh auditor.
3) Kesimpulan yang dicapai dari hasil penaksiran risiko pengendalian disebut
dengan tingkat risiko pengendalian taksiran. Auditor harus
mendokumentasikan dasar kesimpulannya tentang tingkat risiko pengendalian
taksiran.
4. Menurut PSA No. 69, Apabila auditor menaksir risiko pengendalian di bawah
tingkatan maksimum, ia harus memperoleh bukti audit yang cukup untuk
mendukung tingkat risiko pengendalian taksiran tersebut. Bukti audit sangat
bervariasi dalam memberikan keyakinan kepada auditor pada waktu
mengembangkan tingkat risiko pengendalian taksiran. Tipe bukti, sumber, ketepatan
waktu, dan keberadaan bukti lain yang berhubungan dengan kesimpulan yang dituju,
semuanya mempengaruhi tingkat keyakinan yang dapat diberikan oleh bukti audit.