PENDAHULUAN
Kegiatan logistik sudah ada sejak manusia masih di dalam kandungan, ketika lahir ke
dunia sampai dewasa bahkan ketika manusia dipanggil Sang Penciptapun masih memerlukan
logistik, bagaimana seorang bayi yang masih di dalam kandungan sudah memerlukan logistik
berupa asupan makanan dari ibunya, ketika bayi itu lahir logistik yang dibutuhkan lebih
banyak lagi seperti susu, pakaian, mainan bahkan ketika bayi itu sudah dewasa tetap
membutuhkan logistik yang lebih beragam macamnya sehingga kegiatan kehidupan sehari-
harinya dapat terlaksana. Setiap manusia baik ketika melakukan kegiatannya di rumah, kantor
serta organisasi sekalipun sangat memiliki unsur kegiatan logistik meskipun kadang-kadang
tidak selalu menggunakan istilah logistik. Kegiatan logistik di rumah contohnya seperti
cerita ini ketika orang tua memenuhi kebutuhan anak-anaknya baik untuk sandang, pangan
dan papan sehingga kebutuhan logistik keluarganya terpenuhi, Setiap hari Ayah pergi ke
kantor jam 6 pagi dan pulang jam 4 sore untuk bekerja mencari nafkah sebelum ke kantor
ibu menyiapkan logistik yang diperlukan Ayah misalnya tas kantor beserta peralatannya serta
bekal makan siang sedangkan Ibu pada saat Ayah pergi bekerja dan Anak-anak pergi ke
sekolah menyiapkan semua logistik yang diperlukan pada saat Suami dan Anak-anaknya
pulang seperti Makanan, pakaian dan lain-lain. Sedangkan di Kantor setiap bagian
memerlukan logistik yang berbeda, seperti bagian keuangan memelukan logistik seperti
peralatan hard ware dan soft ware, kertas, peralatan alat tulis untuk mendukung kegiatan
keuangannya berbeda dengan bagian transportasi logistik yang diperlukan seperti kendaraan
roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) dan peralatan tehnisnya jadi bagaimana mengelola dan
mengatur kebutuhan peralatan kantornya dengan baik sehingga logistik terpenuhi sesuai
dengan yang telah direncanakan. Kegiatan pengelolaan dan pemenuhan kebutuhan inilah
1
Kegiatan logsitik yang tradisional tersebut kemudian berkembang menjadi lebih luas
lagi, di mana kebutuhan akan logistik ini tidak saja hanya mengenai kebutuhan seorang
keluarga seperti contoh di atas akan tetapi berkembang dan meluas terhadap kebutuhan
logistik terhadap seluruh lapisan masyarakat dari suatu bangsa atau Negara. Segenap lapisan
masyarakat Indonesia misalnya membutuhkan pula akan terpenuhinya keperluan logistik bagi
mereka. Pada masa sekarang ini manajemen logistik dalam perkembangannya menuju pada
mempunyai hubungan yang erat dengan tersedianya perlengkapan dan peralatan yang akan
digunakan. Perlengkapan dan peralatan yang tersedia yang akan digunakan untuk
sehingga pembangunan itu bisa berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah Indonesia merdeka kegiatan pembangunan dilaksanakan diseluruh daerah
yang ada di Indonesia, semakin meningkatnya kegiatan pembangunan berati semakin banyak
peralatan dan perlengkapan barang yang dibutuhkan dan semakin beragam jenis peralatan
dan perlengkapan barang yang akan digunakan serta semakin majunya tekhnologi yang
perlengkapan dan peralatan semakin rumit dan tidak mudah, semakin banyak masalah
masalah serta hambatan yang akan muncul. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan dan
penggunaan yang lebih teliti, lebih hati hati dan lebih serius. Agar tidak terjadi hal hal
menimbulkan pemborosan ;
- Tidak menghargai nilai suatu barang seperti peralatan ;
- Administrasi yang tidak tertib
2
Berdasarkan kenyataan diatas maka peranan pengelolaan peralatan dan perlengkapan
Pembinaan dan pelatihan dalam pengelolaan peralatan dan perlengkapan tidak bisa
berjalan sendiri karena berkaitan erat dengan bagian-bagian lainnya. Oleh karena itu
lainnya seperti Pimpinan, Staf atau yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam
Bentuk ruang lingkup dan sifat administrasi yang diperlukan berbeda dari zaman ke
zaman, masyarakat ke masyarakat yang lain, satu waktu dan kondisi ke lain waktu, tujuan
yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan yang berlain-lainan dan kecerdasan yang beraneka
ragam.
BAB II
PENGERTIAN UMUM MANAJEMEN LOGISTIK
3
2.1. Sejarah Manajemen Logistik
Secara etimologi, logistik berasal dari bahasa yunani kuno yaitu logstikos artinya
pandai yang artinya pandai dalam menghitung atau memperkirakannya. Istilah ini sudah
dipakai sejak lama dan mulai terkenal setelah perang dunia ke II yaitu ketika Amerika Serikat
memakai kembali istilah tersebut dalam organisasi angkatan perangnya, bahkan tentara
Romawi telah lebih dulu mempergunakan istilah logistik itu. Pada era globalisasi istilah ini
Berikut ini adalah perkembangan manajemen logistik dari tahun 1950 sampai sesudah
a. Tahun 1950
logistik. Baik komputer maupun teknik teknik kuantitatif telah digunakan secara
udara. Total biaya yang dikemukakan sebagai suatu ukuran dari seluruh
4
Pendekatan sistim ini pada khususnya menyoroti kelemahan penanganan
terhadap pusat kegiatan logistik sebagai daerah usaha yang terpisah. Jika
dinilai dari sudut pandangan sistim, maka logistik terpadu ini menciptakan
Untuk mengembangkan suatu sistim logistik yang efektif dan efisien, maka
serendah mungkin.
pengakuan bahwa aktivitas dan tanggung jawab logistik itu jarang yang
biaya besar terjadi akibat praktek praktek masing masing perusahaan yang
Periode ini merupakan periode pengujian terhadap relevansi, dimana kurun waktu
5
logistik. Perhatianpun semakin dipusatkan kepada hasil hasil operasi karena
Periode tahun 1970 sampai tahun 1978 merupakan perubahan periode prioritas.
Dalam periode prioritas ini pihak manajemen mulai merumuskan rencana terhadap
dan bukan hanya merencanakan operasi untuk bereaksi terhadap permintaan pasar.
Perkembangan logistik pada arah pengelolaan manajemen logistik terpadu. Hal ini
material seperti bahan baku, suku cadang, barang jadi yang dikaitkan dengan
distribusi fisik;
dapat dihindarkan;
sistim logistik yang didesain dengan baik. Pola dominan manufaktur adalah
pembuatan produk yang berkualitas, ukuran yang tepat, warna yang menarik,
kuantitas yang sesuai, kepemimpinan biaya dan harga yang cukup bersaing.
6
kegiatan penyimpanan, pengangkutan, pemeliharaan, pembungkusan dan
5. Faktor yang cukup penting bagi logistik terpadu adalah bahwa kebutuhan misi
logistik sekarang dan masa yang akan datang tidak cukup dapat dipenuhi oleh
sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen :
Sebagai Seni (Art) perencanaan, kepemimpinan, komunikasi & segala sesuatu yang
menyangkut manusia.
7
Logistik pada era globalisasi lebih luas tidak hanya mencakup masalah logistik di
Sedangkan Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
Logistik modern yaitu proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan
penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para suplaier, diantara fasilitas-
Tahun 2010 tentang Pedoman Penghapusan Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana
Logistik adalah segala sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri atas sandang, pangan, dan papan atau
turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang yang habis pakai atau
Menurut H. Subagya M.S. (1990) Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan
efisien apabila 7 (tujuh) fungsi manajemen logistiknya yaitu fungsi perencanaan dan
Kegiatan logistik baru akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila setiap fungsi
8
fungsi penghapusan dan fungsi pengendalian dilaksanakan sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
manusia mengelola dan mengatur logistik dalam kehidupan sehari-harinya atau bagaimana
organisasi yang merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
dapat mengelola, mengurus dan mengatur logistik yang tersedia sehingga dapat digunakan
a. Perbekalan (Supplies);
b. Peralatan (Equipment);
c. Perlengkapan;
d. Material (Materials);
e. Materiil;
f. Barang.
9
Manajemen sangat berperan dalam logistik sektor Publik yaitu :
Manusia tidak dapat bekerja sendiri dan kemampuan manusia untuk bekerja ada
batasnya sedangkan keinginan dan kebutuhan manusia tidak terhingga sehingga terjalinlah
suatu kerjasama dengan cara membagi pekerjaan, tugas, kewajiban, hak, wewenang, dan
tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan oleh karena itu pekerjaan yang dikerjakan
secara bersama-sama akan terasa lebih ringan dan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan dan tujuan yang diinginkan dalam suatu organisasi dapat tercapai
dengan baik.
a. Suatu organisasi akan berjalan dengan baik jika manajemennya dikelola secara
baik ;
b. Manajemen dapat meningkatkan kemampuan yang ada dengan sumber daya yang
tersedia ;
10
Faktor manusia merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian suatu
itu sehingga tampa adanya manusia maka tidak akan terjadi suatu kegiatan.
b. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan, Karena dengan
uang itulah kita bisa mendanai biaya operasional dan Logistik yang dibutuhkan
jika bahan-bahan yang digunakan kualitasnya baik dan manusianya juga bisa
plastik.
d. Machines (Mesin)
pengaman (Laminating).
e. Methods (Metode)
E-KTP merupakan Metode pembuatan KTP dengan cara elektronik sehingga
dengan hanya satu KTP dapat memuat dokumen kependudukan secara elektronik
yang di dalamnya terdapat sistim keamanan atau pengendalian baik dari sisi
nasional. Dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan maka pekerjaan akan
11
pelaksanaan suatu kerja maka semuanya dapat terlaksana jika didukung dengan
fasilitas-fasilitas yang tersedia serta uang, Yang paling penting adalah manusianya
f. Market (Pasar)
masyarakat dimana masyarakat sudah terbiasa dengan sistim KTP bukan elektronik
ditargetkan pada akhir tahun 2012 tercapai 172 juta penduduk sudah memeiliki E-
KTP. Berhasil tidaknya program E-KTP terlihat dari berapa banyak masyarakat
yang sangat penting dalam berhasil tidaknya program tersebut karena apabila tidak
a. Planning ( Perencanaan )
Perencanaan yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan
terlebih dahulu pada suatu jangka waktu periode tertentu serta tahapan/langkah2
12
b. Organizing (Organisasi)
Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
1. Pembagian kerja;
2. Departementalisasi;
6. Saluran komunikasi;
7. Penggunaan komite;
dihindarkan;
c. Actuating (Pengarahan)
d. Controlling (Pengawasan)
13
Pengawasan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-
tujuan perusahaan.
yang direncanakan.
menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari
14
manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan
mestinya.
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah
aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik)
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh
15
b). Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis);
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang
umum yaitu :
1. Standar phisik;
2. Standar moneter;
3. Standar waktu.
dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan
sampel;
Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan
16
yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting
dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan
menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri
perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan
hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana
atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan
17
apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan
sistem penga-wasan.
5. Komunikasi
BAB III
FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK
3.1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
18
3.1.1. Fungsi Perencanaan
Agar perubahan dapat berkembang kearah yang lebih baik maka perlu adanya cara -
cara yang terencana dan memuat keinginan serta usaha dalam bentuk rumusan dasar dan
Perencanaan adalah Proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan dan harus
masalah tertentu.
organisasi ke arah yang lebih baik karena dengan rencana itulah yang menjadi panduan
terlaksananya kegiatan itu, dimana di dalam rencana itu terdapat hal-hal pokok seperti sistim,
tugas, waktu, tujuan serta perkiraan-perkiraan yang akan dicapai pada masa yang akan
datang.
cenderung semakin beragam dan kompleks, akan sangat sulit dalam pengendaliannya apa bila
tidak didasari dengan perencanaan yang baik. Perencanaan akan lebih baik dengan adanya
penyimpangan.
19
Kadang-kadang perencanan kebutuhan tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan karena adanya masalah-masalah yang timbul baik faktor internal maupun
eksternal, oleh karena itu para perencana hendaknya memperhatikan sebaik-baiknya tentang
Suatu rencana perlu di analisa sebaik-baiknya sebelum rencana itu dilaksanakan dan
rencana itu harus mendapatkan persetujuan, dukungan, dan kerja sama dari seluruh pihak
yang berkepentingan dengan rencana itu. Apabila rencana itu tidak didukung dan tidak ada
kerja sama maka rencana itu tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan bahkan tidak
1. Rencana jangka panjang (long term plan) perodenya lebih dari 5 (lima ) tahun;
2. Rencana jangka menengah (middle term plan) periodenya antara 2 (dua) sampai 5
(lima) tahun;
3. Rencana jangka pendek ( short term plan) peride antara 1 (satu) sampai dengan 2
(dua) tahun.
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan yaitu tentang keinginan atau kebutuhan
lanjut dan memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang
diketahui faktor2 lingkungan Intern dan Ekstern untuk mencapai tujuan atau yang
20
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan yaitu
keputusan;
2. Perencanaan dilakukan untuk mencapai Positif Benefits adalah meningkatnya
masalah2 utama;
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasional lebih jelas;
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
5. Menyarankan cara pemberian perintah untuk menjalankan operasional;
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi;
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti;
9. Menghemat waktu, usaha dan dana.
kontribusinya;
2. Perencanaan cenderung menundang kegiatan;
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan inovasi;
4. Kadang2 hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individu dalam
21
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang
barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan
Negara/Daerah.
anggaran untuk kebutuhan baru (new initiative) dan angka dasar (baseline) serta penyusunan
berpedoman pada:
a. standar barang;
c. standar harga.
Standar barang dan standar kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah, ditetapkan oleh:
22
b. Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah setelah berkoordinasi
pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri. Standar harga ditetapkan sesuai dengan
Pengguna Barang menghimpun usul rencana kebutuhan barang yang diajukan oleh
Pengelola Barang melakukan penelaahan atas usul rencana kebutuhan Barang Milik
Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dan menetapkannya sebagai rencana kebutuhan
23
Perencanaan kebutuhan barang milik daerah disusun oleh masing - masing unit sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKASKPD) dengan
memperhatikan standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah dan standarisasi
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2016 Kegiatan Perencanaan
a. Kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan didasarkan atas beban tugas dan
kualitas, kapasitas dan bentuk yang memudahkan dalam hal pengadaan dan
perawatan, yang berlaku untuk suatu jenis barang dan untuk suatu jangka
waktu tertentu.
menghimpun:
a. Rencana kebutuhan barang milik daerah untuk satu tahun anggaran yang
harga;
24
c. Standarisasi disusun oleh Panitia dan/atau Konsultan yang ditetapkan dengan
Tahapan kegiatan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
menyusun kebutuhan barang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
melalui pembantu pengelola untuk meneliti dan menyusun menjadi Rencana Daftar
d. Setelah APBD, ditetapkan setiap SKPD menyusun Daftar Rencana Tahunan Barang
e. Berdasarkan rencana tahunan barang dari semua SKPD, diteliti dan dihimpun
menjadi Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) untuk satu tahun
anggaran;
25
Penentuan kebutuhan merupakan perincian dari perencanaan dan merupakan dasar
serta pedoman dalam melakukan suatu tindakan dibidang kebutuhan peralatan dan
perlengkapan.
b. Persyaratan Proyek : Faktor ini mencakup tujuan (obyektif) proyek dalam waktu
Yaitu Tekhnologi yang menggunakan tenaga gerak yang berasal dari tenaga
manusia dan sama sekali tidak atau sedikit saja yang menggunakan alat-alat
26
2. Pemilihan komposisi barang alat yang dibutuhkan;
3. Penggantian barang/alat;
4. Perkembangan Tekhnologi.
sejauh mungkin dapat dipenuhi sendiri tampa tergantung pada bantuan luar.
7. Data-data pelayanan purna jual (after sales service); oleh tiap-tiap manufacture
untuk membeli);
27
i. Perkembangan Politis : perlu diperhatikan dengan pengertian keputusan politis
Keuntungannya :
dipindah2kan lokasinya;
3) Dapat segera disediakan atau digunakan (ready for use) pada saat dibutuhkan.
Kerugiannya :
rendah;
penggantian lambat.
Dalam menetapkan suatu kebutuhan dapat disimpulkan beberapa masalah pokok yaitu
a. Apakah yang dibutuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat (the
b. Berapa yang dibutuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang
c. Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat (the right time);
d. Di mana dibutuhkan (when) untuk menentukan tempat yang tepat (the right place);
28
e. Siapa yang mengurus dan siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan
f. Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepat (the right
processing);
g. Mengapa dibutuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang diambil benar-
H. Subagya M.S (1990) Penganggaran (budgeting) adalah semua kegiatan dan usaha
untuk merumuskan perincian penemuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu, yaitu
skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang
berlaku baginya
penentuan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan (adjust) dengan besarnya
memuat banyaknya barang, nama barang, waktu dan jumlah biaya yang diperlukan;
yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat
diandalkan (reliable).
Apabila segala perencanaan dan penentuan kebutuhan telah dicek berulang kali dan
diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan maka
29
penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi kecuali dalam keadaan memaksa agar
terganggu karenanya.
a. Anggaran Pembelian;
Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 (tiga puluh empat
meningkatnya pembangunan secara otomatis kegiatan logistik juga akan meningkat maka
Pengadaan merupakan salah satu fungsi di dalam kegiatan logistik yang memerlukan
perhatian khusus baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan pengadaan karena
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah mengalami beberapa
perubahan (revisi) sebanyak 4 (empat) kali, yaitu melalui Peraturan Presiden Nomor 35
Tahun 2011 (perubahan pertama), Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (perubahan
30
kedua), Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 (perubahan ketiga) dan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 (perubahan keempat). Diharapkan dengan adanya Peraturan
peningkatan belanja Pemerintah yang berdampak positif pada pembangunan Negara dan
H.Subagya M.S. (1990) Pengadaan ialah segala kegiatan dan usaha untuk menambah
dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. (Termasuk di dalamnya usaha
untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi).
a. Pembelian
Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
organisasi membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk
pihak.Setelah transaksi jual beli ini selesai, barang/perbekalan yang telah dibeli
menjadi hak milik organisasi. Pengadaan perbekalan dengan cara pembelian ini
juga harus didasarkan atas suatu perjanjian tertulis. Cara seperti ini, khususnya
untuk jenis mesin, ditinjau dari segi ekonomi perusahaan menguntungkan, karena:
31
b. Dalam waktu tertentu mesin dapat diganti yang lebih baru oleh pihak yang
kemacetan-kemacetan mesin.
c. Peminjaman
Meminjam merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari
apapun. Pemenuhan kebutuhan dengan cara ini hendaknya dilakukan hanya untuk
pengadaan ini sebaiknya harus disertai dengan suatu perjanjian serah terima,
sebab hal ini menyangkut pada pemindahan hak dan perubahan milik, baik bagi
organisasi dari pihak lain. Pemilihan cara pengadaan perbekalan ini harus
berlebihan atau perbekalan yang dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna
membuat sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja
32
tertentu. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektivitas dan
satu unit perbekalan maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di
tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit perbekalan, dan pada
akirnya satu atau beberapa unit perbekalan tersebut dapat dioperasikan, dan
memperoleh Barang/Jasa.
a. Swakelola; dan/atau
b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
a. Barang;
b. Pekerjaan Kontruksi;
c. Jasa Konsultasi; dan
d. Jasa Lainnya.
33
Pada Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
dan energy;
4. Jasa Keahlian Profesi seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa
dan kependudukan;
f. Jasa penerangan, iklan/reklame, film dan pemotretan;
g. Jasa percetakan dan penjilidan;
h. Jasa pemeliharaan/perbaikan;
i. Jasa pembersihan, pengendalian hama (pest control) dan fumigasi;
j. Jasa pengepakan, pengangkutan, pengurusan, dan penyampaian barang;
k. Jasa penjahitan/konveksi;
l. Jasa impor/ekspor;
m. Jasa penulisan dan penerjemahan;
n. Jasa penyewaan;
34
o. Jasa penyelaman;
p. Jasa akomodasi;
q. Jasa angkutan penumpang;
r. Jasa pelaksanaan transaksi instrument keuangan;
s. Jasa penyelenggara acara (event organizer);
t. Jasa pengamanan;
u. Jasa layanan internet;
v. Jasa pos dan telekomunikasi;
w. Jasa pengelolaan asset;
x. Jasa pekerjaan survei yang tidak membutuhkan telaahan tenaga ahli.
dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu
yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai
Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia
35
secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya
Pada Pasal 6 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Etika Pengadaan
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa;
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada
36
siapapun yang diketahui atau patut di duga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 pada Pasal 7 tentang Organisasi Pengadaan
1. PA/KPA ;
2. PPK ;
1. PA/KPA ;
2. PPK ;
Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat sebagaimana disebut pada ayat (a) dan
37
c. PPK dapat dibantu oleh tim pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
undangan.
Pada Pasal 8 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang tugas pokok dan
K/L/D/I;
c. Menetapkan PPK;
d. Menetapkan Pejabat Pengadaan;
e. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;
f. Menetapkan :
1. Pemenang pada Pelelangan atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk
miliar rupiah).
undangan;
Barang/Jasa.
38
Selain tugas pokok dan kewenangan Pengguna Anggaran dapat :
Sayembara/Kontes.
Menurut Pasal 9 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 atas dasar pertimbangan
b. PA pada Pemerintah Daerah mengusulkan 1 (satu) atau beberapa orang KPA kepada
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 pada Pasal 10 tentang Kuasa Pengguna
Anggaran yaitu :
b. KPA pada Pemerintah Daerah merupakan Pejabat yang ditetapkan oleh Kepala
c. KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan ditetapkan oleh PA pada
Pada Pasal 11 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Pejabat Pembuat
39
a. Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi :
1. Spesifikasi rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi :
2. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) ; dan
3. Rancangan Kontrak.
(SPK)/Surat Perjanjian;
Barang/Jasa.
Pada Pasal 11 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Pejabat Pembuat
40
c. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu
Barang/Jasa.
sebagai berikut :
Pengadaan Barang/Jasa;
1. Memiliki Integritas;
melaksanakan tugas;
41
1. Berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu (S1) dengan bidang keahlian
2. Memiliki pengalaman paling kurang 2 (dua) tahun terlibat secara aktif dalam
tugas/pekerjaannya.
Pada Pasal 14 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Unit Layanan
Pengadaan yaitu :
Daerah/Pimpinan Institusi.
Pada Pasal 17 Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Anggota Kelompok
42
f. Memiliki sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan kompetensi
pascakualifikasi;
masuk;
1. Menjawab sanggahan;
b). Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
43
1. Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk :
Jasa Konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah);
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 pada Pasal 19 tentang Penyedia
berikut :
kegiatan/usaha;
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknik dan manajerial untuk
menyediakan Barang/Jasa;
c. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa
44
e. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
Usaha Kecil, dan Koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang
N adalah jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
j. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
laporan bulanan PPH Pasal 21, PPH Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal
45
25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
a. Pelelangan
nilainya sama dengan nilai Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
b. Penunjukan Langsung
sampul;
c. Pengadaan Langsung
46
1. Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Barang yang bernilai
sebagai berikut :
d. Kontes
teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli dengan member nilai terhadap kriteria
a. ULP memilih satu dari tiga metode penyampaian dokumen pengadaan, yaitu :
Metode satu sampul lebih tepat digunakan untuk pengadaan yang bersifat
sederhana dan spesifikasi teknisnya jelas atau pengadaan dengan standar harga
47
yang telah ditetapkan pemerintah atau pengadaan yang spesifikasi teknis atau
Metode dua sampul digunakan dalam hal diperlukan evaluasi teknis yang lebih
penawaran harga.
peralatannya; dan/atau
sampul.
ULP memilih metode evaluasi yang paling tepat untuk pengadaan dari 3 (tiga) metode
yaitu :
Evaluasi penawaran dengan sistim gugur dapat dilakukan untuk hampir seluruh
1. Evaluasi Administrasi
48
b). Evaluasi administrasi dilakukan terhadap kelengkapan dan keabsahan syarat
2. Evaluasi Teknis
persyaratan administrasi;
b). Evaluasi teknis dilakukan terhadap pemenuhan syarat teknis yang ditetapkan
c). Bila menggunakan nilai ambang batas lulus, evaluasi teknis dilakukan
d). Hasil evaluasi teknis menghasilkan dua kesimpulan yaitu memenuhi syarat
3. Evaluasi Harga
b). Berdasarkan hasil evaluasi harga, ULP membuat daftar urutan penawaran
49
Urutan proses penilaian dengan sistim ini adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi Administrasi
(skor) terhdap unsur unsur teknis dan harga penawaran sesuai dengan kriteria
3. Bila menggunakan nilai ambang batas lulus, hal ini harus dicantumkan dalam
atas atau sama dengan nilai di atas atau sama dengan nilai ambang batas lulus;
4. Rincian unsur dan sub unsur beserta besaran bobot teknis dan harga, tata cara,
50
6. ULP menetapkan calon pemenang berdasarkan urutan penawaran yang
Penyimpanan menurut H. Subagya M.S. (1990) merupakan suatu kegiatan dan usaha
ruang penyimpanan.
a. Gudang Terbuka
1. Gudang Terbuka yang tidak diolah yaitu berupa satu lapangan terbuka yang
efisien.
b. Gudang Semi Tertutup merupakan kombinasi antara penyimpanan terbuka dan
tampa dinding2 samping dan dinding2 ujung yang lengkap dan digunakan untuk
beratap dinding samping dan dinding ujung.Gudang tertutup yang serba guna
1. Gudang Transit;
2. Gudang Serba Guna;
51
3. Gudang Kedap Udara;
4. Gudang Pendingin;
5. Tangki Kering;
6. Gudang Penyimpanan Tahan Api;
7. Dangau Orang eskimo.
pengurusan barang persediaan agar setiap waktu diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan
tepat.
persediaan yang ada didalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi
kebutuhan;
d. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yang ada di gudang.
menyimpan dan mengeluarkan barang milik daerah yang diangkat oleh pengelola untuk masa
1 (satu) tahun anggaran dan bertanggungjawab kepada pengelola melalui atasan langsung
nya.
Penyimpan barang dapat diangkat kembali pada tahun anggaran berikutnya dengan
52
dirangkap dengan pengurus barang sepanjang beban tugas/volume kegiatan tidak terlalu
besar.
penyimpan barang;
d. Mempunyai sifat dan akhlak yang baik, antara lain jujur, teliti, dan dapat
dipercaya.
sekaligus ditunjuk atasan langsung nya yang antara lain berkewajiban memberikan
pelaksanaannya, serta ditetapkan pula jumlah atau besarnya insentif bagi penyimpan barang
dimaksud.
dari:
1. Buku barang inventaris;
2. Buku barang pakai habis;
3. Buku hasil pengadaan;
4. Kartu barang;
5. Kartu persediaan barang.
53
c. Menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang dan pengeluaran/ penyerahan
atasan langsungnya;
barang yang diurusnya dari kerugian, hilang, rusak atau dicuri dan sebab lainnya;
sekali, yang menyebutkan dengan jelas jenis jumlah dan keterangan lain yang
i. Dalam hal penyimpan barang karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan
pegawai lainnya dilakukan oleh Pengelola Barang atas usul Kepala SKPD.
Penyerahan tugas tersebut harus dibuat berita acara pemeriksaan gudang oleh
atasan langsung dan dibuat berita acara pemeriksaan serta dilaporkan kepada
Pengelola;
54
2. Penyimpan/pengurus barang yang akan meninggalkan tugas sementara, dapat
penyimpan/pengurus barang.
3. Penyerahan tugas tersebut harus dibuat berita acara pemeriksaan gudang oleh
atasan langsung dan dibuat berita acara pemeriksaan serta dilaporkan kepada
Penyaluran menurut H. Subagya M.S. (1990) merupakan suatu kegiatan dan usaha
untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan pemindahan barang dari satu
55
Penyaluran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
merupakan kegiatan untuk melakukan pengiriman barang dari gudang ke unit kerja.
(Lampiran5);
b. Berita Acara Pemeriksaan Barang (Lampiran 6);
c. Berita Acara Penerimaan Barang (Lampiran 7);
d. Buku Penerimaan Barang (Lampiran 8);
e. Buku Pengeluaran Barang (Lampiran 9);
f. Buku Barang Inventaris (Lampiran 10);
g. Buku Barang Pakai Habis (Lampiran 11);
h. Kartu Barang (Lampiran 12);
i. Kartu Persediaan Barang (Lampiran 13);
j. Laporan Semester tentang Penerimaan dan Pengeluaran Barang Inventaris
(Lampiran 14);
k. Laporan Semester tentang Penerimaan dan Pengeluaran Barang Pakai Habis
(Lampiran 15);
l. Bukti Pengambilan Barang dari Gudang (Lampiran 16); m. Berita Acara Serah
56
a. Ketepatan jenis dan spesifikasi perbekalan yang disampaikan
Kegiatan ini dilakukan agar secara fungsional dapat mencapai batas yang optimal,
baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan, disamping
dilihat dari nilai efisiensi, baik ditinjau dari sisi waktu, tenaga maupun finansial.
Hal ini terkait dengan pertimbangan pelaksanaan program efisiensi unit kerja dan
Hal ini bertujuan agar aktivitas unit kerja tertentu tidak terganggu atau berhenti
Hal ini dapat mengakibatkan tidak berjalannya kegiatan operasional suatu unit
kerja tertentu. Tentu ini juga akan mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi
Guna mendukung kelancaran aktivitas suatu unit kerja dalam organisasi hendaknya
barang yang disampaikan ke unit kerja merupakan barang yang siap pakai (ready
for use)sehigga kondisi barang tersebut harus dalam keadaan baik, bukan
Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu dalam
kedaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan
57
dilakukan terhadap barang inventaris yang sedang dalam unit pemakaian, tanpa merubah,
menambah atau mengurangi bentuk maupun kontruksi asal, sehingga dapat dicapai
pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan baik dari segi unit pemakaian maupun
H. Subagya M.S. (1990) Pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja dengan
d. Penghematan anggaran.
b. Menjaga kualitas produksi yang tepat guna,memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
a. Preventive maintenance
58
Yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah
b. Corrective maintence
Yaitu kegiatan pemeliharaan setelah timbul atau pada saat timbul kerusakan sering
a. Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari hari oleh Unit
dan
pembebanan anggaran.
penguasaannya;
59
d. Dalam hal Barang Milik Negara/Daerah dilakukan Pemanfaatan dengan Pihak Lain,
mitra Kerja Sama Pemanfaatan, mitra Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna,
e. Kuasa Pengguna Barang wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang yang
f. Pengguna Barang atau pejabat yang ditunjuk meneliti laporan dan menyusun daftar
hasil pemeliharaan barang yang dilakukan dalam 1 (satu) Tahun Anggaran sebagai
Negara/Daerah.
Barang yang dipelihara dan dirawat adalah barang inventaris yang tercatat dalam
buku inventaris
pekerjaan yang akan dilaksanakan terhadap barang inventaris, yang dengan tegas
dan secara tertulis memuat macam/jenis barang, jenis pekerjaan, banyaknya atau
60
3. Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang disampaikan kepada Pengelola melalui
Kepala SKPD dan diajukan pada waktu dan menurut prosedur yang ditetapkan,
Pengelola.
barang;
61
1. Pekerjaan pemeliharaan barang yang akan diterima harus dilakukan
peralatan) dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang untuk membebaskan pengguna barang (logistik dan peralatan) dari tanggung
jawab administrasi dan fisik logistik dan peralatan yang berada dalam penguasaannya.
Penghapusan meliputi:
a. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna;
c. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
dilakukan dalam hal Barang Milik Negara/Daerah sudah tidak berada dalam
62
e. Dikecualikan dari ketentuan mendapat persetujuan Penghapusan dari Pengelola
dihapuskan karena:
2. Pemindahtanganan; atau
3. Pemusnahan.
Barang;
Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah.
63
Penghapusan tersebut di atas, dengan menerbitkan Keputusan Kepala Daerah tentang
sebagai berikut:
berikut :
sebagainya;
e) Selisih kurang dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/susut
dalam penyimpanan/pengangkutan.
yang diperoleh;
64
b) Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/atauPengurus Barang;
c) Mati, bagi tanaman atau hewan/ternak.
d) Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga ( force majeure ).
Penghapusan barang milik Daerah berupa barang tidak bergerak seperti tanah
persetujuan DPRD, sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau
bangunan sampai dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah) dilakukan oleh
Barang milik daerah yang rusak, hilang, mati (hewan dan tanaman), susut, berlebih
dan tidak efisien lagi supaya dilaporkan kepada Kepala Daerah melalui pengelola. Laporan
tersebut harus menyebutkan nama, jumlah barang, lokasi, nomor kode barang, nilai barang
Kepala Daerah membentuk Panitia Penghapusan Barang milik Daerah yang susunan
dipandang perlu.
Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan melampirkan
data kerusakan, laporan hilang dari kepolisian, surat keterangan sebab kematian dan lain-lain.
65
Selanjutnya Pengelola mengajukan permohonan persetujuan kepada Kepala Daerah
mengenai rencana penghapusan barang dimaksud dengan melampirkan Berita Acara hasil
Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga menetapkan cara penjualan dengan cara
lelang umum melalui Kantor Lelang Negara atau lelang terbatas dan/atau
Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak dapat
dipergunakan lagi seperti alat Kantor dan Alat Rumah Tangga yang sejenis termasuk
kendaraan khusus lapangan seperti Alat Angkutan berupa kendaraan Alat Berat, Mobil
Jenazah, Truk, Ambulance atau kendaraan lapangan lainnya ditetapkan penghapusannya oleh
a. Penghapusan barang milik daerah dilakukan dalam hal barang tersebut sudah
barang dimaksud :
pindahtangankan;
66
2. Alasan lain sesuai peratuan perundang-undangan.
Penghapusan gedung milik daerah yang harus segera dibangun kembali (rehab total)
sesuai dengan peruntukan semula serta yang sifatnya mendesak dan membahayakan,
a. Rusak berat yang disebabkan oleh kondisi konstruksi bangunan gedung sangat
tersebut;
b. Rusak berat yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir,
Pengendalian merupakan usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar
pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
maksud agar tujuan tertentu dapat dicapai secara efisien dan efektif.
cara pelaksanaan dari suatu rencana,program proyek dan kegiatan (disamping manajemen
lainnya) baik dengan pengaturan dalam bentuk tata laksana yaitu : manual, standar, kriteria,
norma, instruksi dan lain-lain prosedur ataupun melalui tindakan turun tangan untuk
memungkinkan optimal dalam penyelenggaraan suatu rencana, program, proyek dan kegiatan
67
3.8.1.Bentuk Kegiatan Pengendalian
rencana;
c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasikan permasalahan serta
3.8.2.Sarana Pengendalian
a. Struktur Organisasi
Agar dapat melaksanakan pengendalian seefektif mungkin, maka harus jelas
tugas pokok dan ruang lingkup organisasi suatu unit, jelas wewenang dan
sehingga dengan demikian jelas mana yang harus dilaksanakan dan mana yang
lengkap, dapat dipercaya dan modern dapat lebih membantu pengendalian yang
68
Personil yang berdisiplin, cakap dan trampil sangat meringankan beban
organisasi.
d. Peralatan
Peralatan yang dimaksud tidak selalu harus berwujud barang fisik seperti alat-alat
bantu dan lain-lain tapi bisa merupakan suatu buku petunjuk, standar-standar dan
kegiatan sbb :
69
c. Evaluasi : Menyangkut kegiatan-kegiatan memonitor,menilai dan membentuk
Kebutuhan Sistim Informasi Logistik tersebut secara menyeluruh akan tercemin pada
stock);
70
2. Petunjuk penyediaan dan kebutuhan di kemudian hari ( Profisioning and
direction);
untuk :
a. Sebelum adanya organisasi yang mantap bagi unit yang ada sangkut pautnya
prosedur-prosedur secara konsukuen. Oleh karena itu ruang lingkup dari pada
dahulu;
b. Apabila penyediaan dana terbatas sehingga penggunaan peralatan pengendalian
71
c. Apabila personil yang akan menyelenggarakan fungsi ini belum memadai maka
yang diperlukan;
d. Apabila personil sudah tersedia tetapi pada unit-unit yang mempunyai hubungan
langkah yang searah.. Artinya pendidikan logistik bukan saja bagi petugas-petugas
logistik tetapi juga para pejabat lainnya perlu mengetahui betapa pentingnya
logistik;
e. Sensus barang merupakan dasar dan mutlak dilaksanakan dalam mendapatkan
digunakan sebagai sarana dan sumber informasi baik bagi Pimpinan,Staf dan para Pengawas.
Menurut Ditjen Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan bahan keterangan
72
c. Memberikan pedoman dalam fungsi penyimpanan dan penyaluran;
d. Memberikan petunjuk dalam rangka pemeliharaan peralatan dan perlengkapan;
e. Menyediakan data/informasi dalam menentukan barang lebih dan menghapus dari
menuju sasaran katalogisasi dan standardisasi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat.
3.8.7. Standardisasi
a. Suatu tingkat yang lebih tinggi dari inventarisasi dimana digunakannnya sarana
klasifikasi dan kodefikasi ialah tingkat katalogisasi. Ini berati bahwa tersedianya
pengujian dll.
b. Manfaat buku katalog bagi Fungsi Pengendalian
Keuntungan dari pada penggunaan standardisasi dan nomor kode yang terbaca
73
3.8.8. Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara/Daerah
c. Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang dapat meminta aparat pengawasan
intern Pemerintah untuk melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan dan
penertiban;
d. Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang menindaklanjuti hasil audit sesuai
Milik Negara pada unit yang membidangi pengelolaan Barang Milik Negara.
74
Barang Milik Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Pemantauan dan investigasi dapat ditindak lanjuti oleh Pengelola Barang dengan
Negara/Daerah;
Keuangan;
pengendalian atas Barang Milik Daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri.
75
BAB IV
SISTIM LOGISTIK NASIONAL
Sistem Logistik Nasional yang efektif dan efisien diyakini mampu mengintegrasikan
daratan dan lautan menjadi satu kesatuan yang utuh dan berdaulat, sehingga diharapkan dapat
menjadi penggerak bagi terwujudnya Indonesia sebagai negara maritim. Sistem logistik juga
memiliki peran strategis dalam mensinkronkan dan menyelaraskan kemajuan antar sektor
ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sekaligus
menjadi benteng bagi kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national economic
authority and security). Untuk itu peran strategis Sistem Logistik Nasional tidak hanya dalam
memajukan ekonomi nasional, namun sekaligus sebagai salah satu wahana pemersatu bangsa
Sejalan dengan itu, berdasarkan kondisi geografis Indonesia yang terdiri lebih dari
17.000 (tujuh belas ribu) pulau yang terbentang sepanjang 1/8 (satu per delapan) garis
76
khatulistiwa dengan kekayaan alam yang melimpah dan menghasilkan komoditas strategis
maupun komoditas ekspor. Kondisi ini semestinya mampu menjadikan Indonesia sebagai
supply side yang dapat memasok dunia dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
dan hasil industri olahannya, sekaligus menjadi pasar yang besar atau demand side dalam
rantai pasok global karena jumlah penduduknya yang besar. Sehingga dibutuhkan Sistem
Logistik Nasional yang terintegrasi, efektif dan efisien untuk mendukung terwujudnya
peranan tersebut.
Namun kenyataannya saat ini kinerja Sistem Logistik Nasional masih belum optimal,
karena masih tingginya biaya logistik nasional yang mencapai 27% (dua puluh tujuh persen)
dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan belum memadainya kualitas pelayanan, yang ditandai
dengan :
kualitas;
b. Masih adanya pungutan tidak resmi dan biaya transaksi yang menyebabkan
nasional;
e. Masih terjadinya kelangkaan stok dan fluktuasi harga kebutuhan bahan pokok
bahkan
f. Masih tingginya disparitas harga pada daerah perbatasan, terpencil dan terluar.
Index/LPI) oleh Bank Dunia yang dipublikasikan pada tahun 2010 posisi
Indonesia berada pada peringkat ke-75 dari 155 (seratus lima puluh lima)
negara yang disurvei, dan berada di bawah kinerja beberapa negara ASEAN
77
yaitu Singapura (peringkat ke-2), Malaysia (peringkat ke-29), Thailand
(peringkat ke-53).
Selain dihadapkan pada masih rendahnya kinerja logistik, Indonesia juga dihadapkan
pada tingkat persaingan antar negara dan antar regional yang semakin tinggi, dimana
persaingan telah bergeser dari persaingan antar produk dan antar perusahaan ke persaingan
antar jaringan logistik dan rantai pasok. Sementara itu Indonesia juga perlu mempersiapkan
diri menghadapi integrasi jasa logistik ASEAN pada tahun 2013 sebagai bagian dari pasar
tunggal ASEAN tahun 2015 dan integrasi pasar global. Persiapan tersebut perlu dirumuskan
dan dituangkan dalam suatu kebijakan yang terarah dan terintegrasi melalui kebijakan
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Tahun
pada akhir tahun 2010 telah menyusun rancangan Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik
(MP3EI) 2011-2025, Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 2011, serta berbagai perkembangan
lingkungan internal dan eksternal maka dipandang perlu untuk segera melakukan reviu guna
menyelaraskan dan menyempurnakan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional tersebut dengan
perkembangan terkini, yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Reviu Cetak
Biru Sistem Logistik Nasional ini dikoordinasikan oleh Kementerian Perekonomian yang
melibatkan berbagai instansi terkait yang tergabung dalam Tim Pengembangan Sistem
Logistik Nasional.
78
Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional
Sertifikasi Profesi, para praktisi, professional dan akademisi dibidang rantai pasok dan
logistik, dan asosiasi terkait dalam lingkup Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
serta dibantu oleh Kelompok Kerja Ahli. Cetak Biru Sistem Logistik Nasional perlu
ditetapkan di dalam Peraturan Presiden sebagai panduan dalam pengembangan logistik bagi
para pemangku kepentingan terkait serta koordinasi kebijakan dan pengembangan Sistem
Logistik Nasional.
Cetak Biru (blue Print) ini bukan merupakan rencana induk (master plan) tetapi lebih
menekankan pada arah dan pola pengembangan Sistem Logistik Nasional pada tingkat
kebijakan (makro) yang nantinya dijabarkan kedalam Rencana Kerja Pemerintah dan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga setiap tahunnya. Oleh karena itu, Sistem Logistik
Nasional diharapkan dapat berperan dalam mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangka
mewujudkan visi ekonomi Indonesia tahun 2025 (RPJPN) yaitu Mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur sehingga akan tercapai sasaran PDB
perkapita sebesar 14.250-15.500 (empat belas ribu dua ratus lima puluh hingga lima belas
ribu lima ratus) dolar Amerika pada tahun 2025, seperti pada Gambar 1.1 dibawah ini.
79
Gambar 1.1 Peran Sislognas Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional
Dengan demikian peran pokok Cetak Biru Sistem Logistik Nasional adalah
memberikan arahan dan pedoman bagi pemerintah dan dunia usaha untuk membangun
Sistem Logistik Nasional yang efektif dan efisien. Bagi pemerintah, Cetak Biru Sistem
Logistik Nasional diharapkan dapat membantu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dan koordinasi lintas kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah. Bagi dunia
usaha, Cetak Biru Sistem Logistik Nasional diharapkan dapat membantu pelaku usaha untuk
meningkatkan daya saingnya melalui penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi dengan biaya
yang kompetitif, meningkatkan peluang investasi bagi usaha menengah, kecil dan mikro,
serta membuka peluang bagi pelaku dan penyedia jasa logistik nasional untuk menggalang
80
a. Sebagai panduan dan pedoman dalam pengembangan Sistem Logistik Nasional
bagi para pihak terkait (pemangku kepentingan), baik pemerintah maupun swasta,
dalam:
1. Menentukan arah kebijakan logistik nasional dalam rangka peningkatan
kemampuan dan daya saing usaha agar berhasil dalam persaingan global;
2. Mengembangkan kegiatan yang lebih rinci, baik pada pemerintah pusat,
b. Sebagai alat untuk mengkomunikasikan Visi, Misi, Tujuan, Arah Kebijakan, dan
Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang,
arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan
pengantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang
dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin)
sampai dengan titik tujuan (point of destination). Pada dasarnya obyek logistik tidak terbatas
pada logistik barang, namun mencakup pula logistik penumpang, logistik bencana, dan
dilakukan oleh setiap pelaku bisnis dan industri baik pada sector primer, sekunder maupun
81
Aktivitas logistik melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang dapat
jenis dan jumlah barang yang akan dibeli, dari siapa dan dimana barang tersebut
b. Pelaku Logistik (PL), merupakan pemilik dan penyedia barang yang dibutuhkan
dsb) dari tempat asal barang (shipper) ke tempat tujuannya (consignee), dan jasa
berasal dari produsen, pemasok, atau penyalur, sedangkan tempat tujuan bisa
lembaga penelitian;
82
e. Pemerintah, merupakan
1. Regulator yang menyiapkan peraturan perundangan dan kebijakan;
2. Fasilitator yang meyediakan dan membangun infrastruktur logistik yang
sesuai dengan visi yang ingin dicapai, dan pemberdayaan baik kepada pelaku
Untuk melakukan aktivitas logistik diperlukan infrastuktur logistik yang terdiri atas
simpul logistik (logistics node) dan mata rantai logistik (logistics link) yang berfungsi
menggerakkan barang dari titik asal (point of origin) ke titik tujuan (point of destination).
Simpul logistik dapat berupa pelaku logistik, maupun konsumen, sedangkan link logistik
distributor, grosir, agen, pengecer), dan konsumen melalui prasarana dan sarana
distribusi (Pusat Distribusi, Terminal Agri, Pasar Induk, Pasar Tradisional, Kios,
logistik.
depot, dan pergudangan, sementara transportation link adalah jalan darat, jalan
tol, jalur kereta api, jalur sungai, jalur pelayaran, jalur penerbangan, dan pipa.
83
Simpulsimpul transportasi perlu diintegrasikan dengan jaringan transportasi dan
efektif.
c. Infrastruktur dan jaringan informasi terdiri atas jaringan fisik informasi (jaringan
saluran pengiriman, maupun aplikasi khusus), dan data (dokumen). Dilihat dari
kesatuan dalam satu tatanan sistem e-Logistik Nasional yang berfungsi untuk
d. Infrastruktur dan jaringan keuangan terdiri atas pelaku jasa keuangan (Bank,
Asuransi, dan LKBB), dan sarana jasa keuangan (ATM, i/net/sms banking, T/T,
loket tunai, langsung tunai). Jenis jasa keuangan logistik meliputi jasa
kepentingan logistik.
Sistem Logistik Nasional tidak hanya berkaitan dengan aspek mikro sebagaimana
diuraikan di atas, tetapi juga berkaitan dengan aspek lebih luas (makro) yang diwadahi dalam
suatu tatanan nasional dalam bingkai kebijakan dan regulasi, serta berperan sebagai landasan
hukum dan acuan dalam melakukan kegiatan logistik diantara para pemangku kepentingan
kebijakan, dan mekanisme interaksi aktivitas logistik diantara pemangku kepentingan, yang
mengakomodasi perspektif makro dan mikro dalam penanganan persoalan logistik nasional.
84
Secara skematis Sistem Logistik Nasional disajikan pada Gambar 1.3 berikut.
Ruang lingkup komoditas yang dijadikan obyek dan aktivitas logistik dalam Cetak
a. Logistik barang bukan penumpang dan tidak termasuk pos (antaran), karena pos
sudah ditangani dan diatur secara khusus dalam Undang- Undang Nomor 38
logistik bencana dan logistik militer (pertahanan keamanan) akan diatur secara
terpisah;
oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan kegiatan
produksi yang ditangani oleh Kementerian atau Lembaga lain yang terkait.
4.3. Pendekatan
85
Sistem Logistik Nasional akan dikembangkan menuju Sistem Logistik terintegrasi
yang efektif dan efisien dengan menggunakan konsep Manajemen Rantai Pasok (Supply
Chain Management/SCM) yang berbasis pada sinkronisasi, integrasi dan kolaborasi berbagai
informasi yang diwadahi dalam suatu tatanan kelembagaan yang terpercaya dan sistem
organisasi yang efektif. Sistem Logistik Nasional ini diharapkan dapat dioperasionalisasikan
oleh pelaku dan penyedia jasa logistik yang profesional dan beretika, serta didukung oleh
tersedianya infrastuktur logistik yang mencukupi dan handal. Penyusunan Cetak Biru Sistem
Logistik Nasional mengacu pada modal dasar yang telah dimiliki saat ini,
internasional, serta mempertimbangkan best practice proses bisnis logistik di berbagai negara
maju. Mengingat kegiatan utama logistik adalah menggerakkan barang (komoditas), maka
paradigma yang digunakan adalah ship follows the trade, namun demikian juga
untuk beberapa daerah dan wilayah tertentu, maka digunakan paradigma ship promotes the
trade. Selanjutnya dalam menyusun profil, strategi, program, dan rencana aksi digunakan
Sesuai dengan peran dan tujuan yang ingin dicapai, secara skematis kerangka
penyusunan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional disajikan pada Gambar 1.4.
Visi dan Misi Sistem Logistik Nasional diformulasikan berdasarkan atas praktek
logistik nasional saat ini, perkembangan lingkungan nasional dan global. Berdasarkan visi
dan misi ini dirumuskan tujuan dan strategi untuk mencapainya, yang tergambar dalam
kebijakan, road map, action plan dan tahapan implementasinya. Akhirnya, agar Cetak Biru ini
dapat mencapai sasarannya maka perlu dibentuk lembaga yang menanganinya dan
86
membangun Sumber Daya Manusia (SDM), pelaku dan penyedia bisnis jasa logistik yang
Roadmap
2011-2025
Rencana Aksi
2012-2025
Kelemb
BAB V
Manajemen Logistik Dalam Persfektif Islam
a. Perencanaan
terintegrasi, konsisten dan saling menunjang satu sama lain. Untuk menjaga
yang baik.
87
Sebagaimana penjelasan Allah dalam surat al-Hasyr ayat 18 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
2. Pengorganisasian
bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa
yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
(kepada-Nya).
Dienul Islam adalah suatu sistem yang lengkap dalam kehidupan untuk mengelola
manusia dan alam semesta sesuai dengan kehendak Allah. Kalimat menegakkan
dien dalam ayat di atas berarti mengatur kehidupan agar rapi, dan kalimat
88
89